Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : MIMBAR INTEGRITAS

PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ELEKTRONIK TERINTEGRASI ETNOSAINS MENGGUNAKAN HEYZINE BAGI GURU-GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN BATANG HARI Jufrida, Jufrida; Dani, Rahma; Furqon, M; Kurniawan, Wawan; Riantoni, Cicyn; AJ, Suharli
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Biro Administrasi dan Akademik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v4i1.5604

Abstract

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, penekanan diberikan pada pengintegrasian unsur-unsur kearifan lokal ke dalam proses pembelajaran untuk mendukung pencapaian profil siswa yang selaras dengan prinsip-prinsip Pancasila. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat menyiapkan materi pembelajaran yang memasukkan unsur-unsur kearifan lokal yang sejalan dengan Kurikulum Merdeka. Namun, temuan di lapangan, khususnya di Kabupaten Batang Hari, menunjukkan bahwa beberapa sekolah, seperti SMAN 2 Batang Hari, masih mengandalkan bahan ajar yang didasarkan pada kurikulum sebelumnya yang tidak memasukkan aspek kearifan lokal atau etnosains. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melatih guru-guru di SMAN 2 Batang Hari untuk mengembangkan perangkat pembelajaran Kurikulum Mandiri yang mengintegrasikan kearifan lokal atau aspek etnosains dengan menggunakan Heyzine. Platform ini digunakan untuk membuat modul pembelajaran digital interaktif berbasis etnosains yang memungkinkan guru untuk menyajikan unsur-unsur budaya lokal Jambi secara visual dan kontekstual. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah lokakarya yang terdiri dari tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 29 Agustus 2024 di SMAN 2 Batang Hari. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa para guru di SMAN 2 Batang Hari mendapatkan pemahaman yang baik tentang konsep, teknik, dan penggunaan Heyzine dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sejalan dengan Kurikulum Mandiri, sehingga memungkinkan pengintegrasian aspek kearifan lokal atau etnosains ke dalam proses pembelajaran secara lebih efektif.