Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Biskuit Beras Merah (Oryza nivara) dan Kedelai (Glycine max L) terhadap Kadar Hemoglobin Remaja Putri Anemia Dewiyana, Srigita; Hafsah, Amir Mahmud; Arsyad, Aryadi; Yulianty, Risfah; Ahmad, Mardiana; Usman, Andi Nilawati
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia karena dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Pemerintah melakukan upaya suplementasi tablet tambah darah selain itu pemanfaatan pangan lokal yang kaya akan zat besi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biskuit beras merah dan kedelai terhadap kadar hemoglobin remaja putri anemia. Metode: Jenis penelitian quasi experiment (nonequivalent control group design). Penelitian ini dilakukan selama 30 hari dengan sampel sebanyak 36 sampel. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok yaitu Kelompok Beras Merah (6 orang), Kedelai (6 orang), Beras Merah dan Kedelai (6 orang) dan Kontrol (18 orang). Instrumen yang digunakan Hematologi Analyzer. Analisis yang digunakan One Way Anova dan Post Hoc Test. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kadar hemoglobin kelompok Beras Merah, Kedelai, Beras Merah dan Kedelai, Kontrol sebelum intervensi adalah 11,40 g/dl, 10,85 g/dl, 10,68 g/dl, 11,34 g/dl dengan nilai p=0,037. Setelah dilakukan intervensi didapatkan rata-rata kadar hemoglobin  kelompok Beras Merah, Kedelai, Beras Merah dan Kedelai, Kontrol yaitu 11,90 g/dl, 12,51 g/dl, 11,95 g/dl, 11,72 g/dl dengan nilai p=0,001. Rata-rata selisih kadar hemoglobin adalah 0,5 g/dl, 1,66 g/dl, 1,27 g/dl, 0,38 g/dl dengan nilai p=0,001. Dapat disimpulkan, pemberian biskuit beras merah (Oryza Nivara) dan Kedelai (Glycine Max L) efektif meningkatkan kadar hemoglobin remaja putri.
Modul Elektronik Pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant) dengan Metode Pembalajaran Mandiri untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Mahasiswa H Anwar, St Hadijah; Ramadhani, Sri; Usman, Andi Nilawati; Riu, Deviana Soraya; Stang, Stang; Arsyad, Aryadi
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan, mengetahui kemampuan e-modul dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa DIII kebidanan dengan menggunakan metode belajar mandiri dalam lingkup laboratorium. Metode, Quasi Eksperimen dengan rancangan pre-test post-test non-equivalent control group. Populasi seluruh mahasiswa DIII kebidanan tingkat III. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel 102 mahasiswa DIII kebidanan tingkat III, kelompok intervensi yang diberikan modul elektronik sebanyak 51 orang, kelompok kontrol yang diberikan modul cetak sebanyak 51 orang, pre-test dan post-test menggunakan daftar tilik. Post-test dilakukan sehari setelah pre-test. Analisis data menggunakan uji McNemar dan Chi-Square. Hasil, dengan menggunakan uji McNemar didapatkan, nilai p=0.000 pada pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan nilai p=0.000 pada pre-test dan post-test kelompok intervensi, yang artinya secara statistik pada kedua kelompok terdapat perbedaan peningkatan keterampilan yang bermakna setelah diberikan perlakuan. Kemudian dengan menggunakan uji Chi-Square pada post-test antar dua kelompok, didapatkan nilai p=0.014 < ?=0.05, yang artinya secara statistik ada perbedaan peningkatan keterampilan yang bermakna antara modul elektronik dan modul cetak dimana modul elektronik lebih mampu dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa, sedangkan berdasarkan persentase peningkatan keterampilan, kelompok modul elektronik 37,3% lebih tinggi dari pada kelompok modul cetak. Kesimpulan, terdapat peningkatan yang signifikan pada keterampilan mahasiswa DIII kebidanan yang di berikan modul elektronik sehingga disimpulkan bahwa e-modul alat kontrasepsi bawah kulit yang diberikan mampu untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa DIII kebidanan.
Piper crocatum and Aloe vera Difference Effectiveness in Complementary Treatment of Perineal Wounds Mubayyina, Firdaus; Alam, Gemini; Usman, Andi Nilawati; Ahmad, Mardiana; As’ad, Suryani; Raya, Indah
Biota Vol 15 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jb.v15i1.409

Abstract

Indonesia, with a maternal mortality rate (MMR) of 305 per 100,000 live births, is directly caused by post-partum hemorrhage (30.3%) and hypertension (27.1%). At the same time, post-partum infection ranks second as a contributor to maternal death after bleeding. Data from the Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) showed that the incidence of perineal laceration or rupture was experienced by women who gave birth vaginally (75%). The prevalence of women who experience perineal tears is in the 25-30 years (24%) and women aged 32-39 years (62%). This study aimed to examine the differences in the effectiveness of Piper crocatum and Aloe vera in the complementary treatment of perineal wound healing in post-partum mothers. This study was a quasi-experimental pretest-posttest control group design with a total sampling method with a ratio of 1:1:1 for as many as 30 post-partum mothers with grade I and II injuries according to inclusion criteria with Intervention group red betel stew, aloe vera, and the Control group with perineal injuries at Gunung Sari Health Center and Sesela Health Center. The data observed were the degree of perineal wound healing using the REEDA scale (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge, and Approximation). The results showed differences in the effectiveness of Piper crocatum and aloe vera on perineal wound healing. The average results of the Mann-Whitney statistical test were on the 5th and 7th days (p-value< 0.005). This study shows that Piper crocatum can accelerate the healing of perineal wounds and become an alternative, complementary therapy in perineal wound healing.
Comparison of the Effectiveness of Piper Crocatum and Sour Turmeric Acid for Healing Time Lestari, Dewi; Usman, Andi Nilawati; Alam, Gemini; Hadju, Veni; Husin, Farid; Sartini, Sartini
Biota Vol 15 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jb.v15i1.412

Abstract

Maternal mortality (MMR) is still 359 per 100,000 live births, and the expected target is still far from what was proclaimed in 2030, the number of 70 per 100,000 live births. Based on data from WHO (Word Health Organization), in 2015, the deaths were around 2.7 million cases caused by perineal injuries. According to IDHS data (Indonesian Demographic and Health Survey), in 2017, the maternal mortality rate (MMR) was 305 per 100,000 live births caused by an infection in the perineal wound. The total maternal mortality rate (MMR) in various provinces in Indonesia has decreased from 4,226 to 4,221. In 2019 the maternal mortality rate (MMR) was most contributed by bleeding (30.3%) and postpartum infection (5%). This study aimed to determine the differences in the effectiveness of red betel and turmeric acid in the complementary wound healing treatment in postpartum women. This study was a quasi-experimental pretest-posttest control group design with a total sampling method by giving three intervention and control groups, as many as 30 postpartum women with perineal wounds grades I and II according to the inclusion criteria with the group given red betel, tamarind, and turmeric. Control group at Anutapura General Hospital Palu. Perineal wound care using the REEDA scale (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge, and Approximation). The results showed a difference in the effectiveness of red betel and turmeric acid on perineal healing. The average Mann-Whitney statistical test results were on the 5th and 7th days (P-Value < 0.005). This study shows that Piper crocatum can accelerate perineal wound healing and become an alternative for complementary therapy and perineal wound healing.
The Effectiveness of the Effleurage Massage Method Compared with Rubbing Massage on Reducing the Intensity of Normal Labor Pain in the First Active Phase Meidayana Refisiliyani; Riu, Deviana Soraya; Usman, Andi Nilawati
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (Juli 2023)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.vi.702

Abstract

Labor pain is a physiological journey experienced by a woman to gain a subjective experience of physical feelings related to uterine contractions, cervical dilatation and effacement, and fetal descent during labor. This study aims to determine the effectiveness of the effleurage massage method compared to rubbing massage in reducing the pain intensity of normal labor during the first active phase. This type of research uses Quasi-Experimental with a Pretest-Posttest with a control group design. The population consisted of 45 respondents divided into three groups: two intervention groups and one control group. Each group consists of 15 respondents, selected through a total sampling technique. The use of an observation sheet that contains a list of observed points by marking the numbers contained in the assessment sheet, which shows the level of pain that the mother feels and is applied before and after the intervention is used as an indicator in measuring the effectiveness of the two methods using the Visual Analogue Scale (VAS) measurement scale. Data were analyzed using the Wilcoxon Test, the Kruskal-Wallis Test, and the Mann-Whitney Test. The results showed that the group given effleurage massage experienced a decrease in labor pain intensity by 12 respondents (80%) with a p-value of 0.000, and the group given rubbing massage experienced a decrease in labor pain intensity by ten respondents (66.7%) with a p-value value 0.000 while the comparison between the effleurage massage and rubbing massage groups obtained a p-value of 0.417 > 0.05. So that the use of pain reduction methods such as non-pharmacological methods in the form of effleurage massage and rubbing massage is always expected to be an option for health workers, in this case midwives in the handling of mothers in childbirth, considering that many factors influence the perception of pain which are very subjective and individual.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin pada Wanita Prakonsepsi: Studi Kasus Kontrol Syariena, Syariena; Hidayanti, Healthy; Usman, Andi NilawatI; Sinrang, Andi Wardihan; A, Andi Sumidarti
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.4903

Abstract

Kesehatan wanita pada masa prakonsepsi merupakan langkah untuk melindungi kesehatan ibu dan anak yang mungkin terjadi di kemudian hari. Pemeriksaan hemoglobin sebelum kehamilan dilakukan untuk menghindari anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan studi kasus-kontrol yang melibatkan 118 calon pengantin prakonsepsi dan dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, pada bulan Juli 2022. Sampel penelitian diklasifikasikan menjadi kelompok kadar hemoglobin rendah (59 responden) dan kelompok kadar hemoglobin normal (59 responden). Sampel dipilih secara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner, food recall 24 jam dan hasil sampel darah kapiler. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia, pendidikan, status gizi, dan status ekonomi berkorelasi signifikan dengan kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi (P < 0,05). Pada regresi logistik, faktor yang berhubungan dengan hemoglobin adalah usia (OR 13,162), status gizi (OR 11,416), dan pendidikan (OR 0,018). Usia, pendidikan, status gizi, dan status ekonomi dapat memengaruhi kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Usia dan status gizi merupakan faktor yang paling berpengaruh.
Minuman Smoothies Kurma Meningkatkan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Lengan Atas Remaja Putri Kekurangan Energi Kronis Lestari, Dyan Puji; As'ad, Suryani; Ahmad, Mardiana; Usman, Andi Nilawati; Hidayanty, Healthy; Rafiah, Sitti
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2024.8.2.16363

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian smoothies kurma terhadap indeks massa tabuh (IMT) dan lingkar lengan atas (LILA) remaja dengan KEK dan anemia. Desain penelitian quasy experimental dengan control grup pretest dan posttest. Penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi diberikan 150 ml smoothies kurma dan kelompok kontrol diberikan 150 ml susu UHT tanpa kurma, masing-masing diberikan selama 60 hari dan dilakukan pemeriksaan IMT dan LILA. Analisis0data menggunakan uji0T-test, uji Mann-Whitney, dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan IMT pada kelompok intervensi adalah 0,21 kg/m2 sedangkan pada kelompok kontrol adalah 0,18 kg/m2. Peningkatan LILA pada kelompok intervensi adalah 0,21 cm sedangkan kelompok kontrol adalah 0,35 cm. Terdapat perbedaan signifikan pada IMT kelompok intervensi dan kontrol setelah perlakuan, serta pada LILA kelompok intervensi sebelum dan sesudah perlakuan (p-value = 0,002). Kesimpulannya yaitu mengkonsumsi smoothies kurma mampu meningkatkan IMT dan LILA pada remaja putri dengan KEK dan anemia.
Pengaruh Handbook Overweight Terhadap Penurunan Asupan Karbohidrat di SMP Frater Kendari Abadi, Ellyani; Sunarsih, Sunarsih; Usman, Andi Nilawati
Jurnal Gizi Ilmiah Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Gizi Ilmiah : Ilmu Gizi Klinik, Kesehatan Masyarakat, Food Service dan Pan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jgi.v5i1.383

Abstract

The prevalence of overweight in adolescents in the Brother Middle School is 14.1% (exceeding the standard for nutritional problems of 10%), therefore innovation is needed in the form of giving a handbook to overcome the problem of overweight. This study aims to determine the effect of overweight handbook on adolescent weight loss at Brother Kendari Junior High School. This research is a quantitative research (pre-experimental) with a pre-test-post-test design. This research was conducted on May 7 - July 14 2018. The population was all overweight Brothers Private Junior High School students, namely 38 people, a sample of 32 people was obtained by simple random sampling. Carbohydrate intake data collection form 3 x 24 hour recall. The data was measured 4 times and analyzed using the paired T-test. The results showed that the average (mean) intake of KH for adolescents increased, namely before being given the overweight handbook it was 327.0 g, then after being given the overweight handbook, the intake of KH for adolescents was 268.6 g. The average increase in KH intake was 58, 4 gr. The results of the paired T-test on carbohydrate intake obtained p value (0.000) <α (0.05). The conclusion of this study is that there is an effect of overweight handbook on decreasing carbohydrate intake of overweight adolescents at Brothers Kendari Junior High School. It is recommended for the Brother Junior High School overweight students to always read the overweight handbook and limit foods high in carbohydrates and for the Brother Junior High School students to regularly provide education about limiting carbohydrate intake to overweight sufferers by using a handbook.
EFEK PERMEN KARET, MADU, DAN MOBILISASI DINI TERHADAP PEMULIHAN PERISTALTIK USUS DAN WAKTU FLATUS PADA PASIEN POST SEKSIO SESAREA: EFFECTS OF GUM, HONEY, AND EARLY MOBILIZATION ON RECOVERY OF INTESTINE PERISTALTIC AND FLATUS TIME IN PATIENTS POST CAESAREAN SECTION Hasrianti Hasrianti; Aryadi Arsyad; Andi Nilawati Usman; Sri Ramadany; Werna Nontji; Mahmud Hafsa
GEMA KESEHATAN Vol. 16 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v16i2.459

Abstract

Seksio sesarea menjadi salah satu operasi besar pada abdomen yang berhubungan langsung dengan perubahan post operatif dalam sistem saraf otonom yang menyebabkan penurunan pergerakan usus pada sistem pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek mengunyah permen karet, mengonsumsi madu dan mobilisasi dini terhadap laju pemulihan fungsi peristaltik usus dan waktu kentut pada pasien post seksio sesarea. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental dengan pendekatan post-test only group design. Sebanyak 78 wanita post seksio sesarea dipilih melalui teknik purposive sampling, memenuhi kriteria inklusi serta bersedia berpartisipasi, dibagi menjadi tiga kelompok: Permen Karet (PK) + Mobilisasi Dini (MD), Madu (M) + MD, dan MD saja. Intervensi diberikan 3 jam post seksio sesarea, sedangkan pengukuran peristaltik usus dan waktu flatus dilakukan setiap 2 jam. Peristatik usus berbeda signifikan (P=0,00) di antara ketiga kelompok pada jam ke I, II dan III. Kelompok PK + MD mencatatkan rata-rata peristaltik tertinggi 28 kali, diikuti oleh kelompok M + MD 25 kali, dan MD 21 kali. Waktu flatus juga menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok (P= 0,041) dengan kelompok PK + MD mencatatkan rata-rata waktu flatus lebih cepat 500 menit dibandingkan kelompok M + MD 611 menit dan MD 754 menit. Mengunyah permen karet dengan mobilisasi dini terbukti lebih efektif dalam mempercepat pemulihan peristaltik usus dan waktu pertama flatus pada pasien pasca-seksio sesarea dibandingkan dengan kombinasi pemberian madu dan mobilisasi dini, maupun mobilisasi dini saja. Kata kunci: Flatus, Madu, Mobilisasi Dini, Peristaltik Usus, Permen Karet     A cesarean section is considered a major abdominal surgery that directly relates to post-operative changes in the autonomic nervous system, causing a reduction in intestinal movement within the digestive system. This study compares the effects of chewing gum, honey administration, and early mobilization on the speed of intestinal peristalsis recovery and the time to first flatus in post-cesarean section patients. This research uses a Quasi-Experimental design with a post-test-only group design approach. Seventy-eight women in the post-cesarean section were selected through purposive sampling, met the inclusion criteria, and agreed to participate. They were divided into three groups: Chewing Gum (CG) + Early Mobilization (EM), Honey (H) + EM, and EM alone. The interventions were administered 3 hours post-cesarean section, while intestinal peristalsis and flatus time were measured every 2 hours. Intestinal peristalsis showed a significant difference (P=0.00) between the three groups during the first, second, and third hours. The CG + EM groups recorded the highest average peristalsis at 28 times, followed by the H + EM groups at 25 times and the EM group at 21 times. Flatus time also showed a significant difference between groups (P=0.041), with the CG + EM groups recording a faster average flatus time of 500 minutes compared to the H + EM groups at 611 minutes and the EM group at 754 minutes. Chewing gum combined with early mobilization accelerates the recovery of intestinal peristalsis and the time to first flatus in post-cesarean section patients compared to honey administration with early mobilization or early mobilization alone. Keywords: Chewing Gum, Early Mobilization, Flatus, Honey, Intestinal Peristalsis
EDUKASI DAN SKRINING STATUS GIZI IBU HAMIL DI KELURAHAN SUANGGA, KOTA MAKASSAR Jumrah; Usman, Andi Nilawati; Beddu, Suriani; Almukarramah, Mukminal
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/jt13ab59

Abstract

Status gizi ibu hamil yang rendah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi, pendapatan keluarga yang berada di bawah rata-rata, serta pola makan yang tidak teratur. Salah satu persoalan mendasar yang berdampak pada status gizi ibu hamil adalah minimnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai hal ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan skrining status gizi dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait kebutuhan gizi selama kehamilan. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di Kelurahan Suangga, Kota Makassar dengan jumlah peserta 19 orang ibu hamil. Metode yang digunakan selama kegiatan ini adalah ceramah, diskusi tanya jawab langsung dan mengunakan powerpoint dalam memberikan paparan materi. Selain itu, skrining dilakukan door to door untuk menilai status gizi ibu hamil dengan pita Lila. Hasil pelaksanaan kegiatan edukasi menunjukkan pada saat postes terjadi peningkatan pengetahuan menjadi baik sebesar 57.8% dan kategori cukup menjadi 36.8%. kegiatan edukasi yang dilakukan diharapkan mampu merubah sikap dan perilaku ibu hamil dalam pemenuhan gizinya untuk mencegah berbagai komplikasi yang dapat muncul terutama dalam mencegah kejadian BBLR. Saran untuk kegiatan selanjutnya khususnya bagi tenaga Kesehatan agar dapat melaksanakan berbagai kegiatan edukasi agar selalu meningkatkan informasi bagi masyarakat yang ada.
Co-Authors -, Emmasitah A, Andi Sumidarti A. Arsunan Arsin A.A. Ketut Agung Cahyawan W Agustin, Dinah Inrawati Ahmad Mardiana Ahmad, Mardiana Ahmar, Hamdiah Almukarramah, Mukminal Aminuddin Aminuddin Amir Mahmud Hafsa Andi Agussalim Andi Alimuddin Unde Andi Wardihan Sinrang Andi Wardihan Sinrang Andi Wardihan Sinrang Andi Wardihan Sinrang Andi Wardihan Sinrang Annisa Eka Permatasari Arbie, Rina Sulisthia Arsyad, Muhammad Aryadi Arweni Puspita Sari Aryadi Arsyad As'ad, Suryani Asni, Sitti Nur Asri Basselo As’ad, Suryani Beddu, Suriani Bosyahamu Mony Budu - Budu Budu Bukhari, Agussalim Burhanuddin Bahar Burhanuddin Bahar Chintya Cristin Apta Saputri Paserang Citra Amalu Citra Amalu Dewi Lestari Dewiyana, Srigita Dwi Kartika Sari Elizabet C Jusuf Ellyani Abadi Ellyani Abadi Elva Febri Ashari Ema Alasiry Ema Alasiry Ema Alasiry Ema Alasiry, Ema Erni Agit Ekawati Erni Agit Ekawati Esther Sanda Manapa Farid Husin Farid Husin Farida Sisni Riyanti Firdaus Hamid Fitrya Anggraini Gemini Alam H Anwar, St Hadijah Hafsah, Amir Mahmud Handayani Halik Hasrianti Hasrianti Healthy Hidayanti Healthy Hidayanti Healthy Hidayanti Healthy Hidayanti Hermin Hermin Hidayanti Arifuddin Hidayanty, Healthy Husin, Farid Idris, Irfan Imelda Rosniyati Dewi Indah Raya Indah Raya Irmawati Irmawati Isharyah Sunarno Isharyah Sunarno Jufriadi Jufriadi Jumrah Jumriana Ibriani Kiki Uniatri Thalib Lenny Krey Lestari, Dyan Puji Lili Jenni Suebu Linda Runtuwene Mahmud Hafsa Mappaware Nasrudin A Mappaware, Nasrudin Andi Mardiana Ahmad Mardiana Ahmad Mardiana Ahmad Mardiana Ahmad Mardiana Ahmad Mardiana Ahmad Mardiana Ahmad Mardiana Ahmad Mardiana Ahmad Martira Maddeppungeng Massi, Moh Nasrum Mauludiyah, Indah Meidayana Refisiliyani Miranty S Mubayyina, Firdaus Muh Aryadi Arsyad Muh Nasrum Massi Muh Tamar Muh. Nasrum Massi Muh. Nasrum Massi Muh. Tamar Muh.Nasrum Massi Muhamad Tamar Muhammad Tamar Natalia Rorrong Pamilangan Ni Luh Putu Herli Mastuti Nur Aliya Arsyad Nur Aliya Arsyad Nur Hayati Saud Nur Partiwi Nurhaedar Djafar Nurhaedar Djafar Nurhayati Latief Nurrahmi Umami P Prihantono Patmahwati Patmahwati Polanda Y Runtoboi Prastawa Budi Prihantono Prihantono Prihantono, Prihantono Prihartini, Ade Rahayu Rachman, Suci Rahma Dani Rafiah, Sitti Rahma H. Manay Ramadhani, Sri Rasulina Br Peranginangin Risfah Yulianti Risfah Yulianty Riu, Deviana Soraya Rizky A Ramadhani1, Deviana SorayaRiu1, Irnawati Bahar1, Isharyah Sunarno1, Retno B. Farid1, Eddy Hartono1 Rusni Safitry Saidah Syamsuddin Saidah Syamsuddin Salsa Putri Aulia Samrichar R Sartini Sartini Sartini Sartini Satriani Satriani Satriani Satriani Satriani Sello, Lenni Sharvianty Arifuddin Sharvianty Arifuddin Sharvianty Arifuddin Shofiyah Latief Sinrang A Wardihan Siswati Rahmadyana Siti Nurbaya Sitti Nurjannah Sitti Rafiah Sri Rahmadayany Sri Ramadany Sri Ramadhani Sri Ramadhani Stang Stang Stang Stang Suci Qardhawijayanti Sumirda Rahareng Sunarsih Sunarsih Sunarsih Sunarsih Sundun, Ririn Rezky Ananda Suryani As&#039;ad Suryani As&#039;ad Suryani As'ad Suryani As'ad Suryani As’ad Suryani As’ad Suryani As’ad Sutinah Made Syafruddin Syarif Syafruddin Syarif Syafruddin Syarif Syafruddin Syarif Syam, Yuliana Syariena, Syariena Triana Rahmiaty Triwidayanti Triwidayanti Tuti Sukini Veni Hadju Veni Hadju Veni Hadju Veni Hadju Hadju Veny Hadju Verawati Parmah Wadi Renah Wardihan Sinrang Wardihan Sinrang Wawa Amalia Bau Werna Nontji Werna Nontji Werna Nontji Werna Nontji Werna Nontji Werna Nontji Werna Nontji Yudi Yanto Yudiarsi Eppang Yuliana Yuliana Yulianti Anwar Yulianti, Desak Made Yusring Sanusi Baso, Yusring Sanusi Yuyun Widaningsih Zahir Zainuddin