Pembelajaran matematika berkembang melalui berbagai model yang dikembangkan oleh para pakar. Kondisi tersebut menjadikan matematika bukan sebagai pelajaran yang sangat ditakuti oleh para siswa. Pengembangan model-model pembelajaran yang humanis, dapat dilakukan melalui pemberdayaan guru matematika. Terdapat enam dimensi untuk melakukan pemberdayaan guru, a) penglibatan dan pembuatan keputusan; b) peningkatan profesionalisme; c) status; d) kepercayaan diri; e) otonomi dan f) pengaruh. Melalui keenam dimensi tersebut profesionalisme guru dapat ditingkatkan yang mempunyai dampak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan sebagai konsekuensinya adalah peningkatan kualitas prestasi siswa.