Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

The Role of Family in Building Religious Awareness in Elementary School Children Abdurahman, Ayi; Saro'i, Mohammad; Asfahani, Asfahani; Pranajaya, Syatria Adymas; Djollong, Andi Fitriani
BASICA Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/basica.v4i1.4989

Abstract

This research aims to explore the role of the family in forming religious awareness in elementary school children. In the complex context of modern life, the role of the family is crucial in guiding children to religious values and awareness. Qualitative research methods were used with data collection techniques through in-depth interviews with parents and children, participant observation in daily family interactions, as well as content analysis of religious documents and materials used at home. The research results show that family interactions, parental role models, a supportive family environment, and religious practices at home all contribute to forming a strong foundation for children's religious awareness. These findings strengthen theoretical studies of the role of the family in religious education and child development, and provide a valuable contribution to a deeper understanding of the key factors that influence this process. In conclusion, the role of the family has a significant impact in forming religious awareness in elementary school-aged children, and efforts need to continue to be made to strengthen the positive role of the family in children's religious education.
Analysis of the Basics and Foundations of Islamic Religious Education Curriculum Development Interdisciplinary, Multidisciplinary and Transdisciplinary Approaches Asmiatin, Asmiatin; Fattahuddin, M.; Khoiri, Khoiri; Darmawati, Darmawati; S, Munawir; Djollong, Andi Fitriani
Al-Ilmu Vol. 2 No. 1 (2025): Al-ilmu - May
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/v9s66y04

Abstract

This article aims to analyze the basics and foundations of the development of the Islamic Religious Education (PAI) curriculum with an interdisciplinary, multidisciplinary, and transdisciplinary approach in response to the complexity of 21st century educational challenges. The PAI curriculum is required not only to teach religious aspects normatively, but also to equip students with the ability to think critically, reflectively, and contextually in dealing with social realities. A multidisciplinary approach plays a role in enriching teaching materials through the contribution of various sciences without removing interdisciplinary boundaries. Meanwhile, an interdisciplinary approach allows collaboration between fields of science to produce a more in-depth scientific synthesis. The transdisciplinary approach actually breaks through disciplinary boundaries by focusing on solving real problems through an integrative and holistic perspective. This research uses a qualitative method with a library research approach. Data sources were obtained from scientific journals, books, and education policy documents published in the last five years. Data analysis was carried out in a descriptive analytical manner to identify the basic principles and theoretical foundations that are the basis in the development of the PAI curriculum with the three approaches. The results of the study show that the development of the PAI curriculum based on an inter-, multi-, and transdisciplinary approach contributes significantly to the creation of a learning system that is adaptive, contextual, and relevant to the needs of the times and supports the formation of religious and humanist character.
Integrasi Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Saleh, Abd. Rahman; Djollong, Andi Fitriani; Letari, Usnul; Irma, Irma; Tajuddin, Tajuddin; Taufik, Taufik
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 5 No 1: April (2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v5i1.1115

Abstract

Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan spiritualitas peserta didik. Dalam konteks keanekaragaman budaya Indonesia, integrasi kearifan lokal menjadi penting agar nilai-nilai Islam dapat disampaikan secara kontekstual, relevan, dan bermakna. Studi ini bertujuan untuk mengkaji berbagai literatur yang membahas integrasi kearifan lokal dalam pengembangan kurikulum PAI, baik dari segi konsep, implementasi, hingga tantangannya. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengkaji artikel-artikel ilmiah, buku, dan dokumen kurikulum terbaru. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi kearifan lokal dapat memperkuat identitas budaya peserta didik sekaligus memperkaya pendekatan pedagogis dalam pembelajaran PAI. Bentuk-bentuk integrasi mencakup penggunaan peribahasa lokal, cerita rakyat, adat istiadat, dan praktik religius masyarakat sebagai bahan ajar dan sumber nilai. Meskipun demikian, implementasinya masih menghadapi kendala seperti keterbatasan kompetensi guru, kurangnya sumber ajar berbasis lokal, serta lemahnya dukungan kebijakan. Studi ini merekomendasikan perlunya pelatihan guru, pengembangan bahan ajar lokal, serta kolaborasi antara sekolah, tokoh agama, dan masyarakat adat dalam merancang kurikulum yang responsif terhadap kearifan lokal. Dengan demikian, pembelajaran PAI tidak hanya menanamkan ajaran agama, tetapi juga membentuk peserta didik yang religius dan berbudaya.
Relevansi Model Kurikulum Humanistik dan Konstruktivistik dalam Pengembangan Kurikulum PAI Syamsuriah, Syamsuriah; Djollong, Andi Fitriani; Suherni, Suherni; Jupri, Jupri; Mulias, Ismail; Saleh, Abd. Rahman
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 5 No 1: April (2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v5i1.1116

Abstract

Perkembangan zaman menuntut dunia pendidikan, termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI), untuk senantiasa beradaptasi dengan perubahan paradigma pembelajaran yang lebih kontekstual dan humanis. Studi ini bertujuan untuk mengkaji relevansi model kurikulum humanistik dan konstruktivistik dalam pengembangan kurikulum PAI di era modern. Melalui pendekatan studi literatur terhadap berbagai sumber primer dan sekunder, penelitian ini menelaah bagaimana kedua model tersebut mampu menjawab tantangan pendidikan yang tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Model kurikulum humanistik menekankan pentingnya perkembangan potensi peserta didik secara menyeluruh, sedangkan model konstruktivistik berorientasi pada pembelajaran aktif yang membangun pengetahuan melalui pengalaman. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kurikulum PAI yang berbasis pada nilai-nilai humanistik dan konstruktivistik dapat mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif, reflektif, dan memiliki kesadaran spiritual serta sosial yang tinggi. Penggabungan kedua model tersebut dalam kurikulum PAI dianggap relevan untuk membentuk insan religius yang mampu beradaptasi dengan tantangan global tanpa kehilangan jati diri keagamaannya. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum PAI perlu mempertimbangkan pendekatan yang bersifat holistik, dialogis, dan kontekstual.
Transformasi Peran Guru dalam Implementasi dan Evaluasi Kurikulum PAI Ahmad, Muhammad Ikhwan; Djollong, Andi Fitriani; Jumawati, Jumawati; Sukriati, Sukriati; Hamran, Hamran; Imran, Muhammad Afit; Saleh, Abd. Rahman
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 5 No 1: April (2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v5i1.1117

Abstract

Transformasi peran guru dalam pendidikan, khususnya dalam implementasi dan evaluasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI), menjadi isu krusial seiring dengan perkembangan zaman dan kebijakan pendidikan nasional. Studi literatur ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana guru PAI menyesuaikan perannya dalam konteks perubahan kurikulum, termasuk sebagai fasilitator, motivator, evaluator, hingga agen perubahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, mengkaji berbagai jurnal ilmiah, buku, dan kebijakan terbaru terkait kurikulum PAI. Hasil studi menunjukkan bahwa transformasi peran guru tidak hanya dituntut dari segi metodologi pembelajaran, tetapi juga dalam kapasitas profesionalisme, pemanfaatan teknologi, serta pengembangan penilaian autentik. Guru PAI kini dituntut untuk lebih adaptif terhadap tuntutan zaman, responsif terhadap kebutuhan peserta didik, dan inovatif dalam menyampaikan materi keagamaan secara kontekstual. Dalam hal evaluasi, guru harus mampu menyusun instrumen penilaian yang tidak hanya menilai aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PAI. Kesimpulan dari studi ini menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan, peningkatan literasi digital, serta dukungan kebijakan untuk mendukung transformasi peran guru secara efektif dalam implementasi dan evaluasi kurikulum PAI.
The Relationship between the Frequency of Attending Islamic Learning Activities and the Development of Students Tolerance Attitudes towards Religious Different Paramansyah, Arman; Djollong, Andi Fitriani
International Journal of Business, Law, and Education Vol. 4 No. 2 (2023): International Journal of Business, Law, and Education
Publisher : IJBLE Scientific Publications Community Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56442/ijble.v4i2.321

Abstract

This research explores the link between students' attendance at Islamic learning activities and the development of tolerance towards religious diversity. Conducted in Sukabumi, Indonesia, the study involves 100 high school students from various backgrounds. Results indicate a positive correlation between frequent Islamic studies attendance and heightened tolerance attitudes. The findings emphasize the potential of integrating Islamic learning activities into educational practices to promote inclusivity.
Implementation of Story-Based Tajwid Ahmad Learning Method in Islamic Boarding Schools A, Ahmad; Getteng, Abd Rahman; Djollong, Andi Fitriani; Halik, Abdul
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 17 No. 1 (2025): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v17i1.6880

Abstract

This study examines the implementation of the story-based Tajwid Ahmad learning method at the Miftahul Jihad Tande Islamic Boarding School, East Banggae District, Majene Regency, West Sulawesi. This research uses a qualitative approach with philosophical, theological-normative, pedagogical, psychological, and sociological foundations. Data was obtained through observation, in-depth interviews, and documentation, with data analysis techniques that include data reduction, data presentation, verification, and conclusions drawn. The study results show that Tajwid learning with Ahmad's story approach can increase students' understanding, emotional involvement, and love for the Qur'an. The main obstacles in learning include limited facilities, teaching materials, and time allocation. However, the role of a patient and inspirational ustad is the key to building the motivation and confidence of students. The story-based method provides a more lively and contextual learning atmosphere. This research implies that a simple learning approach that touches on emotional and pedagogical aspects can be an effective solution in an Islamic boarding school environment with technological limitations. Ongoing support, both in terms of facilities and training of educators, is needed to strengthen the implementation of this method in the long term. This experience can be an alternative model in developing Tajwid learning that is more humanistic and applicative.
Co-Authors Abdul Halik Abdul Hasan Abdurahman, Ayi Achmad Abdul Azis Adelina Damayanti Ahmad A Ahmad, Muhammad Ikhwan Akhmad Ramli Amal Nuzul Mahendra Andi Abd. Muis Arham, Arham Arief Fahmi Lubis Asfahani, Asfahani Asmiatin, Asmiatin Azis Hakim Baduka, Masykur Damayanti, Erma Darmawati Darmawati Deasy Soraya A.Aminartha Dedi Saputra Eka Sukmawati Esa Nugraha Evi Febrianti Eviol Nedri Fadilah Fadilah Fattahuddin, M. Getteng, Abd Rahman Hamran, Hamran Herman Taufik Imran, Muhammad Afit Irma Irma Ischak Suryo Nugroho Jumadi Jumawati, Jumawati Jupri Jupri Jusmiati Jafar Kamaruddin, Ilham Khaerul Khaerul Khaerul Khairani Khoiri, Khoiri Letari, Usnul Maallah, Muhammad Nur Makki Makki Makki Makki Makki Makki, Makki Mariano Sengkoen Muh Aripail Muhamad Akbar Muhamad Rif'an Muhammad Ainun Anwar Muhammad Nur Maallah Muhammad Nur Maallah Muhammad Rusdi Mukhlisah, Iffah Mulias, Ismail Mumu Muzayyin Maq Nurcaya Nurcaya Panji Pratama Paramansyah, Arman Rika Riwayatiningsih Risda Risda RISDA, RISDA Rosmiati Ramli Rosmiati Ramli Ryryn Suryaman Prana Putra S, Munawir Sagaf S. Pettalongi Saleh, Abd. Rahman Salmiati Saro'i, Mohammad Sri Ayu Asnita Sriwahyuni Sriwahyuni St. Wardah Hanafie Das Suherni Suherni, Suherni Sukriati, Sukriati Sulaeman Sulaeman Sumadin Sumadin Sumadin, Sumadin Sumartira Sumartira Syamsuriah, Syamsuriah Syarifuddin Syarifuddin Syatria Adymas Pranajaya Tajuddin Tajuddin, Tajuddin Taufik Taufik Usman Usman Walid, Abdul Yadav, Uma Shankar Yatimin Yatimin Yenni Zulfahdar Yuli Martuti Yusran Bachtiar Zafar Zafar Zulfahdar, Yenni