Claim Missing Document
Check
Articles

ACNE VULGARIS BERBASIS PATOGENESIS Centya Cheirini; Hendra Tarigan; Aditya, Muhammad; Kurniawan, Betta
Medula Vol 14 No 10 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i10.1308

Abstract

Acne vulgaris is a chronic inflammatory disease characterized by polymorphic lesions in the form of comedones, papules, pustules, nodules & cysts in predilection locations. Acne vulgaris is the third most frequent case of the 10 most common skin diseases that often come to health services. The incidence of acne vulgaris can occur due to various factors, including increased androgen hormones, increased sebum production and excessive growth of the Cutibacterium acne bacteria. Cutibacterium acnes bacteria play a role in the inflammatory process which increases the worsening of skin conditions with the enzymes and pro-inflammatory factors produced. Young people are the age who suffer from acne vulgaris more often (85%) with a range of 12-25 years. The diagnosis of acne vulgaris is generally easy to make but therapy results are often unsatisfactory. Medications that are often involved in treating acne vulgaris are the use of topical and systemic antibiotics, retinoids, and anti-clindamycin agents. The purpose of this review article is to find out more about acne vulgaris based on pathogenesis. It is hoped that a deeper understanding of the pathogenesis of acne vulgaris will be able to provide much better therapeutic options, resulting in optimal improvements in acne vulgaris therapy.  
Pemeriksaan Kadar Asam Urat dan Penyuluhan tentang Penyakit Gout pada Masyarakat di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Susianti, Susianti; Kurniawan, Betta; Zuraida, Reni; Mutiara, Hanna
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 1 No. 1 (2015): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v1i1.1149

Abstract

Penyakit gout adalah salah satu tipe dari arthritis (rematik) yang disebabkan terlalu banyaknya atau tidak normalnya kadar asam urat di dalam tubuh. Di masyarakat beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti penyakit asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan, sehingga dirasa perlu untuk melakukan penyuluhan dan perlu dilakukan pemeriksaan kadar asam urat. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 November 2015 pukul 15.30 s.d. 17.30 WIB di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan dihadiri 31 orang warga yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan yang dilanjutkan dengan diskusi. Evaluasi yang dilakukan terdiri dari evaluasi awal (pre-test), evaluasi proses (pertanyaan saat diskusi) dan evaluasi akhir (post-test). Berdasarkan data hasil pengamatan diperoleh rata-rata nilai pre-test peserta 45,61 dan post-test 65,37. Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai penyakit gout,terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tentang penyakit gout. Setelah dilakukan penyuluhan, masing-masing peserta diperiksa kadar asam urat dalam darah yang diambil dari darah perifer dan diperiksa menggunakan stick. Dari hasil pemeriksaan didapatkanbahwa dari 31 orang peserta dan 10 orang yang memiliki kadar asam urat di atas normal. Itu berarti angka kejadian gout di desa Kalisari cukup tinggi. Terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat di Desa KalisariKecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tentang penyakit gout. Angka kejadian penyakit gout di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan sendiri cukup tinggi.
Optimalisasi Peran Kader Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dalam Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan dalam Upaya Menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa dan Siswi SMPN 2 Bandar Lampung. Saftarina, Fitria; Muhartono, Muhartono; Sukohar, Asep; Kurniawan, Betta; Atina, Rizqa
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v3i1.1932

Abstract

UKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu faktor yang di pakai sebagai indikator keberhasilan program ini apabila nilai post-test lebih tinggi dari nilai pre-test maka kegiatan pelatihan yang diberikan berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader UKS SMPN 2 Bandar Lampung. Sasaran kegiatan ini sebanyak 30 orang peserta yang merupakan kader UKS. Solusi pemecahan masalah berupa pelatihan berupa pemberian materi tentang PHBS, tata cara pelaksanaan PHBS yang dilanjutkan dengan diskusi dan role play serta penilaian pretest dan post test. Simpulan, diharapkan penyuluhan yang berkelanjutan mengenai PHBS perlu dilakukan secara rutin di tempat-tempat yang beresiko tinggi untuk pencegahan penyakit ini. dan diharapka kader UKS dapat menjadi peer educator bagi siswa/i SMPN 2 yang lain.Kata Kunci: Perilaku, PHBS, sekolah, UKS.
Edukasi Risiko Penyakit Parasitik Kosmopolit pada Siswa Pesantren dalam Upaya Meningkatkan Personal Higiene untuk Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Wahana Pendidikan Mutiara, Hanna; Wulan, Anggraeni Janar; Kurniawan, Betta; Suwandi, Jhons F.
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v3i1.2020

Abstract

Pembangunan kesehatan dapat diwujudkan melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Sistem sekolah dengan asrama merupakan salah satu wahana pendidikan dengan membentuk komunitas tersendiri sehingga mendukung siswa menjalani pendidikan berkesinambungan dan terintegrasi. Akan tetapi, pada suatu tempat yang ditinggali oleh banyak orang dapat menjadi salah satu risiko penularan penyakit parasit kosmopolit, tersering adalah pediculosis capitis dan skabies. Penyakit ini seringkali dihubungkan dengan status sosial ekonomi rendah dan lingkungan yang kumuh, namun kini telah merebak menjadi penyakit kosmopolit yang dapat menyerang semua tingkat sosial. Faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini adalah tingkat pengetahuan, personal hygiene, kepadatan tempat tinggal, dan karakteristik individu. Pencegahan penyakit ini terutama dapat dilakukan melalui personal higiene yang baik. Dalam upaya pencegahan tersebut, telah dilakukan kegiatan edukasi dan observasi. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan subjek yang ditandai dengan meningkatnya nilai post test dan terdapatnya peningkatan pengetahuan pada 88,28% peserta. Selain itu, kegiatan ini dapat meningkatkan personal hygiene baik pada subjek kegiatan. Hal ini sebaiknya dilakukan secara kontinyu sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan kembali perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan.Kata kunci: Pedikulosis, penyakit parasitik, personal higiene, skabies.
Pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Susianti, Susianti; Kurniawan, Betta; Wardani, Dyah Wulan Sumekar Rengganis; Hanriko, Rizki
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2947

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemoragic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas penyebarannya. Penyakit DBD ini ditemukan hampir di seluruh belahan dunia terutama di negara–negara tropik dan subtropik, baik sebagai penyakit endemik maupun epidemik. Prevalensi DBD dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor perilaku dan partisipasi masyarakat yang masih kurang dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta faktor pertambahan jumlah penduduk dan faktorpeningkatan mobilitas penduduk yang sejalan dengan semakin membaiknya sarana transportasi menyebabkan penyebaran virus DBD semakin mudah dan semakin luas. Dengan demikian, upaya program pengendalian DBD perlu lebih mendapat perhatian terutama pada tingkat kabupaten/kota dan Puskesmas. Dalam rangka membantu capaian target angka bebas jentik di Wilayah Natar Kabupaten Lampung Selatan perlu rasanya Universitas Lampung yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Lampung Selatan khususnya daerah Natar untuk membantu pemerintah mencapai target tersebut. Bahkan akan lebih baik jika kegiatan tersebut melibatkan masyarakat setempat. Target luaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan meningkatnya jumlah ibu-ibu yang sudah terlatih sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di rumah masing-masing khususnya, dan di wilayah Desa Kalisari Kecamatan Natar umumnya. Dengan dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan bagiibu-ibu peserta penyuluhan tentang DBD, juru pemantau jentik dan cara mencuci tangan di desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.  Kata kunci: juru pemantau jentik (jumantik), Demam Berdarah Dengue (DBD), Kalisari, Natar
Peningkatan Pengetahuan dan Deteksi Dini Malaria Melalui Penyuluhandan Pemeriksaan Mass Blood Survey (MBS) Pada Komunitas Pekerja Tambak di Hanura Kurniawan, Betta; Suwandi, Jhons Fatriyadi; Susianti, Susianti
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2970

Abstract

Angka kejadian malaria yang tinggi di Hanura menjadi permasalahan bagi masyarakat setempat. Berdasarkan teori keilmuan dan pengamatan yang telah dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang menjadi penyebab hal tersebut yaitu : persepsi masyarakat tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit malaria yang masih rendah serta masih terdapat kasus malaria pada khalayak sasaran yang tidak terdeteksi secara dini sehingga pengobatan malaria pada khalayak sasaran yang tidak tepat atau terlambat. Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan persepsi masyarakat khususnya pekerja tambak tentang penyakit malaria dan juga penemuan kasus malaria di masyarakat dengan Mass Blood Survey (MBS). Kegiatan dilakukan dari bulan Februari sampai September 2020 di Desa Hanura Kabupaten Pesawaran. Khalayak sasaran yaitu pekerja tambak yang berjumlah 45 orang. Metode dan Tahap Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan melalui penyuluhan tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit malaria serta Mass Blood Survey (MBS) dan pengobatan pada kasus positif yang ditemukan pada MBS. Hasil yang dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan persepsi pada khalayak sasaran dan pada pemeriksaan Mass Blood Survey (MBS) tidak ditemukan adanya kasus malaria positif. Kata kunci: malaria, penyuluhan kesehatan, Mass Blood Survey (MBS)
Edukasi Risiko Pedikulosis dan Pencegahannya pada Siswi Pesantren dalam Upaya Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk Mencegah Penyakit Menular pada Wahana Pendidikan Mutiara, Hanna; Kurniawan, Betta; Apriliana, Ety; Utami, Nurul
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i1.3025

Abstract

Pembangunan kesehatan dapat diwujudkan melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu wahana pendidikan yang tersedia adalah sistem sekolah dengan asrama yang akan membantu siswa untuk menjalani pendidikan yang berkesinambungan dan terintegrasi langsung dalam kehidupan keseharianya. Akan tetapi, pada suatu tempat dimana terdapat banyak orang tinggal bersama dapat menjadi salah satu risiko penularan penyakit parasit kosmopolit, yakni penyakit yang disebabkan infestasi parasit tungau, tersering adalah Pediculosis capitis. Pediculosis capitis adalah infeksi kulit atau rambut kepala yang disebabkan oleh Pediculus humanus var capitis. Penyakit pedikolusis kapitis dahulu seringkali dihubungkan dengan kemiskinan atau status sosial ekonomi rendah dan lingkungan yang kumuh, namun kini telah merebak menjadi penyakit kosmopolit yang dapatmenyerang semua tingkat sosial. Terdapat banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain tingkat pengetahuan, personal hygiene buruk, kepadatan tempat tinggal, dan karakteristik individu. Pencegahan penyakit ini terutama dapat dilakukan melalui aplikasi personal higiene yang baik. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan salah satu upaya untuk mencegah penyakit menular pada wahana pendidikan melalui intervensi berupa edukasi risiko pedikulosis dan pencegahannya pada siswi pesantren sehingga terwujud perilaku hidup bersih dan sehat dan mencegah terjadinyapenyakit menular ini pada wahana pendidikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan pelajar pesantren (santriwati) pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Diharapkan kegiatan ini sinergis dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia mendatang.Kata kunci: Pedikulosis kapitis, penyakit menular, edukasi risiko, personal hygiene, wahana pendidikan.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Sekitar Sekolah dalam Rangka Implementasi PHBS Untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Suwandi, Jhons Fatriyadi; Apriliana, Ety; Kurniawan, Betta; Mutiara, Hanna; Kartika, Juspeni
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i1.3030

Abstract

Sampai saat ini masalah kesehatan khususnya yang disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak sehat masih menempati urutan teratas. Penyakit menular seperti demam berdarah, lebih sering terjadi karena perilaku masyarakat kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungannya, sehingga menjadi tempat perkembangbiakan dan sumber penularan penyakit. Usaha Pencegahan penyakit tersebut harus banyak melibatkan masyarakat, karena erat kaitannya dengan kondisi lingkungan tempat tinggal masyarakat tersebut. Pada saat bersamaan penyakit tidak menular juga sudah mulai meningkat danmenggeser posisi penyakit menular di masyarakat. Berdasarkan analisis situasi yang telah disampaikan, maka permasalahan yang dapat diindentifikasi adalah tingginya angka kejadian beberapa penyakit menular dan tidak menular, implementasi PHBS harus selalu ditingkatkan dalam upaya mencegah timbulnya penyakit, tatanan sekolah sering tidak menjadi fokus upaya promotif dan preventif dan tingkat pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat tidak semua sudah baik. Untuk menyelesaikan permasalahan mitra tersebut, maka disusun tujuan kegiatan pengabdian yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya di sekitar sekolah tentang penyakit menular dan tidak menular serta cara pencegahannya. Untuk menjawab tujuan pengabdian tersebut maka metode yang digunakan adalah penyuluhan yang dilakukan oleh narasumber sesuai dengan bidangnya dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Setelah kegiatan penyuluhan dan diskusi selesai serta hasil pre dan post test, para pengabdi yakin bahwa para khalayak sasaran memahmi konsep dasar tentang DBD, cara penanggulangan dirumah, cara pencegahan termasuk pengelolaan TPA serta pada materipenyakit tidak menular memahami definisi penyakit tidak menular (DM da hipertensi), mekanisme timbulnya penyakit, tatalaksana yang harus dilakukan, cara mencegah agar tidak terkena dan jika terkena cara mencegah agar tidak bertambah parah, serta pentingnya makan obat secara teratur dan rutin untuk mengendalikan penyakit tersebut.Kata kunci : penyakit menular, penyakit tidak menular, PHBS, Sekolah
Penyuluhan dan Pelatihan Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Pencegahan Penyakit Toskoplasmosis Pada Karyawan Rumah Potong Hewan (RPH) ZBeef di Kota Bandar Lampung Kurniawan, Betta; Suwandi, Jhons Fatriyadi; Mutiara, Hanna; Susianti, Susianti; Sutyarso, Sutyarso
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i1.3031

Abstract

Tujuan: Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama pemilik dan pekerja Rumah Potong Hewan (RPH) tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit toksoplasmosis serta melakukan pencegahan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Metode: Penyuluhan tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit toksoplasmosis, serta pelatihan penggunaan APD. Hasil: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diikuti oleh 34 orang peserta. Setelah dievaluasi terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit toksoplasmosis. Saran: Kegiatan penyuluhan kesehatan ini perlu diadakan secara berkelanjutan agar pengetahuan dan perilaku pekerja peternakan ayam semakin meningkat serta perlu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah transmisi penyakit toksoplasmosis di antara pekerja.Kata kunci : rumah potong hewan, alat pelindung diri, toksoplasmosis
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap tentang Penyakit Toksoplasmosis serta Skrining Status Kesehatan pada Pekerja Peternakan Tradisional Ayam Bukan Ras di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Kurniawan, Betta; Suwandi, Jhons Fatriyadi; Mutiara, Hanna; Jausal, Anisa Nuraisa; Hamzah, Muhammad Syafei
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i2.3058

Abstract

Tujuan: Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama pemilik dan pekerja peternakan tradisional tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit toksoplasmosis serta melakukan deteksi dini infeksi toksoplasmosis. Metode: Penyuluhan tentang bahaya, cara penularan, cara pengobatan dan pencegahan penyakit toksoplasmosis, promosi kesehatan berupa Pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta skrining status kesehatan. Hasil: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diikuti oleh 34 orang peserta. Setelah dievaluasi terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit toksoplasmosis. Saran: Kegiatan penyuluhan kesehatan ini perlu diadakan secara berkelanjutan agar pengetahuan dan perilaku pekerja peternakan ayam semakin meningkat serta perlu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah transmisi penyakit toksoplasmosis di antara pekerja. Kata kunci: peternakan tradisional ayam, skrining kesehatan, toksoplasmosis
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abigail Pheilia Ade Triajayanti Ade Yonata, Ade Agung Kartika Putra Agung Kartika Putra Agung Kurnia, Ahmad Fadila Agustine Sesunan, Dyah Surya Aila Karyus Ali Rahmat Alvin Widya Ananda Andriana, Bibin B. Anggi Setiorini Anggraeni Janar Wulan, Anggraeni Janar Anggraeni, Liza Anniza Agustina Apga Repindo Arief Darmawan Asep Sukohar Bayu Anggileo Pramesona Cahaya Carla Bangsawan Centya Cheirini Christine Wulandari Dewayanti, Wahyu Dian Isti Angraini Dwi Indria Anggraini Dwita Oktaria Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Efrida Warganegara Endah Setyaningrum Etty Widyastuti Ety Apriliana Evi Kurniawaty Firdha Yossi Chani Fitria Saftarina Fitria, Saftarina Giska Tri Putri Hadibrata, Exsa Haekal Alfhad Hamzah, Muhammad Syafei Hanna Mutiara Hanna Mutiara Hanna Mutiara Hanna Mutiara, Hanna Hendra Tarigan Husna, Ismalia I Wayan Dika Aditia Darma Ika Yunidasari Indah Anita Dewi Jausal, Anisa Nuraisa Jermsittiparsert, Kittisak Jhons Fatriyadi Suwandi Kartika, Juspeni Keisha Azzahra Tetadrian Khairun Nisa Kirche, Agnes Angelina Kurnia, Yogi Laila Puspita Lia Puspitasari M. Yusran Merry Indah Sari Muatiara, Hanna Muhammad Aditya, Muhammad Muhammad Iqbal Muhammad Ricky Ramadhian Muhammad Yusran Muhartono Muhartono Nainggolan, Hotman Natama Nani Indah Hardiyanti Novita Carolia Nuning Nurcahyani Nurmumpuni, Dwita Nurul Islamy Nurul Sahana Rahmadhini Nurul Utami Nurul Utami Otta Nur Kirana Rahmatullah Rayman Rani Himayani Reni Zuraida Ria Rizki Jayanti Rika Lisiswanti Risal Wintoko Risti Graharti Riyan Wahyudo Rizki Hanriko Rizqa Atina Rodiani - Rofiqul Umam Ronalda Budyantara Sa'diyah, Isma Fadlilatus Samsul Bakri Samsul Bakri Samsul Bakri Selvi Marcellia Septilia Sugiarti Septyne Rahayuni Putri Sri Janahtul Hayati Sri Puji Hartini Suharmanto Suharmanto Suharmanto Susianti Susianti, Susianti Sutyarso Sutyarso Sutyarso Suwandi, Jhons F. Suwandi, Jhosn Fatriyadi Suyatno Suyatno Syaka, Muthiiah Khodista Syazili Mustofa Tri Umiana Soleha Tri Umiana Soleha Triyandi, Ramadhan Ulima Mazaya Ghaisani Ulya, M. Ridho Utari Gita Mutiara Wardani, Ika Novianna Widianningrum, Wahyu Zahra Dewi Hasna Difa