Claim Missing Document
Check
Articles

Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokal dengan Hipertensi pada Anak Ria Rizki Jayanti; Etty Widyastuti; Betta Kurniawan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glomerulonefritis akut merupakan suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu yang dengan karakterisitik berupa cedera glomerular yang onsetnya mendadak. WHO mempekirakan 472.000 kasus glomerulonefritis akut pasca streptokokal (GNAPS) terjadi setiap tahunnya secara global dengan 5.000 kematian setiap tahunnya. Di Indonesia pengamatan mengenai GNA pada anak di sebelas universitas di Indonesia pada tahun 1997-2002, lebih dari 80% dari 509 anak dengan GNA mengalami efusi pleura, kardiomegali serta efusi perikardial, dan 9,2% mengalami ensefalopati hipertensi. An. B, 11 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan buang air kecil berwarna kemerahan, bengkak pada wajah terutama disekitar mata dan saat bangun disertai nyeri ulu hati. Riwayat demam, batuk dan sakit tenggorokan dua minggu sebelumnya. Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/110 mmHg. Hasil urinalisis didapatkan warna merah, kejernihan keruh, protein 500 mg/dl, darah samar 300 Ery/μi, sedimen eritrosit 20-30/LP 400 x/LBP. Pemeriksaan kimia darah albumin 2,2 gr/dL, ureum 122 mg/dL, kreatinin 1,80 mg/dL, pemeriksaan ASTO (-), dan CRP (+). Berdasarkan klinik tersebut pasien didiagnosis GNAPS dengan hipertensi grade II.Kata kunci: edema, glomerulonefritis, hipertensi
Hand Arm Vibration Syndrome: Ancaman Bagi Pekerja Sektor Industri Firdha Yossi Chani; Betta Kurniawan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hand arm vibration syndrome (HAVS) merupakan salah satu penyakit yang tengah berkembang dan mengancam pekerja sektor industri. Hand arm vibration syndrome merupakan suatu penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh getaran, penyakit ini merupakan suatu kumpulan gejala vaskuler, neurologik dan muskuloskeletal yang mengenai jari, tangan dan lengan yang diakibatkan karena penggunaan alat-alat yang dapat menggetarkan tangan secara berlebihan atau diatas ambang batas. Hand arm vibration syndrome memiliki gejala yang hampir sama dengan carpal tunnel syndrome (CTS) sehingga sulit untuk membedakan keduanya. Gejala HAVS dibedakan berdasarkan gejala vaskuler dan gejala sensorineural. Gejala yang paling sering yaitu rasa baal atau rasa kesemutan pada bagian tubuh tertentu terutama jari, tangan dan lengan selain itu juga ada keluhan berupa Raynaud’s disease atau vibration white finger. Dalam mendiagnosis HAVS dapat dilakukan berbagai macam tes seperti tes Allen, tes Adson, pemeriksaan diskriminasi 2 titik, tes tinel dan phalen. Upaya utama yang dapat dilakukan untuk untuk mencegah terjadinya penyakit ini yaitu dengan memodifikasi pekerjaan, mengurangi paparan getaran, edukasi pekerja dan penggunaan alat pelindung diri. Tatalaksana farmakologi dan nonfarmakologi yang dapat diberikan berupa Physiobalneotherapy, obat-obatan berupa vasodilator, serta terapi pembedahan.Kata kunci: getaran, hand arm vibration syndrome, pekerja, vibration white finger.
Aktivitas Fermentasi Larutan Kakao (Theobroma cacao L.) sebagai Atraktan Nyamuk Anopheles sp. di Desa Sukajaya Punduh Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Ika Yunidasari; Betta Kurniawan; Efrida Warganegara; Jhons Fatriyadi Suwandi
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium sp. dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. Salah satu cara untuk mengurangi populasi nyamuk adalah pengendalian secara mekanik. Pengendalian tersebut menggunakan perangkap nyamuk yang terbuat dari botol yang telah dimodifikasi kemudian diisi atraktan fermentasi larutan kakao (Theobroma cacao L.) sebagai pemikat agar nyamuk masuk dalam perangkap. Untuk mengetahui aktivitas fermentasi larutan kakao (Theobroma cacao L.) sebagai atraktan nyamuk Anopheles sp. Metode eksperimental murni, teknik purposive sampling dengan sampel sepuluh rumah penderita malaria. Terdapat enam kelompok perlakuan yaitu akuades sebagai kontrol negatif, konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50% dan 100%. Pengulangan sebanyak empat kali. Rata-rata dan standar deviasi jumlah nyamuk Anopheles sp. yaitu 0,10 ± 0,379 untuk kontrol negatif, 0,18 ± 0,385 untuk konsentrasi 6,25%, 0,38 ± 0,740 untuk konsentrasi 12,5%, 0,28 ± 0,506 untuk konsentrasi 25%, 0,15 ± 0,362 untuk konsentrasi 50% dan 0,38 ± 0,628 untuk konsentrasi 100%. Hasil uji statistik kruskal wallis didapatkan nilai p=0,116 atau p>0,05. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan jumlah nyamuk Anopheles sp. yang masuk dalam perangkap secara bermakna pada semua kelompok.Kata kunci: Atraktan, kakao (Theobroma cacao L.), malaria, nyamuk Anopheles sp.
Hubungan Personal Hygiene terhadap Kejadian Pediculosis Capitis pada Santriwati di Pesantren Jabal An-Nur Al-Islami Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung Nani Indah Hardiyanti; Betta Kurniawan; Hanna Mutiara
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pediculosis capitis adalah infeksi kulit atau rambut kepala yang disebabkan oleh infestasi Pediculus humanus var. capitis. Prevalensi penyakit ini cukup tinggi terutama pada anak sekolah dan telah menjadi masalah baik di negara berkembang maupun negara maju. Penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang berperan adalah personal hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampeldengan teknik simple random sampling. Besar sampel minimal yang dibutuhkan adalah 62 sampel. Sebanyak 62 santriwati yang memenuhi kriteria penelitian mengisi kuesioner dan dilakukan pemeriksaan. Pada akhir penelitian data kuesioner dianalisis untuk melihat apakah terdapat hubungan antara personal hygiene terhadap kejadian Pediculosis capitis pada santriwati di Pesantren Jabal An-Nur Al-Islami Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung. Hasil penelitian didapatkan pada pretest mayoritas responden memiliki personal hygiene yang baik yaitu 40 responden (71,4 %). Pada posttest mayoritas responden juga memiliki personal hygiene yang baik yaitu pada 50 responden (89,3 %). Dari hasil pemeriksaan pretest didapatkan 27 responden (48,2 %) dan hasil pemeriksaan posttest 25 responden (44,6%) mengalami Pediculosiscapitis. Berdasarkan analisa data didapatkan hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian Pediculosis capitis. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan personal hygiene dengan kejadian Pediculosis capitis pada santriwati di Pesantren Jabal An-Nur Al-Islami Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung.Kata kunci: Pediculosis capitis, Personal Hygiene, Santriwati
Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke Iskemik I Wayan Dika Aditia Darma; Bayu Anggileo Pramesona; Betta Kurniawan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fibrilasi atrium merupakan faktor yang dapat menyebabkan peningkatan risiko untuk terjadinya penyakit stroke dan meningkatkan persentase kematian menjadi lebih tinggi. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan di perkotaan terdapat 15,9%. Pada Riskesdas tahun 2018 menunjukan prevalensi stroke tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi Kalimantan Timur (14,7%), diikuti Provinsi Sumatera Selatan (10%), dan terendah di Provinsi Papua(4,1%). Diperkirakan 1 dari 5 penderita stroke iskemik merupakan stroke kardioemboli (dengan angka kejadian 12%-31% dari keseluruhan stroke iskemik). Setiap tahun, stroke kardioemboli dengan FA menyumbang hingga seperempat dari stroke iskemik di Amerika Serikat. Tujuan penyusunan artikel ini adalah untuk mengetahui faktor fibrilasi atrium dengan kejadian stroke iskemik yang meliputi patofisiologi, faktor risiko, diagnosis, dan tatalaksana. Kata Kunci: Fibrilasi Atrium, Stroke Iskemik, Patofisiologi, Faktor Risiko, Diagnosis, Tatalaksana
Manifestasi Miositis pada Pasien dengan Infeksi Trichinella spiralis Keisha Azzahra Tetadrian; Anggi Setiorini; Selvi Marcellia; Betta Kurniawan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jka.v12i1.pp324-329

Abstract

Trichinellosis merupakan infeksi parasit zoonotik yang disebabkan oleh Trichinella spiralis, yang menyebar melalui konsumsi daging mentah atau kurang matang dan memiliki afinitas kuat terhadap jaringan otot rangka. Penelitian ini bertujuan menganalisis manifestasi myositis pada infeksi Trichinella spiralis pada dewasa melalui systematic review terhadap literatur ilmiah 10 tahun terakhir. Review dilakukan terhadap 10 studi yang dipublikasikan antara 2017–2022 melalui pencarian sistematik pada database elektronik menggunakan kata kunci yang relevan. Kriteria inklusi mencakup studi observasional, studi kasus, dan review klinis yang mengevaluasi keterlibatan muskuloskeletal pada trichinellosis. Hasil analisis menunjukkan bahwa fase invasi larva ke otot memicu respons inflamasi yang menyebabkan myositis, ditandai dengan nyeri otot difus, kelemahan, peningkatan kadar CK, dan eosinofilia. Manifestasi myositis paling sering terjadi pada otot wajah, leher, dan ekstremitas proksimal, serta muncul sekitar minggu kedua pasca-infeksi. Pemeriksaan ELISA dan MRI berperan dalam diagnosis, sedangkan terapi kombinasi albendazole dan kortikosteroid terbukti mempercepat pemulihan. Disimpulkan bahwa infeksi Trichinella spiralis pada dewasa dapat menimbulkan manifestasi myositis yang signifikan, sehingga diagnosis dini dan penatalaksanaan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang. -- Trichinellosis is a parasitic zoonotic infection caused by Trichinella spiralis, transmitted through the ingestion of raw or undercooked meat and characterized by its strong predilection for skeletal muscle tissue. This study aims to analyse the manifestations of myositis in Trichinella spiralis infection among adults through a systematic review of the most recent 10-year literature. The review included 10 studies published between 2017–2022 through a structured search of electronic databases using relevant keywords. Inclusion criteria comprised observational studies, case reports, and clinical reviews evaluating musculoskeletal involvement in trichinellosis. Results showed that the larval invasion phase induces inflammatory responses leading to myositis, manifested by diffuse muscle pain, weakness, elevated CK levels, and eosinophilia. Myositis most commonly affected the facial, neck, and proximal limb muscles, typically emerging in the second week after infection. ELISA and MRI were helpful in diagnosis, while combination therapy of albendazole and corticosteroids was proven to accelerate recovery. In conclusion, Trichinella spiralis infection in adults can cause clinically significant myositis manifestations, and early diagnosis along with appropriate management is crucial to prevent long-term complications.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abigail Pheilia Ade Triajayanti Ade Yonata, Ade Agung Kartika Putra Agung Kartika Putra Agung Kurnia, Ahmad Fadila Agustine Sesunan, Dyah Surya Aila Karyus Ali Rahmat Alvin Widya Ananda Andriana, Bibin B. Anggi Setiorini Anggraeni Janar Wulan, Anggraeni Janar Anggraeni, Liza Anniza Agustina Apga Repindo Arief Darmawan Asep Sukohar Bayu Anggileo Pramesona Cahaya Carla Bangsawan Centya Cheirini Christine Wulandari Dewayanti, Wahyu Dian Isti Angraini Dwi Indria Anggraini Dwita Oktaria Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Efrida Warganegara Endah Setyaningrum Etty Widyastuti Ety Apriliana Evi Kurniawaty Firdha Yossi Chani Fitria Saftarina Fitria, Saftarina Giska Tri Putri Hadibrata, Exsa Haekal Alfhad Hamzah, Muhammad Syafei Hanna Mutiara Hanna Mutiara Hanna Mutiara Hanna Mutiara, Hanna Hendra Tarigan Husna, Ismalia I Wayan Dika Aditia Darma Ika Yunidasari Indah Anita Dewi Jausal, Anisa Nuraisa Jermsittiparsert, Kittisak Jhons Fatriyadi Suwandi Kartika, Juspeni Keisha Azzahra Tetadrian Khairun Nisa Kirche, Agnes Angelina Kurnia, Yogi Laila Puspita Lia Puspitasari M. Yusran Merry Indah Sari Muatiara, Hanna Muhammad Aditya, Muhammad Muhammad Iqbal Muhammad Ricky Ramadhian Muhammad Yusran Muhartono Muhartono Nainggolan, Hotman Natama Nani Indah Hardiyanti Novita Carolia Nuning Nurcahyani Nurmumpuni, Dwita Nurul Islamy Nurul Sahana Rahmadhini Nurul Utami Nurul Utami Otta Nur Kirana Rahmatullah Rayman Rani Himayani Reni Zuraida Ria Rizki Jayanti Rika Lisiswanti Risal Wintoko Risti Graharti Riyan Wahyudo Rizki Hanriko Rizqa Atina Rodiani - Rofiqul Umam Ronalda Budyantara Sa'diyah, Isma Fadlilatus Samsul Bakri Samsul Bakri Samsul Bakri Selvi Marcellia Septilia Sugiarti Septyne Rahayuni Putri Sri Janahtul Hayati Sri Puji Hartini Suharmanto Suharmanto Suharmanto Susianti Susianti, Susianti Sutyarso Sutyarso Sutyarso Suwandi, Jhons F. Suwandi, Jhosn Fatriyadi Suyatno Suyatno Syaka, Muthiiah Khodista Syazili Mustofa Tri Umiana Soleha Tri Umiana Soleha Triyandi, Ramadhan Ulima Mazaya Ghaisani Ulya, M. Ridho Utari Gita Mutiara Wardani, Ika Novianna Widianningrum, Wahyu Zahra Dewi Hasna Difa