Penelitian ini mengkaji bentuk kematangan sosial dan pendidikan keluarga terhadap kematangan sosial remaja yang berstatus sebagai anak tunggal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dalam metodenya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman subjektif remaja tunggal yang berfokus pada aspek kematangan sosial. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan tiga remaja yang berstatus sebagai anak tunggal. Hasilnya menunjukkan bahwa remaja tunggal memiliki kemampuan mandiri dalam mengurus kebutuhan sehari-hari dan mengelola keuangan, waktu, serta barang. Pendidikan keluarga, seperti pemberian struktur, dukungan emosional, dan kebebasan, berkontribusi pada pembentukan kematangan sosial mereka. Implikasi teoritis dan praktis dari penelitian ini didiskusikan dalam konteks perkembangan remaja tunggal.