p-Index From 2020 - 2025
10.058
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni PRASI: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Jurnal Pendidikan Seni Rupa Solah Edutech ARS: Jurnal Seni Rupa Dan Desain JOGED Harmonia: Journal of Research and Education Dinamika Pendidikan Lentera, Jurnal Studi Perempuan Potensia Sosial Budaya SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni JADECS (Journal of Art, Design, Art Education and Culture Studies) Jurnal Pendidikan Sejarah Halaqa : Islamic Education Journal Proceeding of International Conference on Art, Language, and Culture MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Empowerment PEDAGOGI Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Sorai: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Dewa Ruci : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) International Journal for Educational and Vocational Studies Education and Human Development Journal Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni DESKOVI : Art and Design Journal Science Education and Application Journal Jurnal Abdi: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Jurnal Tarbiyatuna : Kajian Pendidikan Islam Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Journal of English Language and Education Jurnal Kajian Seni Jurnal Pendidikan Sendratasik Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Jurnal Pendidikan Dasar Journal of Elementary School Education Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Cilpa : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Rupa Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Jurnal Ilmu Sosial Ekonomi dan Politik (JISOSEPOL) Catharsis
Claim Missing Document
Check
Articles

Hibriditas Dalam Pelestarian Pertunjukan Folklore Reyog Obyog di Kabupaten Ponorogo Feni Yuni Triani; Setya Yuwana; Warih Handayaningrum
Sosial Budaya Vol 17, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v17i1.9489

Abstract

Penelitian ini membahas tentang hibriditas dalam pertunjukan folklore Reyog Obyog di Kabupaten Ponorogo. Lebih lanjut, penelitian ini ingin mengeksplorasi hibriditas dari bentuk pertunjukan, faktor-faktor yang memengaruhi, hibriditas kekinian dalam pertunjukan, dan negosiasi interdisiplin yang mampu mendukung pelestarian budaya folklore Reyog Obyog di Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan kualitatif studi kasus dengan pendekatan interdisiplin. Data primer dalam penelitian ini adalah pertunjukan folklore Reyog Obyog di Kabupaten Ponorogo, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa (1) observasi terhadap pertunjukan folklore Reyog Obyog selama bulan Juli-Desember 2019 dan Januari-Februari 2020; (2) wawancara; dan (3) studi dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dengan sudut pandang hibriditas Homi K. Bhabha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan folklore khas Ponorogo yaitu Reyog Obyog mengadaptasi dirinya dalam bentuk budaya hibrid yang mengarah ke kontemporer. Hal tersebut didasari atas strategi kebudayaan yang diperlukan oleh Reyog Obyog dalam eksistensinya di tengah arus global dengan hibriditas dilakukan pada pertunjukan dan unsur musikal, serta eksplorasi pelaku Reyog Obyog. Produksi eksperimental, menyandingkan Reyog Obyog dengan budaya lain menciptakan ruang untuk negosiasi ulang kebudayan Ponorogo dan Indonesia, redefinisi budaya, dan dekonstruksi stereotip lokalitas bahkan nasional. Di panggung global, Reyog Obyog memperoleh potensi untuk membawa pembebasan dari representasi dan label lokal. Lebih lanjut, estetika hibrida dapat digunakan sebagai strategi untuk potensi pariwisata dan menjadi pendukung dialog internasional, integrasi antar disiplin, dan transkulturalisme.
Pesona Tari sebagai Aset Pariwisata Budaya Indonesia Puspitaning Wulan; Warih Handayaningrum
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i4.14925

Abstract

AbstractDance has the complexity of the expression of aesthetic expressions that are correlated with other fields around it. This provides the opportunity for dance to be able to have an internal and external impact on individuals in and around the scope of dance. Therefore this study aims to explain (1) the charm in dance, (2) the need for self-expression that gives aesthetic experience, and (3) the long-term role of dance for tourism and cultural preservation. This study uses qualitative methods of dance and its potential in tourism. Alfred Gell's charm approach is used in which dancers process motion to attract the attention of the audience and give an aesthetic impact on the audience so as to bring up experiences that have implications for the field of tourism. The results showed that (1) the charm displayed in dance, whether through dancers' gestures, costumes, delivery or presentation, and ritual performances can provide cultural therapeutic elements, where these elements provide an aesthetic experience to the audience; (2) the need for aesthetic experience is ultimately able to provide tourist attraction for the audience so as to provide encouragement to enjoy dance performances as tourists; and (3) the government pays particular attention to dance as an agent and cultural tourism asset in Indonesia. The role of dance which is increasingly complex and routine opens opportunities for collaborative work with other disciplines to provide hope for the varied use of dance in Indonesia.Keyword: Enchantment, Dance, Cultural Tourism, Indonesia Abstrak Seni tari memiliki kompleksitas dari perujudan ekspresi estetis yang berkonstelasi dengan bidang lain disekitarnya. Hal tersebut memberikan peluang seni tari mampu memberikan dampak internal maupun eksternal individu dalam dan sekitar lingkup tari. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang (1) pesona dalam seni tari, (2) kebutuhan akan ekspresi diri yang memberikan pengalaman estetik, dan (3) peran jangka panjang seni tari bagi pariwisata dan pelestarian budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif terhadap seni tari dan potensinya dalam pariwisata. Pendekatan pesona milik Alfred Gell digunakan di mana penari mengolah gerak guna menarik perhatian penonton dan memberikan dampak estetis pada penonton sehingga memunculkan pengalaman yang berimplikasi pada bidang pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pesona yang ditampilkan dalam tari, baik melalui gerak tubuh penari, kostum, penyampaian atau penyajian, dan ritual pertunjukannya mampu memberikan unsur terapetik budaya, di mana unsur tersebut memberikan pengalaman estetik kepada penonton; (2) kebutuhan akan pengalaman estetik tersebut pada akhirnya mampu memberikan daya tarik wisata bagi penonton sehingga memberikan dorongan untuk menikmati pertunjukan tari sebagai wisatawan; dan (3) pemerintah memerhatikan seni tari secara khusus sebagai agen serta aset pariwisata budaya yang ada di Indonesia. Peran seni tari yang semakin kompleks dan rutin membuka peluang untuk terjadinya kerja kolaboratif dengan disiplin ilmu lain memberikan harapan akan variatifnya pemanfaatan seni tari di Indonesia.Kata kunci: Pesona; Seni Tari; Pariwisata Budaya; Indonesia 
PROSES KREATIF SENIMAN LUKIS WAHYU NUGROHO KABUPATEN PASURUAN Bunga Widiya Larashati; Warih Handayaningrum; Eko Wahyuni Rahayu
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 11 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v11i3.42930

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui secara mendalam proses kreatif seniman lukis Wahyu Nugroho dalam menciptakan dan mengembangkan karya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini di kediaman Wahyu Nugroho. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan perjalanan hidup  Wahyu Nugroho sebagai seniman seni rupa di kabupaten Pasuruan yang mengalami perkembangan setiap waktu, proses kreatif dalam berkarya lebih menekankan pada gaya plurall yang bersumber dari intuisi dan imajinasi dengan beberapa tahap seperti persiapan, pengeraman dan verifikasi agar karya yang dihasilkan menjadi sempurna. Konsep penciptaan karya dengan judul IMAJI dan Berteriak Tanpa Suara menekankan pada gaya  plural painting multi-etnis, multi-teknik, dan multi style dengan memperjelas  pemahaman intuisi sehingga karya yang dihasilkan bersifat actual, kontekstual, dan orisinal.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN CHORD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MENCIPTA LAGU ANAK USIA DINI (Class Action Research pada Guru PAUD di Kabupaten Kediri) Itot Bian Raharjo; Warih Handayaningrum; Autar Abdillah
JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um037v5i12020p46-53

Abstract

Abstact: This research is motivated by the need for songs as PAUD learning media in Kediri Regency. In general, teachers only use old songs, composing song lyrics. This study uses the Class Action Research approach which was conducted from March to October 2019. The results of the data analysis included 12 respondents (80%) in the first cycle, 5 respondents (33.3%) in the second cycle, and 2 respondents (13.3%) in cycle III that has not yet reached. It can also be seen that in the third cycle, the number of respondents reached 13 people with a percentage of 86.6%. It can be concluded that the use of chords in learning to create early childhood songs was successful, the action hypothesis in this study was declared acceptable.Key Words : Chord, compose a song, Childhood Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi kebutuhan lagu sebagai media pembelajaran PAUD di Kabupaten Kediri. Pada umumnya guru hanya menggunakan lagu lama, penggubahan lirik lagu. Penelitian ini menggunakan pendekatan Class Action Research yang dilaksanakan mulai Maret - Oktober 2019. Hasil analisis data terdapat 12 responden (80%) di siklus I, 5 responden (33,3%) di siklus II, dan 2 responden (13,3%) di siklus III yang belum mencapai. Dapat diketahui pula pada siklus ke III, responden yang sudah tercapai berjumlah 13 orang dengan prosentase 86,6%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan chord dalam belajar mencipta lagu anak usia dini berhasil, hipotesis tindakan dalam penelitian ini dinyatakan diterima. Kata Kunci: Chord, Mencipta Lagu, Anak
UPAYA SANGGAR KARTIKA BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN SENI DI KABUPATEN JEMBER EKY RAMADHANI; WARIH HANDAYANINGRUM
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v6n1.p%p

Abstract

Sanggar Kartika Budaya adalah sanggar tari yang mengajarkan tari tradisonal dan tari kreasi. Selain tari tradisonal dan kreasi, sanggar menciptakan tari garapan yang dipentaskan dalam festival atau lomba tari. Sanggar Kartika Budaya memiliki banyak prestasi dan program sanggar di setiap tahunnya baik Nasional maupun Internasional. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya dan cara Sanggar Kartika Budaya dalam pengembangan seni di Kabupaten Jember.Teori yang digunakan, teori sanggar dari Jazuli, pengembangan dari Edy Sedyawati, Seni dari Soedarso, mencipta dari Hadi. Metode penelitian digunakan adalah kualitatif dengan sumber data manusia dan non manusia. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi yang divalidasi dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan cara Reduksi data, interpretasi data, serta penarikan simpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Upaya Sanggar Kartika Budaya dalam mengembangkan seni antara lain, dilakukan melalui pendidikan seni yaitu seni tari, musik, dan dramatari. Program kelas tari dan musik ini menunjukkan bahwa sesuai dengan kurikulum yang berlaku. (2) Cara Sanggar Kartika Budaya dalam pengembangan seni dilakukan melalui membuat karya tari (Penggarapan), menyelenggrakan pelatihan, serta mengikuti dan menyelenggarakan pementasan baik lomba maupun festival. Hal ini membuktikan upaya dan cara sanggar dalam pengembangan seni di Kabupaten Jember cukup baik. Kata kunci: Upaya, Sanggar Kartika Budaya, Pengembangan Seni
PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER MUSIK ANGKLUNG DENGAN METODE ISYARAT DI SMA NEGERI 3 MAGETAN MADHA EKA SISWARDANNY; WARIH HANDAYANINGRUM
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v6n1.p%p

Abstract

SMA Negeri 3 Kabupaten Magetan menerapkan pembelajaran ekstrakurikuler musik Angklung untuk siswa-siswi dengan menggunakan media Angklung. Pembelajaran ekstrakurikuler musik Angklung memerlukan kerja sama dengan pemusik lain yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang: 1) Proses pembelajaran ekstrakurikuler musik angklung, 2) Hasil pembelajaran ekstrakurikuler musik angklung, 3) Kendala pembelajaran ekstrakurikuler musik angklung pada siswa-siswi SMA Negeri 3 Magetan.Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Objek penelitian yakni pembelajaran ekstrakurikuler musik angklung dengan metode isyarat di SMA Negeri 3 Magetan. Subjek penelitian yakni siswa-siswi SMA Negeri 3 Magetan yang mengikuti ekstrakurikuler musik angklung. Lokasi penelitian di SMA Negeri 3 Magetan, Jalan Raya Sarangan No.45 Kabupaten Magetan. Sumber data primer diperoleh dari Sri Peni Lestari selaku pelatih ekstrakurikuler musik angklung dan Atik Fatihati selaku Kepala Sekolah. Data sekunder diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mendapatkan keabsahan data, menggunakan triangulasi data yang diperoleh dari wawancara, observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung serta dokumen-dokumen seperti buku catatan siswa, foto-foto pendukung kegiatan ekstrakurikuler musik angklung. Triangulasi sumber yang diperoleh dari Sri Peni Lestari selaku pelatih, siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler musik Angklung, Atik Fatihati selaku Kepala Sekolah. Triangulasi waktu yang diperoleh selama penelitian berlangsung untuk melihat konsistensi jawaban yang telah diberikan oleh narasumber.Hasil penelitian tentang proses pembelajaran ekstrakurikuler musik angklung pada siswa-siswi SMA Negeri 3 Magetan yaitu dengan materi pengenalan alat musik angklung, pembelajaran lagu secara individu maupun kelompok dengan menggunakan metode isyarat, ceramah, demonstrasi dan latihan. Hasil pembelajaran dari ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif yang menunjukkan penggunaan metode isyarat lebih mendominasi daripada aspek lainnya yang berarti bahwa metode isyarat layak digunakan untuk pembelajaran ekstrakurikuler musik angklung khususnya dalam hal memainkan akord dan melodi bagi pemula. Kendala dalam proses pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Kendala internal yaitu rendahnya musikalitas siswa SMA Negeri 3 Magetan. Kendala eksternal yakni: 1) angklung bass tidak terpakai, terdapat sebagian Angklung Melodi dan Angklung Akord yang tidak layak pakai; 2) waktu pembelajaran yang tidak tepat dan kurangnya disiplin waktu pembelajaran. Kata Kunci: Pembelajaran ekstrakurikuler, musik angklung, metode isyarat
PEMBELAJARAN PIANO BEGINNER GRADE 1-2 PROGRAM PRIVATE CLASS DI SEKOLAH MUSIK INDONESIA CABANG RUNGKUT SURABAYA DINDA CITRANING SAYEKTI; WARIH HANDAYANINGRUM
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v6n1.p%p

Abstract

Sekolah Musik Indonesia yang disingkat SMI adalah Sekolah Musik yang menyelenggarakan pembelajaran piano menggunakan media teknologi digital Sibelius, Band in A Box dan Mixcraft. Melalui media digital ini dapat mempermudah siswa dalam memainkan piano, pengetahuan bermain piano, serta dapat mengembangkan kompetensi di setiap individu siswa.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan proses pembelajaran piano Beginner Grade 1-2 pada program private class di SMI Cabang Rungkut Surabaya, 2) Mendeskripsikan hasil pembelajaran piano Beginner Grade 1-2. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif serta pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara dari beberapa narasumer di SMI Rungkut Surabaya. yang menggunakan teknik triangulasi sumber, data, dan waktu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Beginner Grade 1-2. SMI Rungkut Surabaya dan objek penelitian difokuskan pada permasalahan berkaitan dengan pembelajaran piano Beginner Grade 1-2 yang mempelajari tentang teori musik, praktik alat musik, membaca notasi musik, kepekaan nada. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) proses pembelajaran piano diawali dengan kurikulum mapping, dan media teknologi digital Sibelius dapat memperlancar siswa dalam membaca notasi musik, Band In A Box dapat mengembangkan pengetahuan bermusik melalui accord, serta iringan musik, dan Mixcraft sebagai media rekaman untuk hasil komposisi siswa bermain piano. Media teknologi digital ditujukan sebagai penunjang pembelajaran piano tingkat pemula yang berguna untuk meningkatkan musikalitas siswa. 2) Hasil pembelajaran adalah hasil capaian dari proses belajar piano oleh Beginner Grade 1-2menggunakan media teknologi digital dan dievaluasi melalui kesanggupan siswa bermain alat musik piano, membaca notasi, pengetahuan musik, bernyanyi dengan kepekaan nada, serta mengimprovisasi lagu. Hasil pembelajaran setiap siswa Beginner Grade 1-2 dipaparkan padaraport setelah mengikuti Ujian Tengah Semester dan menentukan kenaikan tingkatan kelas atau Grade. Proses pembelajaran piano di SMI Rungkut Surabayadibuktikan bahwa dengan aplikasi musik digital dapat menunjang peran guru dalam meningkatkan kualitas siswa untuk mempermudah bermain piano.Kata Kunci: Pembelajaran Piano, Beginner Grade 1-2, Private Class.
REGENERASI KESENIAN REYOG PONOROGO MELALUI PEMBELAJARAN REYOG MINI DI SANGGAR TARI SOLAH WETAN, KECAMATAN SAWOO, KABUPATEN PONOROGO TRI RETNO HAYUNINGTYAS; WARIH HANDAYANINGRUM
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v6n1.p%p

Abstract

Sanggar Tari Solah Wetan merupakan sanggar yang memiliki kredibilitas tinggi. Hal tersebut dikarenakan adanya proses regenerasi di Sanggar Tari Solah Wetan. Regenerasi sebagai proses pewarisan sangat diperhatikan di Sanggar Tari Solah Wetan, khususnya kesenian Reyog Ponorogo. Dari hasil regenerasi tersebut, Sanggar Tari Solah Wetan meraih beberapa juara serta menjadi panutan bagi sanggar yang lain, dalam berkesenian Reyog Ponorogo. Salah satu upaya regenerasi kesenian Reyog Ponorogo yang dilakukan di Sanggar Tari Solah Wetan yaitu melalui pembelajaran Reyog Mini bagi anak berusia 7 sampai 12 tahun untuk menyiapkan generasi penerus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang sifatnya deskriptif. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan 1). Regenerasi Kesenian Reyog Ponorogo yang dilakukan di Sanggar Tari Solah Wetan kecamatan Sawoo kabupaten Ponorogo, 2). Proses pembelajaran Reyog Mini di Sanggar Tari Solah Wetan Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, serta 3). Kendala pembelajaran Reyog Mini di Sanggar Tari Solah Wetan. Teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan triangulasi teknik, triangulasi metode, serta triangulasi waktu. Sedangkan analisis datanya dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regenerasi kesenian Reyog Ponorogo di Sanggar Tari Solah Wetan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo terjadi secara alamiah dan berencana. Regenerasi alamiah berlangsung melalui hubungan darah pada anggota Sanggar Tari Solah Wetan. Regenerasi berencana berlangsung dengan pembelajaran Reyog melalui Reyog Mini. Proses pembelajaran dengan beberapa tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi. Proses pembelajaran menggunakan metode drill, tutor sebaya, dan berbasis tokoh. Dalam hal ini antara proses dan hasil sama-sama diperhatikan. Regenerasi yang dilakukan di Sanggar Tari Solah Wetan termasuk regenerasi berencana karena menyiapkan generasi penerus kesenian. Kendala yang dihadapi saat pembelajaran antara lain kurangnya tenaga pelatih, kurangnya sarana prasarana, tempat pembelajaran kurang luas, gamelan perlu pembaharuan, dan kurangnya pengadaan properti pendukung setiap tarian. Kendala-kendala tersebut dirasa tidak begitu berarti, yang utama adalah ketika masih banyak anak-anak atau generasi muda yang mau melestarikan kebudayaan daerah, khususnya kesenian Reyog Ponorogo. Simpulan dari penelitian ini bahwa regenerasi di Sanggar Tari Solah Wetan memiliki kontribusi yang sangat penting untuk keberlanjutan kesenian Reyog Ponorogo. Regenerasi Kesenian Reyog Ponorogo melalui pembelajaran Reyog Mini menciptakan rasa handarbeni, handuweni terhadap kesenian tersebut. Pewarisan sejak dini membuat obor Kesenian Reyog Ponorogo tetap menyala meskipun perkembangan zaman semakin canggih. Kata kunci: Regenerasi, Kesenian Reyog Ponorogo, Reyog Mini, Sanggar Tari Solah Wetan
PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BAND PUTRI DI SMP NEGERI 1 NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO LUCHI NILA ROSANADA; WARIH HANDAYANINGRUM
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v7n1.p%p

Abstract

SMP Negeri 1 Ngraho Kabupaten Bojonegoro menerapkan pembelajaran ekstrakurikuler musik band untuk siswi putri. Hal ini menjadi berbeda dengan ekstrakurikuler band pada umumnya yang mayoritas anggotanya siswa laki-laki. Pada pembelajaran ekstrakurikuler tersebut dalam satu grup band memerlukan kerja sama antar anggota yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis merumuskan permasalahan tentang bagaimana pembelajaran ekstrakurikuler band putri SMP Negeri 1 Ngraho, apa saja faktor-faktor pendukung dan bagaimana hasil pembelajaran ekstrakuriler band putri. Pendekatan pelitian kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif. Objek penelitian yakni pembelajaran ekstrakurikuler band putri di SMP Negeri 1 Ngraho. Subjek penelitian yakni siswi kelas VII yang mengikuti ekstrakurikuler band putri. Lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Ngraho, Jalan Raya Bojonegoro No.613 Kabupaten Bojonegoro. Sumber data primer diperoleh dari Ahmad Tulus Prabowo selaku pelatih ekstrakurikuler band putri dan Ali Magfur selaku Kepala Sekolah. Data sekunder diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mendapatkan keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi data yang diperoleh dari wawancara, observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung serta dokumen-dokumen seperti buku catatan siswa, foto-foto pendukung kegiatan ekstrakurikuler band putri. Triangulasi sumber yang diperoleh dari Ahmad Tulus Prabowo selaku pelatih, siswi putri kelas VII yang mengikuti ekstrakurikuler band putri, Ali Magfur selaku Kepala Sekolah. Triangulasi waktu untuk melihat konsistensi jawaban yang telah diberikan oleh narasumber sehingga dapat mengetahui tingkat kevalidan data. Hasil penelitian tentang proses pembelajaran ekstrakurikuler band putri pada siswi SMP Negeri 1 Ngraho yaitu materi pengenalan alat musik band yaitu gitar, bass, piano, dan drum, pembelajaran lagu secara individu maupun kelompok dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan latihan. Hasil pembelajaran menunjukkan adanya kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan sesama anggota grup band, mengasah kemampuan siswa dalam bidang bermusik, dan dapat menumbuhkan kemampuan siswa untuk disiplin, serta bertanggung jawab tidak hanya dalam kegiatan ekstrakurikuler band saja, namun dikegiatan sehari-hari dengan melalui pendekatan pengembangan individu, penggunaan media, dan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, dan metode drill (latihan). Kata Kunci: Pembelajaran, Ekstrakurikuler, dan Band
PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI PEMBELAJARAN ALAT MUSIK PIANIKAPADA ANAK TK BDI TK GOLDEN SUN, DRIYOREJO, GRESIK KARTINI YUNIA; WARIH HANDAYANINGRUM
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v7n1.p%p

Abstract

TK Golden Sun, Driyorejo, Gresik, merupakan salah satu sekolah TK bertalenta yang memiliki intrakurikuler kelas pianika dari beberapa sekolahan yang terletak di kelurahan Mulung. Sekolah ini telah berdiri dari tahun 2010 dan membuka kelas pianika pada TK B mulai tahun 2011 hingga sekarang. Selain itu guru kelas pianika merupakan guru yang handal pada bidang musik khususnya alat musik keyboard maupun piano. Beliau merupakan lulusan Pendidikan Sendratasik, UNESA yang sedang mengajar di berbagai sekolah, salah satunya di TK Golden Sun, Driyorejo, Gresik. Maka dari itu hasil yang dicapai oleh siswa/siswi tidak diragukan lagi dalam pengembangan kognitif melalui pembelajaran alat musik pianika pada anak. Tetapi sering kali guru maupun orangtua kurang menyadari akan pentingnya pengembangan kognitif pada anak. Pada dasarnya pengembangan kognitif pada kelas pianika dimana anak dikenalkan dalam membaca notasi angka melalui simbol, mengenal simbol pada jari dalam memainkan pianika. Maka pengembangan kognitif tersebut menjadi daya tarik untuk dilaksanakan penelitian. Berangkat dari hal tersebut peneliti memfokuskan pada (1) Bagaimana metode pembelajaran alat musik pianika pada anak TK B di TK Golden Sun, Driyorejo, Gresik; (2) Bagaimana pengembangan kognitif melalui pembelajaran alat musik pianika pada anak TK B di TK Golden Sun, Driyorejo, Gresik; (3)Kendala apa saja yang terjadi saat proses pembelajaran kelas pianikadi TK Golden Sun, Driyorejo, Gresik.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang bersifat deskriptif dalam menjelaskan Pengembangan Kognitif melalui Pembelajaran alat musik pianika pada anak TK B di TK Golden Sun, Driyorejo,Gresik. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi dalam pembelajaran, wawancara kepada guru, dan dokumentasi rapot siswa. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa metode pengembangan yang diajarkan menggunakan metode drill (latihan) dengan ranah kognitif C3. Dimana metode ini dipergunakan agar anak dapat mengembangkan bakatnya, materi yang diajarkan diulang-ulang pada setiap pertemuan hingga anak siap ke materi selanjutnya, kesiapan materi menjadi kesiapan perform, dan membangun kekompakan saat memainkan instrumen pianika. Pengembangan kognitif dengan ranah menghafal C1 dengan melalui beberapa langkah-langkah yakni, (1) membangun daya ingat, dimana pengembangan kognitif pembelajaran untuk kecerdasan musikal-ritmik pada TK Golden Sun dapat ditemui pada kelas pianika dalam membangun daya ingat dengan cara guru seringkali mengulang-ulang materi yang diajarkan setiap pertemuannya, jadi anak-anak kelas pianika mudah dalam menghafal materi yang telah diulang-ulang; (2) menyanyikan notasi lagu anak, dimana peserta didik meniru guru pianika cara membaca notasi yang baik dan benar, agar anak mampu membangun pendengaran nada dengan baik dan lebih teliti menekan notasi; (3) memainkan instrumen secara baik dan benar, dimana dalam memainkan pianika posisi duduk, meniup, dan penjariannya harus dilakukan dengan baik dan benar. Selain itu terdapat berbagai macam kendala saat pembelajaran berlangsung yaitu anak tidak membawa instrumen pianika, penjarian yang kurang baik dari beberapa anak, seringnya anak merasa bosan karena durasi kelas pianika yang terlalu lama. Maka dari itu terdapat solusi agar kendala tersebut tidak sering terulang, yaitu dengan seringnya mengingatkan anak maupun wali murid agar membawakan alat musik pianika kepada anak, mengingatkan peserta didik agar berlatih di rumah, seringnya guru memberikan semangat kepada peserta didik agar tetap semangat saat pembelajaran berlangsung. Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Pengembangan Kognitif, Kendala Pembelajaran, Lagu Anak.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adelia Martha Oviyanti ADHI SHAVIRA PUTRI, MEILINA AGUS SUWAHYONO Ahmad Muzaqqi Alhaqqi, Soumi Aulia Ali Fahrudin, Ali Amrozi Khamidi Anik Juwariyah Anik Juwariyah Artara Sella Tysha Autar Abdillah awalini, Tika AYU GARNIS PRAMUDITA, DYAH Ayu Mariya Ulfa Bagaskara, Prana Carenza Aditya Bayu Aji Wicaksono Bunga Widiya Larashati Cahya, Syaify Dwi CITRANING SAYEKTI, DINDA Cristina Handayani Devi Anggraini Dewanti, Almira Annora DINDA CITRANING SAYEKTI Djadmiko Hermanu DJOKO TUTUKO, DJOKO Djuli Djatiprambudi DYAH AYU GARNIS PRAMUDITA Dyah Ayu Maharani EKA SISWARDANNY, MADHA Eko W. Rahayu Eko Wahyuni Eko Wahyuni Rahayu Eko Wahyuni Rahayu EKY RAMADHANI Elizabeth Suryani Ongko Elva Rizki Anggraeni Endah Putri Wahyuningtyas Eni Wuryani Fabiola Dharmawanti Faradlilah Shohifah Feni Yuni Triani Fidha Ainia Gaby Michelle Violine GELAR, AMBAWANI Hanidar Fejri Diagusty Hasprita Restiamangastuti Boru Mangunsong Husna, Nafi Sayyidatul Husna, Nafi’ Sayyidatul I MADE MARIASA WASISTHA DHANARESSAKTI I Nengah Mariasa INDAR SABRI itot bian raharjo Johana Natalia Mawarni Julaikah - Julaikah Kadafi, Moh Solihin Kamila Tri Noviyanti Kartika Ramadhan KARTINI YUNIA Karwanto, Karwanto Khafidhotul Khasanah LUCHI NILA ROSANADA Lutfah, Asma Luthfi Ardiansyah MADE MARIASA WASISTHA DHANARESSAKTI, I MADHA EKA SISWARDANNY Margareta Likisa Medy MARIA VERONIKA ROESMININGSIH MARTADI Martadi . Moch Fathoni Setiawan Mochamad Nursalim Muchammad Solichul Umam Muhammad Nurhidayat Muhammad Sholeh Murtadho Murtadho Murtadlo Murtadlo Murtadlo Murtadlo Muzaqqi, Ahmad Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri Nabilla Nur Kasih Kusuma Putri NILA ROSANADA, LUCHI NOVA RATNASARI, YENI Nufus, Elok Aulia Bilawatin Nunuk Hariyati Pance Mariati Panoyo, Panoyo Pratama, Lucky Childa Puspitaning Wulan PUTRI HAPSARI, MEYDYINA Putri, Rizki Amalia Rahayu, Eko Wahyuni Ramadhan, Angga Fajar RAMADHANI, EKY Raudatul Ula RETNAYU KARISMA, ALISYA RETNO HAYUNINGTYAS, TRI Ria Rahayu Septika Ridwan, Ira Putri Amalia Rijal Majid Darmawan Rikyan Dyah Bathari Widowati Riska Nur Fitriana Roesminingsih, MV Romadhoni, Aulia Febri Rosana, Dina Syarifah Samuel Bayu Wicaksono SAPUTRI, SUPENI Setiawan*, Agus Setiyawan, Dimas Bagus Setya Yuwana Setyo Yanuartuti Setyo Yanuartuti Setyo Yanuartuti SETYO YANUARTUTI Shabrina Amelia Evanti Sinung Edi Wicaksono Sugiarto, Mellany Octa Salsabila Sumarsono, Sony Susanti Susanti Suyandoko, Welly TRI RETNO HAYUNINGTYAS Tri Wahyu Martiningsih Trisakti Trisakti Trisakti Trisakti Trisakti UMI ANUGERAH IZZATI Waspodo Tjipto Subroto WELLY SURYANDOKO WELLY SURYANDOKO Wicaksono, Bayu Aji Widowati, Rikyan Dyah Bathari Yasinda Widya Fahmi YATIM RIYANTO YOYOK YERMIANDHOKO Yoyok Yermiandhoko Yuana Anike Putri YUNIA, KARTINI