Rasmul Al-Qur’an merupakan salah satu bagian disiplin ilmu Al-Qur’an yang mana di dalamnya mempelajari tentang penulisan Mushaf Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal-lafalnya maupun bentuk-bentuk huruf yang digunakan. Penelitian ini termasuk menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini termasuk dalam kategori kajian (library risearch) atau kepustakaan yang di mana sumber datanya dihasilkan melalui studi pustaka atau literatur yang terkait, lalu dianalisa, diungkapkan, dan dikaitkan relevansinya juga aktualisasinya. Hasil dari peneitian ini menunjukkan di antaranya: pertama, adanya keselarasan dalam istilah atau kaidah iśbat atau ziyādah, dan kaidah maḥẓūfatul huruf pada rasm uśmani, namun berbeda pandangan dalam menyikapi kalimat dan kata yang dihilangkan (ḥaẓf) atau ditulis (iśbat atau ziyādah) menurut ulama perawi rasm; kedua, pada tetma-tema tertentu selaras dengan menggnakan ungkapan (ittafaqa atau jāa ‘an) namun pada jumlah rawi yang disebutkan masing-masing berbeda jumlah, di mana ‘Ali Handāwī menyebutkan tiga perawi dengan (jāa ‘an syuyukh atau ittafaqa asy-syuykh) sedangkan ‘Alī Ḍabā’ menyebutkan dua perawi (ittafaqa syaikhan); ketiga, terdapat perbedaan pendapat pada kalimat-kalimat yang sama namun berbeda hukumnya antara hazf atau ziyādah (iśbat); dan keempat perbedaan jumlah yang dikecualikan iśbat pada wazan-wazan, di mana ‘Alī Handāwī menyebutkan enam wazan yang dikecualikan ḥaẓf, sedangkan ‘Alī Ḍabā’ menyebutkan tujuh wazan, namun sepakat peletakan pada tema ḥaẓf