Claim Missing Document
Check
Articles

SOSIALISASI PEMBIAYAAN BERBASIS TEKNOLOGI (FINTECH) KEPADA PETANI SAYURAN DI DESA MARGAMULYA, KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG Karyani, Tuti
Dharmakarya Vol 13, No 1 (2024): Maret, 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i1.43152

Abstract

Jumlah pengguna internet di Indonesia semakin meningkat, tentunya hal ini mempengaruhi perilaku masyarakat dalam transaksi produk dan menggunakan layanan jasa keuangan. Penawaran jasa keuangan juga sudah merambah ke perdesaan yang sebagian besar merupakan petani. Kehadiran fintech positifnya memberikan peluang untuk mendapatkan sumber modal yang lebih mudah, namun dipihak lain juga perlu kehati-hatian karena banyaknya pinjaman online yang ilegal dan meresahkan masyarakat. Oleh karena itu perlu sosialisasi atau literasi  mengenai fintech agar petani memahami fintech dengan baik dan mengoptimalkan perannya terutama dalam usaha taninya agar lebih meningkat produksi dan pendapatannya. Pelaksanaan pemberdayaan berupa sosialisasi ini merupakan kegiatan integratif antara kegiatan KKNM dan PKM dosen yang dilakukan dengan metode penyuluhan. Selain mahasiswa ada pula nara sumber lain yang memberikan materi penyuluhan. Sasaran sosialisasi ialah petani sayuran, karena sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Margamulya ialah petani sayuran. Untuk mengevaluai hasil sosialissi dilakukan pre-test sebelum sosialisasi dan post tes setelah sosialisasi dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa sosialisasi memberikan hasil positif, karena tingkat pengetahuan petani, sikap dan keterampilan (terutama dalam penggunaan HP) petani meningkat. Kata Kunci: Sosialisasi, Fintech, modal, sayuran
Desain Program Partisipatif Pembangunan Perdesaan: Studi Kasus Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang Yudha, Eka Purna; Setiawan, Iwan; Ernah, Ernah; Fatimah, Sri; Karyani, Tuti
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.16066

Abstract

Program partisipatif merupakan suatu proses pendekatan yang melibatkan individu atau kelompok secara langsung. Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, termasuk dalam kategori dataran tinggi dengan ketinggian tempat 800-1200 mdpl. Letak yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah menjadikan Desa Genteng memiliki potensi dalam mengembangkan usaha pertanian, sehingga menjadi sektor yang penting dalam pembangunan perekonomian masyarakat Desa Genteng. Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui wawancara dan focus group discussion. Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu untuk mengetahui potensi permasalahan yang ada serta merancang program pengembangan dan ketercapaian Desa Genteng menggunakan metode SMART (specific, measurable, achievable, relevant, time-bound). Tahapan pelaksanaan dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan wawancara dan FGD, analisis data dan pembuatan laporan. Masalah yang terjadi di Dusun 4 Desa Genteng berkaitan dengan sektor pertanian, yaitu kurangnya pengoptimalan produk pertanian baik dari segi budidaya, pengolahan pasca panen, maupun pemasarannya. Program yang dapat diimplementasikan adalah penyuluhan terkait hama dan penyakit tanaman, serta workshop terkait pengolahan pasca panen produk hasil pertanian beserta dengan cara pemasarannya. Selama kegiatan berjalan, dilakukan monitoring dan evaluasi secara teratur untuk mengontrol dan menilai program tersebut.
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN SITE PLAN AGROEDUWISATA SMP BINA HARAPAN JATIGEDE SUMEDANG Djuwendah, Endah; Yudha, Eka Purna; Karyani, Tuti; Wulandari, Eliana; Saidah, Zumi; Rasmikayati, Elly; Syamsiyah, Nur
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i3.58994

Abstract

Mekarasih is one of the pioneering tourist villages in the Jatigede Reservoir Area of Sumedang Regency which has the potential to be managed as an agrotourism village because of its strategic location on the edge of the reservoir and the potential of its natural resources. The problem in this area is the conversion of rice fields into reservoir waters, thereby reducing agricultural activities as a source of livelihood for the population. Therefore, the solution offered is to develop agro-edutourism that combines agricultural and tourism activities. The Binaraja Millenial Smart Farming (BMSF) Community and the management of SMP Bina Harapan Jatigede are an important part of the development of agro-edutourism in Mekarasih village. This community service (PKM) aims to empower communities based on local resources. Community service is carried out through three stages of activity, namely preparation, implementation, monitoring and evaluation. Community service uses lecture methods, FGD, simulations and practice in making a site plan for an agro-edutourism garden located in the SMP Bina Harapan Jatigede area. The results of the activity show that the PKM target partners are able to understand the concept of agro-edutourism, can prepare agro-edutourism planning according to the characteristics of local resource potential and create agro-edutourism site plan designs. It is hoped that the site plan will be used as a basis for planning to build various tourism support facilities based on the concept of sustainable community-based agro-edutourism.Mekarasih merupakan salah satu desa wisata rintisan di Kawasan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang yang potensial dikelola menjadi desa agrowisata karena letaknya yang strategis di pinggir waduk dan potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Permasalahan yang ada di wilayah ini adalah terjadinya alih fungsi lahan sawah menjadi wilayah perairan waduk sehingga berkurangnya aktivitas pertanian sebagai sumber mata pencaharian penduduk. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan adalah mengembangkan agroeduwisata yang memadukan aktivitas pertanian dan pariwisata. Komunitas Binaraja Millenial Smart Farming (BMSF) dan pengelola SMP Bina Harapan Jatigede merupakan bagian penting dalam pengembangan agroeduwisata di Desa Mekarasih. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat berbasis sumber daya lokal. Pengabdian dilakukan melalui tiga tahapan kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pengabdian menggunakan metode ceramah, FGD, simulasi serta praktik membuat site plan  kebun  agroeduwisata yang berada di kawasan SMP Bina Harapan Jatigede. Hasil kegiatan menunjukkan mitra sasaran PKM mampu memahami konsep agroeduwisata, dapat menyusun perencanaan agroeduwisata sesuai dengan karakteristik potensi sumber daya lokal  dan membuat  rancangan  site plan agroeduwisata. Diharapkan nantinya site plan dijadikan sebagai dasar perencanaan membangun berbagai fasilitas penunjang wisata berdasarkan konsep agroeduwisata berbasis  masyarakat yang berkelanjutan.
HUBUNGAN PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF USE DENGAN MINAT PERILAKU PETANI SAYUR MENGGUNAKAN FINTECH DI DESA SINDULANG, KECAMATAN CIMANGGUNG, SUMEDANG Ryandana, Dendy; Karyani, Tuti
Jurnal Agristan Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v6i2.11473

Abstract

Subsektor tanaman hortikultura memiliki peran penting dalam perekonomian di Indonesia melalui kegiatan ekspor dan pemenuhuan kebutuhan daerah. Pada tahun 2021 tanaman hortikultura berhasil menyumbang PDB sebesar 262 triliun rupiah. Sayuran menjadi salah satu produk hortikultura yang paling sering dikonsumsi. Jawa Barat merupakan provinsi penghasil sayuran terbesar di Indonesia dengan produksi tertinggi untuk cabai dan tomat pada tahun 2022. Produksi berbagai jenis sayuran tersebar di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat. Sumedang menjadi salah satu kabupaten yang memiliki potensi cukup besar pada sektor pertanian di Jawa Barat terutama pada tanaman sayuran dengan Kecamatan Cimanggung yang memiliki hasil produksi terbesar untuk cabai besar, tomat dan buncis. Desa Sindulang merupakan desa dengan potensi cukup besar dalam sektor pertanian yang berlokasi di Kecamatan Cimanggung. Permasalahan umum yang masih sering dialami oleh para petani adalah keterbatasan modal, hal ini juga dialami oleh beberapa petani yang terdapat di Desa Sindulang. Fintech khususnya Peer to Peer Lending (P2P) bisa menjadi solusi terhadap pembiayaan modern bagi para petani untuk mengatasi keterbatasan modal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor apa saja yang memiliki hubungan dengan minat perilaku petani sayur menggunakan fintech dengan menggunakan variabel dari teori Technology Acceptance Model (TAM) yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Penelitian mengambil lokasi di Desa Sindulang dengan jumlah responden sebanyak 67 petani sayur. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survei dan menggunakan analisis data uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap behavioral intention petani sayur di Desa Sindulang dalam menggunakan fintech sebagai modal pembiayaan usahatani.
Pemodelan Pengaruh Kemiskinan dan Covid-19 Terhadap Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung dengan GWR (Geograpichally Weight Regression) Syakirotin, Muthiah; Karyani, Tuti; Noor, Trisna Insan
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.17264

Abstract

The Covid-19 pandemic has had an impact on changes in community economic activity, resulting in an impetus for increasing poverty rates (BPS, 2020). This happens because of the community's space for movement so that it has an impact on the community's ability to obtain safe and sufficient food. Based on the 2020 Food Security Index, most districts in West Java are in a very resilient status. The status of food security at the provincial or city/district scale does not always guarantee that every individual is food secure because each region has different characteristics. Therefore, it is necessary to study the model of the influence of the proportion of poverty and the proportion of the population infected with Covid-19 on food security in Bandung Regency to the village level. This study aims to model the effect of the proportion of poverty and the proportion of the population infected with Covid-19 on the resilience of Bandung Regency using Geographically Weight Regression (GWR), which is a geographically weighted regression. Based on the analysis of the model of the effect of the proportion of the population infected with Covid-19 and poverty on food security in Bandung Regency, there are 280 different GWR models. In the GWR model the effect of the proportion of the population infected with Covid-19 on food security, there are 40 villages in red (high influence) and 15 villages in green (low influence). The village that has the highest influence on the proportion of the population infected with Covid-19 is Nengkelan Village with a coefficient of 21.02323822 and Laksana Village has the lowest effect with a coefficient of -18.760392. While the GWR model of the effect of poverty on food security is found in 9 villages in red color and 4 villages in green color. The village with the highest influence is Cipelah Village with a coefficient of 0.661185245 while the village with the lowest influence is Sukaresmi Village with a coefficient of -2.667401414.
Analisis Komparatif Produktivitas Tanaman Aren di Kabupaten Lima Puluh Kota Calista, Mila Quinsy; Wulandari, Eliana; Karyani, Tuti
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.16806

Abstract

Lima Puluh Kota Regency has a strong economic foundation in the agricultural sector, with sugar palm (Arenga pinnata) as its primary commodity. Sugar palm trees are widely distributed across 10 sub-districts, but the concentration of sugar production is centered in Lareh Sago Halaban, Mungka, Gunuang Omeh, Bukik Barisan, and Suliki sub-districts. This study aims to analyze the differences in sugar palm productivity among these five sub-districts. Data on productive land area and palm sap production from 2019 to 2023 were obtained from the Central Statistics Agency (BPS) of Lima Puluh Kota Regency as secondary data for this study. The hypothesis regarding a significant difference in productivity between sub-districts testes using a One-Way ANOVA analysis.. The results showed a significant difference in productivity between Mungka Sub-district and Gunuang Omeh Sub-district. However, no significant differences were found in other sub-districts. Nevertheless, the average production of palm sap varied among the five sub-districts.
Pengaruh Partisipasi Anggota terhadap Keberhasilan Koperasi (Suatu Kasus di Koperasi Produsen Sinar Jagung Priangan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung) Fathoni, Ilham Dwi; Karyani, Tuti
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.15315

Abstract

The success of cooperative is the primary goal of every cooperative business entity. One factor that influences this is the active participation of members in the cooperative. The lack of member participation often becomes an issue, even though the success of cooperative greatly depends on the extent of member participation in supporting the activities and operations of the cooperative. This research aims to determine the level of success of the cooperative and the extent to which member participation influences the success uses a survey method involving 73 cooperative members selected using the proportionate stratified random sampling technique. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results show that the level of member participation falls within the high criteria with a percentage of 78,95%, and the success level of the KSJP cooperative is in the good category with percentage of 79,15%. The independent variables consist of member meetings, capital contributions, cooperative supervision, and service utilization cooperative, while the dependent variable is the success of the cooperative. The research results indicate that the success of the cooperative can be explained by the variables of member participation in meetings, member participation in capital contributions, member participation in supervision and cooperative services by 56,5%, while 43,5% is explained by other variables not examined in this study. Simultaneously, the variables of member meetings, capital contributions, cooperative supervisions, and service utilization significantly affect the success of KSJP, while partially, only service utilization significantly affects the success of the cooperative.
KEBERLANJUTAN FINANSIAL TEKNOLOGI (FINTEK) SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN KOMODITAS SAYURAN DI KABUPATEN GARUT Karyani, Tuti; Djuwendah, Endah; Yudha, Eka Purna; Supriyadi, Ery; Arifin, Zainal
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 9, No 2 (2024): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad dan Perhepi Komisariat Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v9i2.58895

Abstract

AbstrakFinansial teknologi adalah jasa keuangan dan teknologi yang beberapa tahun ini sudah merambah  ke sektor pertanian, terutama untuk komoditas sayuran yang termasuk dalam tanaman musiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberlanjutan dari  finansial teknologi (fintek) dan usahatani yang dibiayainya. Salah satu Kabupaten yang sudah ada implementasi fintek adalah Kabupaten Garut yaitu untuk komoditas cabai. Metode penelitian yang digunakan ialah stratified random sampling sebanyak 146 orang di 2 kecamatan sentra cabai yaitu Kecamatan Pasirwangi dan Cikajang. Alat analisis yang digunakan ialah  Multi Dimensional Scaling (MDS) Rapfish yang mengukur keberlanjutan berdasarkan 5 dimensi, yaitu  dimensi ekonomi,  sosial, lingkungan dan dimensi kelembagaan yang didasarkan pada Indikator fintech dengan teknik ordinasi dari Software RAPFISH (Rapid Appraisal Technique for Fisheries). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi sosial dan ekonomi indeks keberlanjutannya termasuk pada status cukup berkelanjutan, sedangkan untuk dimensi lingkungan, teknologi dan kelembagaan masih  pada status kurang berkelanjutan. Oleh karena itu perlu diperbaiki atribut-atribut yang masih lemah untuk semua dimensi terlebih untuk dimensi lingkungan, teknologi dan kelembagaan. Selain itu yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan adalah infrastruktur, literasi digital dan pengawasan yang ketat dari pemerintah dalam mengawal fintek ini agar optimal perannya dalam mendukung keberlanjutan pembangunan pertanian di perdesaan.Kata kunci: Finansial Teknologi, Keberlanjutan,  Multi Dimensional Scalling (MDS), Rapfish. AbstractFinancial technology is a financial and technological service that has penetrated the agricultural sector in recent years, especially for seasonal vegetable commodities. This study aims to measure the level of sustainability of financial technology (fintek) and the farms it finances. One of the districts that has implemented fintech is Garut Regency, namely for chili commodities. The research method used was stratified random sampling of 146 people in 2 sub-districts of chili centers, namely Pasirwangi and Cikajang sub-districts. The analytical tool used is Multi Dimensional Scaling (MDS) Rapfish which measures sustainability based on 5 dimensions, namely economic, social, environmental and institutional dimensions based on fintech Indicators with ordination techniques from RAPFISH (Rapid Appraisal Technique for Fisheries) Software. The results show that the social and economic dimensions of the sustainability index are included in the moderately sustainable status, while the environmental, technological and institutional dimensions are still in a less sustainable status. Therefore, it’s necessary to improve the attributes that are still weak for all dimensions, especially for the environmental, technological and institutional dimensions. In addition, what needs to be improved and enhanced is infrastructure, digital literacy and strict supervision from the government in overseeing this fintech to optimize its role in supporting the sustainability of agricultural development in rural areas. Keywords: Financial Technology, Sustainability, Multi Dimensional Scaling (MDS), Rapfish.
ADAKAH HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGOTA DENGAN KEBERHASILAN KOPERASINYA? Tuti Karyani; Elly Rasmikayati; Ery Supriyadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i2.4672

Abstract

Koperasi merupakan pilar dalam perekonomian Indonesia, Harapannya koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama anggotanya. Salah satu koperasi yang ada dan masih aktif di Indonesia adalah Koperasi Produsen Kopi Margamulya (KPKM). Koperasi ini berangggotakan para produsen kopi di margamulya kabupaten bandung. Dengan daya produksi ceri kopi hingga 650 ton, Potensi koperasi ini sangatlah besar, Namun diketahui bahwa hanya  30 ton saja ceri kopi yang diproduksi menjadi kopi. Hal ini menujukan bahwa KPKM masih belum berjalan secara optimal. Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk mendeskripiskan Tingkat partisipasi anggota terhadap KPKM dan faktor keberhasilan koperasi tersebut serta mengidentifikasikan hubungan antara partisipasi anggota koperasi dengan keberhasilan koperasinya. Penelitian ini disajikan menggunakan metode deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan kuisioner  dan   digunakan Chi-Square test sebagai alat analisis datanya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa partisipasi anggota koperasi dalam dua dimensi, sebagai pemilik dan pengguna, menunjukkan variasi yang signifikan. Partisipasi sebagai pemilik cenderung rendah, dengan sekitar > 50% anggota berpartisipasi rendah hingga sangat rendah. Lebih dari 60% partisipasi anggota koperasi sebagai pengguna menunjukkan partisipasi yang tinggi dalam memanfaatkan jasa koperasi. Keberhasilan usaha koperasi dinilai baik Meskipun sebagian besar anggota merasa koperasi telah memenuhi kebutuhan mereka, terdapat masalah dalam permodalan karena mayoritas anggota tidak meningkatkan simpanan mereka. Simpanan Hasil Usaha (SHU) juga menunjukkan mayoritas anggota tidak mengalami peningkatan dan pembagian SHU sering tidak tepat waktu. Tingkat partisipasi anggota koperasi sebagai anggota berpengaruh signifikan terhadap permodalan koperasi dan efektivitas pemenuhan kebutuhan dan unit usaha koperasi. Kata kunci: keberhasilan; koperasi; margamulya; pasrtisipasi; produsen kopi.
KARAKTERISTIK PETANI DAN INPUT USAHATANI DI SENTRA PRODUKSI KENTANG JAWA BARAT: STUDI KOMPARASI ANTARA KABUPATEN BANDUNG DAN KABUPATEN GARUT Elly Rasmikayati; Tuti Karyani; Bobby Rachmat Saefudin
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i2.4653

Abstract

This potato production can be personally profitable for farmers, with high demand farmers can have high profits by carrying out potato production and becoming a supplier of potato supplies. However, there is a decrease in harvested area in West Java Province, this indicates that there are problems in technical and agricultural input in potato farming in West Java Province. The aim of this research is to compare farmer characteristics and potato farming inputs between Bandung and Garut Regencies. The research method used is descriptive statistics using parametric statistical testing tools and crosstabs. The population in this study were potato farmers in Bandung and Garut Regencies with respondents respectively 382 Potato Farmers in Bandung Regency and 118 Potato Farmers in Garut Regency, with the selection of respondents using a two-stage stratified sampling technique. The results of the research show that the majority of potato farmers in Bandung have elementary school education, new experience, young age, high capital, medium land, seeds ≤0.5 kg, labor 1001 – 1500 hok, fertilizer ≤ 2 kg, pesticide <0.05 liters, and other costs <0.5 million. Meanwhile, in Garut the level of education is elementary school, experience, old age, moderate capital, land ≥ 2.0 ha, seeds > 1.5 kg. labor >1500 hok, fertilizer >6.0 kg, pesticide 0.05 – 0.1 liter, and other costs 1.0 – 1.99 million. Then, there are real differences in farmer characteristics and potato farming inputs between Bandung and Garut Regencies. Key-words: comparative study, farmer characteristics, farming inputs, potatoes.
Co-Authors Achmad Septio Achmad Septio Ade Irawan Adela, Aqila Shafa Agriani H Sadeli Agriani Hermita Sadeli Agus Susanto Ahmad Choibar Tridakusumah Ahmad Thoriq Akbar, Ujang Amalia Putri, Amalia Anne Charina Aris Farianto Ashfia Mulya Ulfah Ashfia Mulya Ulfah, Ashfia Mulya Auli, Wildan Azahra, Shabrina Puti Benyamin, Gamaliel Bobby Rachmat Saefudin Calista, Mila Quinsy Carmelita Astrini Cindy Pedekawati Cindy Pedekawati Deby Diana Dewijanti, Indra Irjani Dharmawan, Sarah Setiasih Dharmawan, Sarah Setiasih Dhyna Dellaura Pujakesuma Dian Rahmawati Dika Supyandi Dini Rochdiani Djuwendah, Endah SP. Dwiartama, Angga E Supriadi R Eddy Renaldi Eka Purna Yudha Eliana Wulandari Elly Rasmikayati Elza Rosalia Endah Djuwendah Endah Djuwendah Erna Rachmawati Ernah, Ernah Ery Supriyadi Ery Supriyadi R. Eti Suminartika Fathoni, Ilham Dwi Fauzia Imani Fellingga Cahayu Garwa Widadari Budoyo Gema Wibawa Mukti Gema Wibawa Mukti Hendar Nuryaman Hepi Hapsari Hesty Nurul Utami Ignatia Rahmadani Putri Palupi Ima Marlina Iwan Setiawan Karin Nafia Pramesti Karl Andhika Mahaputra Kusno, Kuswarini Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Kuswarini Kusno Lestari, Auliya Nabilla Noor Lies Sulistyowati Lies Sulistyowati Lies Sulistyowati Sulistyowati M., Nurul Risti Mar'atushsholihah, Shafyra Nuruzzakiyya Marlina, Ima Muhammad Fadli Muthiah Syakirotin Muthiah Syakirotin Nida&#039;a Khoirunnisa Nur Syamsiyah Nur Syamsiyah Nur Syamsiyah Nurhana Jafaruddin Nurul Risti M, Nurul Risti Nurul Risti Mutiarasari Nurul Risti Mutiarasari O Hasbiansyah Pandi Pardian Pedekawati, Cindy Pitania Naelil Zakiyah Puspita, Gusti Reza Putri, Salsabilah Azzahra Qanti, Sara Ratna R, E Supriadi R. Az-Zahra S R.Sana Aulia Salsabila Rahma Az-Zahra Saroja Rahmah, Ulya Raini Hurul Misqi Rani Andriani Budi Kusumo Resa Ana Dina Riantin Hikmah Widi Riantin Hikmah Widi Riky Rizkiansyah Rohayati Suci Indrianingsih Ronnie S. Natawidjaja Rustidja, Ery Supriyadi Ryandana, Dendy Sadeli, Agriani H Sarah Setiasih Dharmawan Sartika, Sheila Ruth Septio, Achmad Sesilia Kirana SETIAWAN, IWAN Sheila Ruth Sartika Soverani Oktavia Sri Fatimah Subhika, Ikha Sulistyodewi Nur Wiyono Sulistyodewi Sulistyodewi Sumarno Tedi Supriyadi, E Supriyadi, Ery Syakirotin, Muthiah Tedi Hartoyo Terence, Daniel Tina Sonia Trimo, Lucyana Trisna Insan Noor Ugih Sugiarto Ugih Sugiarto Ujang Akbar Umi Untari Untari, Umi Vega Chendra Mulyana Yayat Sukayat Yuhasyra, Dzikra Yulia Sari Zainal Arifin Zainal Arifin Zaqiah Ramdani Zumi Saidah