Claim Missing Document
Check
Articles

Penatalaksanaan Holistik pada Ny. K Usia 52 Tahun dengan Dislipidemia melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Irawan, Agustinus Evrianto; Larasati, TA
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.3152

Abstract

Di Indonesia, prevalensi dislipidemia pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat sesuai dengan pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompok usia 55-64 tahun. Dislipidemia umumnya lebih banyak ditemukan pada wanita (14,5%) dibandingkan pria (8,6%). Faktor risiko terjadinya peningkatan kadar kolesterol antara lain konsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak, kebiasaan merokok, hipertensi, kelebihan berat badan, peningkatan kadar kolesterol LDL dan penurunan kadar kolesterol pada orang dewasa 35 tahun ke atas. Tujuan penelitian ini untuk penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centered dan family approach. Metode penelitian ini adalah sebuah laporan kasus. Hasil pasien Pasien Ny. K berusia 52 tahun dengan dislipidemia, memiliki kekhawatiran takut keluhannya bertambah serta tidak membaik. Keterbatasan akan pengetahuan tentang kondisi kesehatan pasien berupa faktor penyebab, pencegahan dislipidemia, makanan yang perlu di hindari serta kurangnya motivasi dan dorongan keluarga untuk membawa pasien kontrol kesehatannya secara rutin. Penatalaksanaan secara holistik dan komperhensif terhadap permasalahan pasien Ny.K telah dilakukan dengan pemberian penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga pasien.
Perbedaan Fasting Blood Glucose dan Waist Circumference Pada Remaja Obesitas: Studi Kasus Kontrol dengan Persamaan Ardika, Okta Besti; Larasati, TA; Suharmanto, Suharmanto
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 6 (2024): Volume 4 Nomor 6 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i6.14397

Abstract

ABSTRACT Family history of type 2 diabetes mellitus is one of the risk factors for developing T2DM in offspring that is independent of other factors. To see if there is a difference in mean fasting blood glucose levels and abdominal circumference in obese adolescents with a family history of type 2 diabetes mellitus and without a family history of type 2 diabetes mellitus. A case control study comparing the case group (with a family history of type 2 diabetes mellitus) and the control group (without a family history of type 2 diabetes mellitus), each totaling 40 subjects with the same criteria based on age and gender. Based on the results and processing of research data, the results of the normality test are normally distributed using the independent T statistical test and not normally distributed using the Mann-Whitney statistical test. The results of fasting blood glucose level test with Mann-Whitney obtained p=0.874 (p-value>α=0.05) and abdominal circumference test with independent T obtained p=0.691 (p-value>α=0.05). There was no significant mean difference between fasting blood glucose levels and abdominal circumference in obese adolescents with a family history of type 2 diabetes mellitus and without a family history of type 2 diabetes mellitus. Keywords: Type 2 Diabetes Mellitus, Obesity, Fasting Blood Glucose, Abdominal Circumference  ABSTRAK Riwayat keluarga diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu faktor risiko terjadinya DMT2 pada keturunannya yang bersifat independen tanpa dipengaruhi faktor-faktor lain. Untuk melihat apakah ada perbedaan rerata kadar glukosa darah puasa dan lingkar perut pada remaja obesitas dengan riwayat keluarga diabetes melitus tipe 2 dan tanpa riwayat keluarga diabetes melitus tipe 2. Studi case control yang membandingkan antara kelompok kasus (dengan riwayat keluarga diabetes melitus tipe 2) dan kelompok control (tanpa riwayat keluarga diabetes melitus tipe 2) yang masing-masing berjumlah 40 subjek dengan kriteria yang sama berdasarkan umur dan jenis kelamin. Berdasarkan hasil dan pengolahan data penelitian, hasil uji normalitas yang berdistribusi normal menggunakan uji statistik T independen dan tidak berdistribusi normal menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Hasil uji kadar glukosa darah puasa dengan Mann-Whitney diperoleh p=0,874 (p-value>α=0,05) dan uji lingkar perut dengan T independen diperoleh p=0,691 (p-value>α=0,05). Tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kadar glukosa darah puasa dan lingkar perut pada remaja obesitas dengan riwayat keluarga diabetes melitus tipe 2 dan tanpa riwayat keluarga diabetes melitus tipe 2. Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Obesitas, Glukosa Darah Puasa, Lingkar Perut
Literature Review: Mekanisme Bacterial Vaginosis dalam Infeksi Intrauterin dan Dampaknya terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita Ayuningtyas, Diah; Dewi Puspita Sari , Ratna; Sutarto; TA Larasati
Medula Vol 14 No 11 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i11.1430

Abstract

Intrauterine infection is an inflammatory condition involving various components of pregnancy, including the amniotic fluid, placenta, fetus, amniotic membranes, and decidua. One of the main mechanisms contributing to this infection is ascending infection from the lower genital tract, in which microorganisms such as Ureaplasma, Escherichia coli, and Streptococcus agalactiae ascend into the amniotic cavity. Imbalances in the vaginal microbiota, such as in bacterial vaginosis (BV), exacerbate the risk of ascending infection, by replacing the protective Lactobacillus dominance with anaerobic pathogens. This condition can lead to various obstetric complications, including preterm labor, preterm rupture of membranes, and increased maternal and neonatal morbidity and mortality. Studies have shown that changes in the vaginal microbiota can have significant impacts on reproductive health. Processes such as menstruation, sexual activity, and invasive medical interventions can alter the composition of the microbiota, affect vaginal pH, and reduce the dominance of Lactobacillus, thereby increasing the risk of intrauterine infection. In addition, uterine pumps play a role in the transfer of microorganisms from the vagina to the uterine cavity, further increasing the risk of infection. With the advancement of molecular technology, the understanding of vaginal and uterine microbiota is growing, especially in relation to the mechanism of intrauterine infection. Microbiota imbalance not only contributes to inflammation, but also alters immunological signaling pathways, reduces the barrier function of the endometrial epithelium, and allows pathogens to cross the placenta. Therefore, microbiota-based approaches, such as the use of Lactobacillus probiotics, as well as education about reproductive health, are potential strategies in preventing complications associated with intrauterine infection.
Overview of Personal Protective Equipment Use Among Oil Palm Farmers in Simpang Pematang Subdistrict, Mesuji Regency Camilia, Anita; Saftarina, Fitria; Febriani, Wiwi; Larasati, TA
Medula Vol 14 No 11 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i11.1437

Abstract

The use of personal protective equipment (PPE) is an essential effort in preventing occupational health and safety risks, especially for farmers working in the plantation sector. This study aims to analyze the use of PPE among oil palm farmers in Simpang Pematang Subdistrict, Mesuji Regency. The research employs a cross-sectional approach involving 105 oil palm farmers selected through purposive sampling. Data were collected using questionnaires and analyzed univariately. The findings show that the level of compliance with PPE usage is still low, with only 48.6% of farmers consistently adhering to PPE usage procedures. The use of specific PPE items such as masks and protective glasses is particularly low, at just 13.3% and 5.7%, respectively. The main barriers to PPE use include farmers' lack of understanding about its importance, limited availability of PPE, and misconceptions about its comfort. This study concludes that strategic efforts are needed to improve PPE compliance through education, outreach programs, and the provision of adequate PPE.
Mekanisme Hiperglikemia Kronis terhadap Densitas Mineral Tulang Dwiputri, Maliya Finda; Larasati, TA; Jausal, Annisa Nuraisa; Carolia, Novita
Medula Vol 14 No 12 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i12.1438

Abstract

Hyperglycaemia or high levels of glucose in the blood is the hallmark of diabetes mellitus. Diabetes mellitus type 2 (DMT2) significantly impacts bone health, leading to a condition known as diabetic bone disease, characterized by decreased bone mineral density and an increased risk of fractures. This condition arises from metabolic disturbances triggered by hyperglycemia, insulin resistance, and inflammatory factors that compromise bone structure. Research indicates that over 35% of DMT2 patients experience reduced bone density, with approximately 20% meeting osteoporosis criteria. The pathophysiology involves several mechanisms, including the accumulation of advanced glycation end-products (AGEs), which hinder bone formation and increase resorption. Insulin deficiency further exacerbates this issue by impairing osteoblast function and reducing the synthesis of key bone matrix proteins like collagen and osteocalcin. Treatment options such as metformin have shown potential in improving bone health, while other medications like sulfonylureas and SGLT-2 inhibitors may have detrimental effects on bone density. Therefore, careful management of diabetes is essential to mitigate the risks of osteoporosis and fractures in patients with DMT2. Ongoing research is needed to deepen the understanding of diabetic bone disease and optimize treatment strategies to protect bone health in these patients.
Penatalaksanaan Pasien Petani Lansia Dengan Low Back Pain Akibat Kecelakaan Lalu-Lintas Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Natar Pandiangan, Franklin; Larasati, TA
Medula Vol 15 No 3 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v15i3.1556

Abstract

Low Back Pain (LBP) is one of the most common musculoskeletal disorders encountered in primary healthcare settings. The etiology of LBP is diverse but generally associated with poor posture, heavy or repetitive physical activity, degenerative processes, and psychosocial factors. In Indonesia, the prevalence of LBP is estimated to range from 7.6% to 37% of the general population, with a high proportion linked to physically demanding occupations. Diagnosis of LBP involves a comprehensive history-taking, systematic physical examination, and consideration of supporting investigations if red flags such as fractures, infections, or malignancies are suspected. Identifying the pain source, duration, characteristics, and distribution is crucial in establishing the diagnosis and determining the underlying cause. In clinical practice, a holistic and evidence-based approach by primary care or family physicians is highly recommended. This should include the assessment of internal risk factors such as advanced age and degenerative disease, as well as external factors like a history of strenuous work and physical inactivity. The case of Mr. S, a 73-year-old male, illustrates chronic LBP with worsening symptoms over the past month. The pain radiated to the right buttock and lower limb, leading to functional impairment and limitations in daily activities. A thorough evaluation using the biopsychosocial model and multidisciplinary management—including pharmacotherapy, patient and family education, targeted physical exercises, and lifestyle modifications—resulted in significant symptom improvement and increased patient awareness of the condition.
Pojok Tumbuh Kembang Anak HIV : Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Konsultasi Gizi, Imunisasi dan Edukasi HIV di Poli VCT Rumah Sakit Abdul Moeloek Perdani, Roro Rukmi Windi; Purnama, Dara Marissa Widya; Berawi, Khairun Nisa; Fiana, Dewi Nur; Larasati, TA
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2793

Abstract

Infeksi HIV merupakan salah satu masalah utama dan merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan anak. Anak dengan HIV-AIDS di Provinsi Lampng saat ini menjalani terapi rutin di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. Terdapat 24 anak usia 1-14 tahun berjenis kelamin laki-laki dan 18 anak berjenis kelamin perempuan. Semua anak dengan HIV-AIDS mendapatkan layanan kesehatan yang dilakukan di poli VCT (voluntary consulting test) yang dilakukan rutin setiap minggunya. Anak- anak yang terinfeksi HIV dengan mendapatkan pengobatan teratur sejak dini dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan usianya sehingga meningkatkan kualitas hidup anak. Permasalahan yang dihadapai adalah keterjangkauan layanan kesehatan yang berasal dari luar Bandar Lampung dan layanan yang diberikan saat ini terbatas berupa konsultasi singkat. Kurangnya pemahaman orang tua akan pentingnya mengkonsumsi obat dan memperhatikan tumbuh kembang anak dengan infeksi HIV. Salah satu strategi solusi yang ditawarkan adalah dengan membentuk pojok tumbuh kembang anak HIV. Target luaran dari program pengabdian ini adalah terbentukan pojok tumbuh kembang, serta dapat terpantauanya kesehatan anak dengan infeksi HIV melalui buku panduan atau kartu pemantauan kesehatan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah membentuk pojok tumbuh kembang berupa tempat konsultasi dan pemantauan tumbuh kembang, status gizi, imunisasi dan edukasi HIV. Dari kegiatan yang dilakukan terdapat 10 anak dengan infeksi HIV yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan konsultasi yang berbeda-beda serta terdapat 1 anak yang mendapatkan imunisasi.Kata kunci : HIV, kualitas hidup, tumbuh kembang
Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Aktif dalam Gerakan Cegah dan Berantas Skabies kepada Anak-Anak Pondok Pesantren Annida Kecamatan Jatimulyo Lampung Selatan Wulan, Anggraini Janar; Larasati, Ta; Kurniati, Intanri; Jausal, Anisa Nuraisa
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2812

Abstract

Skabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabei. Angka kejadian skabies berdasarkan penelitian-penelitian di pondok pesantren di Indonesia termasuk Bandar lampung masih tinggi. Faktor utama yang menyebabkan tingginya prevalensi skabies pada tempat hunian yang padat seperti pondok pesantren adalah adanya kontak fisik antar individu yang memudahkan transmisi langsung dari kulit ke kulit. Faktor lain yang mempengaruhi kejadian skabies adalah tingkat pengetahuan, kebersihan pribadi, dan juga faktor resiko berupa usia anak-anak hingga remaja. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai skabies dan tindakan untuk mencegahnya. Kegiatan meliputi penyuluhan, demontrasi dan praktek cuci tangan WHO serta pemeriksaan kesehatan kulit dan pengobatannya. Evaluasi meliputi penilaian sebelum, selama, dan sesudah kegiatan. Pada pre test didapatkan 42 peserta (65,62%) belum memiliki pemahaman tentang skabies dengan nilai kurang dari 60, 18 peserta (28,12%) memiliki pemahaman yang cukup tentang skabies dengan rentang nilai 60-79, dan 4 peserta (6,25%) sangat paham terhadap penyakit skabies dengan nilai lebih dari 80. Dari hasil post test didapatkan 6 peserta (9,37%) memiliki pemahaman yang sangat baik dengan rentang nilai 80-100, 39 peserta (60,93%) memiliki pemahaman yang cukup, dan 19 peserta (29,68%) tetap belum memiliki pemahaman mengenai skabies. Evaluasi proses menunjukkan seluruh peserta mampu melakukan cuci tangan WHO dengan benar. Disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan para santri mengenai penyakit skabies dan para santri mampu melakukan tindakan pencegahan berupa cuci tangan WHO. Oleh karena itu, penyuluhan yang kontinu diperlukan untuk peningkatan pengetahuan secara berkelanjutan.Kata kunci: pencegahan, pemberantasan, pondok pesantren, skabies
Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan Anemia Larasati, Ta; Perdani, Roro Rukmi Windi; Wulan, Anggraini Janar; Ferdiansyah, Ahmad Irzal
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2815

Abstract

Remaja merupakan tahap transisi menuju dewasa dengan pertumbuhan pesat yang terkait dengan pemenuhan zat besi. Asupan zat besi yang kurang dapat menyebabkan anemia. Kejadian anemia nasional pada usia ≥ 1 tahun, 5-11 tahun, dan 15-24 tahun adalah masing-masing sebesar 21,7%, 26,4%, dan 18,4%. Kejadian anemia pada remaja putri di Bandar Lampung khusunya kecamatan Tanjungkarang Pusat mencapai 43,1%. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja putri adalah kurangnya kosumsi makanan yang mengandung zat besi, menstruasi, konsumsi tablet tambah darah (TTD), dan konsumsi teh setelah makan. Pemberian TTD merupakan salah satu upaya penting untuk mencegah serta menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengatasi masalah anemia remaja putri berdasarkan hasil penelitian kualitatif analisis faktor penyebab masalah rendahnya pemberian tablet Fe di Tanjungkarang Pusat. Kegiatan ini telah dilakukan di Bandar Lampung dengan sasaran siswi-siswi SMP,SMA, dan SMK di Tanjungkarang Pusat sebagai duta pencegahan anemia. Strategi Community empowerment telah dilakukan berupa sosialisasi, FGD kepala sekolah serta pelatihan duta dan pembentukan komunitas penccgahan anemia, hingga akhirnya tercapai : 1) menumbuhkan kesadaran masyarakat, dalam hal ini sekolah dan siswi SMP,SMA, SMK se Tanjungkarang Pusat tentang pentingnya pencegahan anemia, 2) kemudian memotivasi dan memampukan masyarakat dengan proses edukasi dan pelatihan pencegahan anemia pada remaja putri, 3) Untuk menjamin keberlanjutan program, dibentuk komunitas penegahan anemia pada remaja putri yang beranggotakan perwakilan siswi dari tiap sekolah serta dibentuk juga komitmen dari stakeholder terkait, yang dicapai dengan deklarasi komitmen bersama dan Puskesmas Simpur dan Puskesmas Palapa sebagai leader.Kata Kunci: anemia, pemberdayaan masyarakat, pencegahan, remaja putri
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kanker Paru pada Nelayan di Pulau Rimau Desa Sumur Lampung Selatan Muhartono, Muhartono; Larasati, Ta; Nasution, Syahrul Hamidi; Wijaya, Sofyan Musyabiq
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2965

Abstract

Mayoritas dari penduduk di pulau Rimau bermatapencaharian sebagai nelayan, lebih tepatnya adalah nelayan tradisional. Aktifitas pada nelayan masih menggunakan alat seadanya seperti pancing dan jaring serta tanpa menghiraukan Alat Pelindung Diri (APD). Penggunaan APD yang tidak tepat dapat menyebabkan permasalahan kesehatan salah satunya adalah gangguan pernapasan hingga kanker paru. Hal ini dikarenakan tanpa menggunakan APD, nelayan mudah terpapar asap dari mesin dieselyang digunakan nelayan pada saat mencari ikan. Selain itu dapat diperparah dengan kebiasaan merokok yang dimiliki oleh nelayan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai kanker khususnya adalah kanker paru. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat, terutama nelayan, memiliki pengetahuan yang baik mengenai kanker paru,  sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara menghindari fator resiko yang dapat menyebabkan kanker paru. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan nelayan  akan bahaya kankerparu yang disebabkan oleh banyak factor seperti paparan asap dari mesin perahu serta kebiasaan merokok pada nelayan. Adanya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan akan bahaya kanker tersebut, diharapkan akan meningkatkan partisipasi aktif nelayan dalam upaya mencegah kanker paru.Kata Kunci : Kanker Paru, APD, Merokok
Co-Authors Akbar, Dafa Rafiqi Andi Nafisah, Andi Anisa Nuraisa Jausal Ardika, Okta Besti Ari Wahyuni Arum Nurzeza Asep Sukohar Aulia Putri ayu agustira Ayuningtyas, Diah Azelia Nusa Dewiarti Azhar, Hafidz Sirojudin Bayu Anggileo Pramesona Camilia, Anita catur ambar wati Danar Fahmi Sudarsono Dani Kartika Sari Daniel Surya Wijaya Dewi Nur Fiana Dewi Puspita Sari , Ratna Dewi, IK Diah Ayu Larasati Dian Isti Anggraini Dian Isti Angraini Diana Mayasari Disaputera, Alfafa Tsalaatsa Dwiputri, Maliya Finda Dyah Wulan SR Wardhani Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Dyah Wulan Sumekar RW Efendy, Monica Cindy Intan Efrida Warganegara Evi Kurniawaty Fardiansyah, Ahmad Irzal Faridah Alatas Fauziah Lubis Ferdiansyah, Ahmad Irzal Fitria Saftarina Fitriani Antika Dhamayanti Gede Sukma Setiawan Hanifah Rahmania Happy, Terza Aflika Hardita, WA Herina Azzahra Idzni Mardhiyah Intan Fajar Ningtyas Intan Kusumaningtyas Intanri Kurniati Irawan, Agustinus Evrianto Jausal, Anisa Nuraisa Jausal, Annisa Nuraisa Juliana, Risna Karima, Nisa Khairun Nisa Kusuma, Made Dwika Angga L. Ristia Eiska Madumey, Diora Gabrile Meiwa Rizky Ardhi Bella Putri Muhammad Arbyanka Diontama Muhartono Muhartono Mukhlis Imanto Mutiara Kartiko Putri Mutiara Putri Adisa Nada Ismalia Napitupulu, Cindy Cecilia Anasthasya Nida Nabilah Nur Nirwan, Qurratul Aini Novita Carolia Novita Carolia Nurrahma, Alya Nabila Nusadewiarti, Azelia Oktadoni Saputra Pandiangan, Franklin Perdami, Roro Rukmi Windi Purnama, Dara Marissa Widya Puspaningrum, Dewi Ayu Raharjo, Shafana Azzahra Rahmatullah, M Raihan Rasmi Zakiah Oktarlina Ratna Dewi Puspita Sari Ratu, Sarih Reni Zuraida Restu Pemanggih Rika Lisiswanti Rika Lisiswanti Risti Graharti Rizqa Atina Roro Rukmi Windi Perdani, Roro Rukmi Saketi, Dwi Saputra, Magdalena Yosefin Seffia Riandini sefira dwi ramadhany Semadela Solichin Putri Septina Ashariani Sihaloho, Yohana Christiani Sofyan Musyabiq Wijaya Soraya Rahmanisa Suharmanto Sultan Mahathir Bastha Susan Yulia Laura Howay Sutarto Sutarto Sutarto Syahrul Hamidi Nasution Tendry Septa Tri Umiana Soleha Wahidah, Putri Kamila Winda Trijayanthi Utama, Winda Trijayanthi Wiwi Febriani Wulan, Anggraini Janar Yuniarti, Wulan Zega, Michael Adamfati Junior