Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Biologi Gurita dan Nilai Indeks Untuk Pengelolaan Perikanan di Kawasan Selat Alas Nusa Tenggara Barat Marzuki, Muhammad; Diniariwisan, Damai; Lestariningsih, Wiwid Andriyani
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 12 (2023): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i12.5956

Abstract

Octopus is an important economic fishery commodity that has a high price and is a source of foreign exchange for the country, especially for fishermen in the West Nusa Tenggara region. The utilization status of the octopus fishery is not known yet and managed well for its purposes. This research aims to determine existing conditions, growth patterns, body shape, age group and condition factors, as well as to determine the index value and desired status of the biological dimensions of octopus fisheries management. The method used in this research is descriptive, where data is obtained from samples obtained from nature. The research results showed that the growth pattern of octopus caught in the waters of Alas Strait and landed on Ketapang beach, East Lombok Regency was negative allometric with a b value of 1.4516. Meanwhile, the octopus's body shape is in the less flat category with a condition factor (K) value of 1.91, with a length range between 25 cm - 60 cm. The status of stopping octopus management from the biological dimension obtained a value of 58.53% with quite sustainable status. 
The Effect of Different Salinity on Moulting of Mud Crab (Scylla serrata) in Controlled Media Aeni, Nurul; Marzuki, Muhammad; Sumsanto, Muhammad
Journal of Fish Health Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Fish Health
Publisher : Aquaculture Department, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jfh.v5i2.7294

Abstract

Mud crab (Scylla serrata) is a fishery commodity that has high economic value and has a wide salinity tolerance so that its growth can be developed. The growth of mud crabs can be influenced by genetic traits such as moulting. In cultivation activities there are methods that can accelerate the moulting process such as environmental engineering (increasing and decreasing the salinity of the maintenance media) and mutilation. This study aims to determine the growth and fastest moulting time of crabs in media with different salinities in controlled media. The method used is an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 treatments and 3 replications, namely: (Control), (P1: 5 ppt), (P2: 10 ppt), (P3: 15 ppt) and (P4: 20 ppt) which are given to mud crabs for 45 days. The results showed that at 5 ppt salinity obtained the fastest moulting time which was 24.3 days and the longest was at 20 ppt salinity for 39 days, while the highest growth was obtained in the 15 ppt salinity treatment with an average absolute weight of 27.3 grams and the lowest was in the control treatment with an average absolute weight of 18.3 grams.
URGENSI DUNIA HUKUM MENGEJAR KECEPATAN TRANSFORMASI SIBER Marzuki, Muhammad
Pancasila Law Review Vol. 2 No. 1 (2025): July
Publisher : Pancasila Law Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cyberspace digambarkan sebagai Konsep yang sangat dibutuhkan masyarakat modern hingga bergantung pada teknologi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan menjadi wadah untuk mengatasi konflik politik, membuka pasar, dan menjembatani kesenjangan sosial. Oleh karena itu, regulasi cyberspace menjadi krusial untuk memastikan keamanan, privasi, dan inklusivitas dalam ruang digital. Transformasi siber yang berlangsung sangat cepat telah membawa berbagai permasalahan baru dalam dunia hukum. Kajian artikel ini menggunakan pendekatan normatif, konseptual, dan komparatif dengan meninjau peraturan perundang-undangan. Artikel ini mengkaji tentang kesenjangan antara transformasi siber dan regulasi hukum yang ada di Indonesia; tantangan utama yang dihadapi oleh lembaga hukum dalam menghadapi kompleksitas dunia siber, termasuk isu yurisdiksi dan harmonisasi hukum internasional; dan rekomendasi strategis yang dapat diberikan untuk menciptakan regulasi yang lebih adaptif terhadap teknologi digital di Indonesia. Sehingga berhasil mengidentifikasi beberapa kesenjangan utama dalam regulasi hukum yang ada di Indonesia terkait dengan transformasi digital, diantaranya pertama, regulasi yang ada seperti UU ITE dan UU Hak Cipta belum sepenuhnya mampu mengakomodasi isu-isu terkini dalam teknologi digital, kedua, ada ketidaksesuaian antara hukum yang berlaku dan kenyataan di dunia digital, yang sering kali menimbulkan ketidakseimbangan dalam penegakan hukum. Tantangan yang dihadapi tentunya implementasi hukum di dunia maya masih terbentur oleh hambatan yurisdiksi dan kurangnya kerjasama internasional yang efektif, serta ketidakcukupan kompetensi aparat penegak hukum dalam menangani kejahatan dunia maya. Tantangan lain adalah ketidakpastian hukum dalam penyelesaian kasus kejahatan siber. Selain itu, harmonisasi hukum internasional masih menghadapi kendala akibat perbedaan sistem hukum dan kebijakan antarnegara.
Utilization of Eucheuma cottonii Meal as a Functional Feed Additive for Improving Pigmentation, Health, and Growth in Ornamental Goldfish (Carrasius auratus) Alim, Sahrul; Marzuki, Muhammad; Asri, Yuliana
Journal of Fish Health Vol. 5 No. 4 (2025): Journal of Fish Health
Publisher : Aquaculture Department, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jfh.v5i4.8934

Abstract

Color enhancement in ornamental fish is an essential quality parameter that directly influences market value and consumer preference. Natural pigments derived from marine resources, such as seaweed, offer a sustainable alternative to synthetic color enhancers. This study aimed to determine the effect of seaweed meal (Eucheuma cottonii) on the color brightness of goldfish (Carassius auratus). Goldfish used had an initial weight of 10.12 ± 0.06 g and an initial length of 5.08 ± 0.02 cm. Fish were fed using the ad libitum method three times daily with four feed treatments: P1 (Control), P2 (4 g seaweed meal), P3 (8 g seaweed meal), and P4 (12 g seaweed meal). The study was conducted for 45 days to evaluate growth performance and color characteristics. A completely randomized design with four treatments and three replications was applied. Data were analyzed using one-way ANOVA at a 95% confidence level (p < 0.05). Results showed that the addition of seaweed meal significantly influenced the red hue variable in goldfish. Brightness showed no significant difference among treatments, with the highest value in P4 (55.88%) and the lowest in P3 (52.68%). The red hue differed significantly, with the highest value in P3 (16.96%) and the lowest in P1 (9.13%). The yellow hue showed no significant difference, with values ranging from 36.68% (P1) to 38.43% (P2). Overall, supplementation with 8 g of seaweed meal effectively enhanced the visual red hue of goldfish.
Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Mendesain Pembelajaran di Sekolah Hidayatullah, Zul; Ariandani, Nunung; Qusyairi, Muhammad; Marzuki, Muhammad
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2025): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v8i4.10355

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melatih dan membimbing para guru dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis teknologi sehingga mereka tidak lagi terbebani permasalahan administrasi. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keluhan guru yang merasa terbebani urusan administrasi hingga mengurangi fokus mengajar. Sementara itu, perkembangan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), sangat pesat dan dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Namun faktanya, banyak guru belum memanfaatkannya karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan penggunaan AI. Berdasarkan kondisi tersebut, kegiatan pengabdian ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam pemanfaatan AI. Program dilaksanakan dengan dua metode, yaitu ceramah dan pelatihan. Ceramah digunakan untuk memberikan pemahaman konsep dan potensi AI dalam pendidikan, sedangkan pelatihan berfokus pada pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran berbantuan AI agar guru dapat langsung mengimplementasikannya dalam kegiatan mengajar sehari-hari. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan guru dalam menggunakan AI untuk perencanaan pembelajaran. Berdasarkan kuesioner evaluasi, 90% peserta menyatakan sangat puas terhadap materi, metode, dan pendampingan yang diberikan, sedangkan 10% menyatakan puas. Seluruh peserta menyebut pelatihan ini relevan dengan kebutuhan mereka dan menambah motivasi untuk memanfaatkan AI dalam pembelajaran. Dengan demikian, program pengabdian ini tidak hanya meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan AI, tetapi juga memberikan kepuasan tinggi bagi peserta, menunjukkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan potensi keberlanjutannya di masa depan.
Impact of Deep Learning–Based PhET Instruction on Problem-Solving Skills: The Role of Learning Motivation Hidayatullah, Zul; Ariandani, Nunung; Qusyairi, Muhammad; Marzuki, Muhammad
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 11 No 2 (2025): July - December (In Press)
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v11i2.10233

Abstract

This study aims to analyze the impact of the implementation of PhET simulation-assisted deep learning on students' problem-solving skills by considering their level of learning motivation. The research method used a quasi-experimental design with a 2x2 factorial model. The research subjects involved two classes: an experimental class that received PhET simulation-assisted deep learning treatment and a control class that received conventional learning. The research instruments included a problem-solving skills test in the form of essay questions and a validated learning motivation questionnaire. Data analysis was conducted using a two-way ANOVA test to examine the effect of learning methods, motivation levels, and their interaction on problem-solving skills. The results showed that PhET simulation-assisted deep learning significantly improved problem-solving skills compared to conventional learning. Students with high learning motivation achieved better problem-solving scores than students with low motivation, both in the experimental and control groups. In addition, there was a significant interaction between learning methods and learning motivation, where students with high motivation who participated in deep learning showed the highest improvement in problem-solving skills. These findings confirm that PhET simulation-assisted deep learning is effective for developing critical thinking and problem-solving skills, especially in students with high learning motivation. The implications of this research encourage educators to integrate in-depth learning and technology-based interactive media in the science learning process, as well as pay attention to strategies for increasing learning motivation as an important factor in achieving optimal learning outcomes.
ONLINE DISPUTE RESOLUTION DALAM RANGKA PENYELESAIAN SENGKETA DI BIDANG TRANSAKSI ELEKTRONIK Marzuki, Muhammad
Pancasila Law Review Vol. 2 No. 2 (2025): December
Publisher : Pancasila Law Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/kvxk6x73

Abstract

Banyaknya permasalahan hukum yang ditimbulkan akibat aktifitas ekonomi melalui transaksi elektronik, mengakibatkan perlunya Inovasi dan pembaharuan hukum dalam rangka mekanisme penyelesaian sengketa dalam jaringan yang sesuai dengan kompleksitas dan karakteristis unik dari transaksi elektronik. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-normatif yang dikombinasikan dengan analisis deskriptif-kualitatif. Pendekatan yuridis-normatif digunakan untuk menelaah peraturan perundang-undangan yang berlaku dan relevan dengan penyelesaian sengketa transaksi elektronik melalui mekanisme Online Dispute Resolution (ODR). Hasil penelitian ini bahwa pengembangan penyelesaian sengketa online pada transaksi elektronik merupakan pengembangan dari mekanisme yang telah ada mengingat sifat lintas wilayah dan virtual dari transaksi yang dilakukan. Kemudian, berbagai negara telah mengembangkan model Online Disputes Resolution (ODR) yang sesuai dengan kebutuhan, infrastruktur hukum dan kesiapan teknologi masing-masing. Adapun Indonesia telah mencoba mengimplementasikannya walaupun belum terintegrasi dalam satu sistem nasional yang komprehensif. Bentuk paling nyata dari implementasi ODR dapat dilihat dari kebijakan internal platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada. Platform-platform ini telah menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa antara penjual dan pembeli secara daring melalui fitur pelaporan masalah, negosiasi langsung, pengembalian dana, hingga intervensi tim mediasi internal. Temuan penelitian ini menegaskan pentingnya infrastruktur hukum dan teknologi dalam rangka memberikan kepastian hukum bagi para pihak yang menyelesaikan sengketanya melalui ODR
Edukasi Kesetaraan Gender dan Pencegahan Pernikahan Anak di Pesantren M. Zainul Asror; Asror, M. Zainul; Marzuki, Muhammad; Aulia, Fitri
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 4 (2025): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jzydt837

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SMK Darul Muttaqien, Lombok Timur, dengan fokus pada edukasi kesetaraan gender dan pencegahan pernikahan usia anak. Permasalahan utama meliputi tingginya angka putus sekolah akibat pernikahan dini, rendahnya kesadaran orang tua, serta keterbatasan kapasitas guru dalam melakukan pencegahan. Metode pelaksanaan mencakup baseline survey untuk memetakan kondisi awal, penyusunan modul edukasi, pelatihan guru, workshop siswa, post-test untuk mengukur perubahan pengetahuan, pembentukan peer educator, hingga kampanye sekolah dengan slogan “Remaja Sehat, Pesantren Kuat”. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan rata-rata lebih dari 30% pada pengetahuan guru terkait isu gender, hak remaja, dan strategi komunikasi pencegahan. Sementara itu, pengetahuan siswa meningkat rata-rata sebesar 33%, terutama pada aspek keterampilan mengambil keputusan untuk menunda pernikahan dan merancang masa depan pendidikan. Pembentukan santri pelopor menjadi strategi keberlanjutan agar edukasi sebaya terus berjalan di lingkungan pesantren. Secara teoretis, program ini memperkuat bukti bahwa intervensi pendidikan berbasis komunitas yang mengintegrasikan perspektif gender, nilai keagamaan, dan pendekatan vokasional efektif meningkatkan kesadaran kritis remaja dan pendidik. Secara praktis, model ini mudah direplikasi di pesantren lain karena memadukan pelatihan, pendampingan, dan peer learning dalam satu rangkaian intervensi. Program ini menunjukkan potensi signifikan dalam menekan praktik pernikahan usia anak di Indonesia melalui pendekatan pendidikan yang kontekstual dan berkelanjutan. Gender Equality Education and the Prevention of Child Marriage in Islamic Boarding Schools Abstract This community service program was conducted at SMK Darul Muttaqien, East Lombok, focusing on gender equality education and the prevention of child marriage. The main challenges identified included a high school dropout rate due to early marriage, low parental awareness, and limited teacher capacity in prevention efforts. The implementation method included a baseline survey to map the initial conditions, development of an education module, teacher training, a student workshop, a post-test to measure knowledge change, formation of peer educators, and a school campaign with the slogan “Healthy Youth, Strong Pesantren (Islamic Boarding School).” The results showed an average increase of more than 30% in teachers’ knowledge regarding gender issues, adolescent rights, and prevention communication strategies. Meanwhile, students' knowledge increased by an average of 33%, particularly in the aspect of decision-making skills to postpone marriage and plan their educational future. The formation of santri pelopor (pioneer students) serves as a sustainability strategy to ensure peer education continues within the pesantren environment. Theoretically, this program reinforces the evidence that community-based educational interventions which integrate gender perspectives, religious values, and a vocational approach are effective in increasing the critical awareness of adolescents and educators. Practically, this model is easily replicable in other pesantren because it combines training, mentoring, and peer learning in one intervention series. The program demonstrates significant potential in curbing the practice of child marriage in Indonesia through a contextual and sustainable educational approach.
Co-Authors ', Gusnardi ', RM. Riadi Abdani, Reza Maulana Abidin, Z Adekayasa, Yudika Afriadin, Afriadin AlBaihaqi, Lalu Wirahadi Alfaisal, Adi Alis Mukhlis Andi Rusdin Andre Rachmat Scabra angga wati Angga, Prayogi Dwina Anggraini, Irika Devi Anisa Anisa Anita Eka Apriani Annisa Wulandari Anugrah, Anasta Rais Apriani, Anita Eka Apriani, Siti Aisyah Asri, Yuliana Asror, M. Zainul Atmawinata, Lalu Mukhtar Bagus Dwi Hari Setyono Baihaqi, Lalu Wirahadi Al Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana, Baiq Hilda Citra Dewi Damai Diniariwisan Dewi Putri Lestari, Dewi Putri Dewiyanti, Fatimah Diamahesa, Wastu Ayu Diniariwisan, Damai Diniarti , Nanda Dwiyanti, Septiana Edi Surya Negara Fariq Azhar Farman, Yudi Fitri Aulia Fitriani Mulyani, Laily Habmarani, Nurrenze Hapsa Hapsa, Hapsa Hendra Hendra Herdiansyah, M. Izman Ikhtiar Hatta Irmayani Irmayani Ismail Jaelani, Muhamad Mahsun Khirjan Nahdi Laily Fitriani Mulyani Laily Fitriani Mulyani Laksono Trisnantoro Lestariningsih, Wiwid Andriyani Lumbessy, Salnida Yuniarti M. Zainul Asror Marno, Septhian Maryam Alhansa Zuhro Mi'roju Abdul Rozaq Al Ghifari Mislawaty, Sri Eva Muhammad Bangun Mubaraq Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Qusyairi Muhammad Sumsanto Mulyani, Laily Fitriani Muzakkir, Abd. Kahar Nanda Diniarti ningtyas, atiasyifa kusuma Nunik Cokrowati Nunung Ariandani Nuri Muahiddah Nurifansyah, Nurifansyah Nurul Aeni Pandu Wilantara Perdana, Rangga Putra Permata Sari, Agun Pratiwi Pratiwi Putri Lestari, Dewi Rahmadani, Devi Rahmadani, Thoy Batun Citra Rahmat Hidayat Ramdhani, Sandy Rangga Idris Affandi Rhojim Wahyudi Riza Umami Rizaldi, Alwan Rusmin Nuryadin Sahrul Alim Samsul Lutfi Saptono Waspodo Satria, Iin Sitti Hilyana Sitti Hilyana Sopiandi Sopiyan, Wawan Sudirman Sudirman Sukartono Susianti, Lena Syadillah, Ali Syahruni, Fajar Syawalina Fitria Tata Sutabri Wulandari, Witri yakkub, Fatoni Azrar Yarni, Baiq Maoni Yona Primadesi Yonita, Nuansa Azma Yudika Adekayasa Yuliana Asri Yulianti Bakari Zaenal Abidin Zul Hidayatullah