Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FATIGUE PADA WEARING COURSE MENGGUNAKAN METODE CLASSICAL FATIGUE Aditya Martien Nugroho; Ary Setyawan; Florentina Pungky Pramesti
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36725

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi pada lapis atas perkerasan (wearing course) adalah retak yang disebabkan oleh repitisi beban yang berulang-ulang atau disebut dengan fatigue. Analisis tentang fatigue masih jarang dilakukan di Indonesia. Salah satu metode yang digunakan untuk analisis fatigue adalah metode Classical Fatigue. Dengan menggunakan metode ini akan didapatkan sebuah model persamaan untuk menganalisis fatigue. Selain itu dengan adanya permasalahan seperti ini, perlu ada inovasi baik dalam hal material dan perencanaan perkerasan wearing course yaitu dengan memodifikasi campuran aspal seperti penambahan polimer EVA atau menggunakan aspal modifikasi produksi pabrik seperti aspal SBS E-60. Penelitian menggunakan 3 jenis campuran aspal yaitu aspal penetrasi 60/70 (tanpa modifikasi), aspal SBS E-60, dan aspal modifikasi EVA. Campuran aspal terbaik (hasil uji Marshall) kemudian akan diuji untuk mendapatkan karaketristik fatigue nya. Untuk uji fatigue digunakan alat Indirect Tensile Fatigue Test (ITFT). Benda uji yang digunakan untuk pengujian ITFT berjumlah 3 buah dengan 3 variasi pembebanan yaitu 500 kPa, 600 kPa, dan 700 kPa. Suhu dan frekuensi pengujian masing masing 20oC dan 10 Hz. Hasil penelitian didapat aspal terbaik hasil uji Marshall adalah campuran aspal modifikasi EVA. Sedangkan hasil pengujian ITFT didapat nilai Nf (jumlah repetisi beban maksimal) pada pembebanan 500 kPa adalah 10401 cycle, pada pembebanan 600 kPa adalah 6841 cycle, dan pada pembebanan 700 kPa adalah 1371 cycle. Besar nilai initial strain, initial stiffness, dan Nf-50 berturut-turut pada pembebanan 500 kPa adalah sebesar 119 µ€, 20503.5, dan 8701 cycle. Pada pembebanan 600 kPa adalah sebesar 180 µ€, 22115, dan 5492 cycle. Pada pembebanan 700 kPa adalah sebesar 294 µ€, 18337, dan 1271 cycle. Model persamaan yang dihasilkan dari hasil pengamatan ini adalah
EVALUASI NILAI KONDISI PERKERASAN JALAN NASIONAL DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) MENGGUNAKAN APLIKASI ROAD EVALUATION AND MONITORING SYSTEM (REMS) (Studi Kasus : Ruas Jalan Surakarta - Sragen) Manuel Simeon Marpaung; Ary Setyawan; Suryoto Suryoto
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 4 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v6i4.36542

Abstract

Kemajuan teknologi dewasa ini berkembang kian pesat hingga merambah ke bidang teknologi, begitu juga dalam hal mengevaluasi nilai kondisi perkerasan jalan raya. Teknologi tercipta untuk mempermudah segala sesuatu, terlebih survei kondisi perkerasan jalan raya menggunakan metode PCI. Pada tahun 2017, developer  Infrasoft merilis perangkat lunak berbasis web bernama Road Evaluation and Monitoring System (REMS) yang bertujuan monitoring, pelaporan survei, dan analisis kerusakan jalan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kondisi permukaan perkerasan jalan pada ruas jalan Surakarta – Sragen dengan menggunakan metode PCI dan menggunakan aplikasi REMS.Evaluasi kondisi permukaan perkerasan dengan metode Pavement Condition Index (PCI), dengan data yang diperoleh dari lapangan dan menuliskan hasilnya pada formulir yang tersedia, kemudian mengolah data. Sedangkan evaluasi PCI dengan menggunakan REMS, yang dibutuhkan hanyalah input data kerusakan, kemudian hasil analisis dapat langsung diperoleh pada website infrasoft.id .Hasil analisis kondisi permukaan jalan Surakarta - Sragen menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) diperoleh nilai sebesar 75,30 atau dalam kategori “Satisfactory” atau “Memuaskan”. Sedangkan hasil analisis PCI menggunakan aplikasi REMS diperoleh nilai sebesar 80.59 atau dalam kategori “Satisfactory” atau “Memuaskan”. Perbandingan nilai antara PCI manual dan PCI REMS didapat sebanyak terdapat 16 segmen dari 30 segmen memiliki perbedaan simpangan yang melebihi 1%. Hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat keakuratan dalam pembacaan grafik (DV dan CDV). Selain itu, untuk pemilihan nilai CDV, dalam metode PCI manual digunakan nilai CDV terbesar, sedangkan pada aplikasi REMS, nilai PCI yang dihasilkan mendekati nilai CDV urutan pertama pada tiap segmen.
SIFAT-SIFAT MARSHALL PADA LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENAMBAHAN CRUMB RUBBER Nugroho Febrianto; Ary Setyawan; Djoko Sarwono
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37374

Abstract

Penggunaan lapis tipis campuran aspal panas merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengantisipasi masalah ketebalan pada overlay biasa. Crumb rubber merupakan bahan yang mempunyai sifat lentur. Dari penambahan crumb rubber dalam bahan overlay (lapis ulang) perkerasan jalan pada lapis tipis campuran aspal panas diharapkan dapat meningkatkan mutu perkerasan jalan yang ditinjau dari nilai karakteristik Marshall. Selain itu diharapkan juga dapat mengurangi penggunaan aspal dalam campuran perkerasan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kadar aspal optimum dan crumb rubber optimum pada campuran lapis tipis aspal panas dengan bahan tambah crumb rubber. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh penambahan tersebut ditinjau dari nilai karakteristik Marshall. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linier. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dari hasil analisis didapatkan kesimpulan yaitu penambahan crumb rubber pada aspal minyak dalam lapis tipis campuran aspal panas menunjukkan nilai stabilitas marshall yang semakin baik, nilai flow yang semakin tinggi, marshall quotient semakin rendah, angka pori yang semakin rendah, nilai densitas yang semakin rendah. Selain itu dari hasil analisa grafik hubungan beberapa parameter diperoleh kadar aspal optimum yaitu untuk masing-masing kadar crumb rubber 0%, 0,1%, 0,3% dan 0,5% yaitu 5,82%, 4,61%, 4,42% dan 4,49%. Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan penambahan kadar crumb rubber menyebabkan penggunaan aspal minyak semakin berkurang.
STUDI KARAKTERISTIK DASPAL MODIFIKASI DENGAN BAHAN GETAH DAMAR, SERBUK BATU BATA & OLI BEKAS DIBANDINGKAN DENGAN ASPAL PENETRASI DAN ASBUTON Aloysius Ardy Widya Pradana; Ary Setyawan; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.522 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36883

Abstract

Daspal merupakan material alternatif pengganti aspal yang berfungsi sebagai bahan pengikat. Pada penelitian sebelumnya masih belum memenuhi spesifikasi aspal penetrasi 60/70. Terutama dalam pengujian daktilitas dan titik lembek sehingga pada penelitian lanjutan ini dilakukan penggantian bahan minyak goreng dengan oli bekas. Oli bekas memiliki viskositas yang lebih baik dari pada minyak goreng dan memiliki titik didih yang tinggi. Selain itu oli bekas pada penelitian lanjutan ini digunakan untuk melarutkan dan memisahkan getah damar dari zat pengotor saat pemurnian. Tujuan penelitian lanjutan ini untuk mengetahui pengaruh penambahan oli dan mengetahui komposisi dan sifat propertis pada kadar oli optimum dari daspal modifikasi. Diharapkan daspal modifikasi ini memenuhi atau mendekati spesifikasi Aspal Penetrasi dan Asbuton sehingga bisa menjadi salah satu alternatif pengganti aspal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pemurnian dengan cara pemanasan. Pada penelitian ini komposisi yang digunakan getah damar serbuk 350gr, getah damar (murni) 100gr dan serbuk batu bata 150gr dengan kadar oli bekas dicoba dari 210gr (25,93%) sampai 235gr (28,18%). Dari hasil uji penetrasi dan titik lembek varian daspal, dilanjutkan analisa dengan BANDS 2.0 untuk mengetahui nilai Penetration Indeks & Stiffnes Bitumen. Hasil dari sifat properties daspal modifikasi dilanjutkan dengan analisa regresi, nantinya diperoleh kadar oli optimum. Daspal dengan kadar oli optimum akan dilanjutkan dengan pengujian kelekatan terhadap batuan, uji penurunan berat, dan kelarutan dalam trichloroethylene. Penambahan kadar oli dalam daspal, akan membuat daspal semakin lembek dan komposisi daspal terbaik diperoleh dengan komposisi getah damar serbuk 350gr, getah damar (murni) 100gr dan serbuk batu bata 150gr pada kadar oli optimum 225gr (27,28 %) dengan nilai penetrasi 68,4 dmm, nilai titik lembek 56,25 °C, nilai titik nyala 240°C, nilai titik bakar 245°C, nilai berat jenis 0,9652gr/cc, nilai daktilitas 19,5cm, kelekatan daspal terhadap batuan 99%, kelarutan dalam trichloroethylene 78,75%, penurunan berat 0,1gr, Penetration Indeks 1,1 dan Stiffnes Bitumen 4,39 Mpa. Dari hasil pengujian sifat properties daspal secara keseluruhan memenuhi spesifikasi aspal penetrasi dan asbuton, kecuali pada nilai daktilitas, nilai berat jenis dan nilai kelarutan dalam trichloroethylene.
DESAIN ASPAL PORUS DENGAN GRADASI SERAGAM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI JALAN YANG RAMAH LINGKUNGAN Baktiar Widhianto; Ary Setyawan; Djoko Sarwono
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.377 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i2.37562

Abstract

Pembangunan jalan raya yang semakin meningkat menyebabkan berkurangnya lahan hijau yang berdampak pada minimnya daerah resapan air. Penggunaan aspal porus diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai stabilitas, porositas, permeabilitas, UCS (Uncofined Compressive Strength) dan ITS (Indirect Tensile Strength) aspal porus, serta untuk mengetahui kelayakan aspal porus sebagai bahan konstruksi jalan yang ramah lingkungan. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan mencampur masing-masing agregat batu pecah ukuran nominal 6 mm dan 10 mm dengan aspal Retona Blend 55 dan dengan filler abu batu dengan kadar 4 %. Campuran aspal porus kemudian diuji dengan metode Marshall Test untuk menentukan kadar aspal optimum yang akan digunakan untuk pembuatan benda uji permeabilitas, UCS dan ITS. Dari hasil pengujian aspal porus menggunakan agregat ukuran nominal 6 mm didapat nilai sabilitas : 76,19 kg, porositas : 23,94 %, permeabilitas horisontal : 1,119 cm/dt, permeabilitas vertikal : 1,042 cm/dt, UCS : 1458.11 KPa dan ITS : 77.83 KPa serta hasil pengujian aspal porus menggunakan agregat ukuran nominal 10 mm didapat nilai sabilitas : 87,79 kg, porositas : 23,97 %, permeabilitas horisontal : 1,119 cm/dt, permeabilitas vertikal : 1,350 cm/dt, UCS : 1510.56 KPa dan ITS : 61.48 KPa. Campuran aspal porus dalam penelitian ini tidak memenuhi spesifikasi sebagai perkerasan untuk badan jalan.
ANALISIS KONDISI FUNGSIONAL JALAN DENGAN METODE PSI DAN RCI SERTA PREDIKSI SISA UMUR PERKERASAN JALAN STUDI KASUS : JALAN MILIR - SENTOLO Diar Kurnia Sari; Ary Setyawan; Suryoto Suryoto
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.905 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i1.36603

Abstract

Jalan Milir - Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta merupakan daerah rawan kecelakaan salah satu penyebabnya adalah kerusakan permukaan jalan seperti kulit buaya, retak dan lendutan. Kerusakan jalan juga dapat berdampak pada pengurangan umur layan jalan. Maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi fungsional jalan dengan nilai PSI (Present Serviceability Index) dan RCI (Road Condition Index) serta memprediksi sisa umur jalan berdasarkan lalu lintas kendaraan. Penelitian ini dilakukan analisis fungsi pelayanan jalan, kondisi permukaan jalan dan prediksi sisa umur jalan berdasarkan beban lalu lintas pada ruas jalan Milir - Sentolo. Fungsi pelayanan jalan dianalisis menggunakan nilai PSI (skala 0-5), kondisi permukaan jalan dianalisis menggunakan nilai RCI (skala 2-10) dan prediksi sisa umur jalan berdasarkan lalu lintas kendaraan dianalisis menggunakan metode AASHTO 1993. Nilai PSI dihitung dari hubungan antara IRI dan PSI sedangkan nilai RCI dihitung dari hubungan antara IRI dan RCI untuk Indonesia. Hasil analisis menunjukkan fungsi pelayanan jalan Milir - Sentolo adalah kurang dengan nilai PSI rata-rata 1,41. Kondisi permukaan jalan bernilai rata-rata 6,93 yang berarti kondisi permukaan baik. Hasil perhitungan prediksi sisa umur jalan menunjukkan bahwa jalan mengalami penurunan umur rencana akibat lalu lintas kendaraan sebesar 6,14% pada tahun 2017. Ruas jalan Milir - Sentolo direncanakan dengan umur rencana 10 tahun (2015 - 2025). Karena faktor lalu lintas yang berlebihan mengakibatkan jalan mengalami overload, maka jalan akan berakhir pada tahun ke 8 yaitu tahun 2023 sehingga umur jalan mengalami penurunan umur 2 tahun dari umur rencana awal. Kata kunci: Present Serviceability Index (PSI), Road Condition Index (RCI), sisa umur jalan, beban berlebih (overload)
KARAKTERISTIK MARSHALL DAN STIFFNESS MODULUS PADA LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENAMBAHAN CRUMB RUBBER Maulana Andhika Pratama Ilyas; Ary Setyawan; Djumari Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.356 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38479

Abstract

Penggunaan lapis tipis campuran aspal panas (Thin Surfacing Hot Mix Asphalt) merupakan salah satu alternatif yang dapat mengantisipasi masalah ketebalan perkerasan jalan. Crumb rubber (CR) merupakan limbah hasil dari vulkanisir ban yang merupakan masalah serius bagi lingkungan dan penggunaan crumb rubber lebih murah daripada karet alam atau jenis-jenis polymer yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kadar aspal optimum pada Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan crumb rubber dan tanpa penambahan crumb rubber serta membandingkan pengaruh penambahan crumb rubber terhadap karakteristik stiffness modulus pada masing masing campuran. Dengan metode eksperimental menggunakan metode Marshall dapat ditentukan nilai stabilitas untuk mengetahui kadar aspal optimum masing masing campuran yang akan dilaksanakan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selanjutnya, metode Indirect Tensile Stiffness Modulus dapat digunakan untuk menentukan besarnya stiffness modulus akan dilaksanakan di Laboratorium Perkerasan Jalan Pusjatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Bandung serta di Laboratorium Jalan Raya Universitas Udayana Bali. Aspal yang digunakan adalah aspal penetrasi 60/70 dengan penambahan crumb rubber sebesar 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5% dari berat total campuran. Dari hasil marshall test diperoleh kadar aspal optimum yaitu untuk masing-masing kadar crumb rubber 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5% yaitu 5,41%, 5,50%, 5,39% dan 5,52%. Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% menurunkan nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 0,4% dan meningkatkan nilai stabilitas sebesar 2% dibandingkan dengan Thin Surfacing Hot Mix Asphalt tanpa penambahan Crumb Rubber 1%. Sedangkan untuk uji ITSM dari Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% menurunkan nilai Stiffness Modulus sebesar 51,3% untuk suhu 20°C, dan meningkatkan nilai Stiffness Modulus sebesar 30,7% untuk suhu 40°C. Selain itu, Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% mempunyai ketahanan terhadap suhu lebih besar yaitu hanya 75% penurunan nilai stiffness modulus dari suhu 20°C ke suhu 40°C dibandingkan dengan Thin Surfacing Hot Mix Asphalt tanpa penambahan Crumb Rubber 1% yaitu sebesar 91%.
ANALISIS FATIGUE PADA SURFACE COURSE DENGAN PENDEKATAN DISSIPATED ENERGY Michael Michael; Ary Setyawan; Pungky Pramesti
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.384 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36718

Abstract

Suatu perkerasan merupakan infrastuktur yang sangat penting bagi moda transportasi, karena merupakan media bagi moda tersebut untuk melakukan pergerakan. Beban dari moda yang diterima perkerasan ini terjadi secara berulang-ulang dan bersifat dinamis, akibatnya lapis perkerasan akan mengalami kelelahan (fatigue) hingga rusak/retak. Kelelahan atau titik keruntuhan yang ditunjukkan dengan munculnya crack (crack initiation) dapat diidentifikasi dengan metode dissipated energy. Penelitian ini menginvestigasi fatigue pada mix-design dengan menggunakan gradasi material runway Bandara Adi Soemarmo dan menggunakan aspal campuran Pen 60/70 dengan polimer EVA. Campuran aspal diuji dengan Indirect Tensile Fatigue Test (ITFT), dengan mode pembebanan stress-controlled. Stress level yang digunakan untuk pengujian ITFT sebesar 500, 600 dan 700 kPa, dengan frekuensi pembebanan dan suhu pengujian, masing-masing adalah 10 Hz dan 20oC. Dari hasil pengujian, didapatkan nilai strain pada setiap siklus pembebanan, yang akan digunakan untuk perhitungan dissipated energy (DE). Pada setiap pengujian, DE semakin meningkat seiring dengan kenaikan jumlah cycles karena kenaikan nilai strain pada setiap cycles. Jumlah DE yang dihasilkan untuk pengujian dengan stress 500, 600, 700 kPa masing-masing adalah 7122,8; 8614,3; 2654,9 J/m3. Sementara itu, failure point pada spesimen dengan stress level 500, 600 dan 700 kPa masing-masing terjadi pada 8171, 5161 dan 841 cycles. Dapat dilihat bahwa semakin lama suatu perkerasan runtuh atau semakin tinggi nilai fatigue life, maka semakin tinggi pula energi yang dihamburkan.
KEKUATAN DAN KETAHANAN LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENAMBAHAN KARET REMAH Mahardhika Yusuf; Ary Setyawan; Djoko Sarwono
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37385

Abstract

Pemeliharaan lapis permukaan jalan pada saat ini umumnya dikerjakan dengan ketebalan yang cukup tinggi, hal ini menimbulkan berbagai persoalan baru. Untuk itu dibutuhkan adanya inovasi yang salah satunya dengan lapis tipis campuran aspal panas. Dari sisi penggunaan material digunakan bahan tambah karet remah untuk meningkatkan performa lapis tipis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karet remah terhadap karakteristik kuat tarik tidak langsung, kuat tekan bebas, dan permeabilitas pada lapis tipis campuran aspal panas. Data primer yang digunakan meliputi: pemeriksaan berat dan tebal benda uji, pemeriksaan kuat tarik tidak langsung, pemeriksaan kuat tekan bebas dan data permeabilitas serta data spesifikasi karet remah yang digunakan. Data sekunder meliputi: data kadar aspal optimum, data pemeriksaan agregat, data uji marshall, dan pemeriksaan aspal. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi dan korelasi. Pengaruh penambahan karet remah yang didapat adalah kuat tarik tidak langsung mengalami peningkatan kekuatan lapis tipis campuran aspal panas pada penambahan kadar karet remah 0,1% di setiap suhu. Pada kadar karet remah 0,3% dan 0,5% nilai ITS yang menunjukkan kekuatan benda uji meningkat pada suhu 30°C selanjutnya menurun pada suhu 40°C dan 60°C. Pada pengujian kuat tekan bebas didapatkan peningkatan kekuatan pada kadar karet remah 0,1% selanjutnya menurun pada kadar 0,3% dan 0,5% dibanding benda uji normal. Pengujian permeabilitas penambahan karet remah mengalami penurunan nilai permeabilitas pada kadar 0,1% dan 0,3% kemudian nilai permeabilitas meningkat pada kadar karet remah 0,5% dibanding benda uji normal. Hasil analisis diolah sehingga kesimpulan yang didapatkan antara lain: kekuatan tarik lapis tipis campuran aspal panas dengan penambahan karet remah mengalami peningkatan di semua variasi suhu dengan kadar CR 0.1%; kekuatan tekan mengalami peningkatan pada kadar CR 0.1%; ketahanan terhadap zat alir mengalami peningkatan pada kadar CR 0.1% dan 0.3%.
PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH METODE PD T-05-2005-B DAN METODE SDPJL PADA JALAN NASIONAL DI YOGYAKARTA Andyas Nur Wicaksono; Ary Setyawan; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.174 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36878

Abstract

Ruas jalan yang telah habis masa layannya membutuhkan penanganan agar dapat kembali berfungsi dengan baik. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tebal lapis aspal tambahan (overlay) pada perkerasan tersebut. Perencanaan overlay yang tidak tepat dapat menyebabkan jalan cepat rusak (under-design) atau menyebabkan konstruksi tidak ekonomis (over-design). Oleh karena itu diperlukan metode untuk mendapatkan perencanaan overlay yang baik. Penelitian ini menggunakan dua metode overlay yang telah menggunakan data lendutan dalam perhitungannya, yaitu Metode Lendutan Pd T-05-2005-B dan Metode Software Desain Perkerasan Jalan Lentur (SDPJL). Data yang digunakan adalah data lendutan Benkelman Beam dan kondisi ruas jalan Pakem-Prambanan, CBR tanah, RCI, LHR, dan temperatur/Iklim. Dengan repetisi beban rencana sebesar 11.395.015 maka perhitungan menghasilkan tebal lapis tambah untuk metode Pd T-05-2005-B dan SDPJL berturut-turut adalah 6,73 cm dan 5,5 cm.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdallh Lhwaint, Abdallh Abdulhakim Mustafa Elshawesh Abdurrohim, Yahya Aditya Martien Nugroho Aditya Permana Aditya Permana Aditya Permana AGUS SUMARSONO Agus Wahyudi Ahmad Alhashmi Salam Abuseta Ahmad Baihaqi Ahsan Musthafa Shidiq Akhmad, Amirudin Aloysius Ardy Widya Pradana Amirudin Akhmad Anang Prasetyo Andrean, Regi Andriani, Rizki Mega Andyas Nur Wicaksono Ardhyanto, Dhani Aredha Putra, Himawan Nur Arif Budiarto Arya Surya Baskara Asep Yudha Wirajaya Baihaqi, Ahmad Baktiar Widhianto Bambang Setiawan Bima Wirawan Budi Widhiharjo Budi Yulianto Daryanto Ari Prabowo Dewi Ismoyowati, Dewi Dewi Widowati Diar Kurnia Sari Dicky Faisal Djoko Sarwono Djoko Sarwono Djumari Djumari Djumari Djumari Dyah Ratih Kusumastuti Edo Rizkiawan Eka Nugraha, Sadu Januar Emha, Fieza Abraham Fadholah, Rusdi Faisal, Dicky Fajar Sri Handayani Fakhri Muhammad Fakhri Muhammad, Fakhri Faraj Muftah M Akash Fariza, Muhammad Febrianto, Nugroho Fieza Abraham Emha Florentina Pungky Pramesti Fouad M. Ali Bin Ghasheir Fouad M. Ali Bin Ghasheir, Fouad Gabriel Kusumo Hendrianto Galih Fajar Sujatmiko Hafid Riyan Purnomo Handayani, Fajar Sri Hanung Triyono, AR. Hendrianto, Gabriel Kusumo Hery Widijanto Hidayat, Haris Himawan Nur Aredha Putra Ibnu Setiadi Indra Iskandar Irfansyah, Permana Adi Irvan Kusdiantoro Iskandar, Indra Isna Aulia Salsabila Ivan Fadhila Izzudin Izzudin Jamhari Jamhari Jolis Nainggolan Koosdaryani Soeryodarundio Kusno Adi Sambowo Kusno Adi Sambowo Labib, Naufal Makarim Legowo, Slamet Jauhari Legowo, Slamet Jauhari Leny Noviani Maenkar, Verry Mafruhah, Izza Maharani, Devita Putri Mahardhika Yusuf Maharyono, Prima Anugerah Mamok Suprapto Manuel Simeon Marpaung Marpaung, Manuel Simeon Maulana Andhika Pratama Ilyas Michael Michael Mohammed A. A. Almahdi, Mohammed Mohammed Almahdi Mohmed Alshekh A. M. Hmade1, Mohmed Alshekh Muhammad Ardian, Muhammad Muhammad Caesayuda Wijaya Muhammad Fachri Nasution Muhammad Wildan Ma’arif Mutia Ramadani Hidayah Nailina Safira Cinta Karinova Nandiwardhana, Dionisius Pramudita Nasution, Muhammad Fachri Naufal Akbar Muzaky Naufal Iman Adzhan Naufal Makarim Labib Niken Silmi Surjandari Nugraheni, Novia Ayu Nugraheni, Novia Ayu Nugroho Febrianto Nugroho, Aditya Martien Nurul Istiqomah Okta Valencia, Ramadhan Omar Muhamed Kabbash Omar Muhamed Kabbash1, Omar Muhamed P.Wulan, Cahya Esther Perdana, Dian Noor Citra Permana Adi Irfansyah Pinasthi Nugroho Prabowo, Daryanto Ari Pramesti, Florentina Pungky Pramesti, Florentina Pungky Pramesti, Pungky Pranolo, Sunu Herwi Prasetyo, Handy Pratama Ilyas, Maulana Andhika Pratama, Daniel Aviyanto Pratiwi, Sekar Arum Pratomo, Eko Putro Pratomo, Eko Putro Pungky Pramesti Purnomo, Hafid Riyan Putra, Heri Cahyono Putro, Firman Asto Ramadhana, Muhammad Regi Andrean Rizki Mega Andriani Rizkianto, Tito Rizkiawan, Edo Rochim, Rochim Rochmadi, Andi Rusadi, Indra Putra Rusadi, Indra Putra Rusdi Fadholah Ryan Kurniawan Ryan Kurniawan Santara, Satria Lima SANUSI SANUSI Sanusi Sanusi Sari, Diar Kurnia Sari, Fitria Munita Sari, Fitria Munita Sarjiyanto Satria Lima Santara SATRIYAS ILYAS Setiadi, Ibnu Setiono Setiono Setyowati, Sutari Setyowati, Sutari Shidiq, Ahsan Musthafa Sholihin As’ad Sistra, Mawid Dwi Slamet Jauhari Legowo Sobriyah Sobriyah Soniel Zai, Aroman Karsensyah Sri Widyastuti Stefanus Adi Kristiawan Sudarsana Sudiyono Sudiyono Sugiyarto Sugiyarto Sugiyarto Sugiyarto Sujatmiko, Galih Fajar Sukmana, Salvatore Sumarsono, Agus Sumarsono, Agus Supriadi, Andy Supriadi, Andy Suryoaji, Yusuf Suryoto Suryoto Syafina Anindiyasari Syukriyya Zuhrotul Endang Purwaningsih Thathit Bimo Luhung, Thathit Bimo Tito Rizkianto Tora K., W. Alpha Tuhana Verry Maenkar Wahyuningsih Tri Hermani, Wahyuningsih Tri Wibowo Wibowo Wibowo, Wibowo - Wicaksono, Andyas Nur Wicaksono, Anjar Wido Widhianto, Baktiar Widhiharjo, Budi Widya Pradana, Aloysius Ardy Wijaya, Muhammad Caesayuda Winny Astuti Wiranto, Edi Wiranto, Edi Wirawan, Bima Yahya Abdurrohim Yhudianto, Bondan Yhudianto, Bondan Yudhi Prasetyo, Rhobertus Mahadi Yudhi Prasetyo, Rhobertus Mahadi Yudi Rinanto Yusep Purwana Muslih Yusuf Suryoaji Yusuf, Mahardhika Zulianto, Yusuf Zulianto, Yusuf