Berdasarkan Observasi awal menunjukkan tingkat kedisiplinan peserta didik di SMK Negeri 2 Tangerang Selatan masih relatif rendah, mengindikasikan perlunya intervensi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi sejauh mana pendidikan antikorupsi memengaruhi karakter kedisiplinan peserta didik di sekolah tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metodologi penelitian korelasi, studi ini menganalisis hubungan antara pendidikan antikorupsi sebagai variabel independen dan karakter kedisiplinan sebagai variabel dependen. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas X, dengan sampel sebanyak 77 siswa dari total 339 siswa, pemilihan sampel dilakukan melalui teknik probabilitas sampling, yaitu simple random sampling. Instrumen kuesioner yang dikembangkan secara spesifik digunakan untuk memperoleh data dari kedua variabel. Analisis data melibatkan uji prasyarat, uji hipotesis korelasi Pearson, dan analisis regresi linier sederhana. Temuan penelitian mengindikasikan adanya hubungan yang kuat dan signifikan antara pendidikan antikorupsi dan karakter kedisiplinan, dengan koefisien korelasi (ρ) sebesar 0,625 dan nilai signifikansi (sig.) 0,000 (p < 0,05). Pendidikan antikorupsi terbukti menjelaskan 39,0% variasi dalam karakter kedisiplinan (R² = 0,390), dan memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik (F = 48,033; sig. = 0,000; p < 0,05). Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi pendidikan antikorupsi dalam kurikulum untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik.