Jalan raya yang menikung, pada tikungan jalan tersebut akan dirancang agak miring atau dibuat dengan kemiringan sudut tertentu. Desainnya dibuat bentuk bidang miring agar tidak terjadi slip atau terpeleset ketika kendaraan menikung dengan kecepatan tertentu. Mobil yang melewati tikungan akan mengalami gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat tikungan jalan. Dengan adanya gaya normal akan membantu mobil agar tidak slip. Jika mobil bergerak pada tikungan dengan jalan yang miring dengan sudut θ dan licin, maka kelajuan maksimum mobil pada tikungan yang dimiringkan agar tidak selip dapat ditentukan dengan menentukan nilai besaran fisis komponen gaya yang bekerja pada mobil tersebut. Salah satu besaran fisis dari peristiwa ini adalah terjadinya percepatan sentripetal, Pada situasi seperti ini, terasa terdorong ke luar. Akan tetapi tidak ada suatu gaya misterius yang menarik kita. Yang terjadi adalah kecenderungan bergerak dalam garis lurus, sementara mobil mulai mengikuti lintasan yang melengkung, tempat duduk (gesekan) atau pintu mobil (kontak langsung) memberikan gaya pada kita. Mobil itu sendiri pasti memiliki gaya ke dalam yang diberikan padanya jika bergerak melengkung. Pada jalan yang rata, gaya ini diberikan oleh gesekan antara ban dan jalan merupakan gaya gesek statis selama ban tidak selip. Pembahasan keadaan jalan dan kecepatan kendaraan pada lintasan melengkung, disajikan dalam bentuk persamaan fungsi matematis berdasarkan keadaan jalan miring atau rata terhadap bidang jalan yang ditinjau lintasan menikung. Tujuan pengamatan penelitian berdasarkan matematis dan sifat fisis badan jalan yaitu untuk memberikan gambaran keadaan jalan dan laju kendaraan agar tidak terjadi selip pada nilai kekasaran jalan dan laju kendaraan untuk suatu nilai tertentu. Pengguna dapat merubah nilai tersebut untuk pendekatan keadaan sebenarnya. Hal ini karena penulis ingin menyajikan bahwa hampir semua kejadian alam membentuk suatu fungsi persamaan matematika dengan pendekatan sifat-sifat fisika yang dapat diamati..