This study was motivated by the low level of student learning activity in the Science and Social Studies (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, IPAS) subject among third-grade students at SDN 4 Tomilito, as indicated by limited participation in classroom activities, low enthusiasm in discussions, and minimal involvement in group work. The purpose of this research was to enhance students’ learning activity through the application of the Problem Based Learning (PBL) model combined with Interactive Learning Multimedia (ILM), selected for its potential to present learning materials in a more engaging, visual, and contextual manner. This Classroom Action Research (CAR) was conducted in two cycles, each consisting of the planning, implementation, observation, and reflection stages. Student activity was measured through five indicators: observing, questioning, collecting information, processing information, and communicating. The results showed a marked improvement, with the average percentage rising from 47.37% in the first cycle to 84.21% in the second cycle. These findings indicate that PBL supported by ILM is effective in fostering active, critical, and participatory learning, and can serve as an innovative approach for improving classroom engagement in similar educational settings. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di kelas III SDN 4 Tomilito, yang terlihat dari rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, kurangnya antusiasme dalam diskusi, serta minimnya keterlibatan dalam kerja kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI). Model PBL dipilih karena mampu menyajikan permasalahan kontekstual yang mendorong siswa berpikir kritis dan memecahkan masalah, sedangkan MPI memberikan dukungan visual dan interaktif sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Aktivitas belajar diukur melalui lima indikator, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengomunikasikan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan, dari 47,37% pada siklus I menjadi 84,21% pada siklus II. Temuan ini membuktikan bahwa penerapan PBL berbantuan MPI efektif dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, kritis, partisipatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa di kelas.