Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Hewan

ACEH CATTLE FOLLICLE DYNAMIC UNDER ENVIRONMENTAL HEAT STRESS Armansyah, Teuku; Siregar, Tongku Nizwan; Aliza, Dwinna; Melia, Juli; Meutia, Nellita; Panjaitan, Budianto; Hafizuddin, Hafizuddin; Adam, Mulyadi; Abrar, Mahdi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 11, No 3 (2017): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v11i3.6377

Abstract

The objective of this research is to know Aceh cattle follicle dynamic under environmental heat stress condition. This research was conducted on December 2012 until August 2013. Animals used in this research were 20 Aceh cattle aged 5-8 years old, weighing of 150-250 kg, and had at least 2 regular cycles. All cattle used were clinically in good body condition score. The cattle were divided into two groups of 10, used in two different period of times (December-January and July-August) to examine the effect of environmental heat to their follicle dynamic. Each group is separated into two different keeping management; one group was kept in pens while the others in the pasture, 5 cattle in each management group. Research timing was based on information acquired from Indrapuri Agency for Meteorology, Climatology, and Geophysics (BMKG) which predicted that extreme weather would last from July to August while December to January would be relatively normal in Aceh region. All cattles estrous cycle were synchronized by 5 mg/mL of PGF2 intramuscularly (Lutalyse, Pharmacia Upjohn Company, Pfizer Inc.). Ultrasonography examination was performed to monitor ovary follicles growth and dynamic during one cycle. Days during ovulation marked by standing heat was regarded as Day 0 of estrous cycle. Follicular dynamic examination during estrous cycle on December-January and also on July-August, both penned or pastured cattle showed the follicle waves that was 3 follicle growth waves. The size of follicle growth on first wave (1st DF) on cattle kept in pen on July-August and December-January were relatively similar. The size of follicle growth on first wave for cattle kept in pasture on July-August and December-January were relatively similar. To conclude, Aceh cattles follicle dynamic is not change during environment heat stress condition and is not affected by different cattle-keeping management.
PERSENTASE BERAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) SETELAH PEMBERIAN BEBERAPA HORMON PROSTAGLANDIN KOMERSIAL Hafizuddin, Hafizuddin; Sari, Wenny Novita; Siregar, Tongku Nizwan; Hamdan, Hamdan
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 5, No 2 (2011): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v5i2.366

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan efektivitas pemberian hormon prostaglandin komersial yang berbeda terhadap persentase berahi dan kebuntingan kambing peranakan ettawa. Kambing betina yang digunakanmempunyai kriteria umur 2,5-3,5 tahun, sehat, tidak bunting, minimal 2 bulan pasca partus, sudah pernah beranak, dan mempunyai bobot badan yang relatif sama. Di samping itu digunakan 2 ekor kambing jantan untuk membantu deteksi berahi. Hewan percobaan dibagi atas 3 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor kambing. Kelompok perlakuan I diinjeksi dengan 2,5 ml Lutalyse (dinoprost tromethamine 5 mg/ml dan benzil alkohol 1,65%),kelompok perlakuan II diinjeksi dengan 0,5 ml Prostavet (etiproston 5 mg/2 ml dan ethylen dioxy 15 mg/2 ml), dan kelompok perlakuan III diinjeksi dengan 1,5 ml Capriglandin (dinoprost tromethamine 5,5 mg/ml dan benzil alkohol 12,0 mg/ml). Penyuntikan dilakukan 2 kali secara intramuskuler dengan interval 10 hari setelah penyuntikan pertama. Kambing-kambing yang memperlihatkan gejala berahi dikawinkan secara inseminasi buatan. Diagnosis kebuntingandilakukan dengan menggunakan USG 30 hari setelah inseminasi. Data onset berahi dianalisis menggunakan analisis varian, sedangkan persentase berahi dan kebuntingan dianalisis secara deskriptif. Onset berahi ketiga kelompokperlakuan masing-masing adalah 40,80,57 36,00,57 dan 50,41,52 jam (P0,05). Persentase berahi pada ketiga kelompok adalah sama yakni 100%, sedangkan persentase kebuntingan pada kelompok I, II, dan III masing-masing adalah 100, 80, dan 60%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa onset dan persentase berahi tidak dipengaruhi oleh ketiga prostaglandin komersial yang berbeda tetapi berpengaruh terhadap persentase kebuntingan kambing PE.
PERBANDINGAN INTENSITAS BERAHI SAPI ACEH YANG DISINKRONISASI DENGAN PROSTAGLANDIN F2 ALFA DAN BERAHI ALAMI Hafizuddin, Hafizuddin; Siregar, Tongku Nizwan; Akmal, Muslim; Melia, Juli; rizal, Husnur; Armansyah, Teuku
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.296

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan intensitas berahi sapi aceh antara yang disinkronisasi berahi dengan prostaglandin F2 alfa (PGF2) dan berahi alami. Dalam penelitian ini digunakan 20 ekor sapi aceh betina yang dibagi atas dua kelompok. Kriteria sapi yang digunakan adalah umur 5-8 tahun, mempunyai bobot badan 150-250 kg, dan mempunyai minimal dua siklus reguler. Sapi yang digunakan mempunyai skor kondisi tubuh dengan kriteria baik, yaitu 3 atau 4 pada skala skor 5. Pada Kelompok I (KI) sapi disinkronisasi berahi mengunakan PGF2 sebanyak 5 mg/ml secara intramuskular. Pada kelompok II (KII) sapi dibiarkan memperlihatkan gejala berahi alami. Penilaian intensitas berahi dilakukan dengan memberi skor 1, 2, dan 3, berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Kune dan Solihati (2007). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan intensitas berahi sapi aceh baik yang disinkronisasi berahi dengan PGF2 dan sapi yang mengalami berahi alami dengan skor intensitas berahi masing-masing adalah 2,400,84 dan 2,700,48.
Co-Authors Ade Syahriani Aritonang Adhea Prestiya Agung, Nabilah Putroe Ahmad Baihaqi Ahsan, Muhammad Maulana Aisyah Fadillah Tunnisa Amalia Sutriana Amalia Sutriana Amalia Sutriana Anwar Anwar Anwar Anwar Arie Febretrisiana Arman Sayuti Arman Sayuti Arman Sayuti Arman Sayuti Arman Sayuti Arman Sayuti Ayu Wannisa Azim, Muhammad Bengi, Nanda Simah Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan budianto panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Cantika Tamara Listin Christopher R. Stremme Cut Nila Thasmi Cut Nila Thasmi Cut Nila Thasmi Cut Nila Thasmi Cut Nila Thasmi, Cut Nila Daffa Gustia Putra Akbar Dasrul Dasrul Dasrul Dasrul Dian Masyitah Dian Masyitah, Dian Dian Mulfristia Dwinna Aliza Dwinna Aliza Eka Meutia Sari Elfi Satria Suryani Erdiansyah Rahmi Evi, Siska Fadillah Fadillah Fadli A. Gani Fahrul Brinaldi Feby Claudia Sirait Fitriani Fitriani Gani, Fadli A. Gholib Gholib Gholib Gholib, Gholib Ginta Riady H Alief Hamdan Hamdan Hamdan Hamdan Hamny Sofyan Hendra Saputra Herrialfian . Herrialfian Herrialfian Herrialfian, Herrialfian Husnur rizal Husnur rizal Husnurrizal . Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal, Husnurrizal Indah Kesuma Siregar Indi Rafika Iwan Hasri Juli Melia Juli Melia Juli Melia KARTINI ERIANI Ketut Adnyane Mudite L. Praharani Lisa Praharani M Adam M Agus Setiadi M Hamdan M Jalaluddin M Syafruddin M. A. Setiadi M. Hasan M. Yusuf Mahdi Abrar Marbun, Agnes Silvina Meutia Handayani Mira Ayu Lestari Hasibuan Mirranda Fallatanza Mudhita Zikkrullah Ritonga Muhammad Bahi Muhammad Bahi Muhammad Jalaluddin Muhammad Jalaluddin, Muhammad Muhammad Reza Muharriza Nasution Mulyadi Adam Mulyadi Adam Mulyadi Adam Mulyadi Adam Mulyadi Adam Mulyadi Adam Mulyadi Adam, Mulyadi Muslim Akmal Muslim Akmal Muslim Akmal Muslim Akmal Muslim Akmal N. Nazaruddin N. W. K. Karja Nazaruddin Nazaruddin Nazaruddin Nazaruddin Nellita Meutia Nellita Meutia, Nellita Ni Wayan Kurniani Karja Nurhazimah Nurhazimah Nurliana NURLIANA NURLIANA NURLIANA NURLIANA Nuzul Asmilia Nuzul Asmilia Praharani, Lisa Qathrinnada Ramadhana R Roslizawaty Razali Daud Rian Ferdiyan Ridwan Ridwan Rika Marwati Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar, Rosmaidar Rossa Rika Wahyuni Rumi Sahara Zamzami S Syafrudddin Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sri Wahyuni Srihadi Agungpriyono Suryani, Elfi Satria Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin T. Armansyah T. Armansyah TR Telambanua, Swasti Teuku Armansyah Teuku Armansyah Teuku Armansyah Teuku Armansyah Titit, Marcelus Ferdinandez Tongku N Siregar Tongku N Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar Tongku Nizwan Siregar, MP Wahyuni, Sri Wenny Novita Sari Zamzami, Rumi Sahara