Stunting adalah suatu masalah kegagalan dan pertumbuhan tubuh pada balita yang berlangsung lama. Terdapat 22,2% anak di bawah usia 5 tahun, sekitar 150,8 juta anak mengalami stunting di dunia di tahun 2017. Negara Indonesia jumlah stunting teringgi di .provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2017 dan 2018. Provinsi Sumatera angka prevalensinya 7,4% dan di puskesmas Samortani sebanyak 36 balita tahun 2020. Tujuan dari riset ini untuk diketahui faktor-faktor. yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di .Wilayah Kerja Puskesmas. Sonomartani Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2022. Riset ini merupakan survey analitik dan mempunyai rancangan cross sectional study. Seluruh ibu mempunyai balita stunting terdapat di Wilayah Kerja. Puskesmas Sanomartani sebanyak 26 orang merupakan populasi. Terdapat responden sebanyak 26 dengan teknik total sampling untuk memperoleh data yg inginkan. Perhitungan data memakai chi square. Hasil yang diperoleh bahwa pengetahuan ibu mayoritas baik yaitu 15 orang (57,7%), pola pemberian makan mayoritas kurang baik yaitu 17 orang (65,4%), pemberian ASI Eksklusif mayoritas tidak diberikan ASI Eksklusif yaitu 16 orang (61,5%), status stunting mayoritas stunting pendek yaitu 16 orang (61,5%). Serta ada korelasi pengetahuan (p= 0,000), pola pemberian makan (p= 0,000), pemberian ASI Eksklusif (p= 0,004), dengan kejadian. stunting pada balita. Ada korelasi antara pengetahuan, pola pemberian makan, pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian. stunting pada balita. Saran pada riset ini adaah ibu-ibu harus menambahkan pengetahuanya akan nutrisi pada makanan dan mengimplementasikannya dengan memberikan pola makan yang baik.