Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN LAND SURFACE TEMPERATURE (LST) DAN INDEKS KERAPATAN VEGETASI (NDVI) DAS WANGGU, SULAWESI TENGGARA Vivi Fitriani; La Gandri; Lies Indriyani; Sahindomi Bana; La De Ahmaliun
JURNAL ILMU-ILMU KEHUTANAN Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jiik.7.1.49-57

Abstract

LST and NDVI analysis in Das Wanggu utilizes Landsat 9 satellite remote sensing. LST calculations usde thermal band 10 and NDVI used Red band (Band 4) and InfraRed Band (Band 5). There are 5 LST classes, 17.25 oC -19.66 oC with an area of 908.16 Ha, 19.66 0C-22.08 oC covering 6973.71 Ha, 22.08 oC -24.49 oC covering 21748.26 Ha, 24.49 oC -26.90 oC covering an area of 4235.37 Ha, and 26.90 oC -29.31 oC with a wide coverage of 81.18 Ha, while NDVI values obtained 3 classes namely NDVI <0.2 of 1783.643 Ha, NDVI with a range of 0.2 – 0.5 covering an area of 28617.74 Ha, and areas with NDVI > 0.5 covering an area of 3544.87 Ha. The amount of LST is highly dependent on the type of land cover and land use. NDVI indicates the presence of vegetation in the study area. A negative relationship was found between LST and NDVI in Das Wanggu with a Correlation Coefficient of -0.179.
Penguatan Organisasi Kelompok Remaja Peduli Lingkungan Sekitar Kawasan Hutan Nur Arafah; Umar Ode Hasani; Sahindomi Bana; Lade Ahmaliun; La Gandri; La Baco Sudia; Kahirun Kahirun; Vivi Fitriani; Lies Indriyani
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i1.4887

Abstract

Kaderisasi kelompok remaja dipandang perlu untuk meningkatkan kesadaran cinta alam dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Tujuan kegiatan penguatan organisasi kelompok remaja adalah untuk membentuk dan menguatkan kelompok remaja peduli lingkungan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Laonti dan Desa Puundirangga, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan yang berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Metode yang digunakan pada kegiatan adalah pendekatan partisipatif dan melibatkan semua remaja di dua Desa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penguatan kelompok remaja peduli lingkungan terdiri dari lima kegiatan yang terintegrasi yaitu orientasi masalah lapangan, sosialisasi peran kelompok peduli lingkungan di instansi pendidikan, pembentukan dan penguatan kelompok peduli lingkungan, sosialisasi penguatan organisasi kelompok peduli lingkungan dan pelatihan konservasi melalui aksi peduli lingkungan. Program penguatan kelompok organisasi peduli lingkungan terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif berupa terbentuknya kelompok remaja peduli lingkungan di Desa Puundirangga dan Desa Laonti masing-masing empat kelompok remaja peduli lingkungan yang terdiri dari 4-5 orang/kelompok.
Analisis Spasial Temporal Environmental Critical Index (ECI) Kota Kendari: Spatial Temporal Analysis of Environmental Critical Index (ECI) in Kendari LIES INDRIYANI; LA GANDRI; NUR ARAFAH; SAHINDOMI BANA; VIVI FITRIANI; BASUKI BASUKI
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2023)
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jtl.2023.996

Abstract

ABSTRACT Changes in land use from vegetated land to developed land can reduce environmental quality such as increasing air temperature and trigger disasters such as landslides and floods. Land conversion from vegetated land to developed land have an impact on microclimate changes in urban areas. Analysis to determine the quality of the environment is to identify the environmental criticality index (ECI). ECI is defined as an index to determine critical areas based on the distribution of surface temperature and vegetation cover. The purpose of this study was to analyze the environmental criticality index of Kendari city based on Land Surface Temperature (LST) and Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) algorithms. Observation of the dynamics of surface temperature and vegetation density in Kendari City in two periods, 2014 and 2021, using Landsat-8 satellite imagery. This study uses Band 10 to estimate the brightness temperature value and convert it to surface temperature and Band 4 and Band 5 to calculate NDVI. In this study, the ECI class was divided into 3 classes, Low, Medium, and High, with range 0–10, 10–30, and > 30 respectively. In 2021, there was an increase in the area that experienced high environmental criticality when compared to the conditions in 2014. The area that experienced a high ECI in 2014 was 11.81 ha, and in 2021 it increasing to 103.95 ha. The increase in the area of high environmental criticality could be caused by changes in LST and vegetation density. ABSTRAK Perubahan alih fungsi lahan dari lahan bervegetasi ke lahan terbangun dapat menurunkan kualitas lingkungan seperti suhu udara yang meningkat dan dapat memicu timbulnya bencana seperti kejadian longsor dan banjir. Alih fungsi lahan dari lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun memberi dampak pada perubahan iklim mikro di kawasan perkotaan. Analisis yang dapat dilakukan untuk mengetahui kualitas lingkungan adalah dengan mengidentifikasi Environmental Critical Index (ECI). ECI didefinisikan sebagai indeks untuk menentukan kawasan area kritis berdasarkan distribusi suhu permukaan dan ketersediaan tutupan vegetasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis indeks kekritisan lingkungan Kota Kendari berdasarkan algoritma Land Surface Temperature (LST) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Pengamatan dinamika suhu permukaan dan kerapatan vegetasi di Kota Kendari dilakukan pada dua periode, yakni pada tahun 2014 dan 2021 dengan memanfaatkan citra satelit Landsat-8. Penelitian ini menggunakan Band 10 untuk mengestimasi nilai brightness temperature dan dikonversi ke suhu permukaan serta Band 4 dan Band 5 untuk menghitung NDVI. Pada penelitian ini, kelas ECI dibagi menjadi 3 kelas yaitu Rendah, Sedang, dan Tinggi dengan rentang berturut-turut yaitu 0–10, 10–30, dan > 30. Pada tahun 2021, terjadi peningkatan luas wilayah yang mengalami kekritisan lingkungan yang tinggi bila dibandingkan dengan kondisi di tahun 2014. Peningkatan luasan wilayah yang mengalami ECI tinggi yaitu pada tahun 2014 seluas 11,81 ha mengalami peningkatan luasan pada tahun 2021 menjadi 103,95 ha. Peningkatan luasan wilayah yang mengalami kekritisan lingkungan tinggi dapat diakibatkan oleh perubahan LST dan kerapatan vegetasi.
JENIS DAN KEANEKARAGAMAN SERTA PEMANFAATAN BAMBU OLEH MASYARAKAT KELURAHAN TOBIMEITA KECAMATAN NAMBO KOTA KENDARI Nurhayati Hadjar; Sitti Marwah; Mustika Sari; Sahindomi Bana; zakiah Uslinawaty; Niken Pujirahayu; Nurnaningsih Hamzah; Abigael Kabe; Agus Setiawan
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.322 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12348

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman bambu yang terdapat di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari (2) Untuk mengetahui bentuk pemanfaatan bambu oleh masyarakat di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari.  Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari pada Bulan Juli-November 2018 menggunakan metode observasi lapangan dengan anilisis vegetasi untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman bambu dan wawancara untuk mengetahui pemanfaatan bambu oleh masyarakat.  Hasil penelitian menujukan bahwa, terdapat 5 jenis bambu  yaitu bambu wuluh (Schizotachyum blumei) berjumlah 288 rumpun dengan keanekaragaman 0,262, bambu kuning (Bambusa vulgaris var. Striata ex Wendl) terdapat 3 rumpun dengan keanekaragaman 0,042, bambu ampel (Bambusa vulgaris Scharder ex Wendland) berjumlah 22 rumpun dengan keanekaragaman 0,179,  bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea) terdapat 56 rumpun keanekaragaman 0,299 dan bambu betung (Dendrocalamus asper) terdapat 26 rumpun dengan keanekaragaman yaitu 0,198.  Jenis bambu yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Tobimeita yaitu bambu betung yang digunakan untuk pagar, kandang ayam, lantai rumah atau lantai gazebo dan bambu wuluh yang digunakan untuk tiang tempat menjalar sayuran kacang panjang, peyangga atap tradisional seperti  atap rumbia  dan dinding anyaman bambu. Kata Kunci:  Bambu, jenis Bambu, Keanekaragaman dan Pemanfaatan  Types, Diversity and Use of Bamboo by Tobimeita Village, Nambo Sub-District, Kendari CityAbstract:  This study aims (1) to determine the type and diversity of bamboo found in Tobimeita Village, Nambo Sub-District, Kendari City (2) to find out the form of bamboo use by the community in Tobimeita Sub-District, Nambo Sub-District, Kendari City. This research was conducted in Tobimeita Sub-District, Nambo Subdistrict, Kendari City in July-November 2018 using a field observation method with vegetation analysis to determine the type and diversity of bamboo and interviews to find out the use of bamboo by the community. The results showed that there were 5 types of bamboo, namely wuluh bamboo (Schizotachyum blumei) with 288 clumps with diversity 0,262, yellow bamboo (Bambusa vulgaris var. Striata ex Wendl) there were 3 clumps with a diversity of 0,042, bamboo ampel (Bambusa vulgaris Scharder ex Wendland) there were 22 clumps with diversity of 0.179, wulung bamboo (Gigantochloa atroviolacea) there were 56 clumps of diversity 0,299 and betung bamboo (Dendrocalamus asper) there were 26 clumps with diversity which was 0,198. The type of bamboo used by the community of Tobimeita Village is betung bamboo which is used for fencing, chicken coop, house floor or gazebo floor and wuluh bamboo which is used for pillars spreading long bean vegetables, traditional roof supports such as thatched roofs and woven bamboo walls. Keywords: Bamboo, Bamboo Type, Diversity and Utilization.
Penguatan Organisasi Kelompok Remaja Peduli Lingkungan Sekitar Kawasan Hutan Nur Arafah; Umar Ode Hasani; Sahindomi Bana; Lade Ahmaliun; La Gandri; La Baco Sudia; Kahirun Kahirun; Vivi Fitriani; Lies Indriyani
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i1.4887

Abstract

Kaderisasi kelompok remaja dipandang perlu untuk meningkatkan kesadaran cinta alam dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Tujuan kegiatan penguatan organisasi kelompok remaja adalah untuk membentuk dan menguatkan kelompok remaja peduli lingkungan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Laonti dan Desa Puundirangga, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan yang berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa Tanjung Peropa. Metode yang digunakan pada kegiatan adalah pendekatan partisipatif dan melibatkan semua remaja di dua Desa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penguatan kelompok remaja peduli lingkungan terdiri dari lima kegiatan yang terintegrasi yaitu orientasi masalah lapangan, sosialisasi peran kelompok peduli lingkungan di instansi pendidikan, pembentukan dan penguatan kelompok peduli lingkungan, sosialisasi penguatan organisasi kelompok peduli lingkungan dan pelatihan konservasi melalui aksi peduli lingkungan. Program penguatan kelompok organisasi peduli lingkungan terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif berupa terbentuknya kelompok remaja peduli lingkungan di Desa Puundirangga dan Desa Laonti masing-masing empat kelompok remaja peduli lingkungan yang terdiri dari 4-5 orang/kelompok.
ANALISIS KELAYAKAN AIR TERJUN MANTOWU SEBAGAI WISATA ALAM DI WILAYAH KPHP UNIT II LASALIMU, SULAWESI TENGGARA Arniawati Arniawati; Jufri Karim; Nurhayati Hadjar; Anas Nikoyan; Nur Arafah; Sahindomi Bana; La Gandri; Lade Ahmaliun; Hafidah Nur
Jurnal Belantara Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbl.v7i1.970

Abstract

The challenge of the Production Forest Management Unit (KPHP) Unit II Lasalimu as a forest management unit at the site level is the management of forests that can support community welfare and increase state foreign exchange. Mantowu Waterfall is one of the tourist destinations in the KPHP Unit II Lasalimu area which is administratively located in Pasarwajo District, Buton Regency. The development of Mantowu Waterfall as a natural tourism needs to be supported by a feasibility analysis. This study aims to analyze the feasibility of Mantowu Waterfall as a natural tourist attraction. The research was conducted through data collection, observation, interviews, Focus Group Discussion. Data analysis using the Guidelines for Analysis of the Operation Area of Natural Tourism Objects and Attractions (ADOODTW) modified based on natural attractions. The results showed that Mantowu waterfall is worth developing with a value of 67.72%. The greatest value is obtained from the attractiveness indicator owned by the waterfall but not supported by infrastructure and accommodation. In addition, the socio-economic condition of people with low welfare levels is a challenge for the development of Mantowu Waterfall as a natural tourist attraction. Involvement of society as a subject to creating an independent productive society.
Agroforestry Berbasis On Farm Riset dalam Mengantispasi Perubahan Iklim di Desa Pudaria Jaya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan: Agroforestry On Farm Research in Anticipating Climate Change at Pudaria Jaya Village, Moramo District, South Konawe Regency Nur Arafah; Vivi fitriani; Lies Indriyani; Sahindomi Bana; Niken Pujirahayu; Basrudin; Zakiah Uslinawaty; Umar Ode Hasani; Nur Hayati Hadjar; La De Ahmaliun
AKSILAR: Akselerasi Luaran Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 1 Issue 1 September 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/aksilar.v1i1.459

Abstract

Agroforestry emerged as a result of land conversion problems caused by population growth. Conversion of forest land into agricultural land will result in climate change. In anticipating climate change, it is necessary to provide outreach activities to the community regarding the integration of agroforestry systems in land use. Integration between forestry crops and agricultural crops is seen as an appropriate method for reducing food scarcity while also providing environmental benefits. Agroforestry is primarily expected to help optimize the results of a form of sustainable land use in order to guarantee and improve people's living needs, and can increase the carrying capacity of human ecology, especially in rural areas. The implementation of an on-farm research-based agroforestry system is carried out on community land. The aim of the community service program is to resolve problems faced by partners by conducting outreach and training regarding the implementation of agroforestry systems to anticipate climate change. The expected impact of this program is that the community will have understanding and expertise in mitigating climate change through the integration of agroforestry systems. The method of implementing the service program is socialization, discussion and training with the community. The expected target of community service is increasing understanding of climate change mitigation through the implementation of agroforestry systems.
ANALISIS SPASIAL FENOMENA URBAN HEAT ISLAND MENGGUNAKAN ALGORITMA LAND SURFACE TEMPERATURE KOTA KENDARI La Ode Alwi; La Gandri; Herlan Hidayat; Eka Rahmatiah Tuwu; Irawati Irawati; Sahindomi Bana; Vivi Fitriani; Lies Indriyani
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 23 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v23i2.852

Abstract

Konversi terhadap lahan-lahan bervegatasi menjadi lahan-lahan terbangun akibat perkembangan kota dan arus urbanisasi dapat memicu terjadinya fenomena urban heat island di beberapa kota di Indonesia. Berdasarkan data peningkatan jumlah penduduk dan ekspansi ruang terbangun yang tidak terkendali di Kota Kendari, ada dugaan bahwa telah terjadi fenomena urban heat island. Mengidentifikasi serta mengukur karakteristik spasial temporal urban heat island sejak dini akan sangat penting bagi pengambil keputusan untuk merumuskan kebijakan demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena urban heat island Kota Kendari perode tahun 2001 dan tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah brightness temperature dengan menggunakan logaritma yang diformulasikan pada alat pengolahan Citra Landsat 7 untuk data tahun 2001 dan Citra Landsat 8 OLI untuk data tahun 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstraksi land surface temperatur menggunakan citra Satelit Landsat-7 tahun 2001 menunjukkan nilai suhu minimum sebesar 19,099 oC dan suhu maksimum sebesar 34,459 oC.  Hasil perhitungan urban heat island treshold sebesar  25,95 0C. Sehingga dengan menentukkan urban heat island index disimpulkan bahwa pada tahun 2001 wilayah Kota Kendari telah mengalami fenomena Urban Heat Island dengan wilayah paparan sebesar 1,021% dari total luas wilayah. Sedangkan pada tahun 2019, ekstraksi land surface temperatur menggunakan citra Satelit Landsat-8 OLI, menunjukkan nilai suhu minimum sebesar 14,27 0C dan suhu udara maksimum sebesar 35, 426 0C. Hasil perhitungan urban heat island treshold sebesar 24,6 0C. Dengan menentukkan urban heat island index disimpulkan bahwa pada tahun 2019 telah terjadi peningkatan fenomena urban heat island dengan wilayah paparan yang lebih luas yakni 18,92% dari luas wilayah.
Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Hasil Penelitian Terkait Aspal Buton di Kabupaten Buton Hado, Hado; Lakawa, Irwan; Bahrun, Andi; Taufik, Yani; Hidayat, Ahid; Bana, Sahindomi; Satyadharma, Maudhy
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 8 No 1 (2024): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v8i1.4114

Abstract

Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah sangat dipengaruhi oleh tersedianya infrastruktur. Salah satu infrastruktur yang mendapat perhatian besar pemerintah adalah infrastruktur jalan. Salah satu material khususnya lapis permukaan jalan beraspal adalah Aspal baik yang berasal dari jenis Aspal minyak maupun aspal alam yang tersedia dan diproduksi dari pulau Buton sebagai lapis Penutup Permukaan Jalan beraspal. Sayangnya hal itu tidak berbanding lurus dengan pemanfaatan secara maksimal Aspal Buton. Aspal Buton adalah jenis aspal alam yang sudah dikenal dengan sejumlah karakteristik uniknya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam upaya pihak kampus (Universitas Sulawesi Tenggara) yang ingin mendorong pemanfaatan Aspal Buton secara maksimal demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kab Buton secara khusus dan Provinsi Sulawesi Tenggara secara umum dan tentu berdampak signifikan terhadap Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan pemaparan pemateri yang berkompeten lalu dilanjutkan dengan diskusi. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Buton dan pihak Swasta di bidang Aspal Buton. Dari hasil kegiatan sosialisasi sebagai bentuk pengabdian ini menghasilkan tambahan pemahaman yang benar mengenai potensi Aspal Buton dan pemanfaatan berbagai jenis olahan Aspal Buton dan diharapkan mampu ditindaklanjuti oleh SKPD terkait di Kab. Buton untuk memanfaatkan potensi Aspal Buton untuk bahan pembentuk Lapis Perkerasan jalan beraspal buton terutama di Kabupaten Buton.
ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) SUMBERDAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI WANGGU BAGIAN TENGAH Ahmaliun, La De; Arafah, Nur; Bana, Sahindomi; Alwi, La Ode; Laksananny, Satya Agustina; Arniawati, Arniawati; Sakti, Abdul; Fitriani, Dewi; Gandri, La; Qadri, Muhammad Saleh; Putri, Sarwinda Intan
MAKILA Vol 18 No 2 (2024): Makila: Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v18i2.14993

Abstract

The Wanggu Watershed is one of the water resources providers in the Southeast Sulawesi region and is part of the Wanggu Watershed community life. This research aims to identify. This study aims to determine the Willingness To Pay value (WTP) of the Wanggu Sub Watershed as the cost of maintaining water sources. The location of this study is within the central Wanggu watershed area. The sampling method is carried out by Purposive Sampling and Convenience Sampling methods at the same time. The respondents were 54 people, including farmers, fishermen, traders, and entrepreneurs using water sources around the Wanggu watershed. Respondents' backgrounds include characteristics of gender, age, education level, and type of work. This study result showed that the willingness to pay (WTP) value obtained from using the water resources of Wanggu Sub Watershed from the Lepo-Lepo Village community is Rp. / year from the Watubangga Village community.
Co-Authors Abdul Manan Abdul Manan Abdul Manan Abdul Sakti Abdul Sakti Abigael Kabe abigael Kabe Abigael Kabe Abigael Ka’be Agus Rihu Agus Setiawan Ahmaliun, La De Aindo, Nur Rezki Alamsyah Flamin Anas Nikoyan Andi Bahrun Arniawati, Arniawati Arniawati, Arniawati Asrianti Arif Astika, Aci Basruddin, Basruddin Basrudin BASUKI BASUKI Deki Zulkarnain Deniyatno Deniyatno Devianto Girsang DEWI FITRIANI Djiondan Taruna Eka Rahmatiah Tuwu Fahidu, Wa Ode Hastiani Fatahuddin, Muhammad Findra, Muhammad Nur Gafaruddin, Abdul Gandri, La Hadjar, Nurhayati Hado, Hado Hafidah Nur Hamzah, Nurnaningsih Hasani, Umar Ode Hasani, Umar Ode Hasbullah Syaf Hasbullah Syaf Haslianti Haslianti, Haslianti Herlan Hidayat Herlan Hidayat Herlan Hidayat Hidayat, Ahid Hidayat, Herlan Inal Karizal Irawati Irawati Irawati Irawati Jufri Karim Junartin Teke Junartin Teke Kahirun, Kahirun Khabiirun Khabiirun Koty, Agnes Trixsy La Baco S La De Ahmaliun La De Ahmaliun La Ode Alwi La Ode Dinda La Ode Marhini La Ode Midi, La Ode La Ode Muhammad Erif La Ode Siwi Lade Ahmaliun Lade Ahmaliun Lade Ahmaliun Lade Ahmaliun Lade Ahmaliun, Lade Ahmaliun Lakawa, Irwan Laksananny, Satya Agustina Laode Sabaruddin Lies Indriyani Mando, La Ode Agus Salim Muhaimin Hamzah Muhamad Saleh Qadri Muhsimin Munara, Agil Aqshan Nor Mustika Sari Niken Pujirahayu Niken Pujirahayu Nur Arafah Nur Arafah Nur Arafah Nur Arafah NUR ARAFAH Nur Arafah Nur Hayati Hadjar Nurchayani, Yeni Widyana Nurhayati Hadjar Nurhayati Hadjar Nurhayati Hadjar Nurhayati Hajar Nurnaningsih Hamzah Nurnaningsih Hamzah Padang, Jois Liling Pendais Haq Pujirahayu, Niken Purnaning Dhian Isnaeni Putri , Sarwinda Intan Putri, Sarwinda Intan Qadri, Muhamad Saleh Qadri, Muhammad Saleh Ridwan Adi Surya Rosmarlinasiah, Rosmarlinasiah Rusli Badaruddin Sarwinda Intan Putri Satyadharma, Maudhy Sitti Marwah Siwi, La Ode Syamsuddin Syamsuddin TAKDIR SAILI Taufik, Yani Tuwu, Eka Rahmatiah Umar Ode Hasani Umar Ode Hasani Umar Ode Hasani Uslinawaty, Zakiah Vivi Fitriani Vivi Fitriani Wa Ode Hastiani Fahidu Wa Ode Nur Hasanah Wiwin Rahmawati Nurdin Yunus, Lukman Zakiah Uslinawaty