Moneca Diah Listiyaningsih
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Merupakan Faktor yang Berpengaruh Langsung terhadap Praktik Pemberian Makanan pada Anak (PMBA): Mother's Education and Work Are Factors That Have a Direct Influence on The Practice of Child Feeding (PMBA) Isfaizah; Ari Widyaningsih; Moneca Diah Listiyaningsih
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 7 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v7i2.2676

Abstract

Complementary feeding practices can cause malnutrition which contributes to the incidence of child malnutrition. Many factors influence complementary feeding (CF) practices, including biological factors, socio-economic status, and local culture. This research aims to analyze the influence of bio-socioeconomic status and culture on Complementary Feeding (CF) practices in Semarang Regency. The research design is observational analytic with a cross-sectional approach. The population is all mothers who have toddlers aged 12-60 months in West Ungaran District, totaling 776 toddlers. The sampling technique used was accidental sampling with a sample size of 198 respondents. The independent variables are the mother's age, child care provider, number of children, mother's education, mother's occupation, child's gender, child order, and culture while the dependent variable is child feeding practices (IYCF) which are measured using the Complementary Feeding Practice Questionnaire (CFPQ), while the independent variable uses a questionnaire whose validity and reliability have been tested. The data analysis that will be used is univariate analysis, bivariate analysis and multivariate analysis with logistic regression. The results of the bivariate analysis showed that the age of the mother, child caregiver, number of children, order of children, gender of the child and culture were not significant to CF practices. Multivariate analysis with logistic regression shows that maternal education and maternal employment influence CF practices, where mothers with higher education tend to provide better CF practices by 2.77 than mothers with low education. Working mothers also tend to increase CF practices better by 2.17 compared to mothers who do not work. It is best for health workers and educational institutions to work together to increase the accessibility of information about good CF practices for children.   Abstrak Praktik pemberian makan yang kurang tepat dapat menyebabkan malnutrisi yang berkontribusi dalam kejadian gizi buruk anak. Banyak faktor yang mempengaruhi praktik Pemberian Makan Bagi Anak (PMBA) diantaranya faktor biologis, sosial ekonomi status dan budaya setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bio-sosial ekonomi status dan  budaya dengan praktik Pemberian Makan Bagi Anak (PMBA) di Kabupaten Semarang. Desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 12-60 bulan di Kecamatan Ungaran Barat sebanyak 776 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel sebesar 198 responden. Variabel independen adalah umur ibu, pengasuh anak, jumlah anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, urutan anak dan budaya sedangkan variabel dependennya adalah praktik pemberian makan bagi anak (PMBA) yang diukur dengan menggunakan Complementary Feeding Practice Questionare (CFPQ), sedangkan variabel independen menggunakan kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data yang akan digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat dengan regresi logistic. Hasil analisis bivariat diperoleh umur ibu, pengasuh anak, jumlah anak, urutan anak, jenis kelamin anak dan budaya tidak signifikan dengan praktik PMBA. Analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan bahwa pendidikan ibu dan pekerjaan ibu berpengaruh terhadap praktik PMBA, di mana ibu dengan pendidikan tinggi cenderung memberikan PMBA yang lebih baik sebesar 2,77 dibandingkan ibu berpendidikan rendah. Ibu yang bekerja juga cenderung meningkatkan praktik PMBA yang lebih baik sebesar 2,17 dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Sebaiknya tenaga kesehatan dan instansi pendidikan bersinergi dalam meningkatkan keterjangkauan informasi tentang praktik PMBA yang baik bagi anak.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. R Usia 31 Tahun G3P2A0 di Rumah Sakit Balikpapan Baru Kota Balikpapan Tahun 2024 Hanum, Puspita; Listiyaningsih, Moneca Diah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of Care (COC) Midwifery Care is continuous care from pregnancy to Family Planning (KB) as an effort to reduce the Maternal Mortality Rate (AKI) and Infant Mortality Rate (AKB) where data from East Kalimantan Province in 2019-2021 found that the maternal mortality rate increased from 79 people to 168 people. This increase also occurred in infants, from 600 to 702 (BPS, 2021). The purpose of providing obstetric care to Mrs. R at the age of 31 years comprehensively (Continuity of Care) includes pregnancy, childbirth, postpartum, neonatal to family planning (KB). The method used in this study is a descriptive research method and the type of descriptive research used is a case study where the author takes cases of pregnant women, maternity mothers, newborns, neonates, postpartum mothers and family planning. The location and time of this case will be carried out from May 29, 2024 to September 24, 2024. This research was conducted at Balikpapan Baru Hospital. The method used in this study is a data collection method in the form of primary data through interviews, observations and secondary data through KIA books, physical examinations and research starting from May – September 2024 where documentation uses SOAP. Based on the results of a comprehensive case study of Mrs. R from pregnancy to birth control, Mrs. R was 31 years old G3P2A0 with a gestational age of 40 weeks and often performed routine ANC > 6x according to the recommendations of Integrated ANC, Childbirth by SC due to KPD and fetal distress, Babies were born healthy and received immunizations according to schedule, as well as birth control MOW services. There is no gap between theory and case in Mrs. R's Comprehensive Care from pregnancy to family planning.   Abstrak Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan secara berkesinambungan dari hamil sampai dengan Keluarga Berencana (KB) sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dimana data Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019- 2021 didapatkan bahwa angka kematian ibu mengalami peningkatan dari 79 jiwa menjadi 168 jiwa. Peningkatan ini juga terjadi pada bayi yakni dari 600 jiwa menjadi 702 jiwa (BPS, 2021). Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada Ny. R usia 31 tahun secara komprehensif (Continuity of Care) meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai keluarga berencana (KB). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus dimana penulis mengambil kasus ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, neonatus, ibu nifas dan KB. Lokasi dan waktu kasus ini dilakukan pada Tanggal 29 Mei 2024 sampai dengan 24 September 2024. Penelitian ini dilakukan di RSU Balikpapan Baru. Metode pengumpulan data berupa data primer melalui wawancara, observasi dan data sekunder melalui buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian yang dimulai sejak bulan Mei – September 2024 dimana pendokumentasian menggonakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif terhadap Ny. R dari kehamilan hingga KB didapatkan Ny. R usia 31 Tahun G3P2A0 usia kehamilan 40 Minggu sering melakukan ANC rutin > 6x sesuai anjuran ANC Terpadu, Bersalin secara SC dikarenakan KPD dan fetal distres, Bayi lahir sehat dan mendapatkan imunisasi sesuai jadwal, serta pelayanan KB MOW. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. R dari masa kehamilan hingga keluarga berencana.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. D Umur 29 Tahun G4P3A0 di Puskesmas Waru Murniati Sari; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care (COC) is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. Continuity of care carried out by midwives is generally oriented towards improving the continuity of service in a period. Based on the description above, the authors provide care to Mrs. D from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate and family planning. The methods used in this study are data collection methods, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the MCH Book, physical examination and this research began from May to July 2024. research documentation using SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. D from pregnancy, childbirth, puerperium, newborns and neonates, it was found that Mrs. D aged 20 years G4P3A0 33 weeks gestation found the problem of moderate anemia. Childbirth in Mrs. V was carried out in the hospital. The postpartum period lasted normally there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal suture wounds. In the newborn the results of anthropometric examination were normal, decided to use 3-month injectable birth control. After a comprehensive midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, LBW, and birth control, the results of the care went smoothly and the mother and child were in good condition. It is expected that the client will be able to apply the counseling that has been given during pregnancy, postpartum, newborn and neonate visits so that it can provide health benefits to mothers and babies and increase the mother's knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and neonate. So that there is no gap between theory and case in the Comprehensive Care of midwifery in Mrs. D and By. Mrs. D.   Abstrak Asuhan Kebidanan Continuity of care (COC) merupakan asuhan   kebidanan   berkesinambungan   yang   diberikan kepada   ibu   dan   bayi   dimulai   pada   saat   kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Continuity of care yang dilakukan oleh bidan pada umumnya berorientasi untuk meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam suatu periode. Berdasarkan  uraian diatas, maka penulis melakukan asuhan pada Ny. D dari masa   hamil,   bersalin,   nifas,   neonatus   dan   keluarga berencana. Metode  yang  digunakan  dalam penelitian   ini   yaitu   metode   pengumpulan   data   yaitu menggunakan  wawancara,  observasi  dengan  data  primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian  ini  dimulai  sejak  bulan Mei sampai dengan Juli 2024. pendokumentasian penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan   hasil   studi   kasus   secara   Komperehensif (Continuity  Of  Care)  pada  Ny  D  dari  kehamilan,  masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. D usia 29 Tahun G4P3A0 usia kehamilan 33 minggu ditemukan  masalah  yaitu  anemia sedang. Persalinan  pada  Ny.  V  dilakukan  di Rumah Sakit.  Masa  nifas berlangsung   normal   tidak   ada   pendarahan,   kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka jahit perineum. Pada bayi baru   lahir   hasil   pemeriksaan   antropometri   normal, memutuskan     menggunakan     KB suntik 3 bulan. Setelah dilakukan  asuhan  kebidanan  secara  komprehensif  mulai dari    kehamilan,    persalinan,    nifas,BBL,    dan    KB didapatkan  hasil  asuhan  berjalan  dengan  lancar  serta  ibu dan anak dalam kondisi baik. Diharapkan nanti klien agar bisa  menerapkan  konseling  yang  telah  diberikan  selama kunjungan  hamil,  nifas,  bayi  baru  lahir  dan  neonatus sehingga  dapat  memberikan  manfaat  kesehatan  pada  ibu dan  bayi  dan  menambah  ilmu  pengetahuan  ibu  tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus. Sehingga di dapatkan Tidak ada kesenjagan    antara    teori    dan    kasus    pada    Asuhan Komprehensif  kebidanan  pada  Ny D  dan  By.  Ny. D.
Akupreasure sebagai Upaya Mengurangi Dismenore pada Remaja Putri di Dusun II Desa Bangun Mulyo Misnawati; Hapita; Chicin Jesika Ardiyanti; Siti Hardi Yanti Cahyati; Riandari, Dian Ayu; Listiyaningsih, Moneca Diah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is pain that occurs before and during menstruation. It is usually described as an intense cramping sensation in the lower abdomen, often accompanied by other symptoms such as sweating, headache, nausea and vomiting. As many as 90% of adolescent women worldwide experience problems during menstruation, and more than 50% of women experience primary dysmenorrhea, with 10-20% of them having quite severe symptoms. It is reported that 30-60% of adolescent girls experience dysmenorrhea, and 7-15% of them have to miss school or work. Therefore, communication, information, and education (IEC) or counseling activities are needed in dealing with dysmenorrhea to detect early complications or symptoms that may appear, especially in adolescents  (Sarmanah et al., 2023) The purpose of this activity is to provide complementary acupressure therapy to adolescent girls in Dusun II, Bangun Mulyo Village, as a way to overcome dysmenorrhea. This activity was carried out considering that there are still many young women who do not understand how to deal with menstrual pain. Dysmenorrhea is a significant public health problem because it can affect productivity in the workplace and education. To overcome this, the community service team seeks to facilitate counseling and training for adolescent girls so that they understand, instill, and apply acupressure techniques independently at home, and are able to demonstrate this method so that complaints of dysmenorrhea in adolescents can be reduced. This community service was carried out for one day at Posyandu Dusun II, Bangun Mulyo Village, Waru District. This community service was carried out in three stages. The first stage was to conduct a pre-test to adolescents who attended counseling to measure their initial knowledge of dysmenorrhea management. The second stage includes socialization and acupressure training to overcome dysmenorrhea. The third stage is an evaluation of the acupressure method that has been taught to adolescent girls.Keywords: Acupressure Technique.   Abstrak Dismenore adalah nyeri yang terjadi sebelum dan selama menstruasi. Nyeri ini biasanya digambarkan sebagai sensasi kram intens di perut bagian bawah, sering disertai dengan gejala lain seperti berkeringat, sakit kepala, mual, dan muntah. Sebanyak 90% remaja wanita di seluruh dunia mengalami masalah saat menstruasi, dan lebih dari 50% wanita mengalami dismenore primer, dengan 10-20% di antaranya memiliki gejala yang cukup parah. Dilaporkan bahwa 30-60% remaja wanita mengalami dismenore, dan 7-15% dari mereka harus absen dari sekolah atau pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) atau konseling dalam menangani dismenore untuk mendeteksi dini komplikasi atau gejala yang mungkin muncul, terutama pada remaja (Sarmanah et al., 2023) Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan terapi akupresur komplementer kepada remaja putri di Dusun II, Desa Bangun Mulyo, sebagai cara untuk mengatasi dismenore. Kegiatan ini dilakukan mengingat masih banyaknya remaja putri yang belum memahami cara mengatasi nyeri haid tersebut. Dismenore menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan karena dapat memengaruhi produktivitas di tempat kerja dan pendidikan. Untuk menanggulangi hal ini, tim pengabdian masyarakat berupaya memfasilitasi penyuluhan dan pelatihan bagi remaja putri agar mereka memahami, menanamkan, dan menerapkan teknik akupresur secara mandiri di rumah, serta mampu mendemonstrasikan metode ini sehingga keluhan dismenore pada remaja dapat berkurang. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama satu hari di Posyandu Dusun II, Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah melakukan pre-test kepada remaja yang mengikuti penyuluhan untuk mengukur pengetahuan awal mereka mengenai penatalaksanaan dismenore. Tahap kedua meliputi sosialisasi dan pelatihan akupresur untuk mengatasi dismenore. Tahap ketiga adalah evaluasi mengenai metode akupresur yang telah diajarkan kepada remaja putri.
Pijat Oksitosin sebagai Upaya Dalam Peningkatan Produksi ASI di RSUD DR. H. Jusuf SK Tarakan Eni Tri Sudarman; Moneca Diah Listiyaningsih; Kurniawati; Gresloan, Anny; Damayanty, Thisna
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breastfeeding is the best method to increase life expectancy for a baby. However, coverage of exclusive breastfeeding in the first six months of a baby's life is still quite low at RSUD Dr. H. Jusuf Sk Tarakan. Even though breastfeeding is a natural activity, there are many obstacles. Starting from physiological and psychological conditions. Of the several obstacles in breastfeeding, the majority of people complaining about producing little breast milk is a complaint. There are several solutions to overcome complaints and obstacles to producing little breast milk. One method that can be applied is through oxytocin massage. Oxytocin massage applied to breastfeeding mothers can increase the amount of breast milk on the third day after birth. Apart from that, oxytocin massage also speeds up the production phase of the breastfeeding hormone, the hormone prolactin so that breast milk supply increases gradually. So, community service activities (PkM) were carried out to provide knowledge about oxytocin massage and train how to do oxytocin massage to the husbands or families of postpartum patients at RSUD Dr. H. Jusuf Sk Tarakan Oxytocin massage training was carried out on 20 postpartum and breastfeeding patients. The activities provided included the delivery of material on oxytocin massage techniques through leaflets, lectures, as well as a simulation of oxytocin massage skills which was held in the Dr. RSUD Hall. H. Jusuf Sk Tarakan. The planned output target of this PKM activity is the publication of articles in the CFP Midwifery Study Program. The results of this PkM activity show a gradual increase in knowledge and skills of the target in carrying out oxytocin massage, with an increase in knowledge of 40%. It is recommended that midwives teach the oxytocin massage technique to every postpartum mother and make it a routine part of postpartum mother's care to help increase breast milk production.   Abstrak Menyusui merupakan metode terbaik untuk meningkatkan angka harapan hidup bagi seorang bayi. Namun, cakupan pemberian ASI ekslusif pada enam bulan pertama kehidupan bayi masih cukup rendah di RSUD Dr. H. Jusuf Sk Tarakan. Walaupun menyusui merupakan kegiatan yang bersifat alamiah, namun ada banyak kendala. Mulai dari kondisi yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Dari beberapa kendala dalam menyusui, pengeluaran ASI yang sedikit mayoritas menjadi keluhan. Terdapat beberapa solusi untuk mengatasi adanya keluhan dan kendala pengeluaran ASI yang sedikit. Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah melalui pijat oksitosin. Pijat oksitosin yang diterapkan pada ibu menyusui mampu memperbanyak jumlah ASI pada hari ketiga pasca kelahiran. Selain itu, pijat oksitosin juga mempercepat fase produksi hormon menyusui, hormon prolaktin sehingga suplai ASI meningkat secara bertahap. Maka, kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang pijat oksitosin dan melatih cara melakukan pijat oksitosin pada suami atau keluarga pasien nifas di RSUD Dr. H. Jusuf Sk Tarakan Pelatihan pijat oksitosin dilakukan pada 18 pasien nifas dan menyusui. Kegiatan yang diberikan meliputi penyampaian materi tentang teknik pijat oksitosin melaui media leaflet, dan ceramah, serta simulasi keterampilan pijat oksitosin yang diadakan di Aula RSUD Dr. H. Jusuf Sk Tarakan.Target luaran yang direncanakan dari kegiatan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat oksitosin. Hasil dari kegiatan PkM ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan secara bertahap dan keterampilan pada sasaran dalam melakukan pijat oksitosin, dengan peningkatan pengetahuan sebesar 40%. Disarankan agar bidan mengajarkan teknik pijat oksitosin kepada setiap ibu nifas dan menjadikannya sebagai bagian rutin dari perawatan ibu nifas untuk membantu meningkatkan produksi ASI.
Mobilisasi Dini pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria untuk Mencegah Komplikasi Imobilisasi di Rumah Sakit Ken Saras Aice Bela Fitriyani; Fransiska Bertha Verdiawati; Moneca Diah Listiyaningsih; Ari Widyaningsih; Dewi Nurani Suci
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem that is often experienced by post-cesarean section patients is impaired physical mobility. Early mobilization after caesarean section is carried out to prevent immobilization complications. The priority problem with this activity is that the obstacle faced by postpartum mothers after post-sc is that patients do not know how to mobilize early post-sc for a fast recovery process. Problems: Mothers who give birth via caesarean section (SC) can experience various problems, such as pain, infection and bleeding. This community service was carried out at Ken Saras Hospital on 21-28 July 2024. The target was 30 post-Sc mothers. The technique for implementing this community service activity is teaching early mobilization and providing health education about early mobilization. The final evaluation of the activity was carried out by distributing questionnaires to the participants to fill in according to their knowledge. The questionnaire contains questions about early mobilization material. Then an assessment is carried out to determine the success of this activity. The results of the final evaluation using a questionnaire showed that the majority of post-SC mothers were able to carry out early mobilization.   Abstrak Masalah yang sering dirasakan pada pasien post sectio caesarea adalah gangguan mobilitas fisik. Mobilisasi dini post sectio caesarea di laksanakan untuk mencegah komplikasi imobilisasi..  Permasalahan prioritas kegiatan ini adalah kendala yang dihadapi ibu nifas setelah post sc adalah pasien tidak mengetahui bagaimana mobilisasi dini post sc untuk proses pemulihan yang cepat. Permasalahan Ibu yang melahirkan melalui operasi caesar (SC) dapat mengalami berbagai permasalahan, seperti nyeri, infeksi, dan pendarahan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di RS Ken Saras pada tanggal 21-28 Juli 2024 Sasaran adalah ibu post sc sejumlah 30 orang. Teknik pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengajarkan mobilisasi dini dan pemberian pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini. Evaluasi akhir kegiatan dilakukan pembagian kuesioner kepada para peserta untuk diisi sesuai dengan pengetahuan mereka. Kuesioner berisi pertanyaan tentang materi mobilisasi dini. Kemudian dilakukan penilaian untuk dapat mengetahui keberhasilan dari kegiatan ini. Hasil evaluasi akhir dengan kuesioner didapatkan sebagian besar ibu post SC sudah bisa melakukan mobilisasi dini.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. J Usia 21 Tahun G1P0A0 di Rumah Sakit Balikpapan Baru Kota Balikpapan Tahun 2024 Retno Sari Oktapianti; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The maternal mortality rate has increased from 79 to 168 people. This increase also occurred in infants, from 600 to 702 people (BPS, 2022). Efforts to accelerate the reduction of AKI are carried out by ensuring that every mother is able to access quality health services, one of which is by means of continuous midwifery services (Continuity of Care). COC has been proven to have high leverage in reducing the mortality and morbidity rates that have been planned by the government (Yulivantina and Fadhilah, 2020). The purpose of this care is to provide comprehensive obstetric care (Continuity Of Care) to Mrs. J. The method used in this study is the data collection method, namely using interviews, observations with primary and secondary data through KIA books, physical examinations. This research started from July-September 2024. Documentation of the study using SOAP. Based on the results of a comprehensive case study on Mrs. J, it was found that the problem was 36 weeks and 3 days pregnant, namely back pain, Mrs. J gave birth normally at Balikpapan Baru Hospital and the newborn was in good condition, the postpartum period was normal and Mrs. J decided to use IUD. It is hoped that clients can apply the counseling that has been provided during pregnancy, postpartum, newborn, neonatal, and family planning visits so that they can provide health benefits to mothers and babies and increase maternal knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, neonates, and family planning.   Abstrak Angka kematian ibu mengalami peningkatan dari 79 jiwa menjadi 168 jiwa. Peningkatan ini juga terjadi pada bayi yakni dari 600 jiwa menjadi 702 jiwa (BPS, 2022). Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya dengan cara pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). COC secara lengkap terbukti mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang sudah direncanakan oleh pemerintah (Yulivantina and Fadhilah, 2020). Tujuan asuhan ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny J. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik. Penelitian ini dimulai sejak bulan Juli-September 2024. Pendokumentasian penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komperehensif pada Ny.J didapatkan masalah saat usia kehamilan 36 minggu 3 hari yaitu nyeri punggung, Ny. J bersalin secara normal di RS Balikpapan Baru dan bayi baru lahir dalam keadaan baik, masa nifas berlangsung normal dan Ny. J memutuskan menggunakan KB IUD. Diharapkan klien bisa menerapkan konseling yang telah diberikan selama kunjungan hamil, nifas, bayi baru lahir, neonatus, dan KB sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan pada ibu dan bayi dan menambah ilmu pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan keluarga berencana.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. V Usia 26 Tahun G2P1A0 di Desa Ngempon Bergas Fitriyani, Aice Bela; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The still high maternal and infant mortality rate means that Continuity of Care (COC)-based midwifery care is needed, starting from pregnant women, giving birth, postpartum neonates and family planning. Midwifery services should be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, labor and delivery through the first six weeks postpartum. The methods used in continuous care for Mrs.  V starting from pregnancy care, maternity, postpartum, newborn care and family planning is a descriptive method. The type of final assignment report used is a case study. Within June – September 2024. Collection technique using interviews and observation. Ny.V's subjective data collection starting from pregnancy, childbirth, newborns, neonates and the postpartum period has been carried out and there is no gap between theory and cases. The assessment of Mrs. V's objective data starting from pregnancy, childbirth, newborns, neonates and the postpartum period has been carried out without any gaps between theory and cases. Analysis of the data obtained is in accordance with the care provided so that it can be used as a diagnostic enforcer. So no gaps were found. Management of comprehensive midwifery care has been carried out in accordance with Mrs. V's needs so that there are no gaps between theory and cases. Documentation of comprehensive midwifery care has been carried out in accordance with SOAP management..   Abstrak Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi maka diperlukan asuhan kebidanan berbasis Continuity of Care (COC) mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam minggu pertama postpartum. Metode yang digunakan dalam asuhan berkesinambungan pada Ny.  V mulai dari asuhan hamil, bersalin, nifas, asuhan bayi baru lahir dan KB adalah metode deskriptif. Jenis laporan tugas akhir yang digunakan adalah studi kasus (Case Study). Dalam waktu Juni – September 2024. Teknik pengambilan dengan wawancara dan observasi. Pengumpulan data subjektif Ny.V mulai dari hamil, bersalin, bayi baru lahir, neonatus dan masa nifas telah dilaksanakan dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus.Pengkajian data objektif Ny.V mulai dari hamil, bersalin, bayi baru lahir, neonatus dan masa nifas telah dilaksanakan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.Analisa data yang didapatkan sesuai dengan asuhan yang diberikan sehingga bisa dijadikan sebagai penegak diagnosa. Sehingga tidak ditemukan adanya kesenjangan. Penatalaksanaan asuhan kebidanan komprehensif telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan Ny.V sehingga tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus. Pendokumentasian asuhan kebidanan komprehensif telah dilaksanakan sesuai dengan manajemen SOAP
Edukasi Tentang Pijat Oksitosin sebagai Upaya untuk Meningkatkan Produksi ASI Secara Alamiah Tanpa Obat-Obatan di UPTD RSD Dr. H. Soemarno Sosroatmojo Tanjung Selor Mursini; Chusnul Khotimah; Anis Pravitasari; Ida Ristiani; Devitasari Yulistian; Sinta Nuryah; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast milk is an emulsion of fat in a solution of protein, lactose and organic salts secreted by both sides of the mother's mammary glands, as the main food for babies (Sutanto, 2019). Exclusive breastfeeding is the provision of breast milk alone to babies aged 0-6 months without additional fluids such as formula milk, orange juice, honey, tea, water and without additional solid foods such as bananas, papaya, milk porridge, biscuits, and rice porridge (Haryono and Setianingsih, 2014). One of the problems that often occurs in postpartum mothers in breastfeeding is that breast milk is not smooth or only comes out a little. The cause of the failure to achieve exclusive breastfeeding in Indonesia is influenced by several factors, one of which is the irregular production of breast milk in the first days after giving birth which is caused by a lack of stimulation of the hormones oxytocin and prolactin which play a role in the smooth production of breast milk so that alternative measures or management are needed in the form of oxytocin massage, because oxytocin massage is very effective in helping to stimulate breast milk production. The benefits of oxytocin massage are to provide comfort to the mother, reduce breast milk blockages, stimulate the release of the hormone oxytocin, and maintain breast milk production when the mother and baby are sick. Oxytocin massage is a massage along the spine (vertebrae) to the fifth-sixth costae bone to stimulate the hormones prolactin and oxytocin after giving birt (D. Rahayu and Yunarsih, 2018). The purpose of this Community Service is to find out the types of complementary therapies for breastfeeding mothers that are easy to do to increase the smooth production/volume of breast milk, so that it can be an alternative choice to overcome breastfeeding problems, especially the smooth production of breast milk. The methods used in this community service are counseling and demonstration. This counseling activity was carried out at the dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor Hospital, precisely in the Postpartum Room on Friday, May 30, 2025. This activity was attended by 22 postpartum mothers and breastfeeding mothers. This activity began with the Opening then continued with the distribution of the PreTest to determine the mother's knowledge about Oxytocin Massage. The process of delivering the material uses media with Leaflets and power points. Then continued with a demonstration of the steps of oxytocin massage by practicing directly how to massage oxytocin. And at the end of the event closed with the opportunity for questions and answers and the distribution of the Post Test. The results of the Pre Test obtained that the lowest score was 20 and the highest was 60 while the average score was 40.30. Meanwhile, in the Post Test results obtained, there was an increase in knowledge of postpartum and breastfeeding mothers after being given health education about oxytocin massage. The lowest Post Test score was 60, and the highest score reached 100, with an average score of 93. This shows that the counseling provided was effective in increasing participants' knowledge.   Abstrak ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang dikeluarkan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi (Sutanto, 2019). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi 0-6 bulan tanpa pemberian tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biskuit, dan nasi tim (Haryono and Setianingsih, 2014). Masalah yang sering terjadi pada ibu nifas dalam menyusui salah satunya adalah ASI yang tidak lancar atau keluarnya hanya sedikit. Penyebab belum tercapainya pemberian ASI ekslusif di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah tidak lancar produksi ASI pada hari–hari pertama setelah melahirkan yang disebabkan kurangnya rangsangan hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan dalam kelancaran produksi ASI sehingga dibutuhkan upaya tindakan alternatif atau penatalaksanaan berupa pijat oksitosin, karena pijat oksitosin sangat efektif membantu merangsang pengeluaran ASI. Manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (D. Rahayu and Yunarsih, 2018). Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengetahui jenis terapi komplementer pada ibu menyusui yang mudah untuk dilakukan guna meningkatkan kelancaran produksi / volume ASI, sehingga dapat menjadi pilihan alternatif untuk mengatasi masalah menyusui terutama kelancaran produksi ASI. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan dan demonstrasi. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Rumah Sakit dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor tepatnya di Ruang Nifas pada hari Jum’at tanggal 30 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 22 ibu nifas dan ibu menyusui. Kegiatan ini dimulai dengan Pembukaan kemudian dilanjutkan dengan pembagian PreTest untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang Pijat Oksitosin. Proses penyampaian materi menggunakan media dengan Leaflet, dan power point. Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi langkah – langkah pijat oksitosin dengan mempraktekan langsung cara pijat oksitosin. Dan di akhir acara di tutup dengan kesempatan tanya jawab serta pembagian Post Test. Hasil Pre Test didapatkan bahwa nilai terendah 20 dan tertingginya adalah 60 sementara nilai rata – ratanya adalah 40.30. Sedangkan pada hasil Post Test yang diperoleh, terlihat adanya peningkatan pengetahuan ibu nifas dan menyusui setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai pijat oksitosin. Nilai terendah Post Test adalah 60, dan nilai tertingginya mencapai 100, dengan rata -  rata nilai 93. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan yang diberikan efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.K Umur 27 Tahun G2P1A0 dengan Anemia Ringan di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Nova Oktaviani; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are still health problems that are prioritized in achieving the Sustainable Development Goals (SDGs) in 2030. One of the efforts made to reduce MMR and IMR is to provide comprehensive midwifery care through a continuity of care (COC) approach. Providing midwifery care in continuity of care to Mrs. K starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn to family planning services. The method used in this report is a case study of one physiological pregnant woman in the second trimester conducted in the Pringapus Health Center working area on November 16, 2024 - May 11, 2025. Data were collected using the assessment format, KIA/KMS book and analyzed using the Varney 7-step midwifery management approach and SOAP documentation. Mrs. K, 27 years old, G2P1A0 with physiological pregnancy and hemoglobin level of 10.2 g/dl was given care from 15 weeks gestation to 30th day postpartum. Care included education about anemia, monitoring fetal growth and development, danger signs of pregnancy and childbirth, and preparation for delivery. The mother gave birth spontaneously at 40 weeks 2 days gestation with a baby boy weighing 3300 grams in good condition. During the postpartum period, education was provided on exclusive breastfeeding, wound care, danger signs, and nutrition. The newborn was visited until day 25 and showed good development. At the end of the postpartum period, the mother became a MAL family planning acceptor. There was no gap between the theory and practice of midwifery care. Continuity of care midwifery care has a positive impact on improving the health of mothers and babies and encouraging mothers to be more prepared and independent in undergoing pregnancy to postpartum. It is expected that health workers, especially midwives, continue to improve the quality of continuity of care services, and midwifery students can apply theory in practice to reduce MMR and IMR in Indonesia.   Abstrak Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan pemberian asuhan kebidanan secara komprehensif melalui pendekatan Continuity Of Care (COC). Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny. K mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan keluarga berencana. Metode yang digunakan dalam laporan ini adalah studi kasus (Case Study) terhadap satu orang ibu hamil fisiologis trimester II yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pringapus pada tanggal 16 November 2024 sampai 10 Mei 2025. Data dikumpulkan menggunakan format pengkajian, buku KIA/KMS dan dianalisis dengan pendekatan 7 langkah manajemen kebidanan Varney serta dokumentasi SOAP. Ny. K, 27 tahun, G2P1A0 dengan kehamilan fisiologis dan kadar hemoglobin 10,2 g/dl diberikan asuhan sejak usia kehamilan 15 minggu hingga masa nifas hari ke-30. Asuhan meliputi edukasi tentang anemia, pemantauan tumbuh kembang janin, tanda bahaya kehamilan dan persalinan, serta persiapan persalinan. Ibu melahirkan spontan pada 12 Mei 2025 di RS Ken Saras usia kehamilan 40 minggu 2 hari dengan bayi laki-laki BB 3.300 gram dalam kondisi baik. Selama masa nifas, dilakukan edukasi terkait ASI eksklusif, perawatan luka, tanda bahaya, dan pemenuhan nutrisi. Bayi baru lahir dilakukan kunjungan hingga hari ke-25 dan menunjukkan perkembangan baik. Pada akhir masa nifas, ibu menjadi akseptor KB MAL. Tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik asuhan kebidanan. Asuhan kebidanan continuity of care memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesehatan ibu dan bayi serta mendorong ibu untuk lebih siap dan mandiri dalam menjalani masa kehamilan hingga pasca persalinan. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan terus meningkatkan kualitas pelayanan continuity of care, serta mahasiswa kebidanan dapat mengaplikasikan teori dalam praktik guna menurunkan AKI dan AKB di Indonesia.
Co-Authors Agan Sridewi Agan Sridewi Aice Bela Fitriyani Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Andini Putri, Andini Andy Ulmi Aprilani Anggraini Khoirum Ningdiah Anggun Mita Arismaya Anis Pravitasari Anisa Puspitasari Ari Andayani Ari Andayani Ari Widyaningsih Ari Widyaningsih Arismaya, Anggun Mita Arrachim, Sakinah Atika Rizki Suryani Azelia Dwijayanti Bq. Yulia Sri A Cahyaningrum Chichik Nirmasari Chicin Jesika Ardiyanti Chusnul Khotimah Cici Prizkila Damayanty, Thisna Devitasari Yulistian Dewi Nurani Suci Dinianti, Ayustin Eni Tri Sudarman Eti Salafas Feni Noviyani Fiktina V Fiktina Vifri Ismiriyam Fitriyani, Aice Bela Fransiska Bertha Verdiawati Gresloan, Anny Hairunisa Hanifah Khoeriah Hanum, Puspita hapita Hapsari Windayanti Heni Mardalena Heni Setyowati Ida Nur Ramadhana Ida Ristiani Ika Niilawati Ika Nilawati Indri Mulyasari Isfaizah Isri Nasifah Kurniawati Lestari, Puji Lestari, Wahyu Indah Lisa Komalasari Mardianita Aulia Icwanti Misnawati Munasifah Murniati Sari Mursini Muzayarah Natalia Adhy Wulandari Natalia Ice Nelli Anggriyani Ni Kadek Cahyaningsih ningsih, Diah ayu Ninik Christiani Ninik Christiani, S.Si T., M.Kes Nova Oktaviani Noviyani, Feni Nurul Khomariah Oni Elena P. R, Arina Manasika Puji Afiatna Putri Alifia Akhmad Putri Alifia Akhmad Putri, Risma Aliviani Qonitatun, Anisa Rahmadhani, Tesa Dwiputri Ratna Ningrum, Riana Retno Sari Oktapianti Riandari, Dian Ayu Rini Septianasari Ryan Nabela Maha Rani Sari, Eva Desita Shofiula, Niswatul Jannah Sinta Nuryah Siti Hardi Yanti Cahyati Susi Purwanti Susi Purwanti Syifa Fauziah Syifa Fauziah TATI NURHAYATI Uli Amri Ma’rifah Veftisia, Vistra Vivi Wulandar Wahyu Indah Lestari Wahyu Kristiningrum Widyaningsih, Ari Yola Sartika Yola Sartika yosi febri Yulia Nur Khayati