Claim Missing Document
Check
Articles

Internal Factors Associated with the Tendency of Lesbians in Women's Correctional Institutions in Bandar Lampung in 2024 Salsabilla, Nadya; Aryawati, Wayan; Aryastuti, Nurul; Bustami, Anita; Setiawati, Octa Reni
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.43060

Abstract

Lesbianism refers to women who are physically, emotionally, spiritually, and sexually attracted to other women. Indonesia ranks as the fifth-largest country in the world contributing to the spread of LGBT (lesbian, gay, bisexual, and transgender) populations, following China, India, Europe, and America. Independent survey institutions, both domestic and international, estimate that 3% of Indonesia's total population identifies as LGBT. This equates to approximately 7.5 million individuals, meaning that in a gathering of 100 people, around three may be LGBT. This phenomenon is also observed in confined environments such as women's correctional institutions, where internal factors may influence the tendency toward lesbianism. This study aims to analyze internal factors associated with the tendency toward lesbianism in the Class IIA Way Hui Women's Correctional Institution in Bandar Lampung. This research employs a descriptive-analytical approach with a cross-sectional study design. The population consists of 182 female inmates, selected using a total sampling technique. Data were collected through a questionnaire and analyzed using univariate (frequency distribution), bivariate (chi-square test), and multivariate (multiple logistic regression) analyses. Results The study found that 36 respondents (19.8%) exhibited a tendency toward lesbianism. Psychological problems were reported by 37 respondents (20.3%), while 145 (79.7%) did not experience such issues. Additionally, 74 respondents (40.7%) had biological factors contributing to their behavior, whereas 108 (59.3%) did not. Educational background also played a role, with 102 respondents (56.0%) having lower education levels and 80 (45.5%) having higher education. Furthermore, 77 respondents (42.3%) had experienced traumatic or negative past events, while 105 (57.7%) had not. Age was also analyzed, with 117 respondents (64.3%) considered at-risk and 65 (35.7%) not at-risk. Statistical analysis revealed significant associations between lesbian tendencies and physical factors (p-value = 0.000), psychological factors (p-value = 0.026), past experiences (p-value = 0.000), and education (p-value = 0.000). However, no significant relationship was found between age and lesbian tendencies (p-value = 0.091). The most dominant influencing factor was physical factors (p-value = 0.003, OR = 4.010). Conclusion Internal factors, particularly physical and psychological aspects, play a dominant role in the tendency toward lesbianism in correctional institutions. Therefore, it is recommended that the Bandar Lampung Women's Correctional Institution enhance educational, counseling, religious, and therapy programs focusing on prevention and psychological well-being.
Determinan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implan pada Pasangan Usia Subur di Desa Gayau Kecamatan Padang Cermin Sari, Yunila; Aryawati, Wayan; Yanti, Dhiny Easter; Mariyam, Riyanti
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i2.17052

Abstract

Implan merupakan batang plastik berukuran kecil yang lentur, seukuran batang korek api, yang melepaskan progestin yang menyerupai hormon progesteron alami di tubuh perempuan. Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga di Indonesia 2022, terdapat 59,4% akseptor menggunakan alat kontrasepsi modern. Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung tahun 2018 sebanyak 280.188 pengguna KB aktif. Pengguna alat kontrasepsi implan di kabupaten pesawaran tahun 2023 sebanyak 1.260 pengguna KB aktif. Jumlah penggunan KB aktif di Desa Gayau sebanyak 85 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dukungan suami, jumlah anak, usia, dan pendidikan dengan penggunaan alat kontrasepsi implan pada Pasangan Usia Subur di Desa Gayau Kecamatan Padang Cermin tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini yakni 292 KK dengan sampel sebanyak 169 PUS . Teknik pengumpulan data melalui kuesioner berbentuk google form. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,000), sikap (p-value = 0,001), dukungan suami (p-value = 0,000), jumlah anak (p-value = 0,001), usia (p-value = 0,000), pendidikan (p-value = 0,001) dengan perilaku penggunaan alat KB implan pada PUS. Diperkirakan petugas kesehatan dapat lebih sering memberikan edukasi dan penyuluhan tentang alat kontrasepsi implan untuk masyarakat.
Analisis Pemilihan Tempat Merokok Pada Usia 16 – 64 Tahun Di Wilayah Merbau Mataram Sintawati, Dewi; Sary, Lolita; Febrani, Christin Angelina; Aryawati, Wayan; Muhani, Nova
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i2.17602

Abstract

Berdasarkan data Global Adult Tobacco Survey  (GATS) tahun 2021 diketahui Sebanyak  44,8% orang dewasa terpapar asap tembakau di area tertutup di tempat kerja mereka. Sebanyak 59,3% orang terpapar asap tembakau di dalam rumah mereka. Tujuan penelitian diketahui analisis pemilihan tempat merokok pada 16 – 64 tahun di wilayah kerja Puskesmas Merbau Mataram. Jenis penelitian kuantitatif rancangan cross sectional. Populasi adalah masyarakat usia 15-64 tahun sebanyak 27.864 orang dengan sampel yang digunakan sebanyak 379 responden menggunakan teknik multistage random sampling. Penelitan telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Merbau Mataram pada bulan Juli 2024. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan cara angket dan dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian diketahui ada hubungan pengetahuan (p-value = 0.0001), sikap (p-value = 0.0001), orang penting sebagai referensi (p-value = 0.0001), fasilitas merokok (p-value = 0.019) dengan pemilihan tempat merokok pada usia produktif sedangkan tidak ada hubungan pendapatan (p-value = 0.997) dengan pemilihan tempat merokok pada usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Merbau Mataram tahun 2024. Variabel fasilitas merokok merupakan faktor dominan dengan nilai p-value = 0.038, OR = 3.753 terhadap pemilihan tempat merokok. Disarankan untuk edukasi mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan non KTR kepada masyarakat, agar menimbulkan kesadaran akan pemilihan tempat rokok.
Persepsi Terhadap Perilaku “PATUH” Pada Penderita Hipertensi Silaen, Rahel Gusnita; Sary, Lolita; Febriani, Christin Angelina; Aryawati, Wayan; Samino, Samino
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i2.17310

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik >140 mmHg dan/atau diastolik >90 mmHg (Kemenkes, 2021). Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya Persepsi terhadap perilaku “PATUH” pada penderita hipertensi di UPT Puskesmas Rawat Inap Katibung Kabupaten Lampung Selatan. Jenis penelitian ini kuantatif dengan rancangan potong lintang. Populasi penderita hipertensi Usia 15 tahun-59 tahun. Berdasarkan Tabel Kretjie sampel diperoleh sebesar  155 orang. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Alat ukur kuesioner dan data dianalisis menggunakan chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan persepsi kerentanan (p-value=0,031 OR=2,1), persepsi keparahan penyakit (p-value=0,001 OR=3), persepsi manfaat (p-value=0,000 OR=3,9) keyakinan diri (p-value=0,006 OR=2,9) dengan perilaku PATUH. Tidak ada hubungan persepsi hambatan (p-value=0,068) dengan perilaku PATUH. Faktor yang paling berhubungan dengan perilaku “PATUH” adalah persepsi manfaat p-value=0,028 OR=2,7. Hendaknya Puskesmas melakukan pemberian pesan terus menerus melalui media promosi audio, visual ataupun audio visual untuk meningkatkan persepsi manfaat perilaku PATUH, serta melakukan advokasi kepada pejabat formal non formal  berpengaruh.
The Analysis Of Parenting Style Towards Adolescent Premarital Sexual Behavior At Public Senior High School 9 Bandar Lampung Suharman, Suharman; Aryawati, Wayan; Kurniasari, Devi; Hermawan, Desi; Utami, Vida Wira
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12503

Abstract

Latar Belakang Penelitian: Perilaku seksual pranikah remaja merupakan suatu perilaku yang dapat menimbulkan hal-hal negatif apabila tidak diungkapkan dengan cara yang tidak sehat dan bertentangan dengan norma yang berlaku. Data Riset Kesehatan Dasar Indonesia (2018) menunjukkan bahwa 4,5% remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan mengaku melakukan hubungan seks pranikah. Di Provinsi Lampung terdapat data 20,9% remaja melakukan perilaku seksual berisiko dan 5,1% diantaranya melakukan hubungan seksual.Tujuan Penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua (demokratis, permisif, dan otoriter) dengan persepsi remaja terhadap perilaku seksual pranikah di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.Metode Penelitian: Sampel penelitian adalah 200 siswa berusia 16-18 tahun. Pemilihan peserta melalui teknik kombinasi Accidental Sampling dan Purposive Sampling yang dilakukan secara langsung. Seluruh variabel dalam penelitian pola asuh demokratis, permisif, dan otoriter diukur dengan metode self-report menggunakan instrumen kuesioner.Hasil Penelitian: Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan positif antara pola asuh permisif dan demokratis terhadap perilaku seks pranikah remaja (p-value = 0,006 dan p-value = 0,000) dan tidak terdapat hubungan signifikan dengan pola asuh otoriter (p-value = 0006).Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bagi orang tua siswa dalam mengasuh anak akan disertai dengan motivasi yang tinggi untuk menghindari perilaku seksual pranikah.Saran: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai saran pendekatan pendidikan seks bagi remaja yang tepat yaitu melalui keterlibatan langsung orang tua dalam pengasuhan anak seperti berdiskusi bersama, berlibur bersama, berolahraga bersama, agar dapat mendekatkan hubungan dan untuk menciptakan ruang bagi anak-anak untuk bercerita. Kata Kunci: Perilaku seksual pranikah, pola asuh demokratis, pola asuh permisif, pola asuh otoriter. ABSTRACT Backgound of Study: Adolescent premarital sexual behavior was a behavior which was able to lead to negative things when it was not expressed in an unhealthy manner and contrary to prevailing norms. The Indonesian Basic Health Research (2018) data showed that 4.5% of male adolescents and 0.7% of female adolescents admitted to have premarital sex. In Lampung Province there was data that 20.9% of adolescents had risky sexual behavior and 5.1% of them had sexual intercourse.Purpose of Study: This study was conducted to determine the correlation between parenting style (democratic, permissive, and authoritarian) and adolescents' perceptions of pre-marital sexual behavior at Public Senior High School 9 Bandar Lampung.Method of Study: The sample of study was 200 students aged 16-18 years. Selection of participants through a combination technique of accidental sampling and purposive sampling which was carried out directly. All variables in the study were democratic, permissive, and authoritarian parenting measured by the self-report method using a questionnaire instrument.Result of Study: Statistical analysis showed there was a positive correlation between permissive and democratic parenting styles on adolescent premarital sex behavior (p-value = 0.006 and p-value = 0.000) and there was not significant correlation with authoritarian parenting (p-value = 0006).Conclusion: This results of study showed that for students of parents in parenting would be accompanied by a high motivation to avoid premarital sexual behavior.Suggestions: These results of study could be used as suggestions for an appropriate approach to sex education for adolescents that was through direct parental involvements in child care such as having discussion time together, vacationing together, playing sports together, in order to draw closer relationships and to create space for children to tell their stories. Keywords: Premarital sexual behaviour, democratic parenting, permissive parenting, authoritarian parenting. 
Faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Wanita Berdasarkan IMT di LPP Kelas IIA Kota Bandar Lampung Aryastuti, Nurul; Suti, Shalsabila; Aryawati, Wayan; Sari, Fitri Eka; Samino, Saminp
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 3 (2025): Volume 14 Nomor 3
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i3.17640

Abstract

Status gizi merupakan gambaran kondisi tubuh sebagai akibat pemanfaatan zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, kondisi gizi kurang atau kurus di Provinsi Lampung sebesar 8,95%, gizi lebih sebesar 12,35% dan obesitas sebesar 17,31%.  Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis faktor yang berhubungan dengan status gizi wanita berdasarkan indeks massa tubuh di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian sebanyak 223 orang dengan Teknik total sampling.  Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji univariat, chi square dan Multivariat (regresi logistik ganda). Hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p-value 0.002), asupan makan (p-value <0.001), riwayat penyakit (p-value 0.016), aktivitas fisik (p-value 0.041), tingkat stress (p-value 0.003), dan pola asuh (p-value 0.001). Variabel yang paling dominan yaitu tingkat stress (p-value 0.006) OR 7.509. Diharapkan petugas lapas dapat memberikan edukasi dan kegiatan positif mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental guna mencegah tingkat stress serta dapat meningkatkan status gizi terhadap warga binaan.
Hubungan Perilaku “CERDIK” dengan Kadar Gula Darah pada Usia Produktif Risiko Tinggi Diabetes Melitus Tipe 2 Nurzana, Desi; Sary, Lolita; Febriani, Christin Angelina; Samino, Samino; Aryawati, Wayan
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i2.17226

Abstract

Masyarakat risiko tinggi menderita DM dan tidak melakukan pemeriksaan deteksi dini ternyata 175 (24,9%) orang diantaranya menderita DM. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan perilaku “CERDIK” dengan kadar gula darah usia produktif risiko tinggi DM Tipe 2  di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap  Katibung Kabupaten Lampung Selatan tahun 2024. Jenis penelitian kuantatif dengan rancangan potong lintang, populasi semua usia produktif risiko tinggi (15-59 tahun) yang terdata sebagai sasaran posbindu wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap  Katibung sebanyak 231 orang dengan jumlah sampel  sebanyak 144 orang. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Alat ukur kuesioner dan data dianalisis menggunakan chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan perilaku cek kesehatan secara berkala (p-value=0,00 OR=3,1), enyahkan asap rokok (p-value=0,00 OR=3,2), rajin beraktivitas fisik/olahraga (p-value=0,01 OR=2,4), diet sehat dan seimbang (p-value=0,00 OR=6,9), istirahat cukup (p-value=0,00 OR=3,0), kelola stress (p-value=0,00 OR=5,9) dengan kadar gula darah. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kadar gula darah adalah mampu mengelola stress p-value 0,00 dengan OR=3,6. Hendaknya kepada Puskesmas melakukan skrining Self-Reporting Questionnaire (SRQ-20) pada usia produktif risiko tinggi DM, serta melakukan inovasi seperti penyediaan layanan konseling jiwa bagi usia produktif risiko tinggi penyakit degeneratif DM.
Analisis Faktor Risiko Analisis Paritas Terhadap Kejadian Stunting Usia 0-24 Bulan di Indonesia (Studi Data Sekunder Ssgi 2022) Aryawati, Wayan; Kesuma, Dyah Gaby; F, Christin Angelina; Sari, Fitri Eka; Muhani, Nova
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.49513

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia, khususnya pada anak usia 0–24 bulan, dengan dampak meliputi keterlambatan pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, produktivitas masa depan, dan risiko penyakit kronis. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara paritas ibu dan faktor pelayanan kesehatan, seperti kunjungan antenatal care (ANC), ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), serta akses layanan kesehatan, dengan kejadian stunting. Metode: Penelitian cross-sectional menggunakan data sekunder Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, melibatkan 124.250 anak usia 0–24 bulan, dianalisis dengan regresi logistik univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: Prevalensi stunting sebesar 7,7%. Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara stunting dengan paritas (p=0,000), ASI eksklusif (p=0,006), dan kunjungan ANC (p=0,000). Analisis multivariat mengonfirmasi paritas sebagai determinan signifikan stunting (p=0,000; OR=0,908; 95% CI: 0,871–0,946), terutama pada anak dari ibu multiparitas. Kesimpulan: Pencegahan stunting perlu fokus pada peningkatan cakupan dan kualitas ANC, akses layanan kesehatan, serta edukasi kesehatan reproduksi untuk ibu multigravida.
Analisis Faktor Risiko Antenatal Care Terhadap Stunting Usia 0-24 Bulan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 Aryawati, Wayan; Indriani, Annisa; F, Christin Angelina; Sari, Fitri Eka; Muhani, Nova
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.49514

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi utama yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Pelayanan antenatal (ANC) menjadi strategi kunci pencegahan stunting, namun kepatuhan terhadap standar ANC masih rendah. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan kepatuhan ANC standar dengan kejadian stunting pada anak usia 0–24 bulan di Indonesia menggunakan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Metode: Studi potong lintang kuantitatif ini menggunakan data sekunder SSGI 2022 dengan populasi 334.878 individu dan sampel 118.736 anak usia 0–24 bulan. Data dianalisis dengan metode univariat, bivariat (Chi-Square), dan multivariat (regresi logistik biner). Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara stunting dengan kunjungan ANC standar (p=0,000), paritas (p=0,000), ASI eksklusif (p=0,000), dan akses layanan kesehatan (p=0,000). Usia ibu saat hamil pertama (p=0,776) dan pemberian MP-ASI (p=0,349) tidak signifikan. Anak dari ibu tanpa ANC standar berisiko stunting 1,33 kali lebih tinggi. Kesimpulan: Ketidakpatuhan ANC meningkatkan risiko stunting. Penguatan layanan ANC dan edukasi kesehatan ibu hamil penting untuk menurunkan stunting.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung Aryawati, Wayan; Hartono, Bella Kurniane; Yanti, Dhiny Easter; Aryastuti, Nurul; Setiawati, Setiawati
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.49515

Abstract

Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan isu global dalam SDGs 2030, menargetkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) ≤70 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) ≤12 per 1.000 kelahiran hidup. Pada 2021, kematian balita di Indonesia mencapai 27.566, turun dari 28.158 pada 2020, dengan 73,1% terjadi pada masa neonatal, terutama usia 0–6 hari (79,1%). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor penyebab asfiksia neonatorum di RS Bhayangkara Bandar Lampung pada 2024. Menggunakan desain case control, penelitian kuantitatif analitik ini melibatkan 276 bayi (138 kasus dan 138 kontrol) dari 394 persalinan, dengan data sekunder dari rekam medis. Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara asfiksia dengan usia kehamilan (p=0,000; OR=2,361), hipertensi (p=0,001; OR=2,255), anemia (p=0,002; OR=2,144), ketuban pecah dini (p=0,004; OR=2,040), dan berat lahir (p=0,016; OR=1,795). Faktor dominan adalah usia kehamilan (OR=2,629). Disarankan ibu hamil rutin memeriksakan kehamilan untuk memantau usia kehamilan dan mencegah risiko kelahiran prematur atau postterm. Kata Kunci: neonatus, asfiksia dan usia kehamilan
Co-Authors Ab, Fitriana Abadi, Adelia Nurul Afifah Khoirur Rizqi Agung Aji Perdana Agus Kelana Benni Akhmalbih, Muhamad Amelia Hayati Angelina F, Christin Angkas Mandala Putra Aprina Apriwesa, Teloe Artina, Selvi Aryastuti, Nurul Astriana Astriana, Astriana Aulyya Rahmah Ayu L, Dwi Azzahra Kania Fatihah Bagus Perdana Kusuma Zain Bustami, Anita Christin Angelina Febriani Daniel Happy Putra Dekotyanti, Trivira Desi Nurzana Desy Fatmawaty Devita Anggraini Dewi Sintwati Dian Purnama Oktera Diana Sari Dina Dwi Nuryani Divia Oktari Khairunnisa Dyah Ayu, Dyah Dyah Gaby Kesuma Easter Yanti, Dhiny Echa Rafika Eka Sari, Fitri Eka Yuliana Ekasari, Fitri Elsa Rizki Lilian Nofita Sari Ermasari, Anisa Ernawati Ernawati Evi Herlinda F, Christin Angelina Fadhilah Amanda Sari Farah Ulya Suryadana Farahdisa, Ratih Mary Farida Aryani Farra Hayka Salsabilla Febrani, Christin Angelina Febriani, Christin Fidel Rama Nugraha Fitri Aprilia Susanti Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Siregar Forcepta, Chania Ghina Gabriella Yusuf Gilang Raka Pratama Hafiratul Fitri Usfa Hanifah Astri Aulia Hanifah Shabrina Happy Aprilia Belkis Hartono, Bella Kurniane Herlinda, Evi Hermawan, Desi Hermawan, Dessy Ida Maya Meika Sari Indah Mulia Herwisdiane Indriani, Annisa Ismunarti, Diah Juwita Lestari Karunia Viandra Yoanisa Kevin Andhara Setya P. Kharisma, Rr.Salwa Zasya Aura Khoidar Amirus Kurniasari, Devi Lathifah, Neneng Siti Lina Safitri Lolita Sary Lydia Sihotang Marina, Ni Nyoman Mariyam, Riyanti Mariza, Ana Maryam, Riyanti Muhammad Shendy Febrian Sahapati Muhan, Nova Muhani, Nova Mukhlisin Mukhlisin Nabila, Nia Nafisa Lintang Safitri Natalia, Betseba Nawawi, Achmad Nova Muhani Nuke Indrawati Nur Izzati, Syahdila Nurhalina Sari Nurliyani Nurliyani Nurzana, Desi Pramata, Gilang Raka Puspita, Elvia Putra, Indra Jaya Rahel Gusnita Silaen RD Rayhan Arnando Renna Oktavia Rudi Ria Abkonita Risa Rismaya Risdinar Riyanti Riyanti Rohman Daka Salsabilla, Nadya Samino Samino Samino Samino Samino, Saminp Saputri, Desty Alifia Sari Prawardani Sari, Fadhilah Amanda Sari, Fitri Eka Sari, Nita Evriana Sari, Yunila Sastini, Ketut Satrya Jaya Setiawati Setiawati Setiawati, Octa Reni Setiawati, Tengku Ani Shintani, Clara Silaen, Rahel Gusnita Sintawati, Dewi Sofia Riantik Sri Utami Sri Wahyuni Suharman Suharman Suharman Suharman, Suharman sutarmi sutarmi Suti, Shalsabila Suti, Shasabila Tamara, Yayang Suci Utami, Vida Wira Wirawan Anggorotomo, Wirawan Yanti, Dhiny Yanti, Dhiny Easter Yohanes, Efriza Yolandha Adinda Pratiwi Yulia Astari Yulyani, Vera Yunila Sari Yunita Sari Zahra Shafa Anisa Zeni Reviza SF Zulius Alfandi