Tujuan penelitian ini menganalisis secara mendalam penerapan budaya neno bo’ha dalam pengasuhan ibu dan anak di Wilayah Kabupaten Timur Tengah Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi untuk mempelajari dan menafsirkan budaya Neno Bo'ha di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Peneliti, yang berperan sebagai pengamat dan pewawancara, mengumpulkan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi di Desa Amanuban dan Desa Oekiu. Subjek penelitian mencakup tokoh masyarakat adat, pamong desa, ibu-ibu yang menerapkan budaya Neno Bo'ha, serta petugas kesehatan terkait. Data dianalisis menggunakan analisis tematik, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menafsirkan pola-pola perilaku dan tradisi yang relevan, kemudian disajikan dalam bentuk narasi untuk mengungkap pengetahuan tersembunyi terkait budaya ini, terutama dalam kaitannya dengan kejadian stunting. Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa tradisi Se’I (panggang) di Desa Oekiu dilakukan secara turun-temurun untuk memperkuat sistem kekebalan ibu dan bayi. Tatobi, metode kompresi udara, digunakan untuk mencegah pendarahan pada orang yang terinfeksi. Pantangan makanan bagi ibu yang baru melahirkan mengurangi asupan gizi, berdampak negatif pada kesehatan ibu dan produksi air susu. Fasilitas kesehatan yang kurang memadai menyebabkan rendahnya pelayanan bagi anak sakit, sementara budaya keluarga memiliki dampak signifikan terhadap status gizi balita, dengan tradisi tertentu seperti konsumsi jagung berkontribusi pada tingginya angka stunting.