Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH VARIASI KEDALAMAN POTONG DAN KECEPATAN SPINDEL MESIN BUBUT CH-530x1100 TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA BAJA ST 37: PENGARUH VARIASI KEDALAMAN POTONG DAN KECEPATAN SPINDEL MESIN BUBUT CH-530x1100 TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA BAJA ST 37 Muhammad Iqbal Mubarok; Basuki
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal MOTION: Mei
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v1i2.4921

Abstract

Pengujian tingkat kekasaran merupakan salah satu cara untuk mengetahui pengaruh variasi potong dan kecepatan putar mesin bubut terhadap tingkat kekasaran yang terjadi pada benda baja ST 37. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, dengan tujuan mengetahui sebab akibat berdasarkan perlakuan yang diberikan. Pada penelitian ini menggunakan pahat HSS rapid extra 1200 ukuran 3/8x4 Bohler, material benda kerja menggunakan Baja ST 37 dengan beberapa variasi putaran spindel 52 rpm, 330 rpm, 950 rpm dan kedalaman potong 1mm, 1,5 mm, 2mm. Masing-masing spesimen dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 3 kali, setelah dilakukan pembubutan selanjutnya di uji nilai kekasarannya menggunakan Surface Rougness tester, kemudian akan muncul nilai kekasaran. Lalu data yang telah diperoleh dari pengujian akan disajikan kedalam bentuk tabel atau grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kekasaran, dimana nilai kekasaran yang paling tinggi diperoleh pada variasi kedalaman potong 1 mm dengan kecepatan putar mesin bubut 52 rpm memperoleh nilai kekasaran 9,11 µm. Kemudian nilai kekasaran yang rendah menggunakan variasi kedalaman potong 2 mm dengan kecepatan putar mesin bubut 950 rpm menghasilkan nilai kekasaran 3,28 µm. Jadi terdapat pengaruh yang sangat signifikan saat menggunakan variasi kedalaman potong yang rendah. Kemudian Terdapat pengaruh yang sangat besar saat pengujian menggunakan variasi kedalaman potong 1 mm dan kecepatan putar mesin bubut 52 rpm, mendapatkan nilai kekasaran yang sangat tinggi yakni 9,11 µm. Begitu sebalikmya jika menggunakan variasi kedalaman potong yang tinggi yakni 1,5 mm dan kecepatan putar mesin bubut yang tinggi 950 rpm akan menghasilkan nilai kekasaran 2,98 µm. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kecepatan 950 rpm dengan kedalaman potong 1,5 mm memperoleh nilai kekasaran yang rendah yakni 2,98 µm.
PENGARUH SPINDLE SPEED DAN FEED RATE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN AL 6061 Ahmad Chandra Aditiya; Mochamad Arif Irfa’I; Fajar Satriya Hadi; Basuki
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5347

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi dengan sangat cepat, sehingga menjadi lebih kontemporer dan kompleks. Akhirnya, kita membutuhkan mesin yang mampu memproduksi barang dengan kualitas setinggi mungkin. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah pemanfaatan mesin CNC (Computer Numerically Controlled).Mesin yang dikontrol secara numerik komputer ini memiliki tingkat ketelitian dan ketelitian dimensi yang tinggi, serta waktu produksi yang lebih cepat, lebih efisien, dan tingkat produktivitas keseluruhan yang tinggi. Penelitian ini dilakukan pada benda kerja jenis Alumunium 6061 dan variasi spindle dan feeding yang dilakukan di Mesin Milling Richon Tipe XK-7132A untuk mengetahui hasil kekasaran permukaan yang dihasilkan. Spindle speed yang diberikan dengan variasi 3500 Rpm; 4000 Rpm; dan 4500 Rpm dan feed rate yang digunakan ialah dengan variasi kecepatan 200 mm/min dan 300 mm/min serta. Pengujian pada setiap specimen menggunakan alat Surface roughness Tester dan dilakukan pada seluruh specimen, penelitian ini menggunakan proses eksperimen dengan pemaparan hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu tingkat kekasaran permukaan tertinggi ter pada variasi spindle speed 3500 Rpm menggunakan feed rate 300 mm/min yang menghasilkan Ra sebesar 0,86 µm. Sedangkan hasil kekasaran terendah didapat pada variasi spindle speed 4500 Rpm dan feed rate 300 mm/min dengan nilai kekasaran yang dihasilkan 0,37 µm. Diketahui bahwa pada spindle speed 4500 Rpm akan menghasilkan kekasaran terendah pada feed rate 200 mm/min . Namun pada penggunaan spindle speed 4500 Rpm akan didapat kekasaran terbaik pada feed rate terbesar yaitu 300 mm/min. Sehingga disimpulkan bahwa terjadi pengaruh pada setiap penggunaan variasi spindle speed dan feed rate terhadap hasil kekasaran permukaan.
Analisis Pengaruh Variasi Media Pendingin Dan Kuat Arus Terhadap Kekuatan Tarik Baja ST-37 Menggunakan Pengelasan SMAW Rachman Ali; Mohammad Munib Rosadi; Basuki; Fajar Satriya Hadi
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5352

Abstract

Las SMAW merupakan suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas dan menggunakan elektroda sebagai bahan tambahnya. Pendingin merupakan suatu substansi yang berfungsi dalam menentukan kecepatan pendinginan yang dilakukan terhadap material yang telah diuji dalam perlakuan panas yakni pada proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arus las dan media pendingin pada proses pengelasan SMAW terhadap kekuatan tarik yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini yaitu nilai kekuatan tarik pada penggunaan arus 125 A lebih besar dibandingkan dengan arus 90 A meskipun dengan penggunaan media pendingin yang berbeda.Sedangkan untuk media pendingin air menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendingin oli.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh antara penggunaan arus yang digunakan yang mana semakin tingi arus yang digunakan maka semakin besar pula nilai kekuatan tarik yang dihasilkan.
PENGARUH UKURAN PAHAT INSERT DAN KEDALAMAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BESI SCM 440 Sutan Alif Widiarto; Fajar Satriya Hadi; Basuki; Mochamad Arif Irfa’i
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5353

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendapatkan hasil kekasaran permukaan agar mengetahui apakah terdapat pengaruh yang dihasilkan dari penggunaan variasi ukuran pahat insert dan kedalaman penyayatan menggunakan mesin bubut CNC XTRA 420. Jenis pahat insert yang digunakan ialah pahat insert DNMG dengan ukuran r ,04 dan r 0,8 serta kedalaman penyayatan yang diberikan 0,4; 0,8 dan 1,2 mm. Penelitian ini menggunakan proses eksperimen dengan pemaparan hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Didapatkan hasil kekasaran tertinggi pada variasi ukuran pahat insert r 0,4 menggunakan kedalaman sayat 1,2 mm yang menghasilkan Ra sebesar 1,19 μm. Sedangkan hasil kekasaran terendah didapat pada variasi ukuran pahat insert r 0,8 dan kedalaman penyayatan 1,2 mm dengan nilai kekasaran yang dihasilkan 0,51 μm. Diketahui bahwa pada pahat insert yang digunakan r 0,4 akan menghasilkan kekasaran terendah pada kedalaman terkecil yaitu 0,4 mm. Sedangkan pada penggunaan pahat insert r 0,8 akan didapat kekasaran terbaik pada kedalaman terbesar yaitu pada kedalaman 1,2 mm. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada setiap penggunaan variasi ukuran pahat insert dan kedalaman penyayatan terhadap hasil kekasaran permukaan.
PENGEMBANGAN MESIN FRAIS WMD-25VL SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM COMPUTER NUMERICAL CONTROL BERBASIS MACH3 CONTROLLER Zohan Ardiansyah; Basuki; Fajar Satriya Hadi; Mohammad Munib Rosadi
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i1.5355

Abstract

Mesin frais kovensional adalah suatu mesin perkakas yang mempunyai 3 sumbu utama pada pergerakanya. Mesin frais konvensional dapat ditingkatkan kinerja dan efektifitasnya dengan menambahkan motor stepper dengan sistem kendali menggunakan Mach3 Controller sehingga menjadi sistem otomatis. Pengembangan mesin frais WMD-25VL kovensional menjadi CNC ini untuk mengetahui desain mesin frais CNC WMD-25VL dan mengetahui kinerja dari mesin frais CNC WMD-25VL dengan menggunakan metode Research And Development. Proses awal pengembangan dengan studi literatur dari berbagai sumber, membuat desain awal meliputi desain rangka, desain bracket motor stepper, perakitan wiring hardware, serta penginstalan sistem kendali Mach3 Controller. Hasil dari pengembangan mesin frais WMD-25VL konvensional menjadi CNC ini adalah mesin sesuai dengan desain, dapat bekerja dengan baik setiap axisnya dan dapat mengikuti kode perintah program. Hasil uji fungsional dari tim validator mendapatkan persentase 96.65 %. Pada uji kelayakan mesin frais CNC WMD-25VL mendapatkan persentase 100%. Pada uji pemakaian mendapatkan persentase 93.3%. Kesimpulan pada pengembangan mesin frais ini menunjukkan mesin frais CNC WMD-25VL dikategorikan dengan kriteria sangat baik.
REPLEACEMENT MESIN FRAIS WMD-25VL PENGGERAK KONVENSIONAL MENJADI PENGGERAK OTOMATIS MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER NEMA 23 3A DAN LIMIT SWITCH ME-8108 AHFANDI, ACHMAD; Basuki; Fajar Satriya Hadi; Mochamad Arif Irfa’i
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal MOTION: Mei
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i02.6133

Abstract

Dudukan motor stepper memiliki 3 axis yaitu axis X, axis Y dan axis Z. Desain yang digunakan untuk membuat dudukan menggunakan Autodesk Inventor 2017. Setiap dudukan memilki ukuran yang berbeda. Axis X panjang 179mm, lebar 77,5mm dan tebal 10mm. Axis Y panjang 118mm, lebar 58 mm dan tebal 10mm. Axis Z panjang 150mm, lebar 100mm dan tebal 10mm. Kinerja limit switch ME-8108 sama seperti pada saklar lampu ON/OFF yaitu hanya akan terhubung pada saat katupnya ditekan dan akan terputus saat katup tidak ditekan. Pada saat axis bergerak dan saat sumbu axis melewati garis yang ditentukan, maka saklar akan menekan dan axis akan otomatis berhenti. Pengembangan mesin ini menggunakan R&D (research and development). Mencari sumber dari studi literatur, membuat desain mesin frais CNC WMD-25VL,desain  dudukan motor stepper, merakit motor stepper yang dihubungkan pada axis dan merakit limit switch yang dihubungkan pada axis. Hasil pengembangan mesin frais WMD-25VL  ini telah bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya. Untuk uji fungsional hasil validasi telah di uji oleh tim validator mendapatkan 95%. Uji kelayakan hasil validasi telah di uji oleh tim validator mendapatkan 95%. Hasil rubrik alat kendali pengembangan alat  mesin frais CNC WMD-25VL bahwa mesin ini dikategorikan sangat baik.
VARIASI FEEDING DAN PUTARAN SPINDLE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL S40C PADA PROSES SURFACE TURNING Kurniawan, Mochamad Difa; Mochamad Arif Irfa’i; Basuki; Fajar Satriya Hadi
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal MOTION: Mei
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i02.6268

Abstract

Pada proses pembubutan membutuhkan nilai kekasaran permukaan dan nilai kepresisian yang standar untuk mengevaluasi hasil produksi. Nilai kekasaran permukaan yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja komponen pasangan produk yang akan dihasilkannya. Faktor yang mempengaruhi nilai kekasaran permukaan pada proses pembubutan surface turning seperti kecepatan pemakanan (feeding) dan putaran spindle. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui optimasi kecepatan pemakanan (feeding) dan optimasi putaran spindle untuk menghasilkan nilai kekasaran permukaan terendah. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental kuantitatif dengan pemaparan hasil penelitian. Pada proses pembuatan spesimennya dilakukan di SMK Diponegoro Ploso Jombang dan pengambilan data dilakukan di Universitas Negeri Malang. Untuk proses pembubutan surface turning material yang digunakan yaitu Besi S40C dengan variasi kecepatan pemakanan (feeding) yang digunakan ialah 0,15 mm/min; 0,25 mm/min; dan 0,35 mm/min, serta kecepatan spindle yang digunakan 1.450 Rpm dan 1.750 Rpm dilakukan di Mesin Bubut CNC Tipe Extra-420. Pengujian yang dilakukukan pada setiap spesimen menggunakan alat Surface Roughness Tester dan pengujian dilakukan pada seluruh spesimen. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental kuantitatif dengan pemaparan hasil penelitian. Pada proses pembuatan spesimennya dilakukan di SMK Diponegoro Ploso Jombang dan pengambilan data dilakukan di Universitas Negeri Malang. Untuk proses pembubutan surface turning material yang digunakan yaitu Besi S40C dengan variasi kecepatan pemakanan (feeding) yang digunakan ialah 0,15 mm/min; 0,25 mm/min; dan 0,35 mm/min, serta kecepatan spindle yang digunakan 1.450 Rpm dan 1.750 Rpm dilakukan di Mesin Bubut CNC Tipe Extra-420. Pengujian yang dilakukukan pada setiap spesimen menggunakan alat Surface Roughness Tester dan pengujian dilakukan pada seluruh spesimen. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental kuantitatif dengan pemaparan hasil penelitian. Pada proses pembuatan spesimennya dilakukan di SMK Diponegoro Ploso Jombang dan pengambilan data dilakukan di Universitas Negeri Malang. Untuk proses pembubutan surface turning material yang digunakan yaitu Besi S40C dengan variasi kecepatan pemakanan (feeding) yang digunakan ialah 0,15 mm/min; 0,25 mm/min; dan 0,35 mm/min, serta kecepatan spindle yang digunakan 1.450 Rpm dan 1.750 Rpm dilakukan di Mesin Bubut CNC Tipe Extra-420. Pengujian yang dilakukukan pada setiap spesimen menggunakan alat Surface Roughness Tester dan pengujian dilakukan pada seluruh spesimen. Kata kunci : spindle speed, feed rate, dan kekasaran permukaan
ANALISIS PENGARUH KUAT ARUS DAN JENIS ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA BAJA ST 37 DENGAN MENGGUNAKAN LAS SMAW Alvian Dwi Jayanto; Basuki; Fajar Satriya Hadi; Retno Eka Pramitasari
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal MOTION: Mei
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v2i02.6341

Abstract

Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang continue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh arus pengelasan dan jenis elektroda terhadap kekuatan tarik dengan variasi arus 85 A, 105 A, 125 A dan variasi jenis elektroda E6010 dan E6013. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan metode komperatif dengan melakukan uji T dan dibantu software SPSS 16. Hasil dari uji T menyatakan bahwa terdapat pengaruh arus pengelasan terhadap uji tarik dengan nilai signifikansi sebesar 0.003 < 0.05 dan terdapat pengaruh dari jenis elektroda terhadap uji tarik dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 serta nilai T hitung 5.592 > 2.131. Untuk hasil yang diperoleh dari uji F menyatakan bahwa terdapat pengaruh arus pengelasan dan jenis elektroda secara simultan terhadap kekuatan tarik dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 serta nilai F hitung 22.140 > 3.63.
PENGARUH VARIASI PERBANDINGAN SAMPAH PLASTIK JENIS LDPE DAN PS TERHADAP VOLUME DAN NILAI KALOR MINYAK PADA PROSES PIROLISIS Efita Nadine Anggraini; Basuki; Mohammad Munib Rosadi; Dian Anisa Rokhmahwati
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v3i1.7048

Abstract

Sampah plastik yang sangat umum ditemui di lingkungan Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang yaitu plastik pembungkus suatu makanan atau minuman. Sampah plastik tersebut termasuk ke dalam plastik jenis LDPE dan PS. Konversi sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif dilakukan melalui proses pirolisis. Pirolisis adalah proses dimana bahan diuraikan pada suhu tinggi tanpa adanya atau terbatasnya udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari pengaruh variasi berat sampah plastik terhadap volume dan nilai kalor minyak pada proses pirolisis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental, dalam metode ini menggunakan variasi perbandingan berat sampah plastik LDPE:PS yaitu: 100%:0%; 70%:30%; 50%:50%; 40%:60% dan 0%:100% dengan total berat sampah plastik sebesar 600 gram yang diolah menggunakan teknik komparasi. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Pengujian ini dilakukan dengan proses pirolisis selama 120 menit dengan temperatur pembakaran 100 dan temperatur kondensor 10. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa variasi LDPE 0% : PS 100% menghasilkan  rata-rata volume minyak yang lebih banyak dibandingkan variasi lainnya sebesar 28,67 ml. Sedangkan variasi LDPE 100% : PS 0% menghasilkan rata-rata nilai kalor minyak yang lebih tinggi dibandingkan variasi lainnya 36197,75967  . Diketahui nilai (Sig.) untuk pengaruh variasi berat sampah plastik terhadap volume minyak pada proses pirolisis adalah 0,048 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan. Serta dapat diketahui nilai (Sig.) untuk pengaruh variasi berat sampah plastik terhadap nilai kalor minyak pada proses pirolisis adalah 0,742 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan.
PENGEMBANGAN MESIN CURING SABLON MENGGUNAKAN LAMPU CARBON FIBER UNTUK MENINGKATKAN NILAI EFISIENSI Cahyono, Aris Tri; Pramitasari, Retno Eka; Basuki; Arif Irfa'i, Mohammad
Jurnal MOTION ( Manufaktur, Otomasi, Otomotif, dan Energi Terbarukan) Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal MOTION: November
Publisher : UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/motion.v3i1.7066

Abstract

Sablon plastisol saat ini menjadi sablon standar internasional yang juga paling sering direkomendasikan untuk sablon kaos. Alat pengering tinta plastisol umumnya menggunakan Hot gun, Flash curing, dan Curing gas, namun semua alat tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menghitung nilai efisiensi mesin pengering tinta sablon menggunakan lampu carbon fiber. Pada penelitian ini peneliti mendeskripsikan bagaimana perancangan mesin pengering tinta sablon dan menganalisa efisiensi mesin pengering tinta sablon. Metode penelitian ini mengadopsi metode R&D (research and development). Pengujian alat menggunakan metode observasi dan angket dengan mengajukan beberapa pertanyaan atau angket, meliputi pengujian fungsional alat dan pengujian kesesuaian alat untuk verifier. Rata-rata hasil pengumpulan data yang diperlukan untuk pengeringan tinta sablon plastisol ukuran A4 kurang dari 1 menit dengan suhu yang dihasilkan mencapai 400ᵒC. Efisiensi arus yang dihasilkan mesin pengering tinta sablon mencapai 96% karena tidak terjadi kebocoran arus, sedangkan nilai efisiensi termal mesin pengering tinta sablon mencapai 45,4% karena memiliki desain yang tebuka sehingga menyebabkan ada panas yang terbuang.
Co-Authors Abbas, Dirvi Surya ABDURRAHIM Adang Hambali Afif Septian Ardiansyah Agung Samudra AHFANDI, ACHMAD Ahmad Chandra Aditiya Ahmad Fathoni Ihsan Ahmad Ilham Tanzil Alfiati Nurrokhmini Ali Hasbi Ramadani Alvian Dwi Jayanto Amirulloh, Muhammad Aldy Arif Irfa'i, Mohammad Arif Rahman Hakim ARIF RIYANTO Aulia, Triana Zuhrotun Aura Zahra Rizkillah Latif Badriyah ‘Izatul Isnaini bara, Brilliant Bemby Navita Cahyono, Aris Tri Dewi, Vininda Febri Rismana Dian Anisa Rokhmah Wati Dian Wildan Dwi Istiningsih Dwi Jatmoko Efendi, Teguh Efita Nadine Anggraini Eghi Dwi Yulianto Eka P.S EKO WAHYU NUGROHO Eko Wahyu Nugroho, Eko Endang Sri Wahyuningsih, Endang Sri Erlinda Sonia, Lucya Faisol Hamid, Faisol Fajar Isbakhi, Ari Fajar Satriya Hadi Feri Hariyanto Hadi, Fajar Satriya Haditsa Qur'ani Nurhakim Hariono , Mohammad Harsing Hasbi R, Ali Hidayatullah, Raihan Himmatul Khasanah Ilyas Rohili Ima Nur Syamsiah Insanul Haq, Fathan Irfan Ardiansyah Isnan Rijibillah Isra' Nuur Darmawan Joko Purwanto Kartika Sari, Vega Khairunisa, Rahmi Wilianti Kristiyanti Putri, Widya Kuat Kurniawan, Mochamad Kurniawan, Mochamad Difa Listya Purnamasari Luqman Hakim Ansori M. Munib Rosadi MAMAT RAHMAT Mandala, Marga Melati Harmia Putri Minto Mochamad Arif Irfa'i Mochamad Arif Irfa’i Mohammad Munib Rosadi Muflihah, Nur Muhammad Edwin Rachmanudin Muhammad Erihadian Muhammad Iqbal Mubarok Mulyadi Munib Rosadi, Mohammad N.F.A, Fatma Ayu Nainggolan, Jeremia Rade Mikhael Ngainnur Rohmah, Siti NOVALDY, RAMSYAH NOVIYANTI Nugraha, Moch Robbi Nurhidayati Oktaviani Windra Puspita, Oktaviani Windra Pambudi, Januar Eky Prasetyo, Rahayu Purboyo, Purboyo Purnama Sari, Retno Qiqi Yuliati Zakiah Rachman Ali Rahmi Widyanti Ratih Apri Utami Retno Eka P Retno Eka Pramitasari Rhamdania, Nadini Rita Dewi Triastianti Rudi Santoso SANI FATIKA Satriya H, Fajar Siregar, Indra Gunawan Sudarmanto, Eko Sumarsono Supiana Susatyo Adhi Pramono, Susatyo Adhi Sutan Alif Widiarto Tania Febrianti Taufiq, Darissalam At Triatmi Sri Widyaningsih Vega Kartika Sari Vega Sari Warsiyah Wibowo, Bagus Setya WIDOWATI Widya L, Jati Wijaya Heru Santosa, Wijaya Heru Yanuar Chandra, Tofik Zohan Ardiansyah Zuhrafi Zuhdi Zulfikar, Rizka