Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Permasyarakatan Ekstrak Buah Mahkota Dewa Dalam Preventif Diabetes Mellitus Di Kabupaten Aceh Barat Zakiyuddin, Zakiyuddin; Rinawati, Rinawati; Alamsyah, T.; Yarmaliza, Yarmaliza; Farisni, Teungku Nih; Fitriani, Fitriani; Nurdin, Ambia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 11 (2024): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i11.636

Abstract

Data Internasional Diabetes Federation bahwa populasi diabetes melitus pada Asia Tenggara dan wilayah pasifik barat prevalensi diabetes melitus sebanyak 11,3% ,8,8% dan 7,9%. Studi melaporkan bahwa 60% berasal populasi diabetes di Asia. Penderita penyakit diabetes mellitus di Aceh Tahun 2019 sebanyak 138,291 penderita, sedangkan yang mendapat pelayanan sesuai standar sebanyak 95,0.5 atau sebesar 69%. Kabupaten Aceh Barat termasuk Kabupaten tertinggi kasus penyakit diabetes mellitus sebanyak 13,803 penderita. Mahkota dewa di pada aneka macam butir mahkota dewa terkandung senyawa fenolik dan flavonoid lengkap yang mempunyai sifat pencegahan kanker, mitigasi dan sitotoksik. Minuman herbal bisa dibuat menggunakan banyak sekali cara diantaranya dengan butir asli atau tanpa butir. Pelaksanaan kegiatan memilikki beberapa tahapan, yaitu tahapan survei awal, audensi dengan aparat desa, persiapan pelaksanaan kegiatan, kegiatan sosialisai dan edukasi kepada penderita, dilanjutkan pada tahapan diskusi dan tanya jawab pada peserta terkait dengan pentingnya menjaga pola makan untuk pencegahan penyakit diabetes dengan memberdayakan ektrak buah mahkota dewa sebagai komoditi tanaman diwilayah pesisir Sebagian besar penderita diabetes mellitus di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat masih mengonsumsi jenis makanan yang mengandung banyak gula yang paling banyak dikonsumsi setiap hari hampir (100 %) padahal jenis makanan yang mengandung banyak gula, lemak dan natrium dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan penderita Diabetes Mellitus.
Enhancing social skills: the impact of advanced physical education program development Amirudin; Nurdin, Ambia; Zahara; Nugraha, Hendra; Masyitah
Edu Sportivo: Indonesian Journal of Physical Education Vol. 5 No. 3 (2024): Edu Sportivo: Indonesian Journal of Physical Education
Publisher : UIR Press Bekerjasama dengan International Association of Physical Education and Sports

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/esijope.2024.vol5(3).16546

Abstract

Background: The cultivation of social behaviour during childhood and adolescence holds paramount importance, serving as a cornerstone for the establishment of robust interpersonal connections in subsequent stages of life, whether transitioning from adolescence to adulthood. Research Objective: This research aims to assess how implementing enhanced physical education influences social interactions and behaviour among adolescents. Methods: The study employed a pretest-posttest control group design, involving experimental and control groups randomly selected from high school students in the City of Aceh. The study’s population was drawn from class X students at a public high school in Aceh City, encompassing 4 classes with a total of 124 students. Cluster random sampling was employed as the sampling technique. The researcher randomly selected one class as the experimental group and another as the control group. The participants included two classes: 30 students from class 10B as the experimental group and 30 students from class 10D as the control group. Thus, the study involved a total of 60 participants. Social behaviour was evaluated using standardised questionnaires measuring various dimensions. The pre-test and post-test data analysis techniques were analysed using a homogeneity test, a normality test, and a Mann-Whitney test using SPSS version 22, with a significance threshold set at p < 0.05. Finding/Result: The results indicate significant improvements in social behaviour among adolescents who underwent the enhanced physical education, sports, and health program compared to the control group. Conclusion: The findings underscore the importance of integrating comprehensive physical education into high school curricula to foster positive social development among adolescents.
Analisis Kandungan Pestisida Pada Air Aliran Sawah Yang Di Konsumsi Masyarakat Gampong Pante Kuyun Kabupaten Aceh Jaya Jannah, Rauzatul; Nurdin, Ambia; Putri, Rosalia
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i5.70

Abstract

Di Indonesia, para petani sering menggunakan insektisida untuk mengatasi hama karena mudah didapatkan dan efeknya cepat terlihat. Profenofos adalah salah satu insektisida yang disarankan untuk memerangi lalat buah. Pestisida pada umumnya dikenal sebagai pembasmi hama. Dalam sektor pertanian, berbagai senyawa kimia digunakan, termasuk pupuk dan pestisida. Studi ini adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium untuk menentukan tingkat pestisida dalam air irigasi sawah yang digunakan oleh warga Gampong Pante Kuyun, Aceh Jaya, dari Februari hingga Juni 2024. Sampel air diambil dari dua lokasi di sawah Gampong Pante Kuyun dan dianalisis di Laboratorium Ketahanan Pangan Provinsi Aceh. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada residu pestisida organofosfat terdeteksi di air sawah, dengan kadar di bawah batas maksimum yang diizinkan (0,1 ppm). Meskipun petani di area tersebut banyak menggunakan pestisida jenis organofosfat, tidak ditemukan residu pestisida dalam air, kemungkinan karena proses hidrolisis yang disebabkan oleh air, kondisi banjir, atau interaksi dengan mikroba. Proses degradasi lain yang dapat terjadi di ekosistem sawah yang tergenang air juga mungkin berpengaruh.
Mengaktualisasikan desa Peduli Kesehatan Keluarga dengan Edukasi Jamban Sehat untuk Masyarakat desa Cot Mee Kuala Pesisir Nagan Raya Zakiyuddin, Zakiyuddin; Ayuning, Dwi; Yarmaliza, Yarmaliza; Fitriani, Fitriani; Farisni, Teungku Nih; Safrizal, Safrizal; Reynaldi, Fitrah; Junaidi, Hasrah; Aniska, Tiara; Rinaldy, Rinaldy; Nurdin, Ambia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1977

Abstract

Permasalahan lingkungan bukan hanya sekedar fenomena alam, melainkan juga dipengaruhi secara signifikan oleh aktivitas manusia. Saat ini, peran manusia dalam menciptakan masalah lingkungan yang jauh lebih besar dan kompleks dibandingkan dengan faktor alam itu sendiri. Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak Buang AIr Besar Sembarangan (BABS). Perilaku Stop Buang Air Besar (BABS) diikuti dengan pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban sehat. Rencana PBL 2 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat sudah terlaksanankan selama 16 hari. Selain untuk memenuhi syarat matakuliah PBL 2 kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan hygiene dan sanitasi masyarakat Desa Cot Mee, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya. Sehingga dalam kegiatan ini di temukan pembentukan hardskill dan softskill secara langsung. Maka keberlanjutan dari kegiatan ini adalah agar terciptanya desa dengan derajat kesehatan masyarakat yang tinggi.
EFEK PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP PERILAKU EMOSIONAL PADA SISWA MAN MODEL BANDA ACEH TAHUN 2023 Amiruddin, Amiruddin; Nurdin, Ambia
Jurnal Penjaskesrek Vol. 10 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani, FKIP Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/penjaskesrek.v10i2.2326

Abstract

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian evaluasi kualitatif dengan metode deskriptif. Studi ini dilakukan di MAN Model Banda Aceh dan melibatkan 15 siswa, 1 wakil kepala sekolah, 1 guru bimbingan konseling, dan 1 guru pendidikan jasmani. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa era globalisasi telah berkontribusi pada perubahan pola perilaku siswa. Ketergantungan pada perangkat media sosial menjadi salah satu dampak utama, di mana siswa cenderung menghabiskan waktu yang lama di media sosial dan menjadi kurang aktif secara fisik. Selain itu, emosi siswa juga menjadi tidak stabil, mungkin karena tekanan sosial yang dihasilkan dari interaksi online. Penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku pasif dan penggunaan bahasa yang buruk dalam interaksi bisa menjadi dampak dari era globalisasi. Siswa cenderung lebih pasif dalam berinteraksi sosial dan menggunakan bahasa yang kurang sopan atau tidak sesuai norma dalam komunikasi sehari-hari. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendidikan fisik memiliki peran yang penting dalam mengatasi dampak negatif era globalisasi. Melalui kegiatan fisik, siswa dapat meningkatkan kemampuan perilaku sosial mereka dan juga meningkatkan kebugaran fisik. Aspek kekuatan siswa juga terbukti dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik yang dilakukan. Kesimpulannya, era globalisasi saat ini memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan siswa, termasuk pola perilaku dan kecenderungan yang disebabkan oleh ketergantungan pada perangkat media sosial, emosi yang tidak stabil, perilaku pasif, dan penggunaan bahasa yang buruk dalam interaksi. Namun, pendidikan fisik dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi dampak tersebut dengan meningkatkan kemampuan perilaku sosial siswa dan juga meningkatkan kebugaran fisik mereka.AbstractThis study was conducted at MAN Model Banda Aceh and involved 15 students, 1 deputy principal, 1 guidance and counseling teacher, and 1 physical education teacher. The data collection methods used in this research are observation, interviews and documentation. The research results show that the era of globalization has contributed to changes in student behavior patterns. Dependence on social media devices is one of the main impacts, where students tend to spend a long time on social media and become less physically active. In addition, students' emotions also become unstable, perhaps due to social pressure resulting from online interactions. This research also found that passive behavior and poor use of language in interactions could be the impact of the era of globalization. Students tend to be more passive in social interactions and use language that is less polite or not according to norms in daily communication. However, this research also shows that physical education has an important role in overcoming the negative impacts of the globalization era. Through physical activities, students can improve their social behavior skills and also improve physical fitness. Aspects of student strength are also proven to be influenced by the level of physical activity undertaken. In conclusion, the current era of globalization has a significant impact on student development, including behavioral patterns and tendencies caused by dependence on social media devices, unstable emotions, passive behavior, and poor use of language in interactions. However, physical education can be an effective solution in overcoming this impact by improving students' social behavioral abilities and also improving their physical fitness.
PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DALAM MENINGKATKAN MOTORIK DASAR PESERTA DIDIK KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR Amiruddin, Amiruddin; Nurdin, Ambia; Sabilla, Adelia Mauliza
Jurnal Penjaskesrek Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani, FKIP Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/penjaskesrek.v11i1.2873

Abstract

Guru pendidikan jasmani berperan penting dalam meningkatkan kemampuan motorik dasar peserta didik dengan menggunakan berbagai modifikasi media belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani sehingga ada beberapa guru disekolah masih kurang optimal terhadap proses pembelajaran motorik dasar pada peserta didik. Mengetahui peran guru PJOK menjadi pencapaian utama untuk meningkatkan motorik dasar pendidikan tingkat sekolah dasar. Hasil akan digambarkan secara narasi atau deskrisi dengan pendekatan kualitatif. Seluruh guru sekolah dasar Kecamatan Johan Pahlawan akan menjadi kunci utama penelitian ini yakni sebagai subjek sebanyak 12 orang guru PJOK. Peneliti menggunakan pendekatan via tanya jawab tatap muka juga observasi untuk mengumpulkan evidensi. Berdasarkan berkas didapat maka dapat dikemukakan selama ini guru mengajarkan materi motorik dasar sesuai dengan kurikulum K13 dan kurikulum merdeka agar dapat mengevaluasi sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah diterapkan ketika membangun sikap pemahaman serta keahlian anak didik dalam berbagai bentuk modifikasi yang dikombinasikan gerak melalui permainan yang menyenangkan. Pada saat proses pembelajaran guru memberikan contoh gerakan langsung seperti berjalan, berlari, melompat dan meloncat serta memperlihatkan contoh video/gambar-gambar kepada peserta didik. Permainan motorik dasar yang dikerahkan pengajar membuat peserta didik aktif ketika pembelajaran dilapangan. Namun selama proses pembelajaran dilakukan sebagian kecil siswa masih kurang aktif dalam melakukan gerakan yang diberikan. Hal ini terlihat pada hasil penilaian akhir yang sesuai dengan keaktifan peserta didik pada pembelajaran motorik dasar. Pembelajaran motorik dasar memberikan dorongan agar peserta didik aktif dengan memiliki kepribadian yang baik seperti kerja sama, bertanggung jawab serta kejujuran.AbstractPhysical education teachers has an important role to improving students' basic motor skills by using various modifications of learning media in physical education learning so there are some teachers who are still less than optimal in the basic motor learning process for students. Knowing the role of PJOK teachers is the main achievement for improving basic motor skills in elementary school level education. The results will be described narratively or descriptively using a qualitative approach. All elementary school teachers in Johan Pahlawan District will be the main key to this research, namely as subjects, 12 PJOK teachers. Researchers used an approach via face-to-face debriefing as well as observation to collect evidence. So, we accept that teachers have taught basic motoric material in accordance with the K13 curriculum and the sovereign curriculum so that they can evaluate the extent of the success of the learning that has been implemented when building academian attitudes of understanding and skills in various forms of modification combined with movement through fun games. During the learning process the teacher provides examples of direct movements such as walking, running, jumping and jumping and shows examples of videos/pictures to students. Basic motor games deployed by teachers make students active when learning in the field. However, during the learning process, a small number of students were still less active in carrying out the movements given. This can be seen in the final assessment outcome which are in accordance with the students' activeness when basic motor learning. Basic motor learning provides encouragement so that students are active by having good personalities such as cooperation, responsibility and honesty.
Program Klinik Kesehatan Keliling Berkolaborasi dengan PT. Mifa Bersaudara dan UPTD Puskesmas Meureubo di Desa Peunaga Ujong Kabupaten Aceh Barat Zakiyuddin, Zakiyuddin; Alamsyah, T.; Yarmaliza, Yarmaliza; Fitriani, Fitriani; Farisni, Teungku Nih; Safrizal, Safrizal; Reynaldi, Fitrah; Junaidi, Hasrah; Aniska, Tiara; Rinaldy, Rinaldy; Nurdin, Ambia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i4.2419

Abstract

Visi Indonesia sehat 2025 adalah tercapainya hak hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang dapat menjamin hidup dalam lingkungan yang sehat, perilaku masyarakat proaktif memelihara kesehatannya serta mampu melakukan akses dalam pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai yang 11 tertera dalam kebijakan pembangunan jangka panjang bidang kesehatan tahun 2005-2025. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh pendekatan, kebijakan, dan strategi program yang tepat serta sasaran yang jelas. Klinik Kesehatan Keliling Kolaborasi hadir sebagai solusi dengan menghadirkan layanan kesehatan langsung ke masyarakat, melibatkan tenaga kesehatan lintas profesi, serta berkolaborasi dengan pihak lokal. Akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas merupakan hak dasar setiap individu. Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat di daerah terpencil, pedesaan, maupun wilayah pinggiran kota yang menghadapi berbagai kendala dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Program Klinik Kesehatan Keliling Kolaborasi hadir sebagai solusi nyata untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melalui program ini, layanan kesehatan dasar dapat dihadirkan langsung ke tengah-tengah masyarakat, dengan melibatkan berbagai pihak seperti tenaga kesehatan lintas profesi, pemerintah daerah, serta organisasi masyarakat. Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terkait Program Klinik Kesehatan Keliling Kolaborasi antara Puskesmas dan PT. Mifa meningkatkan akses layanan kesehatan dasar secara langsung ke masyarakat di wilayah kerja terwujudnya komunikasi dan koordinasi yang lebih baik antara Puskesmas dan PT. Mifa sebagai mitra klinik kesehatan keliling, peningkatan mutu dan cakupan pelayanan kesehatan program prioritas melalui kolaborasi yang terstruktur, Peningkatan kesadaran dan literasi kesehatan masyarakat melalui edukasi, penguatan jejaring, terwujudnya pelayanan kesehatan yang responsif, terintegrasi, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Tinjauan Literatur: Pengaruh Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pencegahan Diare pada Anak Usia Sekolah di Aceh Utara Khairuman, Khairuman; Muzhar, Fahmil; Nurdin, Ambia; Dinen, Kiki Asrifa; Fitria, Ully; Rahayu, Dian
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1572

Abstract

The high number of diarrhea cases in school-age children is still a serious health problem in Indonesia, one of the main causes of which is poor handwashing habits. This study aims to determine the effect of handwashing behavior with soap on preventing diarrhea in school-age children. The method used is a literature review with article searches through three databases, namely Google Scholar, Science Direct, and PubMed. Article selection was carried out based on the PICOS framework with a focus on cross-sectional studies. Of the nine articles reviewed, eight of them stated a significant relationship between handwashing behavior with soap and a decrease in the incidence of diarrhea in school-age children. These results indicate that there is a significant relationship between handwashing behavior with soap and diarrhea prevention efforts. Therefore, it is recommended that further research expand search sources and use a more analytical PICOS study design to produce more in-depth and applicable findings.ABSTRAKTingginya kasus diare pada anak usia sekolah masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, yang salah satu penyebab utamanya adalah kebiasaan mencuci tangan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku cuci tangan pakai sabun terhadap pencegahan diare pada anak usia sekolah. Metode yang digunakan adalah literature review dengan pencarian artikel melalui tiga basis data, yaitu Google Scholar, Science Direct, dan PubMed. Seleksi artikel dilakukan berdasarkan kerangka PICOS dengan fokus pada studi berdesain cross-sectional. Dari sembilan artikel yang dikaji, delapan di antaranya menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan penurunan kejadian diare pada anak usia sekolah. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku mencuci tangan pakai sabun dan upaya pencegahan diare. Untuk itu, disarankan agar penelitian selanjutnya memperluas sumber pencarian dan menggunakan desain studi PICOS yang lebih analitik guna menghasilkan temuan yang lebih mendalam dan aplikatif.
Penyuluhan Pola Hidup Sehat dalam Pencegahan Tuberkulosis: Intervensi Edukasi di SMP 1 Kuta Makmur Aceh Utara Khairuman, Khairuman; Irama, Asep; Nurdin, Ambia; Dinen, Kiki Asrifa; Fitria, Ully; Rahayu, Dian
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1574

Abstract

Improving students’ understanding of tuberculosis (TB) prevention and healthy lifestyles is essential in promoting early health awareness. This study aimed to evaluate the effectiveness of counseling using a quantitative method at SMP Negeri 1 Kuta Makmur. The intervention involved educational lectures and the distribution of pre-test and post-test questionnaires to student respondents. The counseling covered the definition of TB, its causes, modes of transmission, prevention strategies, and the importance of adopting a healthy lifestyle, such as maintaining personal hygiene, eating nutritious food, and exercising regularly. Pre-test results showed that only 26.7% of students had good knowledge of TB and healthy living. After the counseling session, this figure significantly increased to 86.7%. The 60% improvement indicates that the lecture method was effective in enhancing student knowledge. Therefore, counseling using a quantitative approach has proven to have a positive impact on students' understanding. It is recommended that similar activities be conducted regularly and further developed using more analytical study designs, such as the PICO(S) framework, to yield more comprehensive and applicable result.ABSTRAKPeningkatan pemahaman siswa tentang pencegahan tuberkulosis (TB) dan gaya hidup sehat sangat penting dalam upaya promotif dan preventif kesehatan sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas konseling menggunakan metode kuantitatif di SMP Negeri 1 Kuta Makmur. Kegiatan dilakukan melalui ceramah edukatif dan pembagian kuesioner pre-test dan post-test kepada siswa sebagai responden. Materi konseling mencakup pengertian TB, penyebab, cara penularan, langkah pencegahan, serta pentingnya gaya hidup sehat, seperti menjaga kebersihan, konsumsi makanan bergizi, dan olahraga rutin. Hasil pre-test menunjukkan hanya 26,7% siswa yang memiliki pengetahuan baik tentang TB dan gaya hidup sehat. Setelah sesi konseling, angka tersebut meningkat signifikan menjadi 86,7%. Peningkatan sebesar 60% ini menunjukkan bahwa metode ceramah efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa. Dengan demikian, konseling berbasis pendekatan kuantitatif terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan siswa. Disarankan agar kegiatan serupa dilakukan secara rutin dan dikembangkan lebih lanjut dengan desain studi yang lebih analitis, seperti pendekatan PICO(S), untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif dan aplikatif.
Demographic Profile and Illness Symptoms of Artisanal Gold Miners in Ujung Padang Rasian Health Center Area, South Aceh Lensoni, Lensoni; Putri, Rosalia; Rosdiana, Eka; Rizki, Muhammad; Diffa , Farah; Karma, Taufiq; Nurdin, Ambia
Gema Lingkungan Kesehatan Vol. 23 No. 3 (2025): Gema Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gelinkes.v23i3.257

Abstract

ABSTRACT This study aims to analyze the relationship between demographic characteristics and clinical symptoms experienced by artisanal gold mine workers due to mercury exposure at the UPTD Rasian Ujung Padang Community Health Center Work Area, South Aceh District, Aceh Province. A quantitative descriptive design with a cross-sectional survey approach was employed. The results showed that the most commonly reported chronic toxicity symptoms were headaches (34 respondents), coughing and pain during urination (24 respondents), pelvic pain (23 respondents), and nausea (22 respondents). Regarding acute toxicity symptoms, the majority of respondents experienced muscle cramps (17 respondents), headaches (16 respondents), irritability (3 respondents), and insomnia (2 respondents). Correlation tests indicated that gender was not significantly associated with disease symptoms (p-value = 0.66 > 0.05), while age (p-value = 0.00 < 0.05), education level (p-value = 0.00 < 0.05), and length of employment (p-value = 0.01 < 0.05) showed significant associations. In conclusion, age, education level, and length of employment were significantly associated with the clinical symptoms experienced by artisanal gold mine workers.