Articles
Analisis Masalah Efektivitas Pelaksanaan Pembinaan Kemandirian di Rutan Kelas 1 Depok Dengan Diagram Fishbone
Adia Melati;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8506
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektifitas pembinaan kemandirian di dalam RUTAN KELAS 1 DEPOK. Pembinaan kemandirian yang dilaksanakan di Rutan Depok berupa pembinaan keterampilan kepada narapidana dalam bentuk skill pekerjaan yang dapat dipergunakan narapidana nanti saat keluar dari Lapas/Rutan sebagai bekal agar pada saat proses reintegrasi narapidana memiliki keterampilan yang dapat dipergunakan untuk bekerja sehingga meminimalisir terjadinya pengulangan tindak kejahatan kembali (residivisme). Perlu penyelesaian dan pengidentifikasian lebih lanjut tentang apa masalah yang terjadi karna kurang efektifnya pembinaan kemandirian terutama pada bagian BIMGIAT . Maka dari itu saya membuat suatu Penelitian dengan menggunakan Diagram Fishbone. Setelah mengidentifikasi penyebab yang terjadi tahap selanjutnya adalah membuat rekomendasi dari akar penyebab yang ada agar bisa diimplementasikan dengan benar dan efektif.
Urgensi Pembinaan Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana di Luar Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Vido Havidar Hasanu;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8508
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pentingnya pembinaan anak yang berhadapan dengan Hukum khususnya anak sebagai pelaku tindak pidana yang sudah putus pengadilan dan harus menjalani masa pidana di luar Lembaga Pembinaan Khusus Anak bagi tumbuh kembang dan masa depan anak. Pada Dasarnya Anak berhak untuk mendapat suatu perlindungan yang khusus untuk melindungi harkat dan martabat tersebut. Perlindungan khusus tersebut utamanya adalah perlindungan dalam hukum pada suatu sistem peradilan. Metode yang dipilih dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pengumpulan sumber data dari observasi serta studi literatur. Hasil dari penelitian ini menghasilkan pernyataan bahwa Pembinaan anak sebagai pelaku tindak pidana di luar Lembaga Pembinaan Khusus Anak menjadi urgensi yang harus menjadi perhatian. Pembinaan ditengah keluarga merupakan upaya khusus yang bisa dilakukan dengan senantiasa memberikan pembinaan, pengajaran, pengawasan supaya anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Keefektifan Penyelesaian Perkara Pidana Anak Melalui Restorative Justice Kasus Penganiayaan Siswa SMAN 3 Jakarta
Rifki Aditia Iskandar;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8544
Penerapan konsep restorative justice memiliki kerangka untuk bisa mengetahui alternatif apa yang bisa digunakan sebagai penyelesaian dalam perkara pidana yang terjadi pada anak tanpa adanya pemberian sanksi dalam bentuk pidana. Solusi alternatif dilaksanakan untuk mencapai keadilan yang manusiawi. Rekonsiliasi merupakan inti dari pelaksanaan restorative justice, menghormati hak tiap individu, korban, maupun pihak yang melakukan perbuatan tersebut melalui cara mediasi. Penulisan ini dibuat bertujuan untuk (1) Mengetahui peranan dan efektifitas dari Restorative Justice dalam penyelesaian pidana anak, dan (2) Mengetahui Restorative Justice sebagai penyelesaian masalah yang menjawab semua tantangan Pemasyarakatan. Adapun metode penulisan yang digunakan pada penulisan yang dilakukan oleh peneliti ini adalah metode kualitatif dan penyelidikan hukum normatif. Teknik perolehan data menggunakan survei dokumenter, yaitu survei terhadap berbagai dokumen yang terkait baik dengan dokumen mengenai hukum peraturan UU serta berbagai dokumen yang memiliki relevansi terhadap topik yang dibahas. Penyelidikan hukum dilakukan dengan menyelidiki bahan pustaka dan data sekunder, atau dengan melakukan penyelidikan yang dirancang untuk menyelidiki aturan dan prinsip hukum. Setelah melakukan analisis kasus maka dapat diketahui bahwa restorative justice yang dijalankan pada permasalahan penganiayaan yang dilakukan oleh 5 senior kepada seorang adik kelasnya di SMAN Jakarta 3, berperan untuk bisa menjalankan keadilan baik kepada korban, keluarga korban, dan juga kepala pelaku. Selain itu Penggunaan mekanisme restorative justice pada kasus penganiayaan anak SMA 3 Jakarta ini sebenarnya tidak bisa langsung dikatakan pihak yang paling dintungkan adalah korban ataupun pelaku hal tersebut karena baik kedua pihak apabila dilihat melalui hukum tetap mendapatkan haknya masing-masing.
Dampak Over Crowded Terhadap Gangguan Keamanan Dan Ketertiban Di Lembaga Permasyarakatan (Study Case Lapas Narkotika Kelas II A Jakarta)
Maleakhi Sondrara Harefa;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8546
Over kapasitas yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan bukan sekedar permasalahan biasa. Hal ini mengingat pelanggar hukum di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga memicu potensi terjadinya Gangguan Keamanan dan Ketertiban di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode Hukum Normatif. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa Regulasi yang ada saat ini terbukti belum efektif dalam menekan jumlah Warga Binaan di dalam Lapas. Sehingga peluang terjadinya keributan dan kericuhan antar sesama Warga Binaan masih mungkin terjadi. Oleh sebab itu perlu adanya Regulasi tambahan agar Gangguan Keamanan dan Ketertiban tidak menggangu proses pembinaan Warga Binaan di dalam Lapas.
Analisis Pencegahan Penularan Covid-19 Di Rutan/Lapas Menggunakan Diagram Fishbone
Yustin Ayu Kartika Wijayanti;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8658
Seluruh negara sekarang ini sedang merasakan pandemi Covid-19 yang membuat seluruh masyrakatnya cemas dan waspada terkait persebaran virus ini, hal tersebut juga dirasakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan yang berada di Lembaga Pemasyarakatan ditengah kondisi pendemi mereka penuh sesak akibat overcrowding, melihat keadaan tersebut maka perlunya langkah-langkah strategis dan kebijakan yang harus dilakukan. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah yang diambil Kementrian Hukum dan Ham dalam pencegahan Covid-19 ditengah kondisi Lembaga Pemasyarkatan yang sekarang. Metode yang dipergunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatifdeskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kementrian Hukum dan Ham telah melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan melalui keputusan menteri seperti; WFH, penerapan protokol kesehatan yang ketat, penundaan, pengalihan tahanan dan penggunaan video confrence pada sistem sidang online serta program pembebasan narapidana melalui asimilasi dan hak integrasi.
Upaya Meningkatkan Motivasi Narapidana Melalui Pondok Pesantren Guna Menekan Angka Residivis pada Lapas Purwodadi
Novita Setya Wardani;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8704
Lembaga pemasyarakatan memiliki fungsi untuk membina narapidana agar menjadi manusia yang seutuhnya. Dalam KUHP Indonesia tentang pengulangan kejahatan disebutkan sekumpulan perbuatan tindak pidana yang bisa menimbulkan pengulangan kejahatan. Banyak faktor yang menimbulkan seseorang melakukan tindak pidana. Pembinaan kepribadian melalui pondok pesantren merupakan langkah mendasar untuk mempelajari nilai-nilai spiritual narapidana. Program pondok pesantren ini wajib diikuti oleh narapidana, namun tidak sedikit narapidana yang memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti pembinaan tersebut. Pada akhirnya narapidana menjalani program pembinaan ini tidak didasari dengan keinginan dari hati melainkan hanya menggugurkan kewajiban saja. Oleh karena itu, perlu adanya motivasi narapidana agar dapat mengikuti program pondok pesantren dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Karena melalui program pondok pesantren ini mampu memberikan bekal agama yang baik bagi narapidana ketika bebas dan diharapkan tidak mengulangi tindak pidana kembali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui sumber data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan bersama responden yang berperan penting dalam kegiatan pembinaan kepribadian melalui pondok pesantren ini. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan motivasi narapidana dilakukan dengan metode baru dan dukungan dari keluarga maupun lingkungan sekitar.
Upaya Penanggulangan Peredaran Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Lahat
Iklim Fernandes;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8774
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisa upaya penanggulangan peredaran narkoba di lemabaga pemasyaratakan Klas II A Lahat. Dalam penelitian ini perumusan masalah yang angkat atau dibahas ialah : 1.Langkah apa yang dilakukan dalam menanggulangi peredaran narkoba yang ada di di Lemabaga Pemasyarakatan Klas II A Lahat ? dan 2. Dalam menanggulangi peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan, kendala dan hambatan apa yang ditemukan dalam pelaksanaan nya ? dalam penelitian ini metode yang digunakan pendekatan yuridis empiris. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa 1. Upaya penanggulangan peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan klas ii a lahat belum optimal karena masih banyak potensi beredarnya narkoba didalam lembaga pemasyarakatan terkhusus di lembaga pemasyarakatan klas ii a lahat. 2. Kendala dan hambatan yang terjadi yaitu masih kurang memadai dari aspek saran dan prasaran, wawasan dan pengetahuan petugas tentang narkoba masih kurang, belum begitu mengetahui dengan baik dana tata letak lokasi lembaga pemasyarakatan berada di lingkungan masyarakat yang mengakibatkan potensi celah masuknya narkoba ke dalam lapas sangat besar. Saran yang dapat diberikan adalah Meningkatkan dan melakukan penambahan sarana dan prasarana bahkan dari sisi SDM juga perlu ditambah sehingga pengawasan yang dilakukan dapat lebih selektif dan Tindakan kordinasi dari berbagai instansi terkait seperti kepolisian, BNN, Media dan lain lainnnya dalam menjadi dukungan dalam upaya pemberantasan narkoba
Analisis Pembinaan Kegiatan Kerja Yang Kurang Maksimal di Lapas Kelas IIa Tangerang
Nalom Mikhael Ronald Simangunsong;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8784
Dalam Lembaga Pemasyarakatan Program pembinaan menjadi salah satu dari hak dan kewajiban yang dimiliki oleh Warga Binaan Pemasyarakatan. Pembinaan itu sendiri bertujuan untuk mengembangkan sumber daya di Lapas Kelas IIA Tangerang yang mana bertujuan agar mengoptimalkan segala sumber daya yang ada. Fokus masalah ini adalah pembinaan kegiatan kerja yang kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui factor apa saja yang menyebabkan pembinaan kegiatan kerja berjalan kurang maksimal melalui wawancara yang kemudian datanya diolah dan disajikan dalam bentuk diagram fishbone. Hasil dari penelitian ini adalah perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana serta pelatihan dan sosialisasi mengenai kegiatan kerja bagi Warga Pemasyarakatan dan Petugas Pemasyarakatan.
Keadilan Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan
Wahyu Abdillah Somantri;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8795
Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia masih jadi sorotan publik sebab sering hadapi bermacam permasalahan yang tidak kunjung berakhir, mulai dari over kapasitas serta terbentuknya aplikasi pungutan liar. Oleh sebab itu, buat mengenali model pembinaan untuk narapidana hingga diadakan riset supaya tidak terlepas dari suatu dinamika yang bertujuan membagikan bekal kepada narapidana dalam mengalami kehidupan sehabis menempuh masa hukuman( leluasa), sehingga kala mereka keluar dari Lembaga Pemasyarakatan mereka sudah siap berbaur dengan warga. Riset dicoba di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dimana seluruh ketentuan serta ataupun kebijakan terpaut pemasyarakatan terbuat serta dikeluarkan. Bersumber pada perihal tersebut, hingga diformulasikan pokok kasus menimpa gimana pola serta metode pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan serta gimana prinsip hak asasi manusia diintegrasikan ke dalam formulasi kebijakan manajemen pemasyarakatan. Tata cara riset yang digunakan merupakan tata cara riset deskriptif analisis dengan melaksanakan pendekatan secara kualitatif. Ada pula hasil dari riset ini ialah penerapan hak- hak Narapidana masih hadapi hambatan paling utama berkenaan dengan pelaksanaan hak- hak bersyarat. Ada sebagian persyaratan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah cenderung tidak harmonis dengan Undang- undang sehingga bisa menunda ataupun meniadakan hak- hak tertentu buat jangka waktu tertentu. Bersumber pada hasil riset tersebut, hingga bisa dianjurkan supaya Pemerintah melaksanakan pergantian Undang- undang No 12 Tahun 1995
Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Menular di Lapas Kelas IIA Purwokerto
Ivan Julian Kurnianto;
Padmono Wibowo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8800
Sebelum pandemi Covid-19, tingkat penyakit menular di dalam Lapas Kelas IIA Purwokerto sudah relatif tinggi. Tahanan dan narapidana yang tinggal di dalam ruangan tertutup lainnya sangat beresiko tertular penyakit menular pernapasan seperti ISPA,TBC dan Covid-19. Oleh karena itu, tindakan pencegahan harus dilakukan dengan upaya penerapan protokol kesehatan. Permasalahan penelitian yaitu bagaimana penerapan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit menular (study kasus Covid-19) di Lapas Kelas IIA Purwokerto dan apakah saja hambatan dalam Penerapan Protokol Kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit menular (study kasus Covid-19) Lapas Kelas IIA Purwokerto. Tujuan dari penelian ini mengatahui bagaimana penerapan protokol kesehatan di Lapas Kelas IIA Purwokerto dalam upaya pecegahan penyakit menular dan menganalisa hambatan apa saja di alami Lapas Kelas IIA Purwokerto dalam penerapan protokol kesehatan. Metode yang digunakan Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif yang menggunakan sumber Data Primer melalui observasi dan wawancara kepada kepala Lapas, tenaga kesehatan,petugas pemasyaraktan serta tahanan dan narapidana dan Data Sekunder study kepustakaan.