Claim Missing Document
Check
Articles

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA HAMIL KARYA PUTUT BUCHORI (Kajian Sosiologi Sastra) Najwatul Auliah; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2291

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi kritik sosial dalam naskah drama Hamil yang ditulis oleh Putut Buchori dengan pendekatan sosiologi sastra berpijak pada teori Soerjono Soekanto. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi sejumlah isu sosial yang ditampilkan dalam naskah itu, seperti kemiskinan, kejahatan, disfungsi keluarga, tantangan yang dihadapi generasi muda pada zaman modern, kependudukan, pencemaran lingkungan, serta kendala birokrasi. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis konten terhadap teks drama. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa Hamil tidak sekadar mencerminkan kondisi sosial masyarakat perkotaan masa kini, tetapi juga memberikan kritik terhadap sistem dan struktur sosial yang tidak seimbang. Melalui karakter dan alur, Putut Buchori menggambarkan realitas sosial yang rumit dan menyoroti pengaruh ketidakadilan struktural terhadap kehidupan individu dan keluarga. Kajian ini menegaskan bahwa karya sastra mampu berfungsi sebagai alat yang efektif untuk menyampaikan kritik sosial sekaligus mendorong kesadaran kolektif mengenai berbagai isu yang dihadapi oleh masyarakat modern.
ANALISIS NILAI SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA DIAMKU ADALAH SEBUAH KERINDUAN KARYA RUDI REMAKONG (SOSIOLOGI SASTRA) Fiona Aulia Rosanti; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2295

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai sosial dalam naskah drama Diamku Adalah Sebuah Kerinduan karya Rudi Remakong melalui pendekatan sosiologi sastra. Drama ini merepresentasikan dinamika emosi dan hubungan antarmanusia dalam menghadapi kerinduan, tekanan sosial, dan ketenangan yang sarat makna. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi terhadap dialog dan tindakan para tokohnya. Berdasarkan teori Zubaedi, penelitian ini berfokus pada tiga kategori nilai sosial: kasih sayang, tanggung jawab, dan keserasian hidup. Hasil analisis menunjukkan bahwa naskah ini mengandung beragam ekspresi kasih sayang seperti cinta, pengabdian, panjang umur, kekeluargaan, dan kepedulian. Nilai tanggung jawab dilihat dari sikap menerima, kewajiban moral, dan kedisiplinan tokoh dalam menjaga perasaan dan hubungan. Mengenai nilai keserasian hidup yang diwujudkan dalam upaya para tokoh menciptakan keadilan dan kerja sama di tengah konflik. Drama ini tidak hanya menyuguhkan cerita yang emosional dan puitis, tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang relevan dengan kehidupan modern. Melalui diam dan kerinduan, drama ini mengajarkan makna pengorbanan, keberanian mencintai, serta pentingnya menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
MEMBONGKAR IDENTITAS TOKOH SULUNG: ANALISIS DEKONSTRUKSI PADA NASKAH DRAMA BAPAK KARYA BAMBANG SOELARTO Afra Azizah; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna paradoks dalam karakter tokoh Sulung dalam naskah drama Bapak karya Bambang Soelarto melalui pendekatan dekonstruksi Jacques Derrida. Drama ini menggambarkan konflik keluarga yang berlatarkan situasi perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan tokoh Sulung yang digambarkan sebagai penghianat namun memiliki sisi toleransi dan penghormatan terhadap nilai keluarga. Dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif dan teknik analisis dekonstruktif, penelitian ini membongkar oposisi biner dalam teks untuk mengungkap makna tersembunyi dan ambiguitas karakter. Dengan pendekatan dekonstruksi Jacques Derrida, peneliti menemukan bahwa tokoh Sulung tidak sesederhana antagonis, tetapi juga menyimpan nilai-nilai toleransi, penghormatan kepada keluarga, dan keraguan batin. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh Sulung merefleksikan kontradiksi dan paradoks sosial-budaya yang kompleks, yang memperkaya interpretasi terhadap karakter dan pesan dalam drama. Penelitian ini menyarankan pentingnya pendekatan dekonstruksi dalam memahami lapisan makna dalam karya sastra, khususnya untuk mengungkap tafsir yang tersembunyi dari karakter yang ambigu dan kontradiktif, serta mendorong pembaca untuk tidak terpaku pada penilaian yang bersifat absolut.
NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA AIR KERUH BERLUMUR SAMPAH KARYA FITA FEBRIANA Niken Larasati; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2327

Abstract

Karya sastra adalah sebuah hasil seni yang dihasilkan oleh manusia. Dengan eksistensinya, karya sastra memungkinkan individu untuk mengeksplorasi berbagai pengetahuan, nilai sosial dan budaya, serta prinsip-prinsip kehidupan dan tradisi yang terdapat dalam masyarakat. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang termasuk dalam kategori fiksi, di mana penyajiannya didasarkan pada imajinasi atau kreasi pengarang. Seperti yang diungkapkan oleh Arditiya (2016:114), apabila peristiwa-peristiwa dalam masyarakat dituangkan ke dalam karya sastra, maka bentuknya bisa berupa tulisan, seperti dalam novel. Dalam ranah pendidikan, sastra dijadikan materi ajar di sekolah. Hal ini karena karya sastra berkaitan dengan berbagai masalah yang ada dalam dunia pendidikan. Stanton (2007:90) menjelaskan bahwa novel adalah karya sastra yang bisa menghadirkan atau mengembangkan karakter dalam situasi sosial yang kompleks, dengan melibatkan interaksi antara banyak individu, serta kisah yang diceritakan secara urut dan mendetail. Salah satu ciri khas novel adalah narasi yang disajikan secara lengkap dan rumit, yang artinya banyak peristiwa yang diceritakan dalam novel tersebut, di mana kejadian-kejadian itu disusun secara bertahap atau memiliki alur sehingga pembaca dapat memahami isi novel dengan baik.
ANALISIS FEMINISME PADA NASKAH DRAMA “TUMIRAH: POTONG UPAH” KARYA JONED SURYATMOKO DENGAN PERSPEKTIF FEMINISME MARXIS Choirotul Umam; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2357

Abstract

Penelitian ini mengkaji bentuk-bentuk terhadap perempuan dalam naskah drama “Tumirah: Potong Upah” karya Joned Suryatmoko dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis wacana kritis. Fokus kajian ini terletak pada representasi konkret problematika struktural yang dihadapi oleh perempuan kelas pekerja dalam masyarakat kapitalis. Drama ini merepresentasikan realitas sosial melalui tokoh Tumirah yang mengalami berlapis-lapis, mulai dari eksploitasi tenaga kerja, pemotongan upah secara sepihak, hingga beban kerja domestik yang tidak mendapatkan pengakuan maupun peningkatan. Analisis dilakukan terhadap dialog dan struktur dramatis yang membangun narasi subordinasi perempuan dalam sistem produksi kapitalis. Dengan menggunakan kerangka teori feminisme Marxis, penelitian ini menemukan bahwa emansipasi perempuan kelas bawah tidak cukup diwujudkan melalui kesetaraan gender semata, melainkan menuntut perubahan radikal terhadap struktur reformasi ekonomi dan hubungan produksi yang timpang. Oleh karena itu, karya ini tidak hanya berfungsi sebagai kritik sosial, tetapi juga sebagai bentuk perlawanan ideologi terhadap sistem yang menindas perempuan secara simultan dalam ranah publik dan domestik. Penelitian ini menekankan pentingnya integrasi antara perjuangan kelas dan pembebasan perempuan dalam agenda keadilan sosial yang lebih luas.
KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA GEMPA KARYA B. SULARTO: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Siti Nur Hidayah; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2371

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kritik sosial dalam naskah drama Gempa karya B. Sularto dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Drama ini mengangkat konflik kekuasaan dan diskriminasi gender dalam lingkungan militer pasca revolusi. Melalui tokoh-tokohnya, seperti Mayor, Kapten, dan Letnan perempuan, naskah ini menyuarakan kritik terhadap ketimpangan gender, penyalahgunaan kekuasaan, pembangkangan terhadap struktur komando resmi, serta praktik manipulatif demi kepentingan pribadi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik baca dan catat serta analisis isi. Data berupa kutipan-kutipan yang memuat kritik sosial dianalisis secara mendalam untuk mengungkap makna sosial yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah ini bukan hanya sekadar karya seni panggung, tetapi juga menjadi media refleksi sosial yang menggambarkan persoalan ideologis dan moral yang kompleks dalam sistem kemiliteran. Kritik sosial yang dikemukakan penulis melalui naskah Gempa tidak hanya menyentuh tataran struktural, tetapi juga ideologis dan psikologis, serta mencerminkan kegelisahan terhadap kondisi sosial-politik yang timpang. Dengan demikian, karya ini memiliki nilai edukatif dan reflektif yang tinggi bagi pembaca maupun penonton.
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NASKAH DRAMA MATAHARI ½ MATI KARYA A. REGO SUBAGYO (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) Astuti Dwi Utami; Aprillia Duwi Wulandari; Rochwati; Almanda Prameswari; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2384

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakterisasi dan konflik batin tokoh utama dalam naskah drama Matahari ½ Mati karya A. Rego Subagyo dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra, khususnya teori psikoanalisis Sigmund Freud. Drama ini mengangkat realitas kehidupan keluarga petani miskin yang mengalami tekanan ekonomi dan sosial akibat absennya figur ayah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data utama berupa naskah drama. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh utama, Kardi, mengalami konflik batin yang kompleks yang mencerminkan dominasi aspek id, ego, dan superego secara bergantian. Dorongan id memunculkan sikap pasif dan pelarian dari kenyataan, ego berperan dalam pengendalian diri dan adaptasi terhadap realitas sosial, sedangkan superego memicu rasa tanggung jawab dan moralitas terhadap kondisi keluarga. Konflik batin ini menjadi gambaran konkret tentang dampak psikologis dari tekanan sosial dan ekonomi dalam keluarga marginal.
PANDANGAN MAHASISWA PBSI SEMESTER 4 KELAS A ANGKATAN 2023 TERHADAP NASKAH DRAMA MATAHARI ½ MATI KARYA A. REGO SUBAGYO (KAJIAN RESEPSI SASTRA Tri Lestari; Andini Rahmawati; Najwatul Auliah; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2385

Abstract

Penelitian ini membedah Matahari 1/2 Mati melalui pendekatan resepsi sastra, yaitu teori yang menempatkan pembaca sebagai elemen penting dalam membentuk makna teks. Naskah drama Matahari ½ Mati karya A. Rego Subagyo menceritakan kehidupan sebuah keluarga petani miskin di desa terpencil yang mengalami kesulitan ekonomi dan sosial, ditambah ketiadaan sosok ayah. Penelitian ini menganalisis naskah tersebut menggunakan pendekatan resepsi sastra, yang menekankan peran pembaca dalam memahami makna teks. Analisis dilaksanakan oleh amahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan sastra, memberikan sudut pandang yang berinformasi dan reflektif. Pembaca diharapkan melakukan perenungan kritis terhadap konteks, simbol, dan struktur dramatik yang ada. Pendekatan ini diyakini mampu mengungkap makna yang beragam dalam naskah, serta memperkaya pemahaman tentang isu sosial dan budaya. Jenis penelitian mencakup penelitian lapangan dengan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif, menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data. Keluarga dalam naskah ini menghadapi berbagai konflik. Dengan pendekatan resepsi, analisis ini menunjukkan pentingnya naskah ini sebagai bahan ajar yang memperkaya wawasan dan membangun karakter manusia. Matahari sebagai simbol dalam naskah ini menerangi kesadaran akan pendidikan yang berakar pada realitas dan nilai-nilai kemanusiaan.
ANALISIS SUBORDINASI, STEREOTIPE, DAN SOSIALISASI PERAN GENDER: KAJIAN FEMINISME NASKAH DRAMA INONG: DONGENG RUMAH JALANG KARYA CUCUK ESPE Aprillia Duwi Wulandari; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2387

Abstract

Penelitian ini mengkaji naskah drama INONG: Dongeng Rumah Jalang karya Cucuk Espe melalui pendekatan feminisme sastra, khususnya teori feminisme dari Mansour Fakih. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan aspek-aspek feminisme dalam naskah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data utama berupa naskah drama. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh Inong mengalami subordiniasi, stereotipe, dan sosialisasi ideologi nilai peran gender. Subordinasi yang dialami tokoh Inong menggambarkan bahwa perempuan mengalami ketidakdilan gender, perempuan diposisikan lebih rendah dari laki-laki. Stereotipe yang terdapat pada naskah menunjukkan perempuan dikonstruksi secara sosial dengan peran yang harus patuh kepada laki-laki, hal ini mengungkapkan bahwa pandangan tradisional masih melekat dalam masyarakat. Sosialisasi ideologi nilai peran gender memperlihatkan bagaimana sebuah norma dan nilai sosial dapat membentuk peran perempuan yang menyebabkan perempuan harus selalu menerima posisi pembatasan peran dalam kehidupan. Kesimpulannya naskah drama Inong: Dongeng Rumah Jalang karya Cucuk Espe menjadi cerminan kondisi sosial masyarakat saat ini tidak hanya menggambarkan subordinasi, stereotipe dan sosialisasi peran gender.
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NASKAH DRAMA “KARTINI BERDARAH” KARYA AMANATIA JUNDA S. DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA Diva Crishta Bella; Faryda Qurrotaa’yun; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2389

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter tokoh utama dalam naskah drama Kartini Berdarah karya Amanatia Junda S. menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Pendekatan psikologis digunakan untuk mengkaji dinamika serta karakter tokoh utama dalam naskah drama. Melalui metode deskriptif kualitatif, analisis difokuskan pada dinamika kepribadian tokoh Kartika, terutama bagaimana aspek id, ego, dan superego membentuk tindakannya, konflik batin, serta transformasi psikologisnya sepanjang cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kartika mengalami tekanan psikologis yang kompleks akibat penolakan sosial, tuntutan keluarga, dan kekerasan simbolik dari lingkungan sekitarnya. Dorongan bawah sadar (id) mendorongnya untuk mencari pengakuan dan cinta, sementara ego berusaha menengahi kenyataan pahit yang dihadapi, dan superego memunculkan rasa bersalah serta konflik moral yang mendalam. Konflik internal ini menyebabkan munculnya kepribadian ganda yang tragis. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan psikoanalisis efektif untuk mengungkap kedalaman makna dalam karya sastra serta memberikan pemahaman terhadap kondisi psikologis tokoh secara lebih komprehensif.