Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN TEMPAT PENYIMPANAN SPUN PILE DAN MINI PILE DI LOKASI PADAT AKTIVITAS (STUDI KASUS GEDUNG LABORATORIUM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK) Asnah, Nurul; Mulyani, Endang; Rafie, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.253 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.33592

Abstract

Penempatan pile dirancang dengan kondisi tanah lempung yang sebagian besar ada di daerah Pontianak. Digunakan variabel fungsi objektif Traveling Distance (TD) dan Safety Index (SI) seminimal mungkin dari skenario yang dibuat. Pemindahan tata letak dilakukan sebanyak tiga skenario. Selain penentuan tata letak yang optimal, dilakukan juga penyesuaian terhadap situasi dan kondisi terhadap tanah yang ada dilokasi perletakan. Penyesuaian kondisi tanah meliputi material yang digunakan untuk permukaan tanah, luasan yang diperlukan dan site plan keseluruhan dari pelabuhan menuju lokasi proyek. Dari ketiga skenario didapat hasil nilai TD minimum sebesar 4079 meter dan nilai (SI) minimum sebesar 161,44 meter yang ada pada skenario 3 dengan mengalami penurunan 0,48% untuk TD dan 29,58% untuk SI dari kondisi eksisting. Material tambahan pelapis pile digunakan geotextile sebanyak 3 lembar dengan luas 48 m2  dan balok kayu persegi sebanyak 6 batang. Selisih pekerjaan pondasi dan kedatangan pile adalah 146 hari dan juga termasuk lama pile di penyimpanan sebelum dipancang.Kata kunci: site facility, Traveling Distance, Safety Index, situasi perletakan , kondisi tanah, waktu pekerjaan pondasi.
PENERAPAN K3 KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC PADA PEKERJAAN AKSES JALAN MASUK (STUDI KASUS : JL. PROF. DR. H. HADARI NAWAWI) Rifani, Yuda; Mulyani, Endang; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.417 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.26373

Abstract

“Keselamatan dan Kesehatan Kerja” (K3) is an effort to overcome potential hazards or health and health risks that may occur. Occupational Safety Risk is still commonly overlooked. The construction service industry is one of the industrial sectors that has the risk of work accident. Frequent occurrence of work accidents on construction projects caused less attention K3.In research and this final project will be examined about the implementation of K3 on construction project. The first thing to do is to identify what K3 risks are likely to occur in building construction work and analysis of those risks. The risk analysis is to know the risk of K3 most common in building construction work based on the result of questionnaires distributed to respondents who work on building construction work. The risk of K3 will be analyzed by using HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment & Risk Control) method. Furthermore, we will conduct risk control to provide solutions to the health and safety risks that have been analyzed.In this study, the highest risk for workers is the activity of mobilization of heavy equipment on new building construction by using wheel truck > 8 can squeeze or crash the worker who work on road access with value 15,10. While the highest risk for non-workers is heavy equipment mobilization activity using wheel truck > 8 and material mobilization using wheel truck <8 on new building construction with risk can squeeze or crash non-worker who is passing in access road with value 14,60 and 11.18.Based on the analysis, the risk control alternatives are made to minimize the possible health and safety risks in the access of building road and the building infrastructure among others: to prepare the security officer to perform the escort during the mobilization of equipment, schedule the mobilization activities of the equipment and materials, safety barriers, road barriers, traffic cones, mounting signs, providing APD (Alat Pelindung Diri) for workers, providing counseling to workers to be vigilant when doing roadside activities, around excavated pits or borders, providing adequate lighting , providing special heavy vehicle parking locations, providing security officers / supervisors when heavy equipment operates and also when loading material unloaded with dump truck, clean the material entering the road area periodically. Keywords: Implementation of “Keselamatan dan Kesehatan Kerja” (K3), HIRARC, Work Accident
MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI Sari, Novita; Mulyani, Endang; M.Nuh, Safarudin
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.801 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.16159

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian suatu tujuan proyek. Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum masih sering terabaikan. Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki resiko kecelakaan kerja. Sering terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi diakibatkan kurang diperhatikannya Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3). Pada penelitian dalam Tugas akhir ini akan diteliti mengenai manajemen resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi terutama konstruksi gedung. Hal pertama yang dilakukan yaitu mengidentifikasi resiko K3 apa saja yang mungkin terjadi pada pekerjaan konstruksi gedung. Setelah didapat resiko – resiko yang mungkin terjadi , dilakukan analisa resiko. Analisa resiko tersebut untuk mengetahui resiko K3 yang paling sering terjadi pada pekerjaan konstruksi gedung berdasarkan pendapat orang – orang yang bekerja pada pekerjaan konstruksi gedung melalui penyebaran kuisioner di lapangan. Besarnya resiko K3 nantinya akan dianalisa dengan menggunakan metode Fine. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi resiko dan terakhir yang dilakukan yaitu memberikan pengendalian resiko. Pada penelitian ini diperoleh resiko tertinggi yaitu resiko terjatuh dari ketinggian pada pekerjaan instalasi formwork (bekisting) sebesar 232,18. Dari Nilai resiko tersebut, resiko terjatuh dari ketinggian termasuk ke dalam level resiko Priority 1 yaitu perlu dilakukan penanganan secepatnya. Penanganan yang dilakukan yaitu dengan memberikan pengendalian resiko berupa penerapan K3 dilapangan meliputi penggunaan APD, rambu – rambu peringatan dan standarisasi pengaman pada saat bekerja di ketinggian.   Kata Kunci : manajemen resiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kecelakaan kerja
PENERAPAN PROGRAM K3 PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI DI KOTA PONTIANAK Ira, Nurmaya Putri; Mulyani, Endang; M. Nuh, Safaruddin
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.843 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.14717

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pembangunan Gedung Tinggi di Kota Pontianak berdasarkan hasil observasi yang peneliti yang lakukan, para pekerja cenderung melupakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat melakukan pekerjaan konstruksi. Peneliti memfokuskan masalah penelitian ini pada tingkat keselamatan kerja pada pembangunan gedung tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Hazard and Operability Study (HAZOP) melalui perangkingan OHS Risk Assessment and Control  dan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum (PERMENPU) NOMOR:05/PRT/M/2014. Sumber data penelitian ini adalah Tim Manajemen Safety. Metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penilian ini ditemukan 26 temuan potensi bahaya, dengan 1 resiko ekstrim, 1 resiko tinggi, 2 resiko sedang dan 3 resiko rendah dengan metode HAZOP. Sedangkan dengan metode PERMENPU terdapat 3 tingkatan resiko dengan resiko tinggi dan sedang (orang) sedangkan resiko rendah (orang, harta benda, lingkungan dan keselamatan umum). Kata kunci: Hazard and Operability, manajemen keselamatan, kesehatan dan kecelakaan kerja.
ANALISA PERCEPATAN WAKTU DENGAN METODE FAST TRACK PADA PROYEK KONSTRUKSI Rahayu, Aryati Puji; Mulyani, Endang; Arpan, Budiman
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1459.384 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.30478

Abstract

Dalam kegiatan konstruksi melibatkan tiga fase yaitu: perencanaan, penentuan jadwal kegiatan konstruksi, dan pengendalian. Dengan tujuan sasaran dari kegiatan yang hendak dicapai adalah biaya, mutu, dan waktu. Salah satu cara untuk mempercepat waktu adalah dengan menggunakan Fast Track dalam penjadwalan untuk mereduksi waktu pelaksanaan proyek. Dengan menerapkan metode fast-track tersebut dalam sebuah proyek yang pekerjaannya dikerjakan secara seri atau berurutan,   direncanakan   untuk   dikerjakan   secara   bersama-sama   dan harus tetap memperhatikan hubungan logis antar kegiatan tersebut. Dengan menerapkan Fast Track dalam sebuah proyek kita dapat  mereduksi  durasi  proyek tersebut, namun harus kita diperhatikan  juga  bagaimana pengaruh   dari   penerapan   metode   fast-track   ini   terhadap kebutuhan tenaga kerja maupun kebutuhan material di sebuah proyek. Objek studi pada riset ini adalah proyek Pembangunan Hotel Ibis Pontianak. Proses analisis dilakukan dengan melakukan penjadwalan ulang agar dapat dilakukan perbandingan alternatif penjadwalan dengan dan tanpa fast-track, serta kebutuhan Tenaga Kerja dan Material. Hasil  yang  didapat  melalui  tugas  akhir  ini  adalah  bahwa  metode  fast-track dapat memberikan penghematan durasi proyek, secara keseluruhan. Meskipun demikian, patut dicatat pula bahwa fast-track juga memberikan pengaruh lain seperti perubahan perubahan alokasi sumber daya selama proyek tersebut berlangsung
MENGANTISIPASI KETERLAMBATAN DAN SOLUSI PERCEPATAN DENGAN ANALISIS “WHAT IF” H, Diana Petra; Mulyani, Endang; Arpan, Budiman
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.623 KB)

Abstract

Dalam kegiatan konstruksi melibatkan tiga fase yaitu: perencanaan, penentuan jadwal kegiatan konstruksi, dan pengendalian. Dengan tujuan sasaran dari kegiatan yang hendak dicapai adalah biaya, mutu, dan waktu. Dampak yang sering terjadi pada kegiatan konstuksi adalah keterlambatan waktu, yang akan sangat merugikan pada pemilik kegiatan konstruksi, konsultan, maupun kontraktor. Salah satu usaha untuk mengantisipasi keterlambatan durasi kegiatan konstruksi adalah dengan melakukan percepatan durasi aktivitas pengikut, yaitu dengan menggunakan analisis “what if”. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif antisipasi dari keterlambatan kegiatan konstruksi dengan menganalisa jaringan kerja penjadwalan, agar total durasi kegiatan konstruksi dapat tetap terlaksana sesuai dengan perencanaan awal. Penelitian ini menggunakan metode penjadwalan jalur kritis yang telah diolah dalam program microsoft office project 2007, yang diterapkan pada jadwal PDM (Precedence Diagram Method). Dengan model PDM ini diterapkan analisis “what if” pada aktivitas-aktivitas kritis dengan menggunakan bantuan program microsoft excel, kemudian percepatan durasi dilakukan pada aktivitas-aktivitas pengikutnya. Hasil dari analisis “what if” yang diperoleh berupa tabel dan grafik yang menunjukkan hubungan antara aktivitas yang terlambat dengan alternatif percepatan pada aktivitas-aktivitas pengikutnya, dengan cara menambah jumlah pekerja atau jam kerja. Informasi yang didapat dari analisis “what if” dapat memberikan bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mempercepat atau mempertahankan proses konstruksi sehingga dapat meningkatkan kinerja jasa pelaksanaan konstruksi. Kata kunci: Precedence Diagram Method, keterlambatan kegiatan konstruksi, analisis “what if”, percepatan durasi.
KESIAPAN INFRASTRUKTUR WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA KARIMUNTING Yesicha, Lidya; Mulyani, Endang; Lestari, Arfena Deah
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu lokasi wisata yang ada di Kalimantan Barat adalah Pantai Kura-Kura terletak di wilayah Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang dikelola oleh pemerintah daerah dan berkerja sama dengan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapan Infrastruktur Wisata Berbasis Masyarakat di Desa Karimunting yang ada saat ini. Masih banyak sarana infrastruktur di Pantai Kura-Kura yang belum dikembangkan dan disediakan seperti Aksebilitas, Listrik, Sumber Air Bersih, Persampahan. Oleh karena itu dengan  mengunakan Metode Survei dan pendekatan analisa data kualitatif dan kuantitatif serta Metode Evaluasi, diperolehlah hasil kesiapan infrastruktur wisata yang ada di desa Karimunting dirasakan  belum siap, dimana kondisi jalan menuju Pantai Kura-Kura yang masih tanah kuning, belum optimal ketersediaan infrastruktur listrik, tidak adanya pengelolaan untuk buangan air limbah padat dan cair, serta tidak layaknya kondisi bangunan tempat pembuangan sampah (TPS) yang berada di desa. Kata Kunci: Infrastruktur Wisata
The Role of Entrepreneurship Development for Women Welfare in Rural Area Riandika, Devita; Mulyani, Endang
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No 1 (2020): JEP 2020
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jep.v21i1.7921

Abstract

Data from statistics Indonesia in 2017 indicates that entrepreneurship in Indonesia reaches 3.01% of the population, which is 225 million people. That number increased dramatically from 2014 which only amounted to 1.55%. Increasing the number of women entrepreneurs is still largely urbanized, whereas from rural communities the number is still limited. Women are expected to have the ability to develop their potential and improve the welfare of women in rural areas. Using Schumpeter’s theory which is then supported by hope theory explains why entrepreneurship is important for some women. The approach used in this research is to use a qualitative approach. The procedure in collecting data through the study of literature, namely in the form of activities to collect, review, and examine and search for documents or literature that can provide information needed in a research activity. This article investigates how and what rural women need to become entrepreneurs. Women in rural areas are more likely to be less involved in entrepreneurial activities and are less optimistic about the ability to engage in entrepreneurship education and the lack of confidence to start as an entrepreneur. Because in Schumpeter’s theory the most important factor that causes economic development is the process of innovation and the culprit, namely entrepreneurs. Community economic progress can only be applied with innovation by entrepreneurs. Whereas in the theory of hope, it is based on the interests of individuals who want to achieve maximum satisfaction and want to minimize dissatisfaction.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN DALAM MEMBANGUN PERUMAHAN UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM Darmawan, Ferri; ., Lusiana; Mulyani, Endang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.10347

Abstract

Kota Pontianak mengalami pertambahan penduduk yang sangat pesat dan cukup tinggi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sebuah tempat tinggal. Perumahan yang direncanakan terletak di jalan H.M.Suwignyo Gg. Margodadirejo ini merupakan alternatif pembangun untuk mencari keuntungan dengan membangun perumahan, yang terdiri dari 2 type yaitu type 65/135 dan type 80/135 dengan jumlah total yang akan dibangun sebanyak 32 unit rumah. Mengikuti perkembangan kedepan bahwa rumah dapat dijadikan sebuah alternatif yang menarik untuk dijadikan sebuah penghasilan dengan modal kembali dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Dalam kasus ini, metode yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan maksimum adalah metode simpleks. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode simpleks, ditentukan batasan – batasan sebagai acuan hasil yang didapat agar semua nilai – nilai atau hasil akhir dari perhitungan tidak melebihi ketentuan ataupun batasan – batasan yang telah ditetapkan. Batasan – batasan yang dimaksud antara lain adalah luas lahan untuk masing – masing type rumah adalah 135m2 dengan luas lahan total yang diperuntukan untuk bangunan adalah 4320m2 ,waktu yang tersedia untuk menyelesaikan bangunan selama 145 minggu. Kemudian melalui harga produksi kedua type rumah dimana masing – masing type rumah mempunyai harga produksi yang berbeda, untuk rumah type 65 harga produksi sebesar Rp.230.000.000,- dan rumah type 80 harga produksi sebesar Rp.270.000.000,- . Kemudian  batasan terakhir yang menjadi acuan atau ketentuan untuk menghitung dengan metode simpleks ini adalah berdasarkan minat atau kemampuan daya beli konsumen, dimana lebih dari 50% konsumen memilih rumah type 65 dibandingkan dengan rumah type 80. Berdasarkan dari batasan – batasan tersebut, didapat hasil yang optimal bahwa  rumah type 65 dapat diproduksi sebanyak 24 unit dan rumah type 80 sebanyak 8 unit. Dari total keseluruhan produksi rumah yang didapat, maka diperoleh keuntungan maksimum sebesar Rp. 3.360.000.000,- .   Kata Kunci: Keuntungan Maksimum.
MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK ., Samsuri; ., Lusiana; Mulyani, Endang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.7143

Abstract

Risiko Kecelakaan kerja adalah salah satu risiko yang potensial terjadi pada suatu proyek konstruksi. Industri konstruksi adalah industri yang cukup kompleks karena menggabungkan peranan berbagai sumber daya untuk menghasilkan suatu produk. Produk yang dihasilkan berupa sarana dan prasarana fisik seperti bangunan, jembatan, jalan dan sebagainya. Analisis risiko dalam Tugas Akhir ini diawali dengan melakukan identifikasi terhadap risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada pekerjaan konstruksi. Identifikasi terhadap jenis risiko tersebut didapatkan dari sumber literatur, wawancara, dan pendataan di lapangan. Setelah itu dilakukan pengukuran besar risiko – risiko tersebut dengan meminta pendapat perkiraan dari responden dalam pekerjaan konstruksi dengan menggunakan kuisioner. Dari analisa yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada proyek pembangunan perluasan hotel mercure 8 lantai pontianak risiko kecelakaan kerja diakibatkan oleh 3 faktor yaitu faktor manusia, lingkungan dan peralatan kerja, dan prosedur kerja. Risiko yag paling besar probabilitasnya adalah risiko jatuh dari ketinggian yang diakibatkan oleh faktor manusia pada item pekerjaan struktur beton bertulang.   Kata Kunci: manajemen risiko, kecelakaan kerja, proyek konstruksi.
Co-Authors - Julisa - Rafie - Yadi Abubakar Alwi Afriyanti Agatha Saputri Ahmad Chafid Alwi Ali Muhson Alqaf, Ammar Rafhei Ananda, Rizky Andini, Niluh Dewi Anggy Tiarani Putri Anik Widiastuti, Anik Anton Wijaya Aprilia, Rennanti Lunnadiyah Asmaul Husna Asnah, Nurul Aurelia, Audina Barkah Lestari Budi Tri Santosa Budiman Arpan Catarina Wahyu Dyah Purbaningrum Daru Wahyuni Devita Riandika Dewi Amaliah Nafiati Dhewi Suryani Evan Zulis, Evan Fahlia Fahlia Fahru Razi Ferri Darmawan, Ferri firharmawan, Hastri Gunawan Hadi H, Diana Petra Hadi Cahyono Hari Purnomo Susanto Hayyun Lathifaty Yasri Hazlansyah, Muhammad Ira, Nurmaya Putri Kiromim Baroroh LAILATUL MAGHFIROH Lailatul Maghfiroh Lestari, Arfena Deah Lilia Pasca Riani Lusiana . M. Indrayadi M. Nuh, Safaruddin M.Nuh, Safarudin Marzuki Marzuki Mispandi Muhammad Nurfitriansyah Muhammad Roestam Afandi Nabila, Zulfa Nenden Susilowati Ngadiyono Ngadiyono, Ngadiyono Novita Sari Nugroho, Rahmat Joko Nuh, Safaruddin Muhammad Nur Asriani Maulidianti Nurazizah, Fani Pratiwi Lesmana Priambodo, Danang Prilanita, Yeni Nur Rachmad Junaidi Rafi’e, - Rafie Rafie Rafie, - Rafie, Rafie Rahayu, Aryati Puji Rambe, Dzaki Ramdhani, Luthfi Aji Ria, Sefriani Riandika, Devita Ridha Mahendra Nursukma Akbar Rifani, Yuda Rini Setyowati, Rini Riyanni Pratiwi Riyanny Pratiwi Ryan Dwi Cahya Safaruddin M. Nuh Safarudin Muhammad Nuh Samsudin, Norsamsinar Samsuri . Saor Maruli Hasibuan Sekar Hanifah Setiawan, Refki Feri Siti Irene Astuti Dwiningrum Sondang Sylvia Manurung Sri Sumardiningsih Subekti Triyana Atmaja Suhadi, Heri Sukidjo . Sukirno Sukirno Sukirno Sukirno Supriyanto Supriyanto Supriyanto Supriyanto Syahrudin . Syahrudin, - TRI UTARI Trias Sitaresmi U Hizra Ryan Fietra Uli Trisnawati umi barokah Vintari Pakarwati Yesicha, Lidya Yudi Pramono Yuli Noor Kusumawati