Diabetes mellitus sebagai salah satu manifestasi sindrom metabolik disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat. Pada triwulan ketiga tahun 2023, jumlah penderita diabetes mellitus di Puskesmas Pasundan mencapai 269 orang. Namun, banyak dari mereka yang merasa sudah sembuh setelah menjalani perawatan, sehingga sering mengabaikan pemeriksaan kadar gula darah, penggunaan obat, pantangan makanan, dan bahkan aktivitas fisik. Penelitian ditujukan untuk mengetahui gambaran mengenai kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Pendeketan penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel didapatkan dengan teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 58 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner The Diabetes Quality of Life (DQOL) Brief Clinical Inventory (BCI) yang berisikan 12 pertanyaan yang telah terbukti validitas dan reliabilitasnya. Analisis data memakai analisa deskriptif. Temuan penelitian didapatkan mayoritas penderita diabetes mellitus di Puskesmas Pasundan mayoritas berusia >60 tahun, berjenis kelamin perempuan, berjenjang pendidikan SMA, sudah tidak bekerja, telah mengidap diabetes mellitus selama >5 tahun, dan memiliki status glukosa darah puasa tidak terkendali. Sebagian besar kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Pasundan sebesar 56,9% baik. Penderita diabetes mellitus tipe 2 diharapkan dapat beraktivitas fisik, menjaga pola makan, serta mengelola stres dengan baik untuk meningkatkan derajat kualitas hidup mereka secara keseluruhan.