Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pemberian Ekstrak Ubi Jalar Ungu terhadap Kadar Glukosa Darah dan MDA Hepar Tikus Hiperglikemia Annisa Pratiwi; Yustini Alioes; Dinda Aprilia
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1020.448 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i2.125

Abstract

Latar Belakang. Ubi jalar ungu mengandung senyawa antioksidan berupa antosianin, asam fenolat, vitamin A, C, dan E. Antioksidan dapat meredam kerusakan oksidatif pada sel beta pankreas sehingga mampu meningkatkan sekresi insulin serta mengurangi stres oksidatif pada DM. Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak ubi jalar ungu terhadap kadar glukosa darah dan MDA hepar tikus hiperglikemia. Metode. Penelitian ini merupakan true experimental dengan post-test only control group design. Sebanyak 24 ekor tikus dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), perlakuan satu (P1), dan perlakuan dua (P2). Kelompok P1 dan P2 diinduksi aloksan dan diberikan ekstrak ubi jalar ungu dosis 150 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB selama 21 hari. Hasil. Terdapat perbedaan signifikan kadar glukosa darah antara kelompok P1 dan P2 dengan kelompok K+ dengan nilai p = 0,000. Terdapat perbedaan signifikan kadar MDA hepar antara kelompok P1 dibandingkan K- dan K+ dengan nilai p = 0,001 dan p = 0,046, kelompok P2 dibandingkan K- dan K+ dengan nilai p = 0,037 dan p = 0,001. Kesimpulan. Ekstrak ubi jalar ungu berpengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah dan MDA hepar tikus hiperglikemia. Kata kunci: ubi jalar ungu, glukosa darah, MDA hepar Background. Purple sweet potato contains antioxidant compounds such as anthocyanin, phenolic acid, vitamin A, C, and E. Antioxidants can reduce oxidative damaged of mitochondria in pancreatic beta cell resulting an increase in insulin secretion and a decrease oxidative stress in DM patients. Objective. This study aimed to determine the effect of giving purple sweet potato extract on blood glucose levels and liver MDA in hyperglycemic rats. Methods. This study was true experimental with post-test only control group design. A total of 24 rats were divided into 4 groups, namely negative control (K-), positive control (K+), treatment one (P1), and treatment two (P2). P1 and P2 group were induced by alloxan and given purple sweet potato extract dose of 150 mg/kgBB and 200 mg/kgBB for 21 days. Result. There were significant differences between P1 and P2 with K+ group with p value = 0,000. There were significant difference between P1 group with the K- and K+ group with p value = 0.001 and 0,046, P2 compared to K- and K+ group with p value = 0.037 and p = 0,001. Conclusion. Purple sweet potato extract can reduce the level of blood glucose level and MDA in liver tissues.
Hubungan Derajat Obesitas dengan Kadar LDL pada Mahasiswa Fakultas KedokteranUniversitas Andalas Angkatan 2016 Meska Amelia Putri; Yustini Alioes; Selfi Renita Rusjdi
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.479 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i2.352

Abstract

Obesitas merupakan akumulasi lemak di dalam tubuh akibat ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi. LDL adalah lipoprotein yang membawa kolesterol ke jaringan perifer yang jika kadarnya tinggi dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis). Hal ini secara tidak langsung akan berpengaruh pada fungsi kognitif akibat dari penyakit yang ditimbulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat obesitas dengan kadar LDL pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2016.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa obesitas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2016. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu sebanyak 35 orang. Derajat obesitas perifer didapat dari perhitungan indeks massa tubuh. Obesitas sentral didapat dari pengukuran lingkar pinggang. Kadar LDL didapat dari pemeriksaan darah vena fossa cubiti secara spektrofotometri. Analisa data menggunakan uji statistik Pearson correlation.Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan derajat obesitas perifer dan obesitas sentral dengan kadar LDL didapatkan nilai p berturut-turut, yaitu 0.857 dan 0.359 (p>0.05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan antara derajat obesitas dengan kadar LDL pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2016.Kata kunci : IMT, Obesitas perifer, Obesitas sentral, LDL
HUBUNGAN BERAT BADAN IBU HAMIL PADA TRIMESTER DUA DAN TIGA DENGAN STATUS KESEHATAN JARINGAN PERIODONTAL DI PUSKESMAS ANDALAS PADANG Rydwan Efendi; Yustini Alioes; Eni Rahmi
Andalas Dental Journal Vol 2 No 2 (2014): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.53 KB) | DOI: 10.25077/adj.v2i2.116

Abstract

The increasing production of hormone estrogen and progesteron during pregnance known as a risk factors of periodontal disease during pregnance. The other risk factor of periodontal disease during pregnance is obesity, because adipose tissue in obesity person produce pro inflamatory cytokines that influence periodontal status. Both of this risk factors could happen in pregnance woman. During pregnancy, production of hormones estrogen, progesteron and the weight is gained. The aim of this study was to evaluate the relationship between weight during pregnance with periodontal status. This research was an observational analytic with crossectional comparative, with 52 sampels. CPI indeks was used to evaluate the periodontal status meanwhile weight during pregnance was measured by GWS IOM. The resulting data were analyzed by chi-square test. There were significantly differences between pregnance weight at trimester 2nd and 3rd with increasing of the Community Periodontal Indeks.
Meningkatkan pH saliva dengan berkumur infusum daun kemangi Susi Susi; Yustini Alioes; Chindy Jhonel Putri; Suci Erawati
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 3 No. 1 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v3i1.1131

Abstract

Menjaga keseimbangan pH saliva merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya karies. Keseimbangan pH saliva dipengaruhi oleh kecepatan sekresi saliva. Kecepatan sekresi saliva dapat distimulusi secara kimia dan mekanik. Stimulasi secara mekanik dan kimia dapat dilakukan dengan berkumur menggunakan dengan  obat kumur berbahan kimia atau bahan alami. Indonesia saat ini mengembangkan bahan alami sebagai bahan obat yang telah diuji secara ilmiah manfaat maupun keamanannya. Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) salah satu tanaman obat yang banyak terdapat di Indonesia. Beberapa peneliti menyatakan ekstrak daun kemangi dapat mempengaruhi pH saliva. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh berkumur dengan infusum daun kemangi terhadap peningkatan  pH saliva. Merupakan penelitian eksperimental dengan one group pre test and post test control group design. pH saliva diukur menggunakan pH meter digital. Saliva dikumpulkan dengan metoda spitting. pH saliva pretest dikumpulkan 5 menit setelah makan karbohidrat kemudian diukur menggunakan pH meter digital. Kemudian sampel diminta berkumur dengan infufum daun kemangi sebanyak 15 ml selama 30 detik, 5 menit kemudian dilakukan pengukuran pH saliva kembali. Larutan infusum daun kemangi dibuat dengan cara menimbang 350 gram daun kemangi segar bersih yang sudah dipotong halus dan 350 ml aquades dipanaskan pada panci infusum sampai mencapai suhu 900C. Data dikumpulkan dan dianalisa dengan uji t-test dengan nilai p<0.05.  Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh berkumur larutan infusum  daun kemangi terhadap peningkatan pH saliva (p=000). Tidak terdapat perbedaan peningkatan pH saliva antara kelompok berkumur infusum daun kemangi dengan kelompok air mineral.  
Hubungan Derajat Obesitas dengan Kadar Malondialdehid pada Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2016 Indah Febranambela Jovie; Yustini Alioes; Miftah Irrahmah
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 3 (2021): September 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i3.346

Abstract

Latar Belakang: Obesitas merupakan akumulasi lemak abnormal dan berlebihan di tubuh yang dapat mengganggu kesehatan dan meningkatkan kadar stres oksidatif seiring dengan bertambahnya derajat obesitas. Hal ini dapat diukur melalui pemeriksaan kadar malondialdehid. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat obesitas dengan kadar malondialdehid pada mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2016. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional dan dilakukan pada 47 mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang mengalami obesitas dan tersedia di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pengukuran kadar MDA menggunakan metode thiobarbituric acid and reactive substances (TBARs) dengan teknik spektrofotometri dalam suasana asam. Analisis data menggunakan uji t independent test. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran Universitas Andalas angkatan 2016 yang mengalami obesitas lebih banyak berjenis kelamin perempuan (55,3%) dan mengalami obesitas derajat 1 (66%). Rerata kadar MDA pada obesitas derajat 2 (4,51±0,46 nmol/ml) lebih tinggi dibandingkan obesitas derajat 1 (3,24±0,55 nmol/ml). Prevalensi obesitas yang disertai dengan obesitas sentral ditemukan lebih tinggi pada perempuan (42,6%) dengan rerata kadar MDA (3,95±0,743 nmol/ml) dibandingkan dengan tidak obesitas sentral (2,57±0,15). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara derajat obesitas dengan kadar malondialdehid pada mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2016 (p=<0,001).
HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP KESEJAJARAN GIGI ANTERIOR MANDIBULA BERDASARKAN PENGUKURAN LITTLE’S IRREGULARITY INDEX PADA SISWA SMPN 5 PADANG Catur Hadi Arief Dermawan; Aida Fitriana; Yustini Alioes
Cakradonya Dental Journal Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.04 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v9i1.9878

Abstract

Maloklusi merupakan kelainan pada oklusi gigi yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Ketidaksejajaran gigi anterior mandibula merupakan maloklusi yang sering terjadi, hal ini akan mengakibatkan beberapa gangguan seperti kurang estetik, sulit membersihkan sisa makanan, resesi gusi dan lain lain. Maloklusi dapat disebabkan karena asupan gizi yang tidak adekuat, karena asupan gizi penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan antara status gizi terhadap kesejajaran gigi anterior mandibula pada siswa SMPN 5 Padang. Penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan crossectional, dilakukan di SMPN. Pemilihan sample dengan metode purposive sampling sebanyak 60 orang. Untuk melihat status gizi digunakan Indeks Massa Tubuh menurut umur, sedangkan tingkat kesejajaran gigi anterior mandibula diukur dengan menggunakan metode Little’s Irregularity Index. Berdasarkan analisis continuity correction Chi-square terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kesejajaran gigi anterior mandibula dengan nilai p=0,000. Status gizi normal memiliki hubungan terhadap peningkatan kesejajaran gigi anterior mandibula, sedangkan malnutrisi cenderung sebaliknya yang dilihat dari terdapat atau tidaknya gigi berjejal siswa SMPN.Kata kunci: Gizi, massa tubuh, Little’s Irregularity.
Efektifitas Metode Participant Modeling dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan terhadap Pemeriksaan Gigi Murniwati Murniwati; Yustini Alioes; Susi Susi; Nila Kasuma; Putri Mulya Sari
Andalas Dental Journal Vol 11 No 1 (2023): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/adj.v11i1.244

Abstract

Rasa cemas pada kedokteran gigi ( dental anxiety ) dilaporkan sebagai salah satu alasan utama untuk menghindar dari perawatan gigi. Tingkat kecemasan merupakan salah satu penyebab tingginya prevalensi penyakit dan keparahan akibat menunda perawatan gigi, termasuk pada pasien anak. Penangan pasien anak dengan dental anxiety dapat dilakukan dengan metode participant modeling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode participant modeling dalam menurunkan tingkat kecemasan terhadap pemeriksaan gigi melalui penilaian skala sikap ( Likert scale ). Desain penelitian adalah quasi eksperimental non-equivalent control group. Populasi merupakan murid berusia 7-10 tahun di SDN 26 Jati Utara Padang yang memiliki kecemasan terhadap pemeriksaan gigi sebanyak 36 orang dibagi menjadi 18 orang kelompok participant modeling ( eksperimen ) dan 18 orang kelompok tanpa modeling ( kontrol ). Skala sikap yang digunakan adalah skala wajah atau Facial Image Scale ( FIS ). Analisis data menggunakan paired t-test dan independent sample t-test. Tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan kelompok eksperimen adalah 3.17 ± 0.618 dan kelompok kontrol adalah 1.89 ± 0.832 . Analisis penurunan tingkat kecemasan mengunakan paired t-test diperoleh p =0.000. Analysis perbedaan penurunan tingkat kecemasan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan independent sample t-test menunjukan perbedaan bermakna (p=0.000) . Penerapan metode participant modeling lebih efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien anak dengan dental anxiety terhadap pemeriksaan gigi dari pada yang tidak menggunakan metode participant modeling.
Pola Bakteri dan Sensitivitas Antibiotik pada Pasien Ulkus Kaki Diabetik di RSUP Dr. M. Djamil Padang Sheila Jihan Safira; Eva Decroli; Yustini Alioes
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 4 No 3 (2023): September 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v4i3.1061

Abstract

Latar Belakang: Ulkus kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus yang paling sering terjadi dan memiliki tingkat perawatan di rumah sakit yang tinggi. Salah satu penyebab ulkus kaki diabetik adalah infeksi bakteri sehingga untuk penanganan diberikan antibiotik sesuai bakteri penyebabnya, tetapi untuk penanganan awal dapat diberikan antibiotik secara empiris. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri dan sensitivitasnya terhadap antibiotik pada pasien ulkus kaki diabetik yang dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Sampel penelitian menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien ulkus kaki diabetik yang dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2018–2021 dengan total 35 sampel. Sampel dianalisis dengan menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pasien terbanyak yang dirawat adalah perempuan dengan usia ≤60 tahun. Bakteri terbanyak berdasarkan kelompok Gram positif dan negatif adalah bakteri Gram negatif, yaitu Proteus sp (28,6%), Klebsiella sp (17,1%), Escherichia coli (8,6%), dan Acinetobacter baumannii (8,6%). Hasil penelitian berdasarkan kelompok bakteri aerob dan anareob didapatkan yang terbanyak adalah bakteri aerob, yaitu Proteus sp (28,6%), Klebsiella sp (17,1%), Escherichia coli (8,6%), Staphylococcus aureus (8,6%), dan Acinetobacter baumannii (8,6%). Antibiotik yang paling sensitif adalah meropenem, amikacin, dan trimethoprim/sulfamethoxazole. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah bakteri terbanyak yang menginfeksi pasien ulkus kaki diabetik adalah bakteri aerob Gram negatif. Antibiotik dengan tingkat sensitivitas yang tertinggi adalah meropenem.
Effectiveness Test of Petai Seed Methanol Extract Against Cholesterol of Wistar Strain Rats Induced by High Fat Feed Yustini Alioes
Majalah Kedokteran Andalas Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p1014-1024.2023

Abstract

Objective: This study aims to determine the effectiveness of the methanol extract of petai seeds on the cholesterol levels of Wistar strain rats induced by a high-fat diet. Methods: True experimental research with post test only control group design using 25 rats which were divided into 5 groups, namely the control group (negative and positive) and the treatment group (treatments 1, 2 and 3). High-fat diet for 30 days was given to groups K+, P1, P2, and P3. Then continued with the administration of methanol extract of petai seeds in the treatment group with each dose of 100 mg/kgBW, 200 mg/kgBW, and 400 mg/kgBW for 10 days. The mean cholesterol levels were checked using the CHOD-PAP method and data were analyzed using the Kruskal-Wallis and Post-Hoc Mann-Whitney nonparametric tests. Results: The results showed that the administration of petai seed methanol extract at doses of 100 mg/kgBW, 200 mg/kgBW, and 400 mg/kgBW had a significant difference with the positive control group (p<0.05). Conclusion : This study showed the methanol extract of petai seeds had effectiveness in lowering cholesterol levels in wistar strain rats induced by high fat diet.
Gambaran Kadar Pepsin pada Saliva Pasien Refluks Laringofaring di RSUP Dr. M. Djamil Padang Mutiara Adinda Rahma; Ade Asyari; Yustini Alioes
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jokli.v2i1.38

Abstract

Laryngopharyngeal reflux (RFL) is a condition of tissue inflammation in the upper aerodigestive tract due to the reflux of gastric and duodenal contents, the symptoms such as post-nasal drip, globus sensation, and heartburn which decrease quality of life. RFL was diagnosed subjectively using the Reflux Symptom Index (RSI) and Reflux Finding Score (RFS). The pepsin levels in saliva that were detected by ELISA can be a sensitive and objective diagnostic marker for RFL because pepsin was only produced by chief cells in the stomach. The purpose of this study was to determine the characteristics of RFL patients based on age, sex, features of complaints in RSI, features of anatomic abnormalities in RFS, and salivary pepsin levels. This study was a descriptive observational retrospective design. From September to October 2022, this study was carried out at the Medical Record Department of RSUP Dr. M. Djamil Padang. The Lemeshow formula was used as the minimum number sampling in this study, 22% was the value of the proportion of events. The findings of this study revealed that 20 patients with RFL were tested for pepsin levels in saliva at Dr. RSUP. M. Djamil Padang, with nearly the same total number of RFL patients in each age group. The majority of RFL patients (60.0%) were female, and the most common complaint felt by RFL sufferers was post-nasal drip (90.00%). The most common anatomic abnormality was diffuse laryngeal edema (100%), and the mean pepsin levels in saliva was 15.863 ng/mL. Pepsin was found in all samples. Keywords: laringofaringeal reflux, pepsin, saliva
Co-Authors Ade Asyari Adrial Adrial, Adrial Aida Fitriana Aliya, Lisana Shidiqqin Almurdi Almurdi amalia Kartika Amelia Amelia Ananda, Abi Awfa Rahman Anggrainy, Fenty Annisa Pratiwi Asterina Asterina Ayu Ratna Sari Azzati, Normaida Baizura Benni Raymond Catur Hadi Arief Dermawan Chindy Jhonel Putri Deddy Saputra Desmawati Desmawati Desmawati Desmawati Dessy Arisanty Desy Arisanti Desy Arisanti Dia Rofinda, Zelly Dia Dian Pertiwi Dinda Aprilia Dwi Yulia Efendi, Altio Efendi, Altio Efrida Efrida Elmatris , Elmatris Elmatris Sy Elmatris Syamsir Elmatris, Elmatris Elsi Wineri Endrinaldi Endrinaldi , Endrinaldi Eni Rahmi Eti Yerizel Eva Chundrayetti Eva Decroli F, Annisa Maida Fadil Oenzil Fadrian, Fadrian Faradila Faradila Fika Tri Anggraini Harsa Rusda Hasibuan, Imron Martua Hasnah Hasnah Hasnah, Hidayatul Hasnah, Widya Jummatul Hayyumahdania Reswan Hendra Permana Hirowati Ali Husnil Kadri Husnil Wardiyah Indah Febranambela Jovie Irwan Jamsari Jamsari Kartika, amalia Lili Irawati Lily Syukriani Lisma Yendri Lydia Susanti, Lydia M Ikhsan Mahata, Liganda Endo Mentari Artika Merisca Gayatri Ryosa Meska Amelia Putri Miftah Irrahmah Miftah Irramah Murniwati Murniwati Mutiara Adinda Rahma Mutya Restu Ayu Nila Kasuma Nining Kurniawati Nurhayati Nurhayati Nursyafi, Fauzan Syarif Prasetio, Ade Prima Julistia Pritasa Muthia Ulfa Putri Mira Magistri Putri Mulya Sari Putri, Biomechy Oktomalio Rahmatini . Raihan Afif Salam Ramadhan, Mario Arya Ramadhan, Mario Arya Rauza Sukma Rita Reza, Mohamad Rikarni Rikarni Rima Semiarty Risa Firka Rismawati Yaswir Roslaili Rasyid Rydwan Efendi Saptino Miro Saptino Miro, Saptino Selfi Renita Rusjdi Sheila Jihan Safira Sofina Rusdan Suci Erawati Surya Nelis Susi Susi Susila Sastri Yenny Mayang Sari Yulia, Dwi Yusri Dianne Jurnalis Yusri, Elfira