Claim Missing Document
Check
Articles

Tari Dayak Grasak: Pembelajaran Seni Berbasis Masyarakat Pada Grup Bangun Budaya Di Dusun Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Wardani, Deantika Puspita; Jazuli, Muhammad; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v10i2.47747

Abstract

Tari Dayak Grasak adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tari tradisi kerakyatan yang ada diGrup Bangun Budaya, Dusun Sumber. Ciri-ciri tari tradisi kerakyatan melekat pada bentuk tariDayak Grasak meliputi elemen dasar tari dan elemen pendukung tari. Tari Dayak Grasak menjadimateri pembelajaran pada Grup Bangun Budaya dengan menggunakan model pembelajaranberbasis masyarakat. Tujuan penelitian ini, mendiskripsikan bentuk tari Dayak Grasak di grupBangun Budaya, dan proses pembelajaran tari Dayak Grasak pada Grup Bangun Budaya. Penelitianini menggunakan pendekatan pendidikan berbasis masyarakat dengan metode kualitatif. Teknikpengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik keabsahan datamenggunakan metode triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Teknik analisis data melalui reduksidata, penyajian data dan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tari Dayak Grasakmemiliki pengulangan gerak atau repetisi, rampak, bentuk gerak yang sederhana, dilakukan secaraberulang-ulang, dan tidak semua ragam geraknya memiliki patokan penamaan (istilah).Pembelajaran tari Dayak Grasak yang dilaksanakan pada grup Bangun Budaya berakar dari inisiatifmasyarakat, dikelola oleh masyarakat, dan untuk kepentingan masyarakat di lingkungannya.Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan konvensional, dimana peserta didik melihat,mendengar, menirukan atau praktik. Saran, diperlukan kurikulum untuk pedoman pelaksanaanpembelajaran berbasis masyarakat di Grup Bangun Budaya.
The Identity Construction Through Music Notation of The Indigenous Style of Gitar Tunggal Lampung Pesisir Hidayatullah, Riyan; Jazuli, Muhammad; Syarif, Muhammad Ibnan
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 21, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v21i2.30253

Abstract

This study aims to reveal the meaning of music notation writing of gitar tunggal Lampung Pesisir written by Imam Rozali. Imam is a gitar tunggal player who wrote his technique and playing style in notation symbols. This article uses a case study research design with pattern matching techniques (Yin, 2018). Data were collected through observation, interviews, document analysis, and audio recordings.  A series of tests were carried out on the notation and other supporting information to improve the validity of the data.  Laboratory analysis was carried out to describe signs, interpret symbols, and compare Western musical notation. As a result, (1) the music notation written by Imam Rozali is a musical expression used as a medium for remembering; (2) the writing of Imam Rozali’s musical notation constructs his musical identity as a Gitar tunggal Lampung Pesisir player; (3) Imam Rozali’s music notation symbolizes an indigenous style which has its concept of gitar tunggal music; (4) Imam Rozali tries to add value to his musical identity among gitar tunggal players because the notation is a symbol of intellectuality.
Penguatan Potensi Desa Wisata Menari melalui Pelatihan Tata Rias dan Busana Tari Lembu Tanon Paranti, Lesa; Jazuli, Muhammad; Firdaus, Zana Saevanti
Jurnal Puruhita Vol 3 No 2 (2021): August 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/puruhita.v3i2.53165

Abstract

Tanon merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Semarang dengan branded ‘desa wisata menari’. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari PkM tahun 2018. Pada tahun 2018 tim pengabdi membantu menciptakan Tari Lembu Tanon yang dijadikan sebagai tarian ikonik di Tanon serta melaksanakan pelatihan gerak Tari Lembu Tanon. Pada tahun ini, tim pengabdi melanjutkan program berupa pelatihan tata rias dan busana Tari Lembu Tanon. Kegiatan PkM bertujuan untuk menciptakan desain tata rias dan busana Tari Lembu Tanon serta meningkatkan keterampilan rias dan busana anggota pokdarwis. Pelatihan melibatkan sekitar 10 orang yang berpotensi sebagai kader penggerak kesenian. Tahapan PKM meliputi FGD bersama ketua pokdarwis dan koordinator tari, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan terciptanya desain tata rias dan busana Tari Lembu Tanon serta meningkatnya keterampilan rias dan busana para peserta. Hasil pelatihan diterapkan dalam pementasan Tari Lembu Tanon yang digelar sebagai opening Festival Telomoyo 02 di Dusun Tanon.
Bentuk dan Gaya Kesenian Barongan Blora Muhammad Jazuli; Slamet MD; Lesa Paranti
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/dewaruci.v15i1.2892

Abstract

Seni Barongan merupakan cerminan kreativitas seni dan budaya Blora di Jawa Tengah yang bersifat kerakyatan dan syarat makna, seperti spontan, sederhana, kekeluargaan, kasar, menantang, dan berani karena memang benar. Sifat kerakyatan membuat masyarakat Blora memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menjalani kehidupannya. Topeng singa dalam kesenian Barongan merupakan simbol kekuatan dan kekuatan. Simbol ini merupakan nilai yang sangat penting untuk digunakan dalam mendukung pendidikan karakter anak bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk dan corak seni Barongan (kearifan lokal) serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karakter. Urgensi penelitian ini karena beberapa acara budaya tradisional di Blora memerlukan keterlibatan kesenian Barongan di dalamnya, seperti tradisi sedekah bumi, tradisi bersih kampung, dan tradisi lamporan. Hasil penelitian menginformasikan bentuk pertunjukan Barongan di Blora dibedakan menjadi dua yaitu bentuk arak-arakan dan drama. Gaya penampilan Barongan ditentukan oleh pola karyanya dan ragam gerak yang unik. Form and Art Style of Barongan BloraAbstract: Barongan art is a reflection of the artistic and cultural creativity of Blora in Central Java, which has populist nature and conditions of meaning, such as spontaneous, simplicity, kinship, rough, challenging, and brave because it is true. The populist nature means that the Blora people have tremendous power in living their lives. The lion mask in Barongan art is a symbol of strength and might. This symbol is a significant value to be used in supporting the character education of the nation's children. This study aimed to examine the form and style of Barongan art (local wisdom) and the values contained therein so that it can be utilized for the benefit of character education. The urgency of this study is because some regular cultural events in Blora require the involvement of the Barongan art in them, such as the earth alms tradition, the clean village tradition, and the lamporan tradition. The results of the study inform the form of Barongan performances in Blora can be divided into two, namely the form of procession and drama. Barongan performance style is determined by the pattern of his work and a unique range of motion.
JEMEK SUPARDI: BERPOLITIK MELALUI KARYA PANTOMIM indar sabri; Muhammad Jazuli; Totok Sumaryanto; Autar Abdillah
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v2n1.p46-54

Abstract

Keterlibatan seniman di dunia politik sebagai legislatif sejak era reformasi di Republik Indonesia kian marak. Keberadaan seniman dianggap representatif sebagai salah satu perwakilan dari masyarakat oleh partai politik, keterlibatan seniman dalam dunia politik peraktis terkadang menimbulkan berbagai pertanyaan tentang kesenimannya itu sendiri. œSeni yang terlibatdapat diartikan sebagai seni yang memiliki garis lurus yang tegas antara karya dan laku atau menciptakan  karya yang bertema politik, sedangkan kehidupan peraktis sehari-hari seniman justru apolitis. Jemek Supardi merupakan salah satu seniman yang banyak menciptakan karya-karya bertemakan politik namun tidak terjun dalam dunia politik praktis. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka, dokumen dan wawancara yang dipaparkan secara diskriptif. hasil yang didapat adalah sejak Indonesia memasuki era reformasi 1997 hingga saat ini, Jemek Supardi banyak menciptakan karya-karya yang bertemakan politik.Kata kunci : Jemek Supardi, Pantomim, Politik
Educational Characteristics and Value Topeng Lengger Njambu Dance in Wonosobo District Sofia Rachmawati; Muhammad Jazuli; Agus Cahyono
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 40, No 2 (2023): October 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v40i2.46816

Abstract

Lengger Mask Dance is a traditional art which is the identity of the people of Wonosobo Regency. The Lengger Mask Dance has a high appeal since 1910 until now. The existence of the Topeng Lengger dance which still exists has not been spared by its supporting community. There are two versions of the Lengger Mask Dance in Wonosobo Regency, namely the Njambu Lengger Mask Dance and the Njanti Lengger Mask Dance. Topeng Lengger Njambu is the first Topeng Lengger Dance that was born and became a patron for other Topeng Lengger Dances in Wonosobo Regency. The characteristics of the Lengger Njambu Mask Dance became the reason for the researchers to conduct this research, then the researchers examined the educational value contained in the Lengger Njambu Mask Dance performances. This research examines the Njambu Lengger Mask Dance from the characteristics and educational value of the Njambu Lengger Mask Dance in Wonosobo Regency. The approach in this study uses a descriptive qualitative method. Data and data sources obtained through primary data and secondary data. Data collection used observation, interviews and documentation studies. Validity technique using triangulation technique. Data analysis through data collection, reduction, presentation, and verification. Research results are as follows. The form of the Lengger Njambu Mask Dance Performance is a description of the characteristics of the Wonosobo people. The characteristics of the Wonosobo people are described through the movement, clothing, and accompaniment of the Lengger Njambu mask dance. This causes the form of the Lengger Njambu Mask Dance to remain original and not experience much change. Among the characteristics that appear in the form of the Lengger Njambu Mask Dance performance are upholding religious values, being polite, neat, and calm. In addition to describing the characteristics of the people of Wonosobo Regency, the Lengger Njambu Mask Dance also contains educational values such as religion, love for the motherland, and responsibility.
The Characters’ Values of Barongan Turonggo Laras Arts in Kendal Regency Desnatia Munzilatul Qur'aniyah; Muhammad Jazuli; Wahyu Lestari
Jurnal Seni Tari Vol 12 No 1 (2023): Vol 12 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v12i1.62032

Abstract

Barongan art is folk art that has been adhered to people's lives. Its presence is used as entertainment. Barongan art not only functions as entertainment but contains character values in the elements of the performance. The purpose of this research is to describe the form and character values of barongan turonggo laras art performance. The method used in the research is a qualitative method with phenomenological, ethical, and emic approaches. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data validity technique used is the triangulation technique. The data were analyzed using the stages of data reduction, presentation, and conclusion. The results show that the barongan turonggo laras art developed in Galih Village, Gemuh District, Kendal Regency has eight characters’ values, namely: 1) Religious, 2) Honesty, 3) Tolerance, 4) Hard work, 5) Creativity, 6) Love for the country, 7) Responsibility, and 8) Cooperation. The cultivation of character values in barongan turonggo laras art can be analyzed through performance elements consisting of movement, dancers, dance music, makeup, fashion, time, place, stage, sound, lighting, properties, and audience. For example, it provides an understanding to members and the community about the values contained in the elements of the barongan turonggo laras art performance, such as the values contained in movements have a religious value shown in sembahan movements and the floor pattern elements contain the value of tolerance that occurs between fellow dancers.
Peran Pendidikan Seni dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir kritis, Konstruktif dan Inovatif pada Era Society 5.0 untuk Revolusi Industri 4.0 Indar Sabri; Muhammad Jazuli; Totok Sumaryanto F; Autar Abdillah
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan peran pendidikan seni dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis, konstruktif dan inovatif pada era society 5.0 untuk revolusi industri 4.0. Metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan yaitu menggunakan berbagai sumber rujukan baik yag berasal dari hasil penelitian maupun hasil pemikiran penulis lainnya. Peran pendidikan seni tidak hanya dalam konteks mikro (sekolah dan pergruan tinggi), tetapi juga dalam konteks makro, yakni masyarakat yang merupakan luaran dari lembaga-lembaga pendidikan. Oleh karena itu pendidikan seni harus bisa menjawab berbagai macam persoalan yang berhubungan dengan masyarakat. Belum selesai dengan isu Revolusi Industri 4.0, kini masyarakat dihadapkan kembali dengan isu society 5.0 (masyarakat 5.0) yaitu masyarakat, benda dan segala tatanan sosial yang ada terintegrasi dengan dunia maya. Pendidikan seni menjadi salah satu elemen yang sangat penting bagi masyarakat dalam menghadapi era yang terus berubah. Melalui pendidikan seni ini peserta didik diberikan layanan secara optimal dalam hal meningkatkan keterampilan berpikir kritis, konstruktif dan inovatif.
Dekonstruksi Religiusitas Bedhayan Gagrag Sumirat Puspito : Aktualisasi Pendidikan Seni di Universitas Muhammadyah Malang Arina Restian; Muhammad Jazuli; Agus Cahyono; Setyo Yanuarti
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pentingnya seni tari “Bedhayan gagrag Sumirat Puspito” sebagai aktualisasi Nilai Pendidikan Seni di Universitas Muhammadyah Malang, Selain itu tarian ini merupakan tari icon di Universitas Muhaammadyah Malang, pertunjukan yang memiliki nilai kebermaknaan tentang dakwah sebagai nilai-nilai Pendidikan. Adanya dan hadirnya tari Universitas Muhammadiyah Malang tarian karya Bedhayan “Gagrag Sumirat Puspito”Adanya kesenian tradisional di Malang, yang melahirkan ciri Khas corak gaya Yogyakarta dan Malangan, dengan ekspectasi Universitas Muhammadiyah Malang lahir di Yogyakarta dan lebih menarik mengkaji lebih lanjut tentang studi penyajiannya, dan makna simboliknya, karena beraneka ragamnya kesenian kesenian seni tari dalam kemasan islam saat ini, sebagai bahan banding kesenian tradisional dengan daerah lain untuk menginspirasi tarian dengan penyajian islam dan tidak meninggalkan nilai tradisional dan pakem gaya tradisional, Konsep intelektual ini dari De Marinis ini akan digunakan sebagai landasan penelitian ini. Untuk mencapai tujuan penelitian akan mengkaji 1) Dekonstruksi Religiusitas pertunjukan Tari Bedhayan Gagrag Sumirat Puspito, 2) sistem aktualisasi Tari Bedhayan Gagrag Sumirat Puspito, 3) Nilai Pendidikan Tari Bedhayan Gagrag Sumirat Puspito, digunakan metode penelitian ini menggunakan Milles and Huberman Penerapan Sistem pembelajaran serta dalam sinerginya dalam Al Islam Kemuhammadyahan yang diterapkan dalam nilai Pendidikan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Dekonstruksi Religiusitas pertunjukan Tari Bedhayan Gagrag Sumirat Puspito, itu dikaji dari history, venomenologi, sistem di Universitas Muhammadyah Malang dan Kurikulumnya 2) sistem aktualisasi Tari Bedhayan Gagrag Sumirat Puspito merupakan eksistensi menjaga sistem dakwah melalui budaya, 3) Nilai Pendidikan Tari Bedhayan Gagrag Sumirat Puspito, digunakan metode penelitian ini menggunakan Milles and Huberman Penerapan Sistem pembelajaran serta dalam sinerginya dalam Al Islam Kemuhammadyahan. Dekonstruksi ini hadir sebagai dasar penciptaan Tari Bedhayan Gagrag Sumirat Puspito.
Keberadaan Musik Gendang Gong di Riau dalam Peristiwa Adat dan Pertunjukan Seni Hukmi Hukmi; Muhammad Jazuli; Wadiyo Wadiyo; Widodo Widodo
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik Gendang Gong di Riau merupakan bentuk budaya musik masyarakat Melayu Riau beradat Keperpatihan. Selama ini musik Melayu yang beradat Ketemenggungan lebih dikenal, sehingga juga Gendang Gong mengalami kemunduran. Saat ini ada usaha untuk melestarikannya baik secara adat maupun bentuk pertunjukan kesenian di luar adat. Satu sisi pelakunya masih banyak kaum tua, walaupun di Kampar anak muda berusaha melestarikannya. Tujuan penulisan ini lebih dimaksud untuk melihat keberadaan musik Gendang Gong di Riau, baik dalam acara adat maupun helat seni di luar adat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan etnometodologis. Tentunya penelitian ini bermanfaat sebagai infromasi bagi khalayak mengenai musik Gendang Gong sebagai musik Melayu Riau khususnya terkait dengan budaya Melayu beradat Keperpatihan. Diketahui Musik ini memiliki fungsi secara sosial yakni fungsi untuk iringan pencak silat dan fungsi penyambutan tamu. Terkait helat seni yang menampilkan Gendang Gong sangat terkait dengan fungsi sebagai sarana kelangsungan dan stabilitas budaya, dan keseluruhan penghadiran Gendang Gong dapat berfungsi sebagai hiburan.
Co-Authors - Fajar, - - Wasino, - AA Sudharmawan, AA Adi Prasetyo, Alfian Eko Widodo Agus Cahyono Agus Cahyono Agustiina, Inna Alfa Kristanto Alif Farkhatunnisa Amanatillah, Dwi Nisa' Amir Sarifudin Ani Nur Auliyatun Latifah Arina Restian AUTAR ABDILLAH Autar Abdillah Autar Abdillah Ayu Wulandari Bisri, Muhammad Hasan Desnatia Munzilatul Qur'aniyah Djuli Djati Prambudi Djuli Djatiprambudi Dwi Nisa' Amanatillah Dwi Tiya Juwita Eko Raharjo Eko Sugiarto Eny Kusumastuti Firdaus, Zana Saevanti Fitriah, Laila Handayani, Setyati Dyah Hanshi, Bao Hartono & Wahyu Lestari Hartono Hartono Hartono Hartono Harum Sunya Iswara Hukmi Hukmi I Wayan Adnyana I Wayan Adnyana INDAR SABRI Indrasmara, Atmanurvita Prameswari Joko Wiyoso Khamdani, Muhammad Laila Fitriah Lesa Paranti Malarsih Malarsih Martino, Tio Misye Pattipeilohy Moh. Hasan Bisri Muh Ibnan Syarif Muh. Ibnan Syarif, Muh. Ibnan Nadia Sigi Prameswari Nafik Salafiyah Natonis, Rolfi Junyanto Is Nur Lintang Dhien Hayati, Nur Lintang Pande Putu Yogi Arista Pratama Pradipta, Nareswara Bima Pratama, Pande Putu Yogi Arista Prima, Empiri Tahya Puput Meinis Narselina Purwaningsari, Dewi Putri Yanuarita Sutikno Radhiah, Aisyatur Restu Lanjari Richard Junior Kapoyos Riyan Hidayatullah, Riyan Rossa, Crecenda Della Rusdarti - S. Suharto Salma, Alya Happy Sari, Yofita Sestri Indah Pebrianti Setyo Yanuarti Slamet MD Sofia Rachmawati Stefanny Mersiany Pandaleke Suharji Suharji Suharto Suharto Sularso Sularso, Sularso Sunarto Sunarto Sutarjo, Johan Syahrul Syah Sinaga Syakir - syakir syakir Tina Mati, Reneldis Tjetjep Rohendi Rohidi Totok Sumaryanto Totok Sumaryanto F Totok Sumaryanto Florentinus Totok Sumaryanto Florentinus, Totok Sumaryanto Totok Sumaryanto, Totok Udi Utomo Udi Utomo Wadiyo Wadiyo Wadyio, Wadyio Wandah Wibawanto Wardani, Deantika Puspita Wida Rahayuningtyas widjajantie, kusrina Widodo Widodo Widodo Widodo Widyaswara, Silvana Nada Wijaya, Shella Henry Wike, Wike Yuni Suprapto, Yuni Zahra, Fatima Tuz