Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tapin berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui Survei Kepuasan Masyarakat Pelayanan Sekretariat Daerah, permasalahannya adalah banyak pegawai yang mengalihkan link barcode untuk tidak mengisinya, data survei yang diperoleh masih ada yang belum fokus dalam memahami dan menjawab pertanyaan dengan benar dan lengkap, kurangnya pengawasan serta kurangnya sarana pendukung program SUKA MAS YAN SETDA.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas Program Survei Kepuasan Masyarakat Pelayanan Sekretariat Daerah (SUKA MAS YAN SETDA) pada Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tapin dan faktor-faktor yang mempengaruhi.Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentas, sumber data diambil melalui penarikan secara purposive sampling berjumlah 11 orang. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, menggunakan bahan referensi dan membercheck. Efektivitas Program Survei Kepuasan Masyarakat Pelayanan Sekretariat Daerah (SUKA MAS YAN SETDA) pada Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tapin cukup efektif : Pertama, penyampaian informasi belum efektif, sosialisasi pentingnya mamfaat berpartisipasi belum dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Kedua, mudah dipahami cukup efektif, karena masih ada human error dalam mengisi kuesioner. Ketiga, pihak yang terlibat dalam cukup efektif, karena semua bcukup berperan untuk mendukung dan membantu pelaksanaan survei. Keempat, pelaksanaan program sudah efektif, karena sudah berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kelima, target sasaran belum efektif karena masih rendahnya partisipasi dari penerima layanan. Keenam, sesuai dengan kebutuhan sudah efektif karena program sesuai dengan harapan dan kebutuhan pegawai. Ketujuh, tepat waktu belum efektif, karena belum sesuai waktu yang telah ditentukan dalamSOP. Kedelapan, tujuan program sudah efektif karena meningkatkan kinerja dan memudahkan pembuatan laporan. Kesembilan, keberlanjutan program cukup efektif karena adanya pendampingan dari instansi yang membidangi riset dan inovasi. Kesepuluh, dampak/efek sudah efektif karena memberikan dampak yang positif bagi pemerintah dalam meningkatkan layanan. Kesebelas, perubahan keadaan sudah efektif karena terdapat perubahan yang nyata bagi peningkatan kualitas layanan. Faktor penghambat adalah konsistensi dan inisiatif petugas dan penerima layanan untuk menerapkan program masih kurang, keterbatasan jumlah petugas, sarana dan prasarana serta anggaran yang tersedia, dan masih kurangnya komunikasi dengan pihakpihak yang terlibat dalam pelaksanaan program.