Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan Pembuatan Asam Humat Cair Dari Enceng Gondok Untuk Diaplikasikan Pada Tanaman Budidaya Di Lahan Kering Kampung Sumber Rejeki Distrik Kurik Wa Ode Asryanti Wida Malesi; Wiyan Afriyanto Pamungkas; Wahida Wahida; Yosehi Mekiuw; Abdul Rizal; Adrianus Adrianus
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i3.428

Abstract

Kampung Sumber Rejeki adalah salah satu kampung yang berada di Distrik Kurik. Tujuan dilakukan pengabdian kemitraan masyarakat adalah untuk memberikan informasi kepada para petani tentang eceng gondok yang dapat dimanfaatkan sebagai asam humat cair yang berfungsi sebagai bahan pembenah tanah. Metode yang digunakan pada pengabdian ini dimulai dengan sosialisasi program, pelaksanaan kegiatan dan monitoring serta evaluasi program. Hasil pengabdian kemitraan yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan asam humat cair dari eceng gendok. Masyarakat aktif mengikuti kegiatan penyuluhan baik bertanya maupun melakukan demonstrasi pembuatan pembuatan asam humat dari ecek gondok. Kegiatan ini dilanjutkan dengan aplikasi asam humat pada lahan kering yang dibudidayakan tanaman cabai. Hasil monitoring menunjukkan bahwa asam humat memberikan pengaruh yang baik terhadap sifat fisik tanah seperti struktur tanah yang remah dan memperlihatkan warna tanah yang lebih gelap pada lapisan top soil. Selain itu juga memberikan pertumbuhan yang baik pada tanaman cabe dengan didasarkan pada pembentukan batang yang kokoh dan pembentukan daun yang sempurna. Kata kunci: Pelatihan, asam humat, eceng gondok Abstract Sumber Rejeki Village is one of the villages in Kurik District. The aim of community partnership service is to provide information to farmers about water hyacinth which can be used as liquid humic acid which functions as a soil amendment. The method used in this service begins with program socialization, implementation of activities and monitoring and evaluation of the program. The results of the partnership service that has been carried out show that the community is very enthusiastic about taking part in the training on making liquid humic acid from water hyacinth. The community actively participates in outreach activities, both asking questions and carrying out demonstrations on making humic acid from hyacinths. This activity was continued with the application of humic acid to dry land where chili plants were cultivated. Monitoring results show that humic acid has a good influence on the physical properties of the soil, such as a crumbly soil structure and showing a darker soil color in the top soil layer. Apart from that, it also provides good growth for chili plants based on the formation of sturdy stems and perfect leaf formation. Keywords: Training, humic acid, water hyacinth
KAJIAN SIFAT KIMIA TANAH SAWAH PADA BEBERAPA LOKASI DI DISTRIK SEMANGGA Wa Ode Asryanti Wida Malesi; Mega Ayu Yusuf; Parjono; Maya Sari Rupang
JURNAL AGRIMENT Vol. 8 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v8i1.2544

Abstract

The aim of the research was to determine the chemical properties of the soil in the rice fields of the Semangga district. The research method used is survey method. This research was conducted in 3 villages in the Semangga district which had rice fields. Soil sampling was carried out in a composite manner by taking soil samples at a depth of 0-25 cm. Soil samples were analyzed at the Bogor Environmental Biotechnology Laboratory. Based on the analysis results obtained data on soil chemical properties pH, C-organic, and cation exchange capacity (CEC). Based on the research results, the pH value was obtained from neutral to acid. The neutral pH value was found at location A, which was 7.61, at location B, the pH value was 4.42, and at location C, the pH value was 4.75. C-organic from the results of research at 3 locations is classified as moderate to high. At location A the soil organic matter value was 1.19, at location B the soil organic C value was 6.30 and at C location the soil organic C value was 4.11. Cation exchange capacity (CEC) at the study site was classified as moderate to high. At location A it has a cation exchange capacity value of 21.46 cmol/kg, at location B it has a cation exchange capacity value of 30.00, and at location C it has a cation exchange capacity value of 29.12.
Pelatihan Pembuatan Cocopeat dari Sabut Kelapa Muda untuk Bahan Baku Media Tanam Rahmanpiu Rahmanpiu; Murni Nia; Samsul Alam Fyka; La Malesi; Wa Ode Mulyana
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023): Edisi November 2023
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v5i1.97

Abstract

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingungan Hidup dan Kehutanan mencanangkan “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Sabut kelapa muda bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk media tanam. Sabut kelapa muda hingga saat ini belum dimanfaatkan. Karena itu, Tim PKM melakukan pelatihan pembuatan cocopeat dari sabut kelapa muda. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dan pendamping kepada mitra untuk ; (1) membuat alat penghancur sabut kelapa dari rantai bekas mesin pemotong kayu,  (2) melakukan fermentasi serbut sabut kelapa muda, dan (3) melakukan uji coba media tanam pada budidaya tanaman kangkong dan sawi. Metode pelaksanaan  menggunakan metode penyuluhan partisipasif dimana mitra terlibat secara langsung dalam kegiatan pengabdian. Hasil yang dicapai adalah mitra dapat (1) mengembangkan Teknologi Tepat Guna mesin slinder penghancur sabut kelapa muda dari rantai bekas mesin pemotong kayu dengan kinerja ± 70 kg/jam. (2) menghasilkan cocopeat yang memiliki tekstur yang sama dengan cocopeat dari sabut kelapa tua. (3) formulasi media tanam untuk uji coba budidaya kangkong dan sawi adalah tanah, cocopeat, kompos dan abu sekam (2:1:1:0,5). Hasil budidaya menunjukkan bahwa budidaya tanaman kangkung dan sawi memberikan hasil baik, berwarna kehijauan, tidak tampak hama, dan panjang kangkung berkisar antara 20 – 40 cm, sedangkan sawi dengan Panjang 15 – 30 cm.
IDENTIFIKASI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI PESTISIDA NABATI DI KAMPUNG KUPER DISTRIK SEMANGGA Maya Sari Rupang; Wa Ode Asryanti Wida Malesi; Mani Yusuf; Anwar Anwar; Abdul Rizal
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 11 No. 5 (2023): December
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama dan penyakit tanaman merupakan faktor pembatas dalam budidaya tanaman untuk mencapai produksi yang optimal. Hama dan penyakit tanaman dapat dikendalikan menggunakan pestisida yang berbahan dasar tanaman atau disebut dengan pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tumbuhan yang berpotensi sebagai pestisida nabati di Kampung Kuper Distrik Semangga. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta determinasi berdasarkan studi pustaka. Data hasil pengamatan akan  dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan hasil observasi tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati berdasarkan studi literatur. Tumbuhan yang didokumentasikan dilengkapi dengan nama ilmiah (botani), nama lokal, famili, genus, spesies, bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan habitatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 jenis tumbuhan ditemukan yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Tumbuhan yang ditemukan yaitu kelor, maja, beluntas, serai, kirinyuh, srikaya, sirsak, pinang, sirih, jeruk, jahe, lengkuas, jeruk nipis, dan pepaya. Berdasarkan studi literatur secara umum tanaman yang ditemukan di Kampung Kuper mengandung flavonoid, terpenoid, alkaloid dan saponin. Senyawa-senyawa ini berperan sebagai insektisida, anti bakteri dan jamur yang dapat mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman budidaya.
PELATIHAN PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PERTANIAN DI KAMPUNG ANUMBOB DISTRIK KURIK KABUPATEN MERAUKE Mangera, Yosefina; Fachriza, Riza; Jamaludin, Jamaludin; Wahida, Wahida; Malesi, Waode Asryanti Wida
Musamus Devotion Journal Vol 5 No 2 (2023): Musamus Devotion Journal
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mdj.v5i2.5273

Abstract

Merauke Regency is an area where most of the people work as farmers. Rice commodity is the most widely cultivated commodity by farmers besides vegetables and fruits. Farmers' cultivation practices are still using inorganic/chemical fertilizers to meet nutrient needs. The very high demand for inorganic fertilizers is not followed by their timely availability whenever needed, besides that the market price is quite expensive so that production costs increase. This encourages the use of crop residues in the form of husks as raw material for making compost and livestock manure. Burning rice husks produces husk charcoal containing various nutrients as well as cow dung. The purpose of this community service activity is to provide training on making compost from a mixture of charcoal husks, bran, cow dung and EM-4 to farming communities, village officials, Gapoktan, high school and agricultural vocational high school students. This activity was carried out in stages starting from field observations, provision of materials, training/practice on making compost in Anumbob Village, monitoring and teaching how to pack, label and apply compost to the soil. The combination of rice husk charcoal and cow dung as raw material for compost is able to maintain soil moisture and provide nutrients, improve soil conditions on land with low availability of nutrients and water. In addition, we hope that with this training, agricultural waste that was previously not used can have added value, especially by turning it into compost which is useful for reducing agricultural waste, fertility of agricultural land, and ensuring the sustainability of agriculture in the future.
Kualitas Fisik Patty Beef dari Lokasi Otot yang Berbeda Wati, Alvirna; Malesi, La; Hafid, Harapin
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 6, No 1 (2024):
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i1.43440

Abstract

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat, maka kebutuhan akan pangan dan hasil olahannya juga terus meningkat. Salah satu hasil olahan yang biasa diminati masyarakat saat ini terbuat dari daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pembuatan patty beef dari lokasi otot yang berbeda terhadap kualitas fisik. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P1 = Otot Biceps femoris (BF), P2 = Otot Longissimus dorsi (LD) dan P3 = Otot Gastrocnimous (GC). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kualitas fisik yaitu daya ikat air ,pH dan rendemen. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Selanjutnya apabila perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap variabel yang diukur, maka dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT). Hasil penelitian menujukan bahwa patty beef dari lokasi otot yang berbeda tidak berpengaruh ntata (P>0,05) terhadap daya ikat air, pH, rendemen. Kata kunci : Lokasi Otot Berbeda, Patty Beef, Daya Ikar Air, pH Rendemen.
Kualitas Telur Ayam Kampung yang Diberi Pakan Campuran Tepung Kulit Ari Biji Kedelai (Glycine max) Fermentasi Berbeda Hasniar, Hasniar; Malesi, La; Nafiu, La Ode
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 3, No 4 (2021): JIPHO (JURNAL ILMIAH PETERNAKAN HALU OLEO)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v3i4.21097

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam kampung yang diberipakan campuran tepung kulit ari biji kedelai (Glycine max) fermentasi berbeda. Rancanganpenelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan,Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : P0 = Pakan Basal (Jagung, dedak danRK24) tanpa Tepung kulit ari biji kedelai, P1 = Pakan basal +Tepung kulit ari biji kedelai 5%, P2= Pakan basal + Tepung kulit ari biji kedelai 10 %, P3 = Pakan basal + Tepung kulit ari bijikedelai 15%. Parameter yang diamati adalah bobot telur, indeks albumen, indeks yolk, warna yolkdan nilai haugh unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan campuran tepungkulit ari biji kedelai tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap indeks albumen, indeks yolk dannilai haugh unit. Tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot telur, dan warna yolk.Kesimpulan penelitian yaitu pemberian tepung kulit ari biji kedelai fermentasi tidak memberikanpengaruh terhadap indeks albumen,indeks yolk dan nilai haugh unit. Tetapi berpengaruh nyataterhadap bobot telur dan warna yolk. Penambahan tepung kulit ari biji kedelai dalam pakan dapatditambahkan sampai 15%.
Evaluasi Komposisi Botani dan Kapasitas Tampung Padang Penggembalaan Lemosangi di Kecamatan Kabaena Tengah Kabupaten Bombana Salam, Fazlur Ibnul; Malesi, La; Syamsuddin, Syamsuddin
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 6, No 2 (2024):
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i2.45340

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi botani dan kapasitas tampung pada padang penggembalaan Lemosangi di Kecamatan Kabaena Tengah Kabupaten Bombana. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dimulai pada bulan Oktober sampai November 2022 yang bertempat di Padang Penggembalaan Lemosangi Kecamatan Kabaena Tengah Kabupaten Bombana. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hijauan rumput, leguminosa dan gulma dengan luas padan penggembalaan 34 hektar. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah menghitung kapasitas tampung dan komposisi botani. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi botani yang terdapat di padang penggembalaan Lemosangi didominasi oleh rumput dengan presentase (91,15%), leguminosa (1,99%) dan gulma (6,86%) dengan kapasitas tampung di padang penggembalaan Lemosangi tergolong rendah yaitu 0,03 UT/ha/tahun. Kata kunci: Kapasitas Tampung, Komposisi Botani, Padang Penggembalaan
Evaluasi Komposisi Botani dan Kapasitas Penggembalaan Padang Mekar di Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana Sabila, Wa Ode Winda Winda Nur; Malesi, La; Kurniawan, Widhi
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 6, No 2 (2024):
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i2.47170

Abstract

Kabupaten Bombana memiliki padang penggembalaan dengan luas ±3.167 ha dan memiliki potensi sumber daya alam untuk mendukung program pengembangan ternak potong.Kabupaten Bombana memiliki jumlah sapi potong yaitu 51. 067 ekor. Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana merupakan daerah pengembangan ternak sapi potong dengan luas padang penggembalaan ±150 ha.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi komposisi botani dan kapasitas tampung Penggembalaan Padang Mekar di Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dan pengukuran serta pengamatan langsung di lapangan. Pengukuran produksi hijauan menggunakan metode “Actual Weight Estimate” dengan menggunakan kuadran ukur 1 m x 1 m. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis menggunakan metode deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggembalaan Padang Mekar memiliki presentase rumput 71,29%, leguminosa 3,24% dan gulma 25,48%. Kapasitas tampung Penggembalaan Padang Mekar yakni 0.58 ST/ha/tahun dengan produksi hijauan segar berupa rumput 1.058 kg/ha, leguminosa 51,5 kg/ha, dan gulma 534,5 kg/ha.
Production Performance of Broiler Chickens Supplemented with Fermented Water Hyacinth Meal in Feed Fahmi, Katren Tika; Malesi, La; Aka, Rahim; Zulkarnain, Deki
Indonesian Journal Of Animal Agricultural Science (IJAAS) Vol 6, No 1 (2024):
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/ijaas.v6i1.47146

Abstract

This study aims to assess the production performance of broiler chickens supplemented with fermented water hyacinth meal in their feed and determine the optimal treatment for incorporating fermented water hyacinth meal in broiler chicken diets. The research utilized a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments, each consisting of five replications, totaling 20 experimental units, and each replication consisting of five chickens. The treatments included: P0 = ration without the addition of fermented water hyacinth meal 0%, P1 = ration + 1.5% fermented water hyacinth meal, P2 = ration + 3% fermented water hyacinth meal, P3 = ration + 4.5% fermented water hyacinth meal. The observed parameters included feed consumption, body weight gain, and feed conversion. Based on the research results, the addition of fermented water hyacinth meal had a non-significant effect (P>0.05) on feed consumption, body weight gain, and feed conversion. It can be concluded that the addition of fermented water hyacinth meal (1.5-4.5%) has a positive impact on the production performance of broiler chickens.
Co-Authors Abdul Rizal Abdul Rizal, Abdul Achmad Selamet Aku Achmad, Diska Bintayani Ade Ramadani Adrianus Adrianus Ahmad Basrun Ahmad Basrun Amiluddin Indi Ananda, Siti Hadrayanti Andi Marwan Arianto Andi Murlina Tasse Anwar Anwar Apriliyan Yusuf Ardiansyah Ardiansyah Asis Surajat Asma Bio Kimestri Astriana Napirah Budiman Budiman Budiman Budiman Deki Zulkarnain Destianingsih, Imelda Rhini Diana Sri Susanti Dicky Virgianto Sewangi Erfin Erfin Fachriza, Riza Fahmi, Katren Tika Fian Rahma Wati Fuji Astuty Auza Fyka, Samsul Alam Ginting, Nina Maksimiliana Hairil Adzulyatno Hadini Hajar Hajar Hamdan Has Harapin Hafid H. Hasniar Hasniar, Hasniar Husna Husna I Kadek Jefri Ibrahim, Anita Mustika INDRAYANI INDRAYANI Irine Ike Praptiwi, Irine Ike Jamaludin . Jefri Sembiring Johana Anike Mendes Johana Anike Mendes, Johana Anike Kemistri, Asma Bio Kiki R Hasana La Ode Arsad Sani La Ode Ba’a La Ode Ba’a La Ode Nafiu La Ode Sahidin Mani Yusuf Maya Sari Rupang Mega Ayu Yusuf Mega Ayu Yusuf, Mega Ayu Minayanti Minayanti Muh. Rusdin Muhammad Amrullah Pagala Munadi Munadi Murni Nia Natsir Sandiah Nur Santy Asminaya Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nurcholis Nurcholis Nurhayu Nurhayu Nurhayu Nurlia, Sitti PARJONO Parjono Parjono Passali, Daud A Peni Patriani Puput Sabrina Qalbi Purnaning Dhian Isnaeni Purnaning Dhian Isnaeni Putu Nara Kusuma Prasanjaya Rachmawati Hasid Rahman Rahman Rahman Rahman Rahmanpiu Rahmanpiu Restu Libriani Restu Libriani RR. Ella Evrita Hestiandari Rupang, Maya Sari Sabila, Wa Ode Winda Winda Nur Salam, Fazlur Ibnul Salomina sambolinggi, Salomina Salwati Salwati Samsida Samsida Sen Muliana Sufardiman Sufardiman Sulfiar, Ahmat Endang Two Surahmanto Suryadi Pinang Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin TAKDIR SAILI TRESJIA CORINA RAKIAN Wa Ode Mulyana Wahida Wahida Wahida Wahida Wati, Alvirna Widhi Kurniawan Wiyan Afriyanto Pamungkas Yesti Yosefina Mangera Yosehi Mekiuw Yosehi Mekiuw Yosehi Mekiuw Yus Witdarko, Yus