p-Index From 2020 - 2025
12.352
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jurnal Kesehatan Humano: Research Journal Jurnal Riset Kesehatan Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat CENDEKIA UTAMA Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education The Indonesian Journal of Public Health The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Journal of Health (JoH) Jurnal Ilmiah Peuradeun Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan JPKMI (Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia) Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo AcTion: Aceh Nutrition Journal Jurnal Analisa Sosiologi Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Window of Health : Jurnal Kesehatan Jurnal Kesehatan Bina Generasi Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal Jurnal Kesehatan Manarang Journal of Health Policy and Management Journal of Health Promotion and Behavior Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Etika Demokrasi JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Hearty : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Ilmiah Kesehatan Manuju : Malahayati Nursing Journal Indonesian Journal for Health Sciences (IJHS) Ensiklopedia of Journal Journal of Health Sciences 2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Jurnal Sehat Mandiri Jurnal Administrasi dan Manajemen Jurnal Kesehatan Celebes Health Journal Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Borneo Nursing Journal (BNJ) Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia / Indonesian Health Scientific Journal Value: Jurnal Manajemen dan Akuntansi JAZ: Jurnal Akuntansi Unihaz Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Science Midwifery Jurnal Promotif Preventif Jurnal Kesehatan Tambusai Devotion: Journal of Research and Community Service Community Research Of Epidemiology (CORE) Journal Peqguruang: Conference Series Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Jurnal Kolaboratif Sains Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Jurnal Berita Kesehatan Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana (JUFDIKES) Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Jurnal Pengabdian Mandiri Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Jurnal Mitrasehat Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Seminar Nasional Hasil Penelitian LP2M UNM Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan Obat: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Advances in Healthcare Research JER Jurnal Kesehatan Marendeng Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Pembelajaran Holistik Jurnal Kesehatan Joong-Ki Journal of Global Research in Public Health Mega Buana Journal of Public Health
Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Kualitatif tentang Pengalaman Pasien setelah Menjalani Operasi Sectio Cesarea dengan Metode ERACS di RSUD Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah Sukmawati Sukmawati; Arlin Adam; Andi Alim
Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 3 (2025): Juli: Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/vimed.v2i3.2078

Abstract

The implementation of the Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) method as an innovation in the Sectio Cesarea (SC) surgical procedure aims to accelerate recovery, minimize pain, and improve patient comfort. Although it has been clinically proven, there is still limited research exploring patients' subjective experiences with this method, particularly in eastern Indonesia. This study aims to explore in depth the physical, emotional, psychological experiences, as well as perceptions of service and patient expectations after undergoing SC with the ERACS method at Banggai Laut General Hospital. The study employs a qualitative approach with a phenomenological study design. Data were collected through in-depth interviews with purposively selected informants and analyzed using Braun & Clarke's thematic analysis technique. The results showed that patients experienced rapid physical recovery, minimal pain, and were able to mobilize early. Emotionally, patients felt calm and stable, supported by good communication with medical staff and family support. However, information about the ERACS procedure before surgery was still perceived as lacking detail. Patients also hope that this method continues to be implemented with improvements in educational aspects and financial support from BPJS. Patients' experiences with the ERACS method are generally very positive and reflect the success of this approach not only clinically but also in creating a more comfortable, efficient, and humane childbirth experience. This study recommends enhancing preoperative education, postoperative monitoring, and more inclusive financial support systems.
Analisis Persepsi Tenaga Kesehatan terhadap Implementasi Rekam Medis Elektronik Berdasarkan Model UTAUT di Puskesmas Posumaen Kabupaten Minahasa Tenggara Ersian Rani Gratia Wongkar; Arlin Adam; Andi Alim
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v10i1.2107

Abstract

Transformasi digital dalam sistem pelayanan kesehatan mendorong penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas, sebagai bagian dari kebijakan nasional untuk meningkatkan efisiensi dan mutu layanan. Namun, keberhasilan implementasi RME tidak hanya ditentukan oleh teknologi, melainkan juga oleh kesiapan dan persepsi tenaga kesehatan sebagai pengguna utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi tenaga kesehatan terhadap implementasi RME di Puskesmas Posumaen Kabupaten Minahasa Tenggara dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain deskriptif analitik. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner tertutup disusun berdasarkan empat konstruk utama dalam model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT): performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating conditions. Seluruh populasi sebanyak 23 tenaga kesehatan dijadikan sampel melalui teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi tenaga kesehatan terhadap RME berada pada kategori tinggi, dengan 65,2% responden memiliki persepsi positif. Dimensi performance expectancy menunjukkan skor tertinggi (69,6%), diikuti oleh social influence dan facilitating conditions (masing-masing 78,3%), serta effort expectancy (65,2%). Temuan ini mengindikasikan bahwa penerimaan terhadap RME cukup baik, namun masih terdapat sebagian responden yang menunjukkan persepsi “cukup”, sehingga dibutuhkan penguatan dalam hal pelatihan, pendampingan teknis, dan infrastruktur pendukung. Penelitian ini menegaskan pentingnya faktor persepsi pengguna dalam keberhasilan implementasi sistem digital di layanan kesehatan primer, khususnya di wilayah terpencil.
Makna Sosial Budaya dalam Persepsi Masyarakat terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Fricilia Magda Winosoi Kandou; Arlin Adam; Andi Alim
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v10i1.2125

Abstract

Pelayanan kesehatan tidak hanya dipahami sebagai tindakan medis, tetapi juga sebagai bentuk interaksi sosial yang dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna sosial budaya dalam persepsi pasien rawat inap terhadap kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Mitra Sehat Kabupaten Minahasa Tenggara. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, penelitian ini melibatkan pasien rawat inap sebagai informan utama yang telah menjalani perawatan minimal tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya lokal, seperti sopan santun, penghormatan terhadap orang tua, keramahan, dan kesetaraan perlakuan. Pengalaman pelayanan yang dianggap berkualitas tidak hanya mencakup kompetensi teknis tenaga kesehatan, tetapi juga aspek relasional seperti komunikasi yang empatik, sikap hormat, serta kepekaan terhadap bahasa dan kebiasaan lokal. Interaksi sosial yang positif dan penghormatan terhadap identitas budaya pasien memperkuat rasa dihargai dan meningkatkan kepercayaan terhadap institusi rumah sakit. Temuan ini menegaskan pentingnya pelayanan kesehatan yang sensitif budaya untuk menciptakan sistem layanan yang inklusif, manusiawi, dan bermakna bagi masyarakat setempat.
Cultural Lag in the Digital Transformation of Health Services: An Observational Study at Nunukan Timur Public Health Center Ana Welellu; Arlin Adam; Andi Alim
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 3 No. 3 (2025): September : Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebid
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/corona.v3i3.1544

Abstract

Digital transformation in health services faces significant challenges, particularly the gap between rapid technological advancements and the readiness of institutional work culture. This study investigates the cultural lag experienced during the implementation of digital systems at the East Nunukan Health Center. Using an observational qualitative approach, it examines health workers' responses to digital applications such as e-Puskesmas and various Health Information Systems. The findings reveal substantial resistance to change, attributed to factors like limited digital literacy, inadequate infrastructure, and the persistence of traditional work patterns. Despite the introduction of digital systems, healthcare practices remain largely dependent on manual methods, highlighting the disconnect between technological progress and the socio-cultural preparedness of healthcare organizations. The study concludes that this cultural lag within healthcare institutions can significantly impede the effectiveness of digital transformation efforts. To address these issues, the research advocates for ongoing training, improvement of supporting facilities, and the adoption of strategies that align with local work culture. This research provides valuable insights into the socio-cultural dynamics affecting the digitization of public services, especially in border regions with limited technological access.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Kota Tomohon Malingkas, Hany C; Alim, Andi; Zamly, Zamly; Yusuf, Ekafadly
Jurnal Sehat Mandiri Vol 20 No 1 (2025): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 20 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v20i1.1543

Abstract

The prevalence of diarrhea remains high in countries with limited access to clean water, sanitation, and personal hygiene. To reduce diarrhea cases, Indonesia has implemented the Community-Based Total Sanitation (STBM) program, with a key indicator being the reduction of open defecation behavior. This study aims to identify the factors associated with the incidence of diarrhea among children under five in Tomohon City. This is an analytical study with a quantitative approach and a cross-sectional design. The population includes 840 children under five in the Lansot Health Center area, with a sample size of 271 children. Data were collected through questionnaires given to the children's parents. Independent variables include the role of sanitation officers, latrine ownership, access to latrine use, and the practice of stopping open defecation (stop BABS). Data were analyzed using univariate, bivariate (Chi-square test), and multivariate (logistic regression) analyses. The results showed significant associations between all independent variables and the incidence of diarrhea. The dominant factors were access to latrines (p = 0.001; OR = 3.838) and stop BABS behavior (p = 0.002; OR = 5.148). It is concluded that improved access and sanitation behaviors significantly reduce diarrhea incidence in children. It is recommended that the community maintain existing sanitation facilities and continue promoting clean and healthy living behaviors to prevent diarrhea in children.
Studi Kualitatif Pengalaman Remaja Putri yang Mengalami Gangguan Menstruasi di SMP Negeri 2 Bunta Kabupaten Banggai Propinsi Sulawesi Tengah Mariyati Mariyati; Arlin Adam; Andi Alim
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2025): July: OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i4.1537

Abstract

Adolescence is a critical phase in individual development, especially for adolescent girls who begin to experience menstruation as a sign of reproductive maturity. However, not all adolescents experience menstruation normally; some experience disorders such as menstrual pain, irregular cycles, and prolonged bleeding. This study aims to explore in depth the subjective experiences of adolescent girls with menstrual disorders at SMP Negeri 2 Bunta, Banggai Regency, focusing on the nature of the disorders experienced, their interpretation of these experiences, coping strategies, and the social support received. This study employs a qualitative approach with a phenomenological design. The primary informants were female adolescents in grades VII–IX who had experienced menstrual disorders in the past six months, selected purposively until data saturation was achieved. Data collection techniques included in-depth interviews, non-participatory observation, and document analysis. Data were analyzed using the Miles and Huberman model through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study indicate that menstrual disorders are viewed as normal by most informants, despite causing physical discomfort and psychological anxiety. Adolescents' responses to these disorders vary, ranging from the use of warm compresses and medication to no intervention at all. The primary sources of information are mothers and social media, while the roles of teachers and schools remain limited. Social support is most commonly provided by family, although some adolescents also feel supported by peers and teachers. This study emphasizes the importance of systematic reproductive health education, school involvement in supporting adolescents, and the creation of safe and stigma-free discussion spaces regarding menstruation-related issues.
Persepsi Tenaga Kesehatan terhadap Dampak Perubahan Sosial Budaya atas Pelayanan Kesehatan: Studi Kualitatif di Puskesmas Kabupaten Minahasa Tenggara Saputri Stiawati; Arlin Adam; Andi Alim
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengungkap persepsi tenaga kesehatan terhadap dampak perubahan sosial budaya terhadap praktik pelayanan kesehatan di Puskesmas Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pengaruh transformasi sosial dan budaya digital terhadap perilaku masyarakat, kepercayaan, serta pola komunikasi dalam konteks pelayanan kesehatan. Tujuan utama penelitian adalah untuk menggambarkan pengalaman tenaga kesehatan dalam merespons dan beradaptasi terhadap perubahan sosial budaya tersebut sembari tetap menjaga mutu pelayanan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam semi-terstruktur dengan tiga informan yaitu seorang perawat, dokter, dan bidan yang telah bekerja lebih dari sepuluh tahun. Hasil analisis tematik menunjukkan lima temuan utama: (1) Terdapat perubahan signifikan dalam sikap masyarakat seperti meningkatnya sikap kritis, ketergantungan pada informasi daring, dan menurunnya kepercayaan terhadap nasihat medis; (2) Perubahan ini memengaruhi cara tenaga kesehatan berkomunikasi, menyuluh, dan menjalin relasi dengan pasien; (3) Strategi adaptasi dilakukan melalui komunikasi empatik, pendekatan berbasis budaya lokal, dan pemanfaatan media digital; (4) Tantangan yang dihadapi mencakup miskomunikasi, resistensi budaya, dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam program preventif; (5) Upaya menjaga kualitas pelayanan dilakukan melalui relasi interpersonal, kolaborasi internal, dan pendekatan berbasis komunitas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tenaga kesehatan di wilayah tidak hanya berperan sebagai pemberi layanan medis, tetapi juga sebagai mediator budaya yang harus mampu menghadapi dinamika sosial yang terus berkembang.
Makna Budaya dan Spiritualitas dalam Praktik Resusitasi Neonatus: Studi Fenomenologis pada Perawat Instalasi Gawat Darurat Jelni M. Oruh; Arlin Adam; Andi Alim
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resusitasi neonatus merupakan tindakan medis kritis yang tidak hanya menuntut keterampilan teknis dan pengambilan keputusan cepat, tetapi juga melibatkan dimensi emosional, budaya, dan spiritual para perawat yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna budaya dan spiritualitas dalam praktik resusitasi neonatus sebagaimana dialami oleh perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif, penelitian ini melibatkan dua informan yang dipilih secara purposive berdasarkan pengalaman langsung dalam tindakan resusitasi neonatus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya seperti gotong royong, rasa hormat, dan sikap penuh ketulusan menjadi bagian tak terpisahkan dari tindakan resusitasi. Sementara itu, spiritualitas diekspresikan melalui doa, keyakinan akan kehendak Tuhan, serta pemaknaan terhadap keberhasilan dan kegagalan sebagai bagian dari takdir Ilahi. Perawat memaknai profesi mereka sebagai bentuk pengabdian yang menyatukan keterampilan klinis, kekuatan mental, serta kedekatan spiritual. Praktik resusitasi tidak hanya dipahami sebagai prosedur penyelamatan, tetapi juga sebagai bentuk pelayanan kemanusiaan yang sarat makna transendental. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi antara kompetensi teknis, kepekaan budaya, dan kekuatan spiritual dalam pendidikan serta praktik keperawatan, khususnya dalam situasi kegawatdaruratan. Oleh karena itu, pengembangan kebijakan dan pelatihan perawat hendaknya mencakup penguatan dimensi holistik demi pelayanan yang profesional, etis, dan bermartabat.
Dari Dari Sedenter ke Aktif: : Makna Sosial dan Budaya Perubahan Perilaku Olahraga Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Sirandan, Adryani; Adam, Arlin; Alim, Andi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan gaya hidup dari sedenter menjadi aktif secara fisik di kalangan pegawai pemerintahan mencerminkan proses transformasi yang kompleks dan sarat makna sosial-budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna sosial dan budaya perubahan perilaku olahraga pada pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis digunakan untuk memahami pengalaman subjektif pegawai yang mengalami transisi gaya hidup, serta faktor-faktor yang memengaruhi perubahan tersebut. Informan dipilih secara purposif, dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan perilaku olahraga tidak hanya dipicu oleh motivasi personal, tetapi juga didukung oleh lingkungan sosial, budaya organisasi, dan dinamika kelembagaan. Olahraga dimaknai sebagai ekspresi penghargaan diri, peningkatan identitas sosial, serta sarana menjaga kesehatan fisik dan mental. Hambatan seperti keterbatasan waktu, beban kerja, dan fluktuasi semangat diatasi melalui dukungan sosial serta strategi pribadi. Dampak perubahan dirasakan dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan kebugaran, rasa percaya diri, keseimbangan emosional, hingga relasi sosial yang lebih baik. Refleksi dan harapan para informan menggarisbawahi pentingnya peran institusi dalam membentuk budaya kerja yang mendukung gaya hidup sehat. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kebijakan kelembagaan dan program kolektif sebagai upaya mendorong keberlanjutan perubahan gaya hidup aktif di lingkungan birokrasi.
Inovasi Gerimis Terus Makna Sosial Budaya di Balik Praktik Inovasi “Gerimis Terus” dalam Pencegahan Stunting di Kota Palopo: Stunting, Gerimis Terus, makna sosial budaya, inovasi kesehatan, perubahan perilaku Arman, Arman; Adam, Arlin; Alim, Andi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.276

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna sosial dan budaya di balik pelaksanaan inovasi “Gerimis Terus” sebagai strategi pencegahan stunting di Kota Palopo. Program ini merupakan gerakan minum susu dan makan telur rebus secara rutin yang menyasar anak-anak, ibu hamil, dan balita. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan informan yang terdiri dari petugas kesehatan, kader posyandu, tokoh masyarakat, ibu hamil, dan ibu balita. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program “Gerimis Terus” memiliki makna sosial dan budaya yang kuat bagi masyarakat. Program ini diterima dengan antusias karena dinilai relevan dengan nilai-nilai lokal seperti gotong royong dan kepedulian terhadap kesehatan generasi penerus. Interaksi sosial antara petugas kesehatan, kader, dan masyarakat berjalan efektif berkat komunikasi yang baik dan peran aktif semua pihak. Masyarakat menunjukkan adaptasi yang positif, terlihat dari perubahan perilaku konsumsi gizi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan. Faktor sosial budaya, seperti nilai kekeluargaan, mendukung keberhasilan program, meskipun masih ditemukan hambatan berupa kebiasaan makan atau pemahaman yang belum merata. Secara keseluruhan, program ini memberi dampak nyata terhadap perubahan kebiasaan dan pola pikir masyarakat terkait pencegahan stunting. Penelitian ini merekomendasikan agar inovasi “Gerimis Terus” terus dikembangkan dengan memperkuat dukungan lintas sektor, memperluas jangkauan sasaran, serta memperhatikan dinamika sosial budaya lokal sebagai kekuatan dalam mendorong perubahan perilaku kesehatan masyarakat.
Co-Authors A, Adhyatma Abdul Gafur Achmad Achmad Achmad R. Muttaqien Al-Maidin Adam Badwi Adam Badwi Adam Badwi, Adam Adhyatma A Adhyatma A, Adhyatma A Adnan, Yudhi Agus, Rezki Aprianti Agustang Agustang Agustang, Andi Alam, Muhammad Ichwan Iskandar Alamsyah Alamsyah Albertus Ata Maran Ali Imran Ali Imran Ali Imran Alimin Alwi Amalia Amalia Ambali, Defyanti Dwi Amiruddin Ana Welellu ANDI ALIM Andi Asrina Andi Irfan Andi Irfan Andi Irwan Andi Irwan Kasim Andi Nuryadin Angraeni, Sinta Anna Handayani Anzar Abdullah Aripa, Lusyana Arlin Adam, Arlin Arman Arman Arni Arni Arwan, Yayudia Setriawati M. Ashriady, Ashriady Asnidar Asnidar Aspiati Haji Ali Asri Asri Asriani Minarti S Astri Jayanti Aswar Aswar Benyamin Dimi Bidasari Jamil Birana, Amelia Indriani Bora, Noviana Burga, Muhammad Alqadri Darmayadi Danduru Dedeng Nurkholik Sidik Permana Dedi Maulana Desiderius H. J. Goo Diane Rineke Kaunang Doken, Stefanus Ama Dwi Jusrini Palungan Eka Dharmawati Lewa Ekafadly Jusuf ekawati, ris Ema Arisandi Erni Kadir Erniati Erniati Ersian Rani Gratia Wongkar Esa Risqianti Fachry Abda El Rahman Fauza Andriyadi Febrianti Dharma Birana Febrianti, Nur Firdawati, Yuyun Firman Alamsyah R Florensia Anjela Ina Fricilia Magda Winosoi Kandou Hairuddin K Hajrah . Hamdan Nur Hamdana Hariati Hariati Hariati, Hariati Harlina Harun, Fachrudin Suryadi Hasma Hasma Haswindah Hesti Hesti Hidayat Hidayat Hidayat, Arham Husni Thamrin Ifdaliah Chalid Iin Fatimah Hanis Iskandar, Ishaq Islah, Dafirah Jamaluddin Jamaluddin Jelni M. Oruh Jesica Chriscalty Kasi Ketut Yudi Arparitna, Ketut Yudi Kowaas, Intan Novita Krisdayanti Latif, Sarifudin Andi Lisdayanti, Lisdayanti Lisna Lujnah Lujnah Maliang, Muhammad Iqbal Malingkas, Hany C mariyati mariyati Marlina Alia Marsumiyanto, Marsumiyanto Masdarwati, Masdarwati MAURITZ PANDAPOTAN MARPAUNG Muhammad Azwar Munadhir Munadhir Musakkar, Mustika Eka Pratama Musdalifah Musdalifah Muslimin B Nabila Nur Azisah Natsir, Nursanita Nilawaty Uly Nilce Astin Novi Purnama Sari Nufninu, Robert Nur Annisa Nur Inah Nurhasibah Nurhaslia . Nurlina Subair Nurrahmat Nurrahmat Nurul Kamaliah Umasangaji Obert, Hendra August Oruh, Shermina Pahmi Pahmi Pahmi Pannyiwi, Rahmat Pattiwael, Rahmawaty Rahman Prihatini, Surya Purba, Hitler Benny Hendrik Purnama Purnama Putri Dwi Sundari Putri, Tharia Nurizky Rachmadana, Satria Lintang RACHMAT RAMLI Radillah Radillah, Radillah Rahim, Harpandi Rahmat, Rezqiqah Aulia Rambu, Sitti Herliyanti Rande Bua', Rudy Rangan, Natalia Rani Wijayanti Raya Senolinggi, Theresia Rindi Andika Yanti Pasambo Risma Tamrin Rosita Rosita Rosniati Rotasouw, Aswad Rusnita Rusnita, Rusnita Salma Bahsoan Samila, Samila Samrain, Samrain Samsi, La Unga Santi Santi Santriani Samman Saputri Stiawati Selprianti Dalima Serli Serli Setriawati, Yayudia Shermina Oruh Silvester Matrutty Sinna Idris Sirandan, Adryani Sombolinggi, Yeltiani Sri Ayu Lestari Sri Yuniarsih Stefanus Ama Doken Suhardin, Mien Asrha Suhenrik P Sukmawati Sukmawati Sundari Sundari Supardi, Firdaus Alfa Rezha Suriani, Andi Surniah Suwandi N Tangdilambi, Novagita Tange, Warni Tasrim, Tasrim Thamrin, Ali Imran Tri Sukma, Novian Uly, Nilawati Umasangaji, Nurul Kamaliah Uswantun Hasanah Veithzal Rivai Zainal Verawati Wahdani Puspawanti Walewangko, Alfriando Wijayanti, Lumastari Ajeng Yenni Yenni Yenni Yeuis Diah Sri Lestari Yuliana Baharuddin Yulis, Dian Meiliani Yundari, Yundari Yusuf, Ekafadly Zaenal, Isradi Zainuddin Zainuddin Zamli Zamly, Zamly