Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kolaboratif Sains

Pendidikan Karakter dalam Membentuk Generasi Entrepreneur Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Menengah Atas : Character Education in Forming a Generation of Entrepreneurs Based on Local Wisdom in High Schools Dedi Gunawan Saputra; Jimmy Malintang; Nur Wulandani; Azhariah Rachman; Desy Liliani Husain
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 2: Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i2.7077

Abstract

Pendidikan karakter memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya berkompeten secara akademik tetapi juga memiliki jiwa entrepreneur yang beretika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pendidikan karakter dapat diterapkan dalam membentuk jiwa kewirausahaan siswa SMA dengan pendekatan berbasis kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi di beberapa SMA yang telah mengimplementasikan program kewirausahaan berbasis karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter telah diterapkan dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, namun masih belum memiliki model yang baku. Selain itu, kearifan lokal memiliki potensi besar dalam memperkuat nilai-nilai karakter siswa, seperti kejujuran, gotong royong, dan kreativitas, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal dalam pengembangan usaha siswa. Beberapa tantangan utama dalam implementasi pendidikan karakter dalam kewirausahaan adalah kurangnya pelatihan guru, keterbatasan dukungan dari dunia usaha, serta kurangnya pemanfaatan teknologi dalam program kewirausahaan siswa. Sebagai solusi, penelitian ini merekomendasikan pembelajaran berbasis proyek serta peningkatan kolaborasi dengan pelaku usaha lokal agar siswa mendapatkan pengalaman nyata dalam dunia bisnis. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam kewirausahaan juga perlu ditingkatkan agar siswa lebih inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan model ini, diharapkan sekolah dapat mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan kewirausahaan, tetapi juga berkarakter kuat serta mampu mengembangkan usaha berbasis kearifan lokal secara berkelanjutan.
Strategi Pengembangan Kurikulum Literasi Kewirausahaan Dalam Mendukung Program Merdeka Belajar di Perguruan Tinggi: Entrepreneurship Literacy Curriculum Development Strategy to Support the Independent Learning Program in Higher Education Syamsul Anwar; Muhamad Sigid Safarudin; Dedi Gunawan Saputra; Purwaka Hari Prihanto; Andro Ruben Runtu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8058

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan kurikulum literasi kewirausahaan dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di perguruan tinggi Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus multi-situs di tiga perguruan tinggi di Jakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan dosen pengampu kewirausahaan, koordinator MBKM, dan tim kurikulum, serta dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan kurikulum literasi kewirausahaan dilaksanakan melalui integrasi mata kuliah kewirausahaan ke dalam program MBKM, penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang berbasis capaian kewirausahaan, serta pemanfaatan metode pembelajaran aktif seperti project-based learning dan experiential learning. Implementasi literasi kewirausahaan diwujudkan melalui program magang wirausaha, proyek desa berbasis kewirausahaan, dan inkubasi bisnis kampus yang melibatkan mahasiswa secara aktif. Tantangan utama dalam implementasi kurikulum ini meliputi keterbatasan SDM dosen yang memiliki pengalaman praktik wirausaha, keterbatasan dana dan infrastruktur pendukung, serta kesiapan mahasiswa dalam literasi digital dan mental wirausaha. Temuan ini menekankan pentingnya kolaborasi antara kampus dengan mitra industri, peningkatan kapasitas dosen sebagai mentor kewirausahaan, serta penyediaan fasilitas praktik bisnis sebagai bagian integral dari kurikulum. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan pendidikan tinggi untuk memperkuat literasi kewirausahaan mahasiswa di era Merdeka Belajar.