Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani karet di Desa Sungai Benteng, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun. Komoditas karet merupakan sektor unggulan yang memegang peranan penting dalam perekonomian daerah, namun kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua petani karet menikmati kesejahteraan yang optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei terhadap 40 petani karet sebagai sampel. Variabel-variabel yang dianalisis meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, pengalaman bertani, luas lahan, dan biaya produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani berada pada usia produktif (31–39 tahun), dengan tingkat pendidikan dominan tamat SLTP. Sebagian besar memiliki pengalaman bertani 5–13 tahun dan mengelola lahan seluas 2–2,9 hektare. Temuan ini menunjukkan bahwa usia dan pengalaman berusahatani berperan penting dalam pengambilan keputusan dan adopsi inovasi dalam usaha tani karet. Selain itu, luas lahan dan jumlah anggota keluarga turut memengaruhi tingkat pendapatan petani. Luas lahan yang lebih besar berkontribusi terhadap peningkatan volume produksi dan pendapatan, sedangkan jumlah anggota keluarga berkorelasi dengan tingkat kebutuhan rumah tangga dan potensi tenaga kerja keluarga dalam usaha tani. Namun demikian, petani masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan teknologi pengolahan lahan dan pengaruh cuaca yang tidak menentu terhadap produksi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, serta fasilitasi akses terhadap teknologi pertanian dan sarana produksi modern. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa untuk meningkatkan pendapatan petani karet secara signifikan, intervensi terhadap faktor-faktor sosial ekonomi serta teknis perlu dilakukan secara berkesinambungan.