Program Lahan Tanam Padi Ladang Menetap 10 Hektar per Kampung merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan beras luar daerah dan memperkuat ketahanan pangan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program dalam mendukung ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan di wilayah perbatasan tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan dukungan data kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan petani dan pejabat terkait, observasi lapangan, serta studi dokumentasi mengenai produksi padi dan luas panen antara tahun 2021 hingga 2024. Analisis dilakukan berdasarkan indikator efektivitas menurut Richard M. Steers dan tiga pilar ketahanan pangan: ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak positif, terlihat dari peningkatan produksi padi dari 489,42 ton pada tahun 2022 menjadi 681,92 ton pada tahun 2024. Program ini juga berhasil mengubah pola tanam masyarakat menuju sistem pertanian menetap. Namun, tantangan tetap ada terkait infrastruktur, distribusi, dan ketimpangan kapasitas antar kampung. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar pemerintah memperkuat dukungan teknis dan logistik, masyarakat lebih aktif berpartisipasi, serta penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi dampak ekonomi dan keberlanjutan jangka panjang program ini.