Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pemberian Dukungan Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Terhadap Penurunan Tingkat Stres Dan Kecemasan Pada Masyarakat Banjar Di Masa Pandemi Covid 19 Rahman, Subhannur; Tasalim, Rian
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v13i1.788

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi kejadian Covid-19 di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan jumlah, baik kasus yang terkonfirmasi sampai dengan kasus kamatian karena Covid-19. Banyaknya dampak yang ditimbulkan dari permasalahan ini menjadikan masyarakat banjar merasakan kerugian secara fisik, sosial, ekonomi dan psikologis. Perasaan stress, was-was, khawatir, cemas, takut, dan gelisah menghadapi kondisi seperti ini menyebabkan resiko penurunan imun selama masa pandemi yang dikhawatirkan berdampak pada mudahnya penularan Covid-19 di lingkungan individu, keluarga dan masyarakat banjar.  Selama masa pandemi Covid-19 masyarakat Kalimantan Selatan hanya berfokus pada bagaimana meningkatkan kesehatan fisik, namun masih mengenyampingkan usaha untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan psikososial mereka. Oleh sebab itu dengan adanya dukungan kesehatan jiwa dan psikososial selama masa pandemi kemungkinan dapat menurunkan tingkat stress dan kecemasan masyarakat banjar.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dalam menurunkan tingkat stress dan kecemasan masyarakat Banjar selama masa pandemic covid 19.Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian pre eksperimental (one group pretest-posttest design) dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling.Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Tes untuk  mengukur tingkat stress dan kecemasan sebelum dan sesudah intervensi didapatkan nilai p value 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.Simpulan : Adanya pengaruh pemberian dukungan kesehatan jiwa dan psikososial terhadap penurunan tingkat stres dan kecemasan masyarakat banjar di masa pandemi Covid-19. Kata kunci: Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial, Kecemasan, Stres.  The Effect of Providing Mental Health and Psychosocial Support on Reducing Stress and Anxiety Levels in the Banjar Community During the Covid 19 PandemicBackground: The prevalence of Covid-19 in South Kalimantan has increased, both confirmed cases and deaths due to Covid-19. The many impacts caused by this problem make the Banjar community suffer physical, social, economic and psychological losses. Feelings of stress, anxiety, worry, anxiety, fear, and dealing with conditions like these cause a decrease in immunity during the pandemic which has an impact on the ease of transmission of Covid-19 in individuals, families and the Banjar community. During the Covid-19 pandemic, the people of South Kalimantan only focused on how to improve their physical health, but still put aside efforts to improve their mental and psychosocial health. Therefore, with mental health and psychosocial support during the pandemic, it is possible to reduce the stress and anxiety levels of the Banjar community.Objective: This study aims to determine the effect of providing mental health and psychosocial support in reducing stress and anxiety levels of the Banjar community during the COVID-19 pandemic.Methods: This study used an experimental research design with a pre-experimental research design (one group pretest-posttest design) with a sample of 30 people. The sampling technique was carried out by purposive sampling.Results: Based on statistical results using the Wilcoxon test to measure stress levels before and before the intervention, the p value of 0.000 was smaller than = 0.05.Conclusion: There is an effect of providing mental health and psychosocial support on reducing stress and anxiety levels in the Banjar community during the Covid-19 pandemic. Keywords: Mental Health and Psychosocial Support, Anxiety, Stress.
Efektivitas Terapi Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Musik Suara Alam Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Semester Akhir: Effectiveness of Progressive Muscle Relaxation Therapy and Natural Sound Music Therapy on Final Semester Student Stress Levels Cahyani, Ardhia Redina; Tasalim, Rian
Journal of Health (JoH) Vol 11 No 1 (2024): Journal of Health (JoH) - January
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/joh.v11n1.719

Abstract

Final year students have academic interests such as a lot of assignments and have many demands from themselves and from external demands which causes students to be more susceptible to experiencing stress. Prolonged and untreated stress can cause physical and psychological disorders. Stress can be treated pharmacologically and non-pharmacologically. There are several non-pharmacological ways that can be done to reduce stress levels, namely progressive muscle relaxation therapy and music therapy. This research generally aims to determine the effect of progressive muscle relaxation therapy and natural sound music therapy on the stress levels of final semester students. This research uses a quantitative approach using a pre-experimental design. The total sample was 8 people taken using accidental sampling technique, based on inclusion and exclusion criteria. The data collection technique uses the PSS questionnaire. The analysis used the Wilcoxon test. The results of the bivariate test showed that there was an effect of progressive muscle relaxation techniques and natural sound music therapy on the stress level of final semester students with a significant value of 0.012. The health sector, especially nursing, is expected to be able to apply progressive muscle relaxation techniques and natural sound music therapy to reduce stress levels.
Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat antihipertensi Arini, Arini; Wijaksono, Muhammad Arief; Tasalim, Rian
Journal of Health Research Science Vol. 4 No. 02 (2024): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v4i2.1270

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi termasuk penyakit silent killer yang penyebab utama kematian di seluruh dunia. Masih tingginya angka kejadian penderita hipertensi dikarenakan ketidakpatuhan dalam pengobatan. Keberhasilan pengobatan antihipertensi sangat bergantung pada pengetahuan dan kepatuhan pasien.Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik korelasi dan pendekatan cross sectional ini dilakukan pada 30 penderita hipertensi yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner pengetahuan dan kuesioner kepatuhan MMAS-8. Data penelitian ini dianalisa dengan uji rank spearman.Hasil: Sebagian besar responden masuk kategori dewasa dengan pendidikan terakhir SD berjumlah 17 responden. Hampir seluruh responden berjenis kelamin perempuan, dimana sebagian besar menderita hipertensi derajat 2 kurang dari 10 tahun. Hasil uji rank spearman menunjukkan nilai p = 0,009 dan coefficient correlation = 0,472.Kesimpulan: Hasil Analisa menunjukkan terdapat hubungan yang cukup kuat antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat antihipertensi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.
Pengaruh pemberian pill card pengawas minum obat terhadap kepatuhan minum obat pada lansia dengan hipertensi Hidayah, Nur; Tasalim, Rian; Rahman, Subhannur
Journal of Health Research Science Vol. 4 No. 02 (2024): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v4i2.1405

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi yang dikenal silent killer cukup menjadi faktor risiko utama penyebab penyakit kardiovaskuler. Lansia menjadi kelompok terbanyak yang mengalami hipertensi dikarenakan faktor degeneratif. Terapi farmakologis pada hipertensi mengharuskan kepatuhan dalam meminum obat. Bertambahnya usia membuat lansia mengalami penurunan Kognitif. Peran Pengawas Minum Obat dengan Media Pill Card sebagai kartu pengingat akan menjadi solusi dalam memberikan motivasi dan meningkatkan kepatuhan minum obat pada lansia dengan hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pill card pada pengawas minum obat (PMO) terhadap kepatuhan minum obat lansia dengan hipertensi.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperiment dengan pretest- posttest design one group. Teknik sampling purposive sampling dengan 15 responden. Adapun uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon.Hasil: Menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan pada post-test terdapat 6 responden (40%) dengan tingkat kepatuhan yang tinggi yang sebelumnya tidak ada pada pre-test. Hasil uji Wilcoxon dengan p Value 0,001 < 0.05.Kesimpulan: Pemberian pill card pada PMO memiliki pengaruh dalam meningkatkan kepatuhan minum obat terhadap lansia dengan hipertensi.
Program Pencegahan Penyakit Scabies Melalui PHBS Dalam Peningkatan Sanitasi Pada Pondok Pesantren Manbaul Ulum Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Fetriyah, Umi Hanik; Gaghauna, Eirine EM; Tasalim, Rian; widiantari, Ni ketut; Ramadani, Dilla Futri; Ramadani, Hamsudin; Fahmi, Muhammad; Rahmawati, Rahmawati
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 4 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i4.434

Abstract

Pendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya penting dalam meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat melalui edukasi mengenai praktik hidup sehat. Riset Kesehatan Dasar 2007 menetapkan sembilan indikator PHBS, termasuk tindakan preventif seperti persalinan oleh tenaga kesehatan dan penggunaan jamban sehat. Namun, tantangan kesehatan seperti skabies, penyakit kulit menular yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei, masih sering ditemui, terutama di komunitas dengan sanitasi buruk, termasuk pesantren. Di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, prevalensi skabies cukup tinggi, terutama di kalangan santri baru. Pengetahuan dan perilaku kesehatan santri menjadi faktor penting dalam pencegahan skabies. Oleh karena itu, intervensi edukasi dan promosi kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik higiene guna menurunkan angka kejadian skabies. Tujuan: PkM ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan PHBS serta pengetahuan santri mengenai skabies di Pondok Pesantren Manbaul Ulum. Fokus utama adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi skabies dan merancang intervensi promosi kesehatan yang efektif. Metode: PkM ini menggunakan metode edukasi promosi kesehatan melalui pelatihan, diskusi kelompok, dan distribusi materi cetak. Evaluasi dilakukan untuk mengukur perubahan pengetahuan dan perilaku santri. Hasil:  Hasil pre-test menunjukkan peningkatan pengetahuan santri dari rata-rata 93% menjadi 98%, mencerminkan pemahaman yang kuat mengenai pencegahan skabies. Simpulan: Peningkatan pengetahuan ini menunjukkan efektivitas program edukasi dalam meningkatkan kesadaran santri tentang pentingnya PHBS.
Pelatihan Pertolongan Pertama (P3) Untuk Mengatasi Depresi Di MAN 2 Kota Banjarmasin Tasalim, Rian; Wijaksono, M. Arif; Lembang, Ria Andini Taruk; Nurvela, Ain; Rosalina, Nadya; Puspita, Dela; Attusholikha, Imro; Asari, Arisna Sulistika; Pratiwi, Aisyah; Ilhamsyah, Ilhamsyah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 4 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i4.446

Abstract

Pendahuluan: Gen Z, yang tumbuh di era resesi, sering merasa cemas karena perlindungan lebih yang diberikan kepada mereka. Untuk mengatasi stres dan depresi, mereka memerlukan kesadaran mental yang baik. Depresi, yang awalnya disebut melancholia oleh Hipocrates, merupakan gangguan afektif yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan, serta gejala psikologis, somatik, dan psikomotor lainnya. Psychological First Aid (PFA) adalah intervensi psikologis pertama yang dirancang untuk mengurangi gejala stres dan membantu pemulihan setelah peristiwa traumatis atau krisis.. Tujuan: Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu untuk memberikan Pelatihan kepada siswa kemudian memberikan pengetahuan secara langsung tentang Pelatihan Pertolongan Prtama Psikologis (P3) Untuk Mengatasi Depresi di MAN 2 Kota Banjarmasin. Metode: Metode pengumpulan data pada kegiatan Pelatihan berupa pemberian pengetahuan dan keterampilan, serta memberikan Pre-Test dan Post-Test kepada siswa anggota PMR MAN 2 Kota Banjarmasin untuk mengukur tingkat pengetahuan. Hasil: Hasil Pelatihan ini melibatkan 19 siswa dalam kegiatan satu hari yang mencakup pre-test, lima sesi materi, role play, praktek hipnotis 5 jari, sesi tanya jawab, dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa tentang P3, dengan persentase pemahaman kategori Tinggi meningkat dari 26,32% menjadi 52,63% dan kategori Rendah dari 10,53% menjadi 0%. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang pertolongan pertama psikologis untuk mengatasi depresi. Simpulan: Pada kegiatan Pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa para peserta memahami dan mampu menerapkan Pertolongan Pertama Psikologis (P3) Untuk Mengatasi Depresi Disekolah.
Efektivitas Pemberian Terapi Dzikir terhadap Penurunan Resiko Self Harm pada Remaja Melanda, Nila; Rahman, Subhannur; Tasalim, Rian; Riduansyah, Muhammad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.823-824

Abstract

Berbagai perubahan yang terjadi pada remaja dapat menimbulkan tekanan individu sehingga sebagian remaja yang tidak dapat mengatasi permasalahan lebih memilih menggunakan badannya untuk meluapkan emosi seperti tindakan melukai diri sendiri atau sering disebut self harm. Dampak dari self harm bisa menimbulkan rasa malu, depresi, kecemasan. Terapi yang dapat dilakukan untuk penurunan resiko self harm adalah dengan terapi dzikir karena dianggap efektif serta mampu memberikan ketenangan dan kedamaian batin.Tujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Dzikir Terhadap Penurunan Resiko Self Harm Pada Remaja Di MTsN 1 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis Pre-Experimental Design (non-design) dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Jumlah sampel 40 responden remaja di MTsN 1 Banjarmasin dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dengan kuesioner Self-Harm Inventory (SHI) yang diuji validitas menggunakan Index Validitas Aiken (IVA) didapatkan nilai berkisar 0,83-0,97. Uji validitas konstrak menggunakan korelasi Pearson Product Moment pada 21 item dinyatakan valid (r>0,25). Hasil uji   reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha dinyatakan reliabel. Untuk melihat efektivitas pemberian terapi menggunakan uji statistik Wilcoxon.  Hasil analisis statistik menunjukan ada perbedaan yang signifikan pada tingkat self harm (p=0,000) antara sebelum dan setelah pemberian terapi dzikir dengan tingkat penurunan self harm menjadi ringan pada 40 responden (100%). Terdapat pengaruh pemberian terapi dzikir terhadap penurunan self harm. 
Hubungan Caring Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet dan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Sungai Tabuk 1: The Relationship Between Family Caring and Compliance with Diet and Medication in Hypertension Patients at Sungai Tabuk 1 Public Health Center Sa’diah, Halimatus; Rian Tasalim; Subhannur Rahman
Journal of Health (JoH) Vol 12 No 1 (2025): Journal of Health (JoH) - January
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/joh.v12n1.1118

Abstract

Hypertension is a health condition characterized by elevated blood pressure, often unnoticed by the individuals affected. Due to the absence of typical symptoms, hypertension is often referred to as the "silent killer." This study aims to explore the role of family caring in supporting diet and medication adherence in hypertension patients. This study utilized a descriptive quantitative research design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 76 respondents selected using purposive sampling techniques. Data were collected through questionnaires and analyzed using the Chi-Square test with a significance level of p < 0.05. The results of the Chi-Square test indicate a significant relationship between family caring and diet adherence (p-value = 0.000) and between family caring and medication adherence (p-value = 0.006) in hypertension patients.
Hubungan antara Tingkat Stres Kerja Perawat dengan Kualitas Perawatan di Ruang Bedah Umum Huda, Nurul; Tasalim, Rian; Rahman, Subhannur; Wijaksono, M. Arief
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.9-16

Abstract

Kualitas perawatan di rumah sakit, terutama di ruang bedah umum, Rumah Sakit  Puruk Cahu, sangat dipengaruhi oleh stres kerja perawat. Stres kerja dapat menurunkan fokus, menyebabkan kelelahan, dan memengaruhi kualitas layanan, seperti komunikasi, ketepatan waktu pemberian obat, dan pengawasan pasien.  Mengetahui hubungan antara stres kerja perawat dengan kualitas perawatan di Ruang Bedah Umum RSUD Puruk Cahu. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan Teknik total sampling dan didapatkann 26 perawat ruang bedah umum. Data dikumpulkan melalui kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) untuk mengukur stres kerja dan kuesioner kualitas perawatan. Analisis dilakukan menggunakan uji statistik deskriptif dan korelasi Spearman. Mayoritas perawat memiliki tingkat stres rendah (73,1%) dan kualitas perawatan sangat tinggi (96,2%). Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara stres kerja dan kualitas perawatan (p-value = 0,555). Meski begitu, stres kerja tetap menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi keberlanjutan layanan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan stres kerja melalui pelatihan manajemen stres, dukungan manajemen, dan program mentoring untuk perawat. Upaya ini diharapkan dapat mempertahankan kualitas perawatan yang tinggi di ruang bedah umum RSUD Puruk Cahu.
The Relationship Between Gender and Hypertension Severity in the Working Area of Puskesmas Cempaka Putih, Banjarmasin Tasalim, Rian
INDOGENIUS Vol 4 No 1 (2025): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v4i1.486

Abstract

Background & Objective: Hypertension is a global health issue, increasing morbidity and mortality due to cardiovascular complications. Gender differences affect blood pressure regulation, with men generally having higher blood pressure before menopause, while postmenopausal women face a greater risk due to hormonal changes. However, research on gender and hypertension severity remains inconclusive in Indonesia. This study aims to analyze the relationship between gender and hypertension severity at Puskesmas Cempaka Putih, Banjarmasin. Method: This cross-sectional study used a quantitative approach. A total of 68 hypertensive patients were selected through purposive sampling. Blood pressure was measured using a sphygmomanometer, while secondary data were obtained from medical records. The Chi-Square test was used to assess the relationship between gender and hypertension severity. Result: Among respondents, 38.2% were men and 61.8% were women. Of the men, 65.4% had Grade 1 hypertension, while 34.6% had Grade 2 hypertension. Among women, 50% had Grade 1 hypertension, and 50% had Grade 2 hypertension. The Chi-Square test yielded p = 0.214, indicating no significant association between gender and hypertension severity. Conclusion: Although gender differences in hypertension severity were observed, no significant correlation was found. Other factors, such as lifestyle and adherence to antihypertensive treatment, may play a more significant role. Future research with a larger sample and additional variables is recommended to further investigate gender differences in hypertension severity.  
Co-Authors Agustiana, Faulita Agustina, Rita Agustria Vista Dewi Ahmad Hidayat Ahmad Syahlani, Ahmad Aisyah Pratiwi, Aisyah Amaliah, Meina Anggraini, Afni Ani, Ni Kadek Anisa, Serli Anshor, A Ardhia Redina Cahyani Ardhia Redina Cahyani Arini Arini Arselina, A Asari, Arisna Sulistika Attusholikha, Imro Augustaf Surya Ayaturahmi Ayaturahmi Ayu Widyasari, Tya Azizah, Rahmah Iva Azna Yuliana Azna Yuliana Azura, Muhammad Syawal Bagus Rahmat Santoso Bakhtiar Bardiansyah, Dian Bulkis, Siti Cahyani, Ardhia Redina Cynthia Eka F. T, Cynthia Eka F. T Dahliyana, Dahliyana Dede Mahdiyah, Dede Devina, Trisna Dewi Purnama Sari Diar, Diar Dwi Sogi Sri Redjeki Dyan Fitri Nugraha Elieser Elieser Erna Rochmawati, Erna Erna Sari Fadillah, Andrian Faisal Rahman Fatmawati, Fatmawati Faturrahman, Wazhia Fitriani, Lia Gaghauna, Eirene E M Gaghauna, Eirene E.M. Gaghauna, Eirine EM Hami, Fachriyal Hariadi Widodo hasanah, Noor Helenisa, Helenisa Heriyanti, Citta Ayunda Hilma Aulia Husna, Jum’atul HUSNUL KHOTIMAH iadnyana W, I Putu W Ida Ayu Putu Sri Widnyani Idres, Ahmad Habibi Ilhamsyah Imro Atussholikha Indrawijaya, I Ketut Irawan, Angga Irma Nur Aina, Siti Irwansyah Irwansyah Jihan Fahira Juwarsih, Fifi Karen Ardana Putri Katarina Sembiring Khalifah, Sarini Laila Kotdriah Fitriani LATIFAH Latifah Latifah Lembang, Ria Andini Taruk Lestari, Lina Rahma Made Aditya Affanda MAHMUDAH, RIFA'ATUL Mahmudah, Rifa’atul Maimunah, Maimunah Manto, Onieqie Ayu Dhea Mawadah, Nurul Melanda, Nila Melati, Bunga Mohammad Basit Mohammad Basit Mohammad Basit, Mohammad Mohtar, M. Sobirin Muhammad Basit, Muhammad Muhammad Malik Pajar Muhammad Riduansyah Muliadi, Darmah Munawarti, Sabrina Muthi’ah, Maryam Al Nabila, Azzahra Nada, Yasyiefa Nadia, Dita Nahdia, Gusti Katrin Naim, Rico Nastasya, Difa Nathalia Dano, Febby Nazmi, Nurlina Noor Hikmah Noorlinda, Noorlinda Norsyehan Norsyehan, Norsyehan Noval Noval Novela, Nurwidya Novita Kurnia Sari Nur Aisah Nur Hidayah NURUL HIDAYAH Nurul Huda Nurvela, Ain Onieqie Ayu Dhea Manto Paul Joae Brett Nito Pebriana, Olvia Putri Pratama, Ari Sandy Pratiwi Putri, Sinta Priwijaya, Ardianto puspita, dela Rahim, Aulia Rahmawati, Rahmawati Raihana Rabiatul Adawiyah Rainy Maulida Putri Ramadani, Dilla Futri Ramadani, Hamsudin Rapika, Nor Redina Cahyani, Ardhia Riduansyah, Muhammad Rifa’atuk Mahmudah Rizqi, Maulidha Camelia Rosalina, Nadya Rusadi, Framita Sakinatus Kholidah, Wahidatun Saktya Yudha Ardhi Utama Saldilawaty, Saldilawaty Salshabela, Daviena Sari, Rani Normaya Sarinda, Sarinda Sa’diah, Halimatus Sembiring, Rinawati Setiani, Eri Shandika Ade Pratiwi, Eka Shanti Wardaningsih Siti Fatimah Sri Suryaningsih Sri Suryaningsih Ningsih Stephanie Victoria, Sheilla Subhannur Rahman Subhannur Rahman Subhannur Rahman Subhannur Rahman Subhannur Rahman, Subhannur Sugeng, Santoso Sugiarto Sugiarto Sundari, Rini Kresti Susanti, Amelia Suwardi, M. Sandi Triani, Rina Umi hanik Fetriyah, Umi hanik Waisnawa, I Putu Wiadyana Widiantari, Ni Ketut Wijaksono, M. Arief Wijaksono, M. Arif Wijaksono, Muhammad Wijaksono, Muhammad Arief Wiliani, Erma Wineiniati, Noni Yamani, Namira Talitha Yulia Puspita Sari Zulliati Zulliati