Anak tunagrahita ringan memiliki partisipasi aktivitas fisik yang buruk disebabkan karena keterbatasan intelektual yang dimiliki sehingga mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran aktivitas fisik terhadap kebugaran jasmani anak tunagrahita ringan di Semarang. Jenis penelitian menggunakan koresional dan teknik penarikan purposive sampling. Kriteria sampel meliputi anak berkebutuhan khusus klasifikasi tunagrahita ringan dengan IQ 50-70 kelas 4, 5, dan 6 SD usia 10-12 tahun dengan jumlah 50. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner Physcial Activity Questionnaire for Children (PAQ-C) dan Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) untuk tunagrahita ringan. Analisis data menggunakan SPSS versi 26 dengan uji normalitas, linearitas, dan uji pearson correlation. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai signifikan dan nilai pearson correlation 0,509 memiliki hubungan positif dan tingkat hubungan cukup kuat dan berkontribusi 24,3% variabel aktivitas fisik terhadap kebugaran jasmani. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik memiliki peran penting dalam meningkatkan kebugaran jasmani. Aktivitas fisik yang dijalani secara rutin dan teratur seperti aktivitas aerobik dan aktivitas berbasis permainan mampu meningkatkan partisipasi aktivitas fisik dan kebugaran jasmani anak tunagrahita ringan. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi pendidik dan orang tua dalam merancang aktivitas fisik yang efektif guna meningkatkan kebugaran jasmani anak tunagrahita ringan.