Family stigma is the attitude of the family and society that considers that if a family member suffers from a mental disorder, it is a disgrace to his family members. Family stigma is formed from other people or society having negative perceptions, attitudes, emotions, and avoidance from society to family due to family unfamiliarity (having a sick family member) causing emotional, social, and interpersonal consequences that can reduce the quality of family life. Family acceptance of the patient is one of the functions of the family. The purpose of this study was to determine the acceptance of families with family stigma of family members with mental disorders. The design of this study used descriptive correlation with a cross-sectional approach, the population in this study was 177 respondents, the sample in this study was 38 respondents, sampling used a simple random sampling technique with research criteria, the test analysis used was the Spearman rank test (α << 0.05). The results of this study indicate that there is a relationship between the variable of family acceptance and the variable of family stigma on family members with mental disorders having a strong relationship because the correlation value obtained is 0.744 and the direction of the relationship is positive. and after the analysis of the Spearman test, it was found that Value = 0.000 < (0.005) where there is a relationship between the two variables. From the description above, it is clear that family acceptance with family stigma is the most influential factor in the healing process of people with mental disorders. Abstrak Stigma keluarga adalah sikap keluarga dan masyarakat yang menganggap bahwa jika ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa merupakan aib bagi anggota keluarganya. Stigma keluarga terbentuk dari orang atau masyarakat lain yang memiliki persepsi, sikap, emosi negatif dan penghindaran dari masyarakat terhadap keluarga karena ketidaktahuan keluarga (memiliki anggota keluarga yang sakit) sehingga menimbulkan konsekuensi emosional, sosial, dan interpersonal yang dapat menurunkan kualitas kehidupan keluarga. Penerimaan keluarga terhadap pasien merupakan salah satu fungsi keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan keluarga dengan stigma keluarga terhadap anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi dengan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah 177 responden, sampel dalam penelitian ini adalah 38 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan kriteria penelitian, analisis uji yang digunakan adalah Spearman rank test ( α << 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel penerimaan keluarga dengan variabel stigma keluarga pada anggota keluarga dengan gangguan jiwa memiliki hubungan yang kuat karena nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,744 dan arah hubungannya positif. dan setelah dilakukan analisis uji Spearman didapatkan Nilai = 0,000 < (0,005) dimana terdapat hubungan antara kedua variabel. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa penerimaan keluarga dengan stigma keluarga merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam proses penyembuhan penderita gangguan jiwa.