Sapi Madura tergolong sapi tropis yang kebanyakan dipelihara secara individu oleh masyarakat dengan aplikasi teknologi yang masih tradisional. Desa Rabasan merupakan salah satu desa dengan kepemilikan sapi per keluarga yang cukup tinggi yaitu antara 1-5 ekor. Usaha ternak sapi biasanya hanya dijadikan sebagai usaha konvensional oleh peternak di Desa Rabasan, dimana peternak akan menjual sapinya jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan biaya yang lebih besar dari biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan usaha peternakan konvensional dengan usaha peternakan berbasis manajemen penggemukan sapi di Desa Rabasan, serta mengetahui perbedaan pendapatan peternak secara konvensional dan manajemen berbasis penggemukan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda t-test. Sesuai hasil yang didapat menunjukan bahwa terdapat perbedaan pengelolaan antara usaha peternakan konvensional dan usaha peternakan berbasis manajemen penggemukan. Hasil analisis lainnya menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara pendapatan peternak pada usaha peternakan konvensional dengan usaha peternakan berbasis manajemen penggemukan. Kata kunci: Sapi Madura, Usaha Peternakan, Pendapatan.