Claim Missing Document
Check
Articles

Distribution of Vibrio parahaemolyticus in pacific white shrimp Litopenaeus vannamei through immersion as a natural infection model Sari Anggraeni, Sukma; Sukenda; Nuryati, Sri; Wahjuningrum, Dinamella
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 23 No. 2 (2024): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.23.2.176-188

Abstract

Vibrio parahaemolyticus is a pathogenic bacterium that indusces mortality is pacific white shrimp. This study aimed to analyze the distribution of V. parahaeomyticus in shrimp through immersion and evaluate, polymerase chain reaction, histopathology, and immune response. The study employed two treatments with four replicates each. Shrimp were infected through immersion with V. parahaemolyticus at a concentration of 107 CFU/mL for 30 minutes, followed by transferring the shrimp to a rearing container. Gill, hepatopancreas, gut, and hemolymph samples were collected at 6, 12, and 24 hours post-infection. Infected shrimp exhibited clinical symptoms such as a pale body and hepatopancreas, along with empty gut. Shrimp mortality reached 97.08%, while no mortality occurred in the control grouph. The abundance of V. parahaemolyticus in organs exceeded 105 CFU/mL. Histopathological examination revealed mild, moderate, and severe damage. PCR confirmation tests at 12 and 24 hours yielded positive results, with a DNA band at 230 bp. Immune responses, including total hemocytes, phagocytic activity, phenoloxidase, and respiratory burst, demonstrated significantly different results (P<0.05). It was concluded that the distribution of V. parahaemolyticus in the shrimp body, specifically in the gills, hepatopancreas, and gut, exceed 105 CFU/mL, as confirmed by a 230 bp DNA band in the PCR test. Tissue damage, manifested as lesions and necrosis, occurred in the gills, hepatopancreas, and gut. Additionally, the imun response of Vibrio-infected shrimp was found to be lower than that of uninfected shrimp (negative control). Keywords: distribution, immersion, Litopenaeus vannamei, Vibrio parahaemolyticus ABSTRAK Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri patogen yang menyebabkan kematian pada udang vaname. Penelitian ini bertujuan menganalisis distribusi V. parahaemolyticus pada udang melalui perendaman serta kerusakan yang ditimbulkan melalui pengamatan gejala klinis, angka lempeng total bakteri, polymerase chain reaction, histopatologi dan respons imun. Penelitian menggunakan dua perlakuan dan empat ulangan. Udang diinfeksi melalui perendaman menggunakan V. parahaemolyticus 107 CFU/mL selama 30 menit, kemudian udang dipindah pada wadah pemeliharaan. Pengambilan organ insang, hepatopankreas, usus dan hemolim dilakukan pada jam ke-6, 12, dan 24 pascainfeksi. Udang terinfeksi memiliki gejala klinis seperti tubuh dan hepatopankreas pucat, usus kosong. Mortalitas udang mencapai 97.08% dan tidak ada kematian pada udang kontrol. Kelimpahan V. parahaemolyticus pada organ lebih dari 105 CFU/mL. Pengamatan histopatologi menunjukkan kerusakan ringan, sedang, hingga parah. Uji konfirmasi PCR jam ke-12 dan ke-24 menunjukkan hasil positif pada 230 bp. Respons imun seperti total hemosit, aktivitas fagositik, phenoloxidase, respiratory burst menujukkan hasil yang berbeda nyata (P<0.05). Disimpulkan bahwa distribusi V. parahaemolyticus di dalam tubuh udang pada terdapat pada insang, hepatopankreas dan usus lebih dari 105 CFU/mL dan terkonfirmasi uji PCR pada pita DNA 230 bp. Kerusakan jaringan seperti lesi dan nekrosis terjadi pada insang, hepatopankreas, dan usus. Respons imun udang yang terinfeksi Vibrio lebih rendah dibandingkan udang yang tidak terinfeksi (kontrol negatif). Kata kunci: distribusi, Litopenaeus vannamei, perendaman, Vibrio parahaemolyticus
Hubungan Perilaku Menyikat Gigi Masyarakat Desa Jati Baru Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Terhadap Kejadian Karies Gigi Nuryati, Sri; Nurwati, Bunga; Isnawati
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jik.v1i2.226

Abstract

Menyikat gigi merupakan kontrol debris/plak utama yang dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sangat mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat melakukan kontrol plak. Sebanyak 57,6% penduduk Indonesia mengalami permasalahan pada gigi dan mulut, diantaranya masalah kariesgigi dan mulut. persentase Provinsi Kalimantan Selatan sekitar 60% dengan kategori gigi rusak, berlubang ataupun sakit gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku menyikat gigi masyarakat Desa Jati Baru Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar terhadap kejadian kareis gigi. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh Masyarakat Desa Jati Baru Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar berusia usia 20-36 tahun . Sampel penelitian sebesar 95 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan gigi geligi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kejadian karies gigi pada masyarakat Desa Jati Baru Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar masih tinggi (96,84%), porposi perilaku menggosok gigi masih kurang baik (88,42%). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku menggosok gigi yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya karies gigi.
Edukasi Kesehatan Tentang Bahaya Merokok Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Di SMA IT Assalam Martapura Ramadhani, Danika Athirah; Putri, Elva Khairina; Hidayah, Winda Alfina; Nuryati, Sri
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jik.v1i2.265

Abstract

Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang. Tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan kesehatan ialah para peserta didik bisa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, terutama di kesehatan gigi dan mulut karena jarang untuk diperhatikan. Namun, banyak peserta didik yang merokok terutama pada siswa laki-laki. Banyak faktor yang mempengaruhi bagi perokok aktif salah satunya pada kesehatan gigi dan mulut dan bagi perokok pasif bisa terhirup asap rokok milik perokok aktif. Ada tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya pada asap rokok ialah tar, nikotin dan karbon monoksida .Efek merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut antara lain menyebabkan radang gusi, penyakit periodontal, karies gigi, alveolar bone loss, tooth loss, serta berhubungan dengan munculnya lesi lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut.
Edukasi dan Pelatihan Pengelola UKS dan OSIS Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut pada Siswa-Siswi SMPN 9 Banjarbaru Isnawati; Nurwati, Bunga; Nuryati, Sri
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian Hikmah N (2022) pada siswa-siswi SMPN 9 Banjarbaru menunjukkan pengetahuan tentang Kesehatan gigi dan mulut kurang baik dengan tingkat keparahan karies 77,4%. Rendahnya edukasi tentang Kesehatan gigi dan mulut hanya dilakukan setahun sekali pada saat skrining Kesehatan gigi oleh petugas Puskesmas Banjarbaru Utara, serta belum memiliki kader kesehatan gigi di UKS SMPN 9 Banjarbaru. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan pengelola UKS dan OSIS tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut untuk pencegahan penyakit gigi dan mulut pada siswa-siswi SMPN 9 Banjarbaru dalam melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut. Meningkatkan kesadaran diri siswa-siswi agar memeriksakan gigi secara rutin ke pusat pelayanan Kesehatan gigi. Pemeriksaan gigi secara rutin sebaiknya dilakukan tidak hanya dalam kondisi sakit namun kondisi sehat juga harus diperiksa untuk deteksi dini jika ada kondisi yang masih bisa dilakukan perawatan langsung. Adapun metode pelaksanaan yang dilakukan adalah melaksanakan pelatihan kader pada penanggung Jawab UKS dan 1 siswa anggota OSIS, penyuluhan , pemeriksaan gigi dan penambalan Teknik ART. Selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan yaitu dimulai dari persiapan hingga monitoring evaluasi pencapaian luaran dan pencapaian target luaran dalam kurun waktu 6 bulan (Juni s/d November). Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pendampingan sikat gigi masal, dan penambalan sederhana ART serta pelatihan kader Kesehatan gigi pada petugas UKS dan 1 orang siswa anggota OSIS. Sasaran adalah siswa-siswi SMPN 9 Banjarbaru berjumlah 128. Pada kegiatan pendampingan oral prophilaksis berhasil (100%) seluruh peserta sangat kooperatif. Pada kegiatan penambalan sedarhana ART teradapat peningkatan persentase angka PTI sebesar 60% karena 77 dari 128 siswa sudah ditambal menggunakan teknik ART. Pada kegiatan sikat gigi massal tidak hanya memberikan informasi tentang teknik menyikat gigi yang benar, tetapi juga memperkuat pesan-pesan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan gusi untuk mencegah masalah seperti karies gigi dan penyakit gusi.
PERBEDAAN KARIES GIGI YANG MENGKONSUMSI AIR PDAM DENGAN AIR SUMUR BOR DI DESA BINJAI PUNGGAL DENGAN DESA 7 DI KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN firdaus, ahmad; amperawati, metty; nuryati, sri
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The dental and oral health is part of body health which can affect overallbody health. Dental caries is a problem of dental and mouth infections that are stillcommon in Indonesia. One of the factors causing high oral and dental healthproblems is the low pH level in water.This study aims to determine the differences in dental caries between consumingPDAM water and wellbore water at Desa Punggal Village and Desa 7 in KecamatanHalong, Kabupaten Balangan. The descriptive quantitative methode was used withobservational analytic. The population was all of Desa Binjai Punggal and Desa 7 inKecamatan Halong Kabupaten Balangan. Samples were taken using purposivesampling technique with the criteria of citizens aged ranges> 17 years. The number of samples is 40 respondents. The technique of analyzingused the Independent Sample T-Test test data with a confidence level of 95%.Results showed that the dental caries that consumed PDAM water were low that is2 people (10%), moderate 13 people (65%) and high 5 people (25%). Meanwhile,dental caries that consumed drilled well water were 9 people (45%) in the mediumcategory and 11 people (55%) high. Independent Sample T-Test results show that thevalue of Sig. (2-tailed) p = 0.027 means that there are significant differencesconducted.The conclusion of this study that there are significant differences in dental cariesthat consume PDAM water with wellbore water both in Desa Binjai Punggal and Desa 7at Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan. Socialization is needed to the communityand local government in providing drinking water to the population with efforts toimprove the community's oral health.
HUBUNGAN pH SALIVA DENGAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 3 GUNTUNG MANGGIS KOTA BANJARBARU Mukni, Mukni; Habibah, Siti Sab'atul; Nuryati, Sri
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v5i2.118

Abstract

Dental caries is a disease caused by the interaction of acid-producing bacteria with the host (teeth), substrate (food), and develops over time. Acid will cause a repeated decrease in pH over a period of time, then result in tooth demineralization and caries. Basic Health Research 2018 states that South Kalimantan has a caries rate of 56.17% in the age group of 5-9 years. Data on dental caries for elementary school children in the work area of the Guntung Manggis Health Center in 2022 was 64.16%. State Elementary School 3 Guntung Manggis has the highest prevalence rate of dental caries of 92% in the working area of the Guntung Manggis Health Center. The study aimed to determine the correlation between saliva pH and dental caries in grade I students of State Elementary School 3 Guntung Manggis Banjarbaru City. This type of research is an analytical survey with a Cross Sectional research design. The sample was taken by the Proportional Random Sampling technique with a sample of 92 students. The research uses a statistical test, namely Chi Square. The results of this study showed that most students had acidic saliva pH (73.9%) and high dental caries (53.3%). Based on the results of the Chi Square test with a value of sig. (2-tailed) ρ = 0.008 < α = 0.05, which means that Ho is rejected and Ha is accepted. The conclusion is that there is a correlation between saliva pH and dental caries in grade I students of State Elementary School 3 Guntung Manggis Banjarbaru City. It is hoped that it is necessary to improve dental and oral health care service activities, especially promotive and preventive activities, namely continuous counseling and examination at State Elementary School 3 Guntung Manggis, Banjarbaru City to prevent dental caries
PENGARUH BERKUMUR YOGHURT TERHADAP pH SALIVA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MARTAPURA TIMUR KABUPATEN BANJAR Puteri, rafilah; Danan, Danan; Nuryati, Sri; Kisworo Utami, Naning
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v6i1.132

Abstract

Yogurt has many benefits for the human body, but due to the lack of information and knowledge about yogurt, it is considered only limited to helping the body's digestive system. Saliva is one of the components that contributes to the acidity level (pH) of the mouth. Saliva as a buffer system to maintain the optimal pH of the mouth, which is pH that tends to be alkaline. If without saliva, then every meal will form an acidic environment that will support the growth of bacteria that damage teeth. This study aims to determine whether there is an effect of yogurt gargling on salivary pH in grade VIII students of SMP Negeri 1 Martapura Timur, Banjar Regency. Research is analytical with a type of pseudo-experimental research with a One Group Pretest-Posttest research design. The study population was 45 people. The sampling technique is Total Sampling with a sample of 45 people. The results of this study showed the average pH of saliva before gargling yogurt was 6.31 and after gargling yogurt was 6.80. Based on the results of statistical tests using the Paired T-Test, ρ (value) = 0.000 < α = 0.05. This study can be concluded that there is an effect of yogurt gargling on salivary pH in grade VIII students of SMP Negeri 1 Martapura Timur, Banjar Regency. It is expected that in order to prefer yogurt as an alternative drink that is better consumed for all circles, yogurt can also further increase the pH of saliva and restore the normal state of saliva.
Analisis Debit Aliran Sungai pada Kali Sadang Cibitung Kabupaten Bekasi Falah, Fazrul; Yulius, Elma; Nuryati, Sri; Paryati, Ninik; Prihesnanto, Fajar; Darma, Eko; Gunarti, Anita Setyowati Srie
Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi Vol 7 No 01 (2025): Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/kst.v7i01.1599

Abstract

The Sadang River is a primary channel in Cibitung Subdistrict, Bekasi Regency, which functions to channel water from several secondary channels, including those in Wanajaya Village and Wanasari Village. The existing conditions show that the Sadang River is prone to overflowing during the rainy season and is unable to optimally support the irrigation needs of the surrounding agricultural land. Therefore, a redesign of the channel system is necessary, including increasing the river's storage capacity through channel dimension improvements based on peak flow rates derived from hydrological analysis, as well as integrated watershed management efforts. The objective of this study is to analyse the river flow discharge in the Sadang River, which is divided into four segments, and to address the river flow discharge. The research method used in this study is a quantitative method with a hydrological and hydraulic analysis approach. The hydrological analysis process was carried out by determining the average rainfall and analysing the flood discharge using the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph (HSS) method. Subsequently, measurements of the existing channel dimensions were taken, spatial analysis was conducted using ArcMap 10.8 software, and the channel dimensions were re-planned based on the planned peak discharge results. The research results show that the existing flow rate of the Sadang River is 954.37 m3/sec, and the analysis of the peak flow rate of the Sadang River with a 10-year return period is 6107.47 m3/sec and a 25-year return period is 7513.01 m3/sec, with the same peak time of 2 hours. It is necessary to plan with a rectangular channel, the dimensions of the channel base width (b) = 28.7m and channel height (h) = 10m because the river channel is unable to accommodate the flow of flood discharge.
EFEKTIVITAS EKSTRAK SEDUHAN BATANG POHON PISANG AMBON DALAM MENCEGAH INFEKSI Aeromonas hydrophila PADA LARVA IKAN NILA Nuryati, Sri; Wahjuningrum, Dinamella; Zulhelmi, Arif; Kurniaji, Ardana
Media Akuakultur Vol 19, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.19.2.2024.55-62

Abstract

Salah satu kendala dalam produksi ikan nila adalah serangan penyakit Motile Aeromonad Septicaemia (MAS) disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Alternatif pengendalian MAS adalah dengan menggunakan antibakterial dari bahan herbal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dosis optimal ekstrak batang pisang ambon dalam mencegah infeksi A. hydrophila pada larva ikan nila. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap tiga perlakuan dan 3 ulangan meliputi 0,1%, 0,25%, dan 0,5% dosis ekstrak. Aplikasi ekstrak pada larva ikan melalui imersi selama 30 menit. Larva dipelihara 7 hari dan diuji tantang dengan bakteri A. hydropphila 10t CFU/mL selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak batang pisang ambon menghasilkan kelangsungan hidup larva ikan nila lebih tinggi pasca uji tantang. Dosis ekstrak batang pisang 0,25% dan 0,5% mempertahankan kelangsungan hidup lebih baik yakni 90,01±1,81%, dengan RPS 84,54%. Aktivitas lisozim pada perlakuan 0,25% dan 0,5% menunjukkan hasil yang lebih tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak seduh batang pisang dapat mencegah infeksi bakteri A. hydrophila.One of the challenges in tilapia production is the outbreak of Motile Aeromonad Septicemia (MAS) during the larval stage, caused by the bacterium Aeromonas hydrophila. An alternative method for controlling MAS is the use of antibacterial agents derived from herbal materials. The aim of this study was to analyze the optimal dosage of ambon banana stem extract in preventing A. hydrophila infection in tilapia larvae. The study used a completely randomized design with three treatments and three replicates, including 0.1%, 0.25%, and 0.5% extract dosages. The extract was applied to the larvae by immersion for 30 minutes. The larvae were reared for 7 days and then challenged with A. hydrophila bacteria at 10t CFU/mL for 7 days. The results showed that the ambon banana stem extract treatment resulted in higher survival rates of tilapia larvae after the challenge test. Dosages of 0.25% and 0.5% extract maintained better survival rates at 90.01±1.81%, with an RPS of 84.54%. Lysozyme activity in the 0.25% and 0.5% treatments showed higher results. This study demonstrates that banana stem extract can prevent A. hydrophila bacterial infections
Lexical meaning and cultural meaning in lingual units in Prajuritan dance art in Semarang regency: An ethnolinguistic study Nuryati, Sri; Fateah, Nur
EduLite: Journal of English Education, Literature and Culture Vol 10, No 2 (2025): August 2025
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/e.10.2.635-652

Abstract

Prajuritan dance of Semarang Regency embodies profound cultural values. This study was conducted in response to the lack of research specifically examining the lingual elements of Prajuritan dance from an ethnolinguistic perspective. Although the dance contains linguistic expressions that reflect local cultural values, these have gradually been neglected due to its declining popularity within the community. This study aims to analyze the forms of lingual units in Prajuritan dance in Semarang Regency through an ethnolinguistic lens to uncover both their lexical and cultural meanings. A qualitative method was employed, utilizing an ethnographic approach. Data were collected through face-to-face interviews, audio recordings, and field notes from informants who are traditional artists in Semarang Regency. The data were then analyzed through reduction, presentation, and conclusion drawing. The findings revealed 61 lingual units in Prajuritan dance, including 21 monomorphemic words, 7 polymorphemic words, and 33 phrases. These units are classified into six categories: paraga, busana, ubarampe, accompaniment, movement, and gelar. Each unit carries not only lexical meanings but also cultural values embedded in traditional roles and expressions. Ultimately, Prajuritan dance is not merely a performing art, but a cultural repository that safeguards ancestral wisdom and must be preserved for future generations.
Co-Authors , Alimuddin , Rahman, , , Rusli, , , Sofian, , , Yuliyanti . Kurdianto . Taukhid A. Santika A. Suwanto Aditya, Tiya Widi Afif Abdurrahman Afiff , Usamah Agung Cahyo Setyawan Agus Oman Sudrajat Agussalim, Anita Mardiana Ahmad Beni Rouf Ahmad Firdaus, Ahmad Ahmad Muzaki Alimuddin Alimuddin Alimuddin Alimuddin Alimuddin Alimuddin Alimuddin amperawati, metty Amperawati2, Metty Andi Tiara Eka Diana Puteri, Andi Tiara Eka Diana Angela Mariana Lusiastuti Angela Mariana Lusiastuti Angela Mariana Lusiastuti Angela Mariana Lusiastuti Anis Nugrahawati Anita Setyowati Srie Gunarti Ardana Kurniaji Asrido, Farhan Astu Rahman, Waljuni Ayi Santika Ayi Santika Ayu Dhita Juliadiningtyas, Ayu Dhita Bagus Rahmat Basuki Brite, Margie BUNGA NURWATI D. Meha D. Puspitaningtyas D. Wahjuningrum Dadi, Oswaldus Danan, Danan DEDI JUSADI Dendi Hidayatullah Dendi Hidayatullah Dendi Hidayatullah Dendi Hidayatullah, Dendi Dian Febriani Dian Hardiantho Dinamella Wahjuningrum Dinar Tri Soelistyowati Dwi Hany Yanti Dwi Hany Yanti Eddy Supriyono Eko Darma Elma yulius Elman Efzi, Agno Eni Kusrini Eni Kusrini Erni Susanti F.B.P. Sari F.H. Pasaribu Fachriyan Hasmi Pasaribu Fajar Prihesnanto, Fajar Fajrin, Anang Falah, Fazrul Faoziyatunnisa, Nurul Fateah, Nur Fauzan Wahib Alsani Firdausi, Amalia Putri Firmansyah, Arif Lukman Fitriyah Husnul Khotimah Fitriyah Husnul Khotimah Goro Yoshizaki Gusti Ngurah Permana Habibah, Siti Sab'atul Habibah, Siti sabatul Hanggara, Yudha Harton Arfah Haryanti Haryanti Haryanti Haryanti Hasan Nasrullah Hidayah, Winda Alfina Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi IDA RAHMAWATI Iis Widiani Ikhsan Khasani Indah Mastuti ISNAWATI Isnawati Isnawati Isni Rahmatika Sari Julie Ekasari K. Sumantadinata Ketut Mahardika Ketut Sugama Ketut Sugama Kisworo Utami, Naning Komar Sumantadinata Kukuh Nirmala L.S. Harti La Ode Muhammad Arsal Lili Sholihah Lilis Nurjanah M. Zairin Junior M.A. Suparman Mia Setiawati Mira Mawardi Muchtar, Muthahharah MUHAMMAD AGUS SUPRAYUDI Muhammad Zairin Jr. Muhammad Zairin Jr. Muhammad Zairin Jr. Mukni Mukni, Mukni Mulyani, Rahma Munawarah, Husnadatul MUNTI YUHANA N. Ashry N.A. Maswan Nababan, Yanti Inneke Nadia Aulia, Nadia Nasrullah, Hasan Ninik Paryati Nisa, Hilwatun Nugroho, Sigit Dani Nur Rahmawati Nurbariah Nurbariah Nurhasanah Nurina Pratiwi Nurly Faridah Nurly Faridah NURWATI, BUNGA Odang Carman P. Giri P. Hariyadi Priyoutomo, Nur Bambang Puteri, Rafilah Putri, Elva Khairina Qorie Astria R.D. Soejoedono Raharjo, Pamuji Gesang Rahma Mulyani Rahmadiniyah, Rahmadiniyah Rahman Rahman, Waljuni Astu Rahmi, Kurnia Anggraini Rahminiwati, Min Ramadhan, Afriani Ramadhani, Danika Athirah Retno Damayanti Soejoedono S.H. Sholeh Said, Fahmi Sari Anggraeni, Sukma Sari Budi Moria Sembiring Sari Budi Moria Sembiring Sarjito - SATRIYAS ILYAS Sekar Ayu Chairunnisa Sekar Ayu Chairunnisa Sekar Sulistyaning Hadiwibowo Septia Armayani, Dilla Siti Murniasih Siti Salamah Siti Zubaidah Slamet Budi Prayitno Soko Nuswantoro sri murtini . Suhermanto, Achmad Sukenda . Sukenda . Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda, Sukenda, Suryani, Dessy Rizki Tiara Puspa Anjani Tira Silvianti Titin Kurniasih Trian Rizky Febriansyah Tuti Sumiati Tuti Sumiati Utami, Naning K. Utomo, Nurbambang Priyo Uttari Dewi Wahyuwardani , Sutiastuti Wasmen Manalu Wida Lesmanawati WIDANARNI WIDANARNI Y. Hadiroseyani Y. Kuswardani Yanti, Mauliza Yuni Puji Hastuti Yusril Pratama, Muhammad Zakki Zainun Zulhelmi, Arif