Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Kolom Air di Titik Penyempitan (Choke Point) Selat Makasar: Characteristics of the Water Column at the Choke Point of the Makassar Strait Supriyanto, Taufiq; Agustinus, Agustinus; Rahmatullah, Amri; Pranowo, Widodo Setiyo; Triono, Yoyok
Jurnal Chart Datum Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v10i1.328

Abstract

Titik Penyempitan (Choke Point) Selat Makassar adalah salah satu wilayah laut Indonesia yang memiliki potensi ancaman besar, termasuk temuan objek asing di dalam kolom air seperti ranjau dan drone bawah air. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik kolom air, khususnya lapisan termoklin yang diindikasikan sebagai wilayah persembunyian atau Shadow Zone, dengan kedalaman 0 hingga 300 meter di Titik Penyempitan Selat Makassar. Data suhu dan salinitas terhadap kedalaman yang diperoleh dari Marine Copernicus selama 1 tahun, dari 16 Desember 2019 hingga 16 Desember 2020, digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, perhitungan kecepatan rambat suara dilakukan berdasarkan persamaan empiris Medwin, dan lapisan termoklin ditentukan dengan ciri gradien suhu perkedalaman sebesar 0,1ºC untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter. Visualisasi data menggunakan software ODV 5.6.2 untuk menganalisis karakteristik kolom air terutama suhu, salinitas, dan kecepatan suara di lapisan termoklin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan termoklin, yang berada pada kedalaman 78 hingga 130 meter, memiliki suhu berkisar 20,2 °C sampai 28,2 °C, salinitas 33,75 ‰ sampai 34,25 ‰, dan kecepatan suara 1525 m/s sampai 1540 m/s, dengan ketebalan lapisan termoklin sekitar 52 meter yang diindikasi sebagai daerah persembunyian atau Shadow Zone.
Studi Eksperimen Indeks El Niño Southern Oscillation & Indian Ocean Dipole di Indonesia dengan Memanfaatkan Oceanic Niño Index dan Dipole Mode Index (Studi Kasus: Tahun 2009 – 2020): Experimental Study Of The Coupling Between The El Niño Southern Oscillation Index and The Indian Ocean Dipole in Indonesia Utilizing The Oceanic Niño Index and Dipole Mode Index (Case Study: 2009 – 2020) Krisnanto, Wahyu Fajar; Sartimbul, Aida; Pranowo, Widodo Setiyo; Sari, Syarifah Hikmah Julinda; Setyawan, Fahreza Okta
Jurnal Chart Datum Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v10i1.332

Abstract

Interaksi antara laut dan atmosfer Benua Maritim Indonesia dengan kondisi yang terjadi pada Samudera Pasifik dan Hindia adalah sangat kuat. Fenomena yang sangat mempengaruhi Indonesia diantaranya adalah El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD). Indeks yang digunakan, secara teoritik, untuk menyatakan fase ENSO dan IOD sangat beragam, seperti DMI, Nino 3.4, ONI, dan sebagainya. Artikel ini menyajikan studi eksperimental tentang kopling Indeks antara ONI, DMI dan SPL. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan SPL Indonesia yang diambil dari situs NASA Oceancolor, data indeks ONI dan DMI yang diambil dari situs NOAA, dan peta SPL dan angin ekuatorial yang disediakan oleh situs IRI. Hasil riset menunjukkan bahwa saat fase El Niño/IOD positif, angin dan massa air hangat bergerak menjauhi Indonesia pada kedua samudera. Sedangkan pada fase La Niña/IOD negatif terjadi hal sebaliknya. Ada dua teori yang bisa mendeskripsikan korelasi ENSO dengan IOD, pertama ENSO dapat mempengaruhi keberadaan IOD serta intensitasnya. kedua IOD dapat terbentuk dengan sendirinya tanpa ada pengaruh dari aktivitas ENSO. Indeks baru berupa modifikasi yang didapatkan menggunakan metode korelasi, pada eksperimen ini, belum bisa digunakan untuk menentukan fase ENSO dan IOD. Namun, hasil eksperimen berupa kopling indeks menggunakan metode anomali memiliki hasil menjanjikan untuk digunakan dalam penentuan fase ENSO dan IOD untuk wilayah Indonesia, walaupun perlu dilakukan studi lebih lanjut dengan dengan data yang lebih panjang.
Analisis Model Propagasi Bellhop di Choke Point Selat Lombok. tinus, agus; Pranowo, Widodo S.; Anggara, Purry Djati; Supriyant, Taufiq
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 7 No 1 (2024): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v7i1.3772

Abstract

The Lombok Strait is one of the strategic choke points frequented by heavy maritime traffic, demanding effective maritime security assurance. To ensure thissecurity, careful maritime control and surveillance are necessary, especiallythrough the use of monitoring tools such as SONAR to detect foreign objects passingthrough the Lombok Strait. This research aimed to analyze the characteristics ofunderwater acoustic wave propagation patterns, particularly in the formation ofshadow zones, using the Bellhop method. Simulations of the Bellhop propagationmodel were conducted using the AcTUP v2.2L Toolbox. Temperature and salinitydepth distribution data from January 01st, 2023, to December 31st, 2023 obtained from Marine Copernicus were used in this research,. The calculation of soundpropagation velocity based on the Medwin empirical equation, with a focus onsource depths of 10, 100, 300, and 500 meters. The simulation results indicated thatthe Bellhop propagation model with a frequency of 100 Hz at a source depth of 300meters produced more shadow zones compared to other source depths. Thesefindings have significant implications for understanding the patterns of acousticwave propagation in the Lombok Strait, providing valuable insights for maritimecontrol and surveillance efforts in the region.
Inventarisasi Kejadian Banjir Rob Kota Semarang Periode 2012 - 2020 Egaputra, Afif Arwin; Ismunarti, Dwi Haryo; Pranowo, Widodo Setiyo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 2 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i2.13240

Abstract

Kota Semarang merupakan salah satu wilayah pesisir yang rentan terhadap fenomena banjir rob. Banjir rob merupakan fenomena di mana air laut masuk dan menggenangi daratan. Banyak faktor yang mampu mempengaruhi terbentuknya banjir rob seperti pasang surut, kenaikan muka air laut, dan dorongan angin kencang yang menghasilkan gelombang tinggi. Tujuan dari inventarisasi kejadian banjir rob ini adalah untuk menentukan faktor dominan banjir rob yang terjadi pada kawasan Kota Semarang. Pada penelitian ini, data tanggal kejadian banjir rob yang terjadi bersumber dari media massa serta data bencana alam BPBD Kota Semarang. Data Angin dari European Center for Medium Range Weather Forecast (ECMWF), data curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan data prediksi pasang surut oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) juga turut digunakan untuk analisis dalam mengidentifikasi faktor dominan banjir rob. Berdasarkan hasil penelitian, kejadian banjir rob pada Kota Semarang umumnya terjadi pada bulan Desember hingga Februari dan Mei hingga Juli dengan pasang purnama menjadi faktor dominan di musim peralihan 1 dan musim timur dan angin kencang yang diikuti curah hujan tinggi menjadi faktor dominan di musim barat. Kata kunci: Inventarisasi Banjir rob, Semarang, Pasang Surut, Curah Hujan, Angin Abstract Inventory of Tidal Flood Events in Semarang City for the Periode 2012-2020 Semarang is one of many coastal areas that are vulnerable to coastal flooding. Coastal flooding is a phenomenon where sea water enters and inundates the land.  Many factors influence the formation of coastal flood including tides, rising sea levels, and strong wind that produce high waves. The purpose of this coastal flood inventory is to determine the dominant factor of coastal flood that occurred in Semarang. In this study, the date of the coastal flood that occurred is sourced from the mass media and natural disaster data by BPBD Semarang. Wind data from European Center for Medium Range Weather Forecast (ECMWF), rainfall data from Meteorology, Climatology, and Geophysical Agency (BMKG), and tidal prediction from Geospatial Information Agency (BIG) are also used for analysis in identifying the dominant factor for coastal flooding. Based on the result of the study, coastal flooding in Semarang City generally occurs in December to February and May to July with spring tide become the dominant factor during the first transitional monsoon and the east monsoon and strong winds followed by high rainfall become the dominant factors during the west monsoon. Keywords: Coastal flood Inventory, Semarang, Tides, Rainfall, Wind
Surface Thermal Front Persistence in Malacca Strait Lukman, Annisa Aulia; Tarya, Ayi; Pranowo, Widodo Setiyo
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10 No. 2 (2022): ISSUE JULY-DECEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v10i2.40879

Abstract

The Malacca strait is an essential seaway for international sea traffic and a provider of biological and non-biological resources. This strait has dynamic conditions resulting from the interaction between the Indian Ocean in the north and the Pacific Ocean in the south. The characteristic of the thermal front is the strait dynamics that have not been studied comprehensively. This research aims to map and identify the spatial and temporal pattern of the thermal front in Malacca Strait. The data used are sea surface temperature of AquaMODIS level 3 satellite images and bathymetry data of Malacca Strait, Ocean Nino Index (ONI), and Dipole Mode Index (DMI). The sea surface temperature data were processed from 2010 to 2020 using the Single Edge Image Detection (SIED) method. This research denotes the thermal front phenomenon found with several variations in each season. The highest (lowest) number of thermal fronts was discovered in the east season (first transitional season). The total number of thermal fronts each year happened to be maximum in 2015 and minimum in 2019. Annual variability (ENSO and IOD) impacts the number of thermal front events, but the observation period has to be explicitly adjusted in the analysis needed. Persistent thermal fronts in the Malacca Strait occurred in 1-5 repetitions at the exact location. Thermal fronts are commonly found in the northern region of the strait and areas with significant depth changes.Keywords: Malacca Strait; sea surface temperature; thermal front.AbstrakSelat Malaka terkenal sebagai perairan penting dalam lalu lintas laut internasional serta penyedia sumber daya hayati dan non hayati. Perairan ini juga memiliki kondisi yang dinamis sebagai hasil interaksi antara Samudera Hindia di bagian utara serta Samudera Pasifik di bagian selatan selat. Dinamika perairan yang belum dikaji secara komprehensif di perairan ini adalah karakteristik thermal front. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah memetakan secara spasial dan temporal kejadian thermal front di perairan Selat Malaka serta menganalisis karakteristik dari thermal front yang dipetakan tersebut. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data suhu permukaan laut citra satelit AquaMODIS level 3, data batimetri Selat Malaka, serta data Ocean Nino Index (ONI) dan Dipole Mode Index (DMI). Metode Single Edge Image Detection (SIED) digunakan untuk mengolah data suhu permukaan laut pada periode pengamatan tahun 2010 hingga 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di perairan Selat Malaka dapat ditemukan thermal front dengan jumlah variatif setiap musim. Jumlah thermal front tertinggi ditemukan pada musim timur dan terendah pada musim peralihan 1. Jumlah total thermal front setiap tahun ditemukan maksimum pada tahun 2015 dan minimum pada tahun 2019. Variabilitas annual (ENSO dan IOD) memberikan dampak terhadap jumlah kejadian thermal front, namun untuk kebutuhan analisis perlu disesuaikan terhadap periode pengamatan dari variabilitas tersebut. Thermal front persisten di Selat Malaka dapat terjadi pada rentang 1-5 kali pengulangan pada lokasi yang sama. Lokasi thermal front persisten lebih sering terjadi di wilayah utara selat dan/atau pada wilayah dengan perubahan kedalaman yang signifikan.Kata kunci: Selat Malaka, suhu permukaan laut, thermal front.
Hydrodynamic Characteristics of the Lombok Strait During the 2022 West Monsoon Peak and Estimation of Ocean Current Power Generation Potential Malik, Kurnia; Pranowo, Widodo Setiyo; Sukoco, Nawanto Budi; Adrianto, Dian; Setiyadi, Johar; Handoko, Dadang
Computational And Experimental Research In Materials And Renewable Energy Vol 6 No 2 (2023): November
Publisher : Physics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/cerimre.v6i2.43786

Abstract

The Lombok Strait is one of the crucial straits in the Indonesian area because it falls in the Indonesian Archipelagic Sea Lanes of Communication II (ALKI II), and is considered as a strategic chokepoint. Additionally, it serves as a passage for ARLINDO, facilitating the movement of water masses from the Pacific to the Indian Ocean. This unique attribute creates a diverse ecosystem in the Lombok Strait due to the convergence of marine organisms from both oceans. The Lombok Strait presents an opportunity for harnessing renewable energy from its currents. However, there is a scarcity of direct measurements and oceanographic data for the Lombok Strait, making it impractical and costly to conduct direct observations using oceanographic mooring instruments. Therefore, one approach to better understand natural phenomena in the ocean is to use numerical methods such as Computational Fluid Dynamics (CFD) with the Finite Element Method (FEM) application. In this study, the software Mike3FM was used, which incorporates both Computational Fluid Dynamics (CFD) and the Finite Element Method (FEM). This software used bathymetric data and coastlines to create a triangular mesh in the horizontal plane and a grid mesh in the vertical plane. The simulations conducted in January 2022, for 30 days with hourly intervals around the sill area showed an average current velocity of 1.2 m/s at various depths, including 5, 50, 150, and 250 meters. The current primarily flowed southward in the direction of the Indian Ocean. The conversion of avarage current velocity to electrical power at depths of 5, 50, 150, and 250 meters above the sill yielded values of 0.86 kW, 0.70 kW, 0.34 kW, and 0.19 kW, respectively. Based on the results of the hydrodynamic modeling experiments, it is evident that the Lombok Strait has the potential to develop ocean current power generation.Keywords: Hydrodynamics, the Lombok Strait, CFD, FEM, West Monsoon.
Modeling Simulation of Tidal Flows in Jakarta Bay Waters Awaluddin, Awaluddin; Santosa, Yoyok Nurkaya; Bakri, Muhammad; Hawati, Hawati; Malik, Kurnia; Pranowo, Widodo Setiyo
PONGGAWA : Journal of Fisheries Socio-Economic VOLUME 4, NOMOR 2, NOVEMBER 2024
Publisher : Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/ponggawa.v4i2.36476

Abstract

Jakarta Bay is one of the important waters in Indonesia that plays a major role in economic activities, shipping, defense, and coastal tourism. Therefore, field observations and numerical modeling with Mike 21 are needed to determine the pattern of tidal current movement. Field observations of currents and tides were carried out for 15 days at the marina beach where the observation data will later be processed using the admiralty method to determine the harmonic component and tidal type and the observation data is used to validate the data from the MIKE 21 modeling simulation. The tidal validation results got an RMSE value of 0.13 with a correlation of 0.95 and the current validation results got an RMSE value of 0.05 with a correlation of 0.14.
Analisis Harmonik Pasang Surut di Perairan Dangkal Tanjung Priok Teluk Jakarta Menggunakan Metode Least Square: Harmonics Analysis of Shallow Waters Tidal in Tanjung Priok Port, Jakarta Coastal Bay using The Least Square Method Triatmojo, Yudha Putra; Pranowo, Widodo Setiyo; Wibowo, Yusuf
Jurnal Riset Jakarta Vol. 17 No. 1 (2024): Jurnal Riset Jakarta
Publisher : Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37439/jurnaldrd.v17i1.98

Abstract

Teluk Jakarta sebagai salah satu teluk yang padat aktivitas manusia, memiliki karakteristik pasang surut yang kompleks. Perairan dangkal Tanjung Priok, yang terletak di bagian utara Teluk Jakarta, memiliki dinamika pasang surut yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti topografi dasar laut, kedalaman air, dan pengaruh pasang surut dari laut lepas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pasang surut di perairan dangkal Tanjung Priok, Teluk Jakarta dengan menggunakan metode least square. Analisis harmonik dilakukan untuk mengidentifikasi komponen-komponen pasang surut utama yang mempengaruhi tinggi muka air laut di wilayah tersebut. Metode least square digunakan untuk mengestimasi amplitudo dan fase dari komponen-komponen harmonik utama, seperti M2, S2, N2, K1, dan O1. Analisis menunjukkan pasang surut di Tanjung Priok bertipe semi-diurnal ganda dengan komponen dominan M2 dan S2.
Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka) Hendra, Hendra; Pranowo, Widodo Setiyo; Umam, Choirul; Azhari, Ferian; Agustinus, Agustinus
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 1 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i1.20780

Abstract

The Malacca Strait is a strategic waterway for Indonesia as it serves as an international shipping route connecting East Asia with the Middle East and Europe. In addition, the Malacca Strait also has great potential for natural resources, such as oil and gas as well as fish and other marine products. This study aims to describe the Thermocline Layer in the Malacca Strait based on Marine Copernicus Data in 2020 with a depth of up to 1000 meters. The temperature data was visualized using ODV 5.5.2 software. The results of processing the Marine Copernicus Temperature Data in 2020 in the Malacca Strait with a depth of up to 1000 meters show that the thermocline boundary varies each season. In the western season, the thermocline boundary is at a depth between 11 meters to 131 meters, in the first transitional season, it is at a depth between 22 meters to 131 meters, in the eastern season, it is at a depth between 56 meters to 156 meters, and in the second transitional season, it is at a depth between 78 meters to 131 meters. Bagian Selat Malaka adalah perairan yang strategis bagi Indonesia karena menjadi jalur pelayaran internasional yang menghubungkan Asia Timur dengan Timur Tengah dan Eropa. Selain itu, Selat Malaka juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar, seperti minyak dan gas bumi serta ikan dan hasil laut lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis Lapisan Termoklin di Perairan Selat Malaka berdasarkan Data Marine Copernicus tahun 2020 dengan kedalaman sampai 1000 meter. Data Temperatur diolah dan dianalisis menggunakan software ODV 5.5.2. Hasil pengolahan Data Temperatur Marine Copernicus tahun 2020 di Perairan Selat Malaka dengan kedalaman mencapai 1000 meter dengan batas termoklin setiap musim dimana pada Musim barat batas termoklin berada pada kedalaman antara 11 meter sampai dengan 131 meter, Musim Peralihan I batas termoklin berada pada kedalaman antara 22 meter sampai dengan 131 meter, Musim Timur batas termoklin berada peda kedalaman antara 56 meter sampai dengan 156 meter dan Musim Peralihan II batas termoklin berada pada kedalaman antara 78 meter sampai dengan 131 meter.
Karakteristik Pasang Surut di Wilayah Perairan Cilacap Berdasarkan Metode Analisis Least Square: Characteristics of Tides in The Cilacap Water Area Based on The Smallest Square Analysis Method Wicaksono, Krias Ridho; Pranowo, Widodo Setiyo; Triatmojo, Yudha Putra
Jurnal Hidropilar Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v10i2.361

Abstract

Studi ini menekankan kepada pengguna MATLAB (T-Tide dalam bahasa pemrograman MATLAB) dalam menganalisis pasang surut, menentukan klasifikasi tipe tipe pasang surut dalam bentuk, tabel grafik , formzahl, max snr, min snr di wilayah perairan Indonesia yakni Pulau Jawa (Cilacap), data yang digunakan dari Sea level station monitoring facility dengan pengambilan data pasang surut dalam kurun waktu 1 bulan (30 hari) periode September 2024 sampai dengan Oktober 2024, hasilnya menunjukan bahwa, ketinggian dan fluktuasi Pasang surut amplitudo grafik menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam elevasi muka air laut, yang menandakan adanya pola pasang surut yang cukup jelas di wilayah Cilacap, periode pasang surut siklus fluktuasi harian dapat memberikan gambaran mengenai jenis pasang surut. Dari gambar grafik terlihat adanya lebih dari satu kali puncak dan lembah dalam sehari (dalam skala kecil), yang menunjukkan adanya komponen Semi diurnal (pasang surut harian ganda), amplitudo pasang surut menampilkan grafik memiliki rentang elevasi yang cukup signifikan, menunjukkan bahwa amplitudo pasang surut di wilayah Cilacap cukup besar, amplitudo ini bisa menunjukkan perbedaan antara pasang tertinggi dan surut terendah di lokasi tersebut, analisis harmonik menggunakan T-tide v1.3 beta, penelitian ini melakukan eksperimen menentukan tipe pasut berdasarkan analisis harmonik terhadap data runtut waktu (time series) di perairan Cilacap kemudian konstanta harmonik yang diperoleh digunakan untuk melakukan perhitungan prediksi pasut, tipe pasut ditentukan menggunakan rumus bilangan form. Hasil penelitian ini menghasilkan total sekitar 32 konstanta harmonik.
Co-Authors ., Kamija ., Ramawijaya A. Adi, Rizky ABIMANYU, ALIN Achmad Noerkhaerin Putra Adrianto, D Adrianto, Dian Adriyanto, Agus Adventari, Tara Agung Bimantara, Agung Agung Kurniawan Agung Kurniawan Agustina, Lisa Asyifa Agustinus Agustinus Ahmad Yusron, Ahmad Aida Sartimbul Akbar, Agya Muhammad Al Hakim, Buddin Alan Frendy Koropitan Alfahmi, Furqon Andi Rahman ANDIKA Anggara, Purry Djati Anggriawan Maydwika, Dhedy Anindya Wirasatriya Apriyanto, I Nengah Putra Aprizon Putra Arifiyanto Arifiyanto, Arifiyanto Armansyah, Dodik Arochim Ashar Muda Lubis Asmoro, Nuki Widi Asryanto, Asryanto Awaluddin Awaluddin Ayi Tarya Ayuningsih, Tarisa Lestari Azhari, Ferian Azhari, Ferian Azhari azies, ibnu Azies, Ibnu A. Azies, Ibnu Abdul Budi Purwanto Budi Sukoco, Nawanto Budi, Nawanto Cahyono, Sigit Candrasa Choirul Umam, Choirul Christiani Somba, Devaky D. Cahyadi, Ferry D. Puspita, Candra Denny Nugroho Sugianto Dewantono, L Dharma, Candrasa Surya Dirgantara, Octav Djati Anggara, Purry Dony Apdillah Dwi Haryo Ismunarti Dwi Heriyanto E. Diputra, Ardian Egaputra, Afif Arwin Eka Putra, I Wayan Sumardana Elis Indrayanti Engki Andri Kisnarti Fa'u, Yosepine Cinta Tyas Gusti Fadhilah, Affan Fahim, Akhmad Faradiva Eka Putri, Destiana Fathurrahman K., M. Febriana, Azizah Fernandhy, Hangga Ferry Setiawan Fuad, M. Arif Zainul Gentio Harsono Gultom, Feri Habibullah, Ahmad Dhuha Hanafi, Rahmat Handoko, Dadang Harahap, Syawaluddin Hariyadi, Hariyadi Harmoko, Faiza Hascaryo, Anom Hatmaja, Rahaden Bagas Hawati, Hawati Hendra Hendra Hendrawan Setiadi, Hendrawan Henry Munandar Manik Herho, Sandy Herlina Ika Ratnawati, Herlina Ika Herunadi, Bambang Heryoso Setiyono Hidayat , Heru Syamsul Hirmawan, Agus Husrin, Semeidi Ilham, Ilham Imam Fatoni, Khoirol Indra Kusuma, Yohanes Irwanto, Bambang Iskandar Izzaturrahim, Muh. Hafizh Jantarto, Dwi Jatmiko, Bagus Jusup Suprijanto Kamija, Kamija Kencono, Dolok Joko Khair, Deirus Rizki Koswara Koswara, Koswara Krisnanto, Wahyu Fajar Kurniawan, Edityo Dwi Kurniawan, Muhammad Azis Kusuma, Bayu Hendra Kusumah, Gunardi Kusumawardani, Anastasia R. T. D. L. Tobing, Christian Latifah, Laila Lelalette, Johanis Dominggus Lukman Hakim Lukman, Annisa Aulia M. Furqon Azis Ismail Madawanto, Yanu Malik, Kurnia Mardi Wibowo Mario Putra Suhana Martin, Toufiq Melissa Bonauli, Melissa Monang S, Sahat Monang, Sahat Monang. S, Sahat Mudho, Hendrik Trio MUHAMMAD BAKRI Muhammad Helmi Muhammad Ramdhan Muhammad Zainuri Mulia Purba Mutiara Syah Putri, Khansa Napitupulu, Gandhi Novi Susetyo Adi, Novi Susetyo Nur Aini, Fikri Nurjumanis, Amanda Nurul Khakim Oktavianto, Eka Arif Prasetyo, Irawan Pratama , Brachmantiyo Rachman Puliwarna, Tunggul Purba, Noir Purmono, Purmono Purwanto Purwanto Putra, I Wayan Sumardana Eka Putra, Iska Rahayu, Shafira Primasty Rahmatullah, Amri Ratnasari, Syarifah Leila Rawi, Sofyan Restu Wardani Retri Harito, Rusito Rikha Bramawanto Riyadi, Nur Rizki Khair, Deirus Ronaldy, Tomy Rosidah - Ryanto, Fauzan Novan Sabhan Sabhan Santosa, Yoyok Nurkaya Santoso, Agus Iwan Setiyadi, Johar Setyawan, Fahreza Okta Solly Aryza Subekti Mujiasih Sugiyanto, Dedi Sukoco, N. Budi Sukoco, Nawanto Budi Sumardana, I Wayan Eka Sunarto Sunarto Sunaryo Sunaryo Supriatna Supriatna Supriyant, Taufiq Supriyanto, Taufiq Supriyono Susilo, Iwan Hendra Sutarto Sutarto Syarifah Hikmah Julinda Sari Tangeb, I. Gede Yussupiartha Sas Tanto, Try Al Tasdik Mustika Alam, Tasdik Mustika Tinus, Agus Tisiana Dwi K, Anastasia Rita Tonny Adam Theoyana Tri Aji Triatmojo, Yudha Putra Triono, Yoyok Umam, Choirul Umam Velly Asvaliantina, Velly Viv Djanat Prasita Viv Djanat Prasita, Viv Djanat Wahyu, Inge Eka Nur Wibowo , Yusuf Wicaksono, Krias Ridho Widisanto, Harso Widjo Kongko, Widjo Widodo, Kukuh Suryo Winona Abigail Wirasantosa, Sugiarta Wisha, Ulung Jantama Yasra, Ezikri Yulianto Yulianto Yusuf Awaludin, Muhammad YUSUF WIBOWO