Claim Missing Document
Check
Articles

PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENDAPAT ANTIDIABETIK ORAL DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA Wirawan Adikusuma; Dyah Aryani Perwitasari; Woro Supadmi
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.939 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.23

Abstract

           Diabetes mellitus merupakan sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas hidup pasien DM tipe 2 di RSU PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.            Penelitian ini dilakukan dengan metode obsevasional crossectional dengan mengambil data secara prospektif selama periode oktober – desember 2013. Subyek penelitian adalah pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul yang telah menerima antidiabetik oral minimal 6 bulan terapi sebelum pengukuran kualitas hidup. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 56 pasien diabetes melitus tipe 2 dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok monoterapi sejumlah 24 pasien dan kelompok kombinasi terapi sejumlah 32 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner Diabetes Quality of Life Clinical Trial Quesionnaire (DQLCTQ)  dan Time Trade Off (TTO) untuk mengukur kualitas hidup.            Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup (DQLCTQ) terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok ini pada domain kepuasan pribadi dan kepuasan pengobatan. Berdasarkan kuesioner TTO, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok monoterapi dan kombinasi terapi.Kata kunci : Diabetes, Kualitas Hidup, DQLCTQ, TTO
EVALUASI PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN ANAK DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA JANUARI – MARET 2015 Bella Fevi Aristia; Woro Supadmi
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2018): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.236 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v3i1.135

Abstract

Penggunaan kortikosteroid efektif untuk gangguan inflamasi dan autoimun. Tujuan penelitian untuk mengetahui penggunaan kortikosteroid berdasarkan jenis, cara pemberian, tujuan penggunaan, serta evaluasi kesesuaian indikasi dan dosis pada pasien anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Desain penelitian adalah observasional yang hasilnya ditampilkan secara deskriptif. Pengumpulan data retrospektif dari rekam medik pasien anak yang mendapat kortikosteroid pada Januari-Maret 2015. Pengambilan data meliputi jenis kelamin, usia, diagnosa, jenis kortikosteroid, cara dan dosis pemberian. Evaluasi kesesuaian indikasi dan dosis berdasarkan Kemenkes RI no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis, Drug Information Handbook 2000, AHFS 2002, serta Formularium dan Pedoman Diagnosa Terapi ( PDT) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah 2015Penggunaan kortikosteroid di rawat jalan adalah triamcinolone tablet 77,91%, di rawat inap adalah deksamethasone injeksi 48,65%. Cara pemberian di rawat jalan 98,77% per oral dan di rawat inap 70,27% parenteral. Pemberian  kortikosteroid di rawat jalan dengan diagnose bronkitis akut 42,24% dan di rawat inap asma bronkitis 27,59%. Evaluasi kesesuaian indikasi di rawat jalan 90,06%, sesuai dan di rawat inap 89,66% sesuai. Evaluasi kesesuaian dosis di rawat jalan 100% sesuai dan di rawat inap 48,65% sesuai.Jenis kortikosteroid adalah triamcinolone tablet, cara pemberian paling banyak adalah oral, diagnosa terbanyak adalah penyakit saluran pernafasan, sesuai indikasi dan dosis.
Hubungan Ketepatan Peresepan Antibiotik dengan Metode Gyssens dengan Perbaikan Klinis Pasien Rawat Inap Pneumonia Komunitas Cut Fatia Ulfa; Woro Supadmi; Dyah Aryani Perwitasari; Endang Yuniarti
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 19 No 1 (2021): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v19i1.940

Abstract

Community-acquired pneumonia is an acute inflammation of the pulmonary parenchyma caused by bacterial infection. . The main therapy for community-acquired pneumonia is the use of antibiotics. Inappropriate antibiotics can lead to bacterial resistance. The study aims to determine Appropriateness of antibiotics prescribing using the method Gyssens with clinical improvement. This study is a retrospective analytic cohort descriptive. Data was collected retrospectively based on medical records of inpatients at one of the hospital in Yogyakarta for the January-December 2019 period based. The accuracy of empiric antibiotic prescription using the Gyssens method. The clinical improvements observed were leukocyte count, temperature, respiratory rate. This study was analyzed using the chi square method. The results showed 41 patients met the inclusion and exclusion criteria, male gender (51.2%), age> 60 years 68.3%, the average length of stay was five days. Ceftriaksone is a commonly used antibiotic. Evaluation prescribing appropriateness based on the Gyssens method of 52 antibiotic regimens. appropriate antibiotic prescribing (13.5%) and inappropriate (86.5%). The correlation between appropriateness of antibiotics prescribing with clinical improvement leukocytes count, respiratory rate and temperature did not significant (p> 0.05). There was no correlation between the accurasy of antibiotics prescribing based on the Gyssens method with clinical improvement.
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI INSTALASI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING Yulia Indah Widianti; Supadmi Woro
Jurnal Farmagazine Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v8i2.551

Abstract

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penurunan fungsi ginjal secara progesif dan sudah berlangsung lama. Pada pasien PGK membutuhkan terapi yang tepat dan aman untuk mencegah terjadinya akumulasi obat akibat gangguan ekskresi obat melalui ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien PGK, golongan obat, jenis obat dan obat yang bersifat kontraindikasi pada pasien PGK di instalasi Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Gamping. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasional deskriptif dengan mendeskripsikan karakteristik dan penggunaan obat pasien PGK. Pengambilan data secara retrospektif meliputi penggunaan obat dan data rekam medik pasien PGK di instalasi rawat inap PKU Muhammadiyah Gamping tahun 2019. Jumlah sampel di tentukan dengan rumus slovin diperoleh 41 rekam medik pasien PGK dengan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi pasien. Data dianalisis dengan cara deskriptif dalam bentuk persentase meliputi karakteristik pasien, golongan obat, jenis obat dan obat yang dikontraindikasikan terhadap pasien PGK. Hasil penelitian dari 41 pasien menunjukan bahwa karakteristik dengan persentase tertinggi berdasarkan usia adalah 45-59 tahun 20 pasien (48,78%), jenis kelamin laki-laki 28 pasien (68,29%). Berdasarkan penyakit penyerta yaitu hipertensi 14 pasien (34,14%), jumlah penggunaan obat terbanyak yaitu 6-10 obat (39,02%). Pada golongan dan jenis obat terbanyak yaitu sistem kardiovaskular dan hematopoietik terdapat 100 jumlah pemberian (32,78%). Penggunaan obat yang dikontraindikasikan pada pasien PGK adalah ketorolac, asam mefenamat dan spironolactone. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan obat yang bersifat kontraindikasi yaitu ketorolac, asam mefenamat dan spironolactone.
PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA PERIODE NOVEMBER 2014 Aulia Kurniapuri; Woro Supadmi
Majalah Farmaseutik Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.633 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v11i1.24115

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi tinggi. Pengobatan hipertensi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah penyakit komplikasi. Kepatuhan untuk mencapai keberhasilan pengobatan dapat ditingkatkan dengan pemberian informasi obat (PIO) untuk meningkatkan pemahaman instruksi pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PIO antihipertensi terhadap kepatuhan pasien hipertensi di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan kelompok statis, sehingga terdiri dari dua kelompok yaitu tanpa PIO dan dengan PIO. Data diperoleh dari rekam medik/resep dan kuesioner MMAS-8. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi selama November 2014 dan dianalisis menggunakan uji chi square. Sampel yang diperoleh sebanyak 45 orang terdiri dari 23 orang dengan PIO dan 22 orang tanpa PIO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah antihipertensi tunggal amlodipin (51,1%) dan antihipertensi kombinasi amlodipin dan hidroklorotiazid (26,7%). Persentase pasien patuh dengan PIO adalah kepatuhan rendah 8,9%, kepatuhan sedang 11,1%, dan kepatuhan tinggi 31,1%. Persentase pasien patuh tanpa PIO adalah kepatuhan rendah 24,4%, kepatuhan sedang 11,1%, dan kepatuhan tinggi 13,3%. Berdasarkan analisis chi square nilai p=0,040 (< α=0,050) sehingga PIO berpengaruh terhadap kepatuhan. Pemberian informasi obat antihipertensi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pasien hipertensi di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta.
FAKTOR RISIKO GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISIS RSUD WATES KULON PROGO Restu Pranandari; Woro Supadmi
Majalah Farmaseutik Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.41 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v11i2.24120

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan dunia dengan peningkatan insidensi, prevalensi serta tingkat morbiditas. Faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, penggunaan obat analgetik, NSAID, dan penggunaan minuman berenergi berpengaruh terhadap terjadinya gagal ginjal kronik (GGK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan kejadian gagal ginjal kronik di RSUD Wates Kulon Progo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik case control. Kelompok kasus adalah pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisis. Kelompok kontrol adalah pasien yang melakukan rawat inap tidak terdiagnosis gagal ginjal kronik. Data diperoleh melalui wawancara dan rekam medik. Data primer diperoleh melalui wawancara meliputi riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi minuman suplemen energi serta penggunaan obat analgetika dan OAINS. Data sekunder diperoleh dari bagian rekam medik RSUD Wates Kulon Progo meliputi data usia dan jenis kelamin. Data dianalisis dengan tabel 2 x 2 chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin berhubungan dengan kejadian GGK (OR=2,033, p
Kualitas Hidup Pasien Kanker Rawat Jalan yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Kota Yogyakarta Ratna R.; Woro Supadmi; Endang Yuniarti
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.62832

Abstract

Kualitas hidup merupakan kondisi dimana pasien memiliki kesejahteraan secara fisik, psikologis dan sosial serta mampu mengoptimalkan potensinya dalam kehidupan dan aktivitasnya sehari-hari. Jenis kanker dan kemoterapi yang diberikan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien kanker dengan menggunakan kuesioner EORTC QLQ-C30 dan menganalisis hubungan karakteristik demografi pasien, jenis kanker dan stadium kanker serta regimen kemoterapi dengan kualitas hidup pasien kanker. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan desain cross sectional dengan subyek semua pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi di RSUD Kota Yogyakarta dan memenuhi kriteria inklusi selama bulan September-Oktober 2020. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan dianalisis statistik dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata kualitas hidup pada skala status kesehatan global adalah 61,03±14,07. Domain tertinggi pada skala fungsional adalah fungsi sosial dengan skor rata-rata 92,40±17,14 dan kehilangan nafsu makan merupakan domain tertinggi pada skala gejala dengan skor rata-rata 52,94±28,93. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik demografi pasien kanker (usia dan jenis kelamin) dengan kualitas hidup pada skala status kesehatan global (p < 0,05), sedangkan untuk jenis kanker, stadium, regimen dan siklus kemoterapi tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pada status kesehatan global (p > 0,05). 
Analisis Cost Consequences Obat Kemoterapi pada Pasien Kanker Payudara di RS Pemerintah Kota Yogtakarta Hesty Riza Oktastika; Woro Supadmi; Endang Yuniarti
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.63175

Abstract

Kanker merupakan penyebab utama kematian didunia. Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua. Prevalensi tertinggi kanker payudara di Indonesia tahun 2013 pada provinsi D.I. Yogyakarta yaitu sebesar 2,4%. Pemberian kemoterapi menimbulkan efek samping berupa hiponatremi (20,2%), neutropenia (11,4%), leukopenia (9,6%). Penatalaksanaan efek samping tersebut mempengaruhi biaya perawatan khususnya biaya medik. Penelitian ini menggunakan desain observasional. Pengambilan data secara retrospektif yaitu Januari 2018 - Desember 2019. Pemilihan subyek penelitian semua populasi pasien kanker payudara yang sesuai dengan kriteria inklusi. Perspekstif biaya berdasarkan perspektif provider meliputi biaya selama menjalani kemoterapi sampai selesai. Data yang diambil adalah kondisi pasien, keluhan dan penggunaan kemoterapi dan biaya dari bagian keuangan RS. Hasil penelitian menunjukkan regimen kemoterapi di RS Pemerintah Kota Yogyakarta pada periode 2018 – 2019 terdapat 6 variasi yang paling banyak digunakan adalah regimen TEC 41 pasien (54%). Efek samping yang paling umum terjadi antara lain mual (89,3%), muntah (88%), neutropenia (60%), leukopenia (54%) dan anemia (46,7%). Obat kemoterapi paling tinggi regimen BEC (Rp. 19.707,273) dan terendah TAC (Rp. 9.320,663). Biaya medik obat non kemoterapi tertinggi regimen BEC (Rp. 924,836) dan terendah regimen TE (Rp. 650,000). Biaya medik lain paling tinggi pada regimen BEC (Rp. 7.435,6943) dan paling rendah pada regimen TE (Rp. 6.752,639).
Kualitas Hidup dan Biaya Sakit Pasien Dengue di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta Herjanti Ratnawiningsih; Dyah Aryani Perwitasari; Woro Supadmi; Imaniar Noor Faridah
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i1.70539

Abstract

Jumlah kasus penyakit infeksi dengue pada tahun 2019 di Kabupaten Bantul mencapai 1.424 orang. Berdasarkan manifestasi klinis dengue terbagi menjadi dengue fever (DF), dengue haemorrhagic fever (DHF) dan dengue shock syndrome (DSS), dapat memberikan dampak pada kualitas hidup dan biaya sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas hidup dan biaya sakit pasien dengue selama menjalani rawat inap. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross-sectional di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta periode Februari - Juli 2021. Kualitas hidup dinilai menggunakan instrumen EQ-5D-5L untuk pasien dewasa dan  EQ-5D-Y untuk pasien anak, sedangkan biaya sakit diperoleh dari bagian keuangan rumah sakit yaitu biaya medis langsung.  Sebanyak 40 pasien rawat inap dengan dengue berjenis kelamin laki-laki (60%),  usia  4-20 tahun (75%) dan menggunakan asuransi BPJS (82,5%). Kualitas hidup pasien menunjukkan bahwa sebesar 80% pasien DF sedikit bermasalah pada dimensi perawatan diri, sebesar 69% dan 100% pada pasien DHF dan DSS sedikit bermasalah pada dimensi rasa sakit/ketidaknyamanan. Rata-rata biaya sakit pada pasien DF, DHF dan DSS  masing-masing sebesar  Rp 3.192.725 , Rp 2.872.517 dan Rp 5.090.190. Infeksi dengue memberikan dampak pada kualitas hidup pasien dengue. Rata-rata biaya sakit tertinggi pada pasien dengan DSS.
Correlation of antibiotics prescribing appropriateness based on the pharmaceutical care network europe (PCNE) method and clinical response in Community-Acquired Pneumonia Cut Fatia Ulfa; Woro Supadmi; Dyah Aryani Perwitasari; Endang Yuniarti
Pharmaciana Vol 12, No 2 (2022): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.379 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v12i2.19242

Abstract

The use of antibiotics as the main standard of pneumonia treatment is usually prescribed in high quantities. Inappropriate selection of antibiotics can lead to bacterial resistance, treatment failure, and the emergence of DRPs (Drug-Related Problems). This study aims to determine the suitability of antibiotic prescribing using the PCNE method and to determine the correlation between the suitability of antibiotic prescribing and clinical response. This study was analyzed using a retrospective analytic cohort study method with data collection of adult Community-Acquired Pneumonia patients medical record, who were hospitalized in private hospital in Yogyakarta from January to December 2019. In addition, this study also assessed antibiotic prescribing according to the PCNE V8.02 method toward patients’ clinical response (the number of leukocyte, temperature, and respiratory rate) after take the antibiotics. The correlation according to antibiotic prescribing analyzed according to chi-square method. The results showed that a total of 52 antibiotic regimens obtained in the evaluation of antibiotic prescribing according to the PCNE method were 21.5% suitable and 78.8% not suitable. Thus, the results of the correlation test for the accuracy of antibiotic prescribing and clinical response to the number of leukocytes showed a significant relationship (p<0.05). However in this study, none significant correlation was found in antibiotic prescription and clinical response in terms of temperature and respiratory rate (p<0.05).
Co-Authors . Fitriyani Adnan Adnan Adnan, Adnan Adrian A. Kaptein Adrian A. Kaptein Ajeng Diantini Akrom Akrom Akrom, Akrom Ambar Yunita Nugraheni Anak Agung Gede Sugianthara Andriana Sari Andriana Sari Antoni, Priski Ardhiani, Menit Ardiansyah, Ryan Aristia, Bella Fevi Atikah Nur Shabrina Aulia Kurniapuri Auliya A. Suwantika Azis Ikhsanudin Bambang Purwoko Boisi, Cici Feronika Budiyono Budiyono Candradewi, Susan Fitria Chong, Rockie Cut Fatia Ulfa Cut Fatia Ulfa Damayanti, Elok Della Midi Wardhani Dwi Hastuti Dwi Hastuti Dwi Sulisworo Dyah A. Perwitasari Dyah A. Perwitasari Dyah Aryani Perwitasari Ela Fadilah Pramsa Endah Karuniawati Endang Darmawan Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Endang Yuniarti Esty Elvinda Fahrian Hipmi, Ahmad Farid, Yandira Mifta Fasyir, Syaima’ Rihan Fatkhiya, Musa Fitri Fatma Nuraisyah, Fatma Firman Firman Fitri Ayu Wahyuni Fitri Nur Mahmudah Fitri Qoriawaty Fitriana, Elinda Fitriyani Fitriyani Fitriyani, Fitriyani Gailea, Astrimulyana Giatna, Sifak Gita Husna Rahmadani Gustinanda, Rizky Haafizah Dania Hadiq, Shabran Hanindia Riyani Hariadi Wijaya, Made Hasniah Hasniah Hendra Darmawan Hendy Ristiono Herjanti Ratnawiningsih Hesty Riza Oktastika Hidayah Apriliawan Hidayati, Ana Iin Ike Ardiani Ilham Bintang Agung Imaniar Noor Faridah Imaniar Noor Faridah Joko Sudibyo Jumiati Kanindya Nur P Kaptein, Adrian A. Kartikasari, Ayu Lifia Nur Khairi, Sabiah Kurniyati, . Kurniyati, . Lalu Muhammad Irham Lolita Lukman Hakim Maharani, Fadya Bella Suci Malihi, La Mashita, Siti Masita Sari Dewi Ma’ruf, Muhammad Monica, Lia Mufidah, Syarifatul Muh Muhlis Muhammad Muhlis Muhammad Muhlis Muhammad MuMuhlis Muhammad Thesa Ghozali Muhammad Yusron Maulana El-Yunusi Muhartati, Sri Aisyah Muhlis, Muh Murwiningsih Murwiningsih Novita, Sisri Nugraha, Media Fitri Isma Isma Nur Rahmatiya Abas, Siti Nur Shabrina, Atikah Nurfadilasari, Ulfa Mustofa Perwitasari, Dyah A. Pranata, Satria Priski Antoni Purwanto , Barkah Djaka Purwanto, Barkah Djaka Puspitaningrum, Anisa Nova Puspitasari, Kartini Qarriy 'Aina Urfiyya Rahmar Qifari Nasrun Rahmiati, Siti Rahmmawati, Rini Rassyifa, Aloina Jean Ratna R. Rendy Kurniawan Restu Pranandari Riat El Khair Rikifani, Shoma Rizky Budi Santoso Rumambi, Tita Yulianti Ruri Renggani Sandra Saputri, Ginanjar Zukhruf Sari, Prita Anggraini Kartika Sary, Mega Indah Seseray, Yuliana Ludia Shoma Rikifani Siswanto, Lalu Muhammad Harmain Siti Rahmiati Siti Rahmiati Sri Aisyah Muhartati Sri Aisyah Muhartati Sri Awalia Febriana Sri Sulistyorini Stefy Muliyani Muljabar Sudibyo, Joko Sugiyarto Surono, Sugiyarto Sulastri Sulastri Sulastri Sulastri Susan Fitria Candradewi Susilo, Rinto Suwantika, Auliya Abdurrohim Tina Rostinawati Triandika, Rifaldy Trisna , Yulia Trisna, Yuliana Triyo Nova Wibowo, Anisa Devi Kharisma Wigatiningtyas, Ariska Wijaya, Made Hariadi Wirawan Adikusuma Yulia Indah Widianti Yuni Lestari Yuptarol Mujahidah Zukhruf Saputri, Ginanjar