Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TERNAK MELALUI PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS TELUR ASIN SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN MAKRONUTRISI SELAMA PANDEMI COVID-19 Fitriani Fitriani; Harsani Harsani; Nevyani Asikin; Iradhatullah Rahim
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 1 OKTOBER 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i1.18352

Abstract

Telur merupakan produk dari hasil ternak yang mudah rusak sehingga perlu penanganan lebih lanjut agar nilai nutrisinya tidak menurun. Permasalahan yang dihapi oleh mitra yakni:                1) Adanya pandemi Covid-19 saat ini, perekonomian mulai menurun hal ini juga berdampak pada mitra, produk dari hasil ternak mengalami penurunan harga karena permintaan pasar juga menurun; 2) pengetahuan tentang mitra tentang penanganan, pascapanen hasil ternak dan cara meningkatkan kualitas produk hasil ternak; 3) tidak adanya kerjasama antara mitra dengan pihak lain dalam aspek pemasaran produk; 4) sistem pemasaran masih dilakukan secara tradisional. Adapun solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hal tersebut yaitu:               1) melakukan pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan hasil ternak melalui pengawetan yaitu telur asin yang disubtitusi dengan kulit buah naga, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas telur dan menambah lama simpan produk; 2) memberikan pendampingan dan pelatihan pengolahan telur asin dan pengemasan produk; 3) melakukan pendampingan dalam menjalin kerjasama dengan pihak terkait pemasaran produk; dan 4) pendampingan dan pelatihan dalam pemasaran online melalui media sosial. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan permintaan dan harga jual dari telur asin dengan mensubstitusi ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizuz). Telur itik asin disubstitusi dengan ekstrak kulit buah naga yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan makronutrisi pada saat pandemi Covid-19. Makronutrisi yang dimaksud yaitu kebutuhan protein hewani yang berasal dari telur. Kata kunci: Covid-19, Telur asin, Kulit buah naga, Makronutrisi. ABSTRACT Eggs are products from livestock that are easily damaged so that further handling is needed so that their nutritional value does not decrease. The problems faced by partners are: 1) The current Covid-19 pandemic, the economy is starting to decline this also has an impact on partners, products from livestock have decreased prices because market demand has also decreased; 2) knowledge of partners about handling, post-harvest livestock products and how to improve the quality of livestock products; 3) the absence of cooperation between partners and other parties in the aspect of product marketing, and 4) marketing systems are still carried out traditionally. The solutions offered to overcome this are: 1) conducting training and counseling on the management of livestock products through preservation, namely salted eggs substituted with dragon fruit skin, aimed to improve egg quality and increase the shelf life of the product; 2) providing assistance and training on salted egg processing and product packaging; 3) providing assistance in collaborating with parties related to product marketing; and 4) mentoring and training in online marketing through social media. The strategy is to increase the demand and selling price of salted eggs by substituting dragon fruit peel extract (Hylocereus polyrhizuz). Salted duck eggs are substituted with dragon fruit peel extract which is expected to meet macronutrient needs during the Covid-19 pandemic. The macronutrient in question is the need for animal protein derived from eggs. Keywords: Covid-19, Salted eggs, Dragon fruit skin, Macronutrients.
KEBERLANJUTAN PRODUK DAN INTERVENSI PASAR BIOSTIMULAN ORGANIK PADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN PINRANG DAN KABUPATEN SOPPENG MENUJU KOMERSIALISASI PRODUK Iradhatullah Rahim; Sukmawati Sukmawati; Irninthya Nanda Pratami Irwan; Bahruddin Bahruddin; Wahyu Rasyid
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 2 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 2 MEI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i2.24190

Abstract

Kulit buah kakao merupakan salah satu limbah pertanian yang jumlahnya cukup besar di Sulawesi Selatan, padahal dapat dimanfaatkan sebagai kompos karena mengandung sejumlah unsur hara, hormon tumbuh, dan asam organik yang dibutuhkan tanaman. Kegiatan bertujuan untuk menjamin keberlanjutan produk dengan memastikan ketersediaan kulit buah kakao sebagai bahan baku pembuatan kompos dengan melibatkan Kelompok Tani Mallongi-Longi Kabupaten Pinrang. Selain itu, kegiatan juga bertujuan untuk melakukan intervensi pasar pada Kelompok Tani Mamminasa Deceng, Kabupaten Soppeng dengan melakukan survey dan pengenalan produk biostimulan organik dari lombah kulit buah kakao. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya kepastian penyediaan bahan baku untuk biostimulan. Ditemukan pula bahwa 73% anggota kelompok tani Kabupaten Soppeng tidak mengetahui bahwa limbah kulit buah kakao dapat dijadikan kompos. Kata kunci: Asam organik, keberlanjutan, intervensi pasar, pendapatan. ABSTRACT Cacao pod husk is quite a large amount of agricultural waste in South Sulawesi, even though it can be used as compost because it contains several nutrients, growth hormones, and organic acids needed by plants. The activity aims to ensure product sustainability by providing the availability of cocoa pod husks as raw material for making compost by involving the Mallongi-Longi Farmer Group, Pinrang Regency. In addition, the activity also aims to intervene in the market for the Mamminasa Deceng Farmer Group, Soppeng Regency, by conducting a survey and introducing organic biostimulant products from cacao pod shells. The results of this activity indicate certainty in the supply of raw materials for biostimulants. It was also found that 73% of the Soppeng Regency farmer groups members did not know that cocoa pod shell waste could be composted. Keywords: Organic acids, sustainability, market intervention, income.
SOSIALISASI SISTEM PRODUKSI KAKAO BERBASIS BIOCHAR UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI MAMMINASA DECENG DI KABUPATEN SOPPENG Sukmawati Sukmawati; Iradhatullah Rahim; Yadi Arodhiskara; Ahmad Selao; Harsani Harsani; Aswar Aswar
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 2 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 2 MEI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i2.24207

Abstract

Faktor pembatas dari pengembangan kakao di Kabupaten Soppeng adalah serangan penyakit busuk buah, kekeringan pada saat penanaman bibit dan ketersediaan pupuk yang tidak memadai. Sistem produksi kakao berbasis biochar merupakan suatu teknologi budidaya kakao yang memanfaatkan limbah perkebunan kakao dan sekitarnya untuk diolah menjadi biochar yang akan digunakan sebagai sumber bahan organik tanah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan petani terhadap teknologi sistem produksi kakao berbasis biochar ditinjau dari sudut pandang, pemerintah, peneliti lokal dan internasional serta praktisi. Luaran dari kegiatan ini adalah 6 orang dosen dari Universitas Muhammadiyah Parepare melakukan kegiatan di luar kampus dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini juga melibatkan 15 orang mahasiswa agroteknologi dan 5 mahasiwa ekonomi dan bisnis untuk berkegiatan diluar kampus yang dapat mengkonversi CPMK 3 matakuliah: 1)budidaya tanamana pangan dan perkebunan; 2) kesuburan tanah dan pemupukan; dan 3) penyuluhan. Selain itu penerima manfaat yang lebih utama adalah kelompok tani Mamminasa Deceng sebanyak 25 orang. Dalam kegiatan ini diperoleh komitmen dari 25 orang kelompok tani untuk melakukan pengolahan bahan organik melalui pembakaran tanpa asap. Kata kunci: Biochar, karbon kredit, lokakarya, perkebunan, kelompok tani. ABSTRACT The limiting factors for cocoa development in Soppeng Regency are black pod disease, drought during seed planting and inadequate availability of fertilizers. The biochar-based cocoa production system is a cocoa cultivation technology that utilizes cocoa plantation waste and its surroundings to be processed into biochar which will be used as a source of soil organic matter. This activity aims to increase farmers' insight and knowledge of the technology of biochar-based cocoa production systems from the point of view of the government, local and international researchers and practitioners. The output of this activity was that 6 lecturers from Muhammadiyah Parepare University carried out activities outside the campus in the form of community service. This activity also involved 15 agrotechnology students and 5 economics and business students for activities outside the campus that could convert CPMK 3 courses: 1) food crop and plantation cultivation; 2) soil fertility and fertilization; and 3) counseling. In addition, the more important beneficiaries are the Mamminasa Deceng farmer group of 25 people. In this activity a commitment was obtained from 25 farmer groups to process organic matter through smokeless combustion. Keywords: Biochar, carbon credit, workshops, plantations, farmer groups.
PEMANFAATAN BIOCHAR DARI TONGKOL JAGUNG SEBAGAI PUPUK SLOW-RELEASE PADA LAHAN KEBUN KAKAO MILIK KELOMPOK TANI MAMMINASA DECENG DI KABUPATEN SOPPENG Sukmawati, Sukmawati; Rahim, Iradhatullah; Arodhiskara, Yadi; Selao, Ahmad; Harsani, Harsani; Syafnur, Aswar
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.24476

Abstract

Kandungan bahan organik merupakan salah satu indikator kesuburan tanah. Biochar sebagai bahan organik mampu meningkatkan kandungan C-organik sekaligus meningkatkan retensi hara di dalam tanah. Pemanfaatan biochar sebagai pupuk slow-release merupakan strategi peningkatan bahan organik sekaligus meningkatkan retensi hara untuk efisiensi pemupukan.   Kegiatan ini bertujuan melakukan demonstrasi penggunaan biochar sebagai pupuk slow-release mulai dari pembuatan hingga aplikasi pada tanaman kakao. Luaran dari kegiatan ini adalah 6 orang dosen dari Universitas Muhammadiyah Parepare melakukan kegiatan di luar kampus dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dan  9 orang mahasiswa agroteknologi berkegiatan di luar kampus yang dapat mengkonversi CPMK dua mata kuliah, Budidaya Tanaman Pangan dan Perkebunan serta Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Selain itu penerima manfaat yang lebih utama adalah Kelompok Tani Mamminasa Deceng sebanyak 25 orang. Dalam kegiatan ini diproduksi biochar sebanyak 3.780 liter yang dibuat pupuk slow-release dengan menggunakan pupuk NPK sebanyak 252 g yang dapat digunakan untuk pemupukan sebanyak 420 pohon kakao. Kata kunci: Biochar, biopori, pupuk pelepasan lambat, perkebunan,  tongkol jagung. ABSTRACT Organic matter content is an indicator of soil fertility. Biochar as an organic matter can increase the C-organic content while increasing nutrient retention in the soil. The use of biochar as a slow-release fertilizer is a strategy to increase organic matter while increasing nutrient retention for fertilization efficiency. This activity aims to demonstrate the use of biochar as a slow-release fertilizer starting from manufacture to application on cocoa plants. The output of this activity was 6 lecturers from Parepare Muhammadiyah University carrying out activities outside the campus in the form of community service and 9 agrotechnology students carrying out activities outside the campus who were able to convert CPMK to two courses in the cultivation of food crops and plantations as well as soil fertility and fertilization. In addition, the more important beneficiaries are the Mamminasa Deceng farmer group of 25 people. In this activity, 3,780 liters of biochar were produced, which was made into slow-release fertilizer using 252 g of NPK fertilizer to fertilize 420 cocoa trees. Keywords: Biochar, biopori, slow-release fertilizer, plantation, corn cob.
DISEMINASI TEKNOLOGI KARBONTECH BIOCHAR UNTUK PENYEDIAAN BIBIT KAKAO TAHAN KEKERINGAN Sukmawati, Sukmawati; Rahim, Iradhatullah; Arodhiskara, Yadi; Harsani, Harsani; Syafnur, Aswar
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 1 OKTOBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i1.24869

Abstract

Pertumbuhan bibit kakao seringkali mengalami kekeringan diawal pertumbuhannya, sehingga dibutuhkan teknologi pengelolaan air sejak masa pembimbitan. Biochar merupakan media berpori yang dapat dijadikan media tanam pada pertumbuhan tanaman.   Kegiatan ini bertujuan menyediakan 1000 bibit kakao yang tahan kekekering dan hama penyakit. Luaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 1000 bibit kakao yang tahan kekeringan untuk didistribusi kepada 5 oarng anggota kelompok tani mamminasa Deceng. Sedangkan luaran IKU menghasilkan luaran, yakni: 6 orang dosen dari Universitas Muhammadiyah Parepare melakukan kegiatan di luar kampus dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dan  9 orang mahasiswa agroteknologi berkegiatan diluar kampus  yang  dapat mengkonversi CPMK 2 matakuliah budidaya tanamana pangan dan perkebunan serta   kesuburan tanah dan pemupukan. Dalam kegiatan ini diproduksi biochar sebanyak 2.100 liter yang dibuat media tanaman bersama dengan tanah dengan perbandingan 1:1. Polibag yang digunakan berukuran 20 x 30 cm, dimana 1 polibag berisi 2.1 liter biochar. Biochar yang digunakan akan disertifikasi pada saat bibit sudah ditanam dan dikonversi menjadi karbon kredit untuk diperdagangkan.. Kata kunci: Kakao, kekeringan, media tanam, pirolisis, retensi air. ABSTRACT The growth of cocoa seedlings often experiences drought at the beginning of their growth, so that water management technology is needed from the seedling period. Biochar is a porous medium that can be used as a planting medium for plant growth. This activity aims to provide 1000 cocoa seedlings that are resistant to drought and pests. The output of this activity was the availability of 1,000 drought-resistant cocoa seedlings to be distributed to 5 members of the Deceng mamminasa farmer group. While the output of the IKU produced outputs, namely: 6 lecturers from Universitas Muhammadiyah Parepare carrying out activities outside the campus in the form of community service and 9 agrotechnology students doing activities outside the campus who could convert CPMK 2 courses in food crop cultivation and plantations as well as soil fertility and fertilization. In this activity as much as 2100 liters of biochar was produced which was made into plant media together with soil with a ratio of 1:1. The polybags used were 20 x 30 cm in size, where 1 polybag contained 2.1 liters of biochar. The biochar used will be certified when the seeds have been planted and converted into carbon credits to be traded. Keywords: Cocoa, drought, growing media, pyrolysis, water retention.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH KOTORAN TERNAK SAPI KELOMPOK TANI TERNAK DI KELURAHAN WATTANG BACUKIKI, KECAMATAN BACUKIKI, KOTA PAREPARE Arsyad, Muhammad; Rahim, Iradhatullah; Rohani, ST; Jamil, Muh. Hatta; Munizu, Musran; Darwis, Muhammad; Nurhaeda, Nurhaeda
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 1 OKTOBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i1.27471

Abstract

Kotoran sapi selama ini dibiarkan menumpuk di kandang oleh peternak anggota Kelompok Tani Locci-loccie, yang beberapa diantaranya terletak di tengah pemukiman warga dan berpotensi menjadi sumber pencemaran. Padahal kotoran ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat sebagai sumber pendapatan baru bagi peternak. Tujuan kegiatan ini adalah memberi pengertahuan dan keterampilan kepada anggota kelompok tani Locci-loccie untuk memanfaatkan limbah kotoran sapi. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pelaksanaan kegiatan, dilanjutkan dengan penyuluhan pemanfaatan limbah pertanian. Kegiatan selanjutnya adalah demonstrasi pembuatan kompos dari kotoran ternak sapi. Pengomposan dilakukan selama 20 hari, yang dilanjutkan dengan kegiatan pengemasan produk kompos. Kegiatan ini memberi manfaat kepada anggota kelompok tani, apalagi selama ini, Kelompok Tani Locci-Loccie mempunyai Unit Pengolahan Pupuk Organik namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena tidak adanya pengetahuan dan pendampingan yang baik. Kata kunci: Organik, Bacukiki, kaya hara, ternak sapi.   ABSTRACT Cow manure has been left to pile up in pens by breeders belonging to the Locci-Locie Farmers Group, some of which are located in the middle of residential areas and have the potential to become a source of pollution. This manure can be used as organic fertilizer, which has economic value and can be a new source of income for farmers. This activity aims to provide knowledge and skills to the Locci-loccie farming group members to utilize cow dung waste. This activity begins with socialization on implementing the activity, followed by education on the use of agricultural waste. The next activity was a demonstration of making compost from cow manure. Composting is carried out for 20 days, followed by compost product packaging activities. This activity benefits farmer group members, especially the Locci-Loccie Farmer Group, which has an Organic Fertilizer Processing Unit but needs to be appropriately utilized due to the lack of good knowledge and assistance. Keywords: Organic, Bacukiki, nutrient, cattles
PENERAPAN TEKNOLOGI BIOCHAR BERBASIS KARBON OFFSET MENGGUNAKAN TONGKOL JAGUNG PADA KELOMPOK TANI MASSEDDI I KABUPATEN WAJO Sukmawati, Sukmawati; Rahim, Iradhatullah; Bahruddin, Bahruddin; Suherman, Suherman; Yamin, Mayasari; Qadri, Sri Nur; Zamzam, Syamsiar; Fatmawati, Fatmawati
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i1.28340

Abstract

Limbah pertanian merupakan sumber bahan organik berkelanjutan di dunia. Untuk mengatasi penurunan kesuburan tanah yang berkepanjangan, lahan pangan membutuhkan penambahan bahan organik secara berkelanjutan. Biochar merupakan bahan organik yang persisten tersimpan dalam tanah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan petani dalam memanfaatkan teknologi biochar tanpa asap dalam mengelola tongkol jagung sesuai prosedur karbon kredit. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari: 1) Training prosedur standarisasi; 2) Produksi biochar dan pupuk slow release; dan 3) Aplikasi biochar sebagai bahan pembenah tanah. Hasil dari kegiatan ini adalah: 1) Meningkatnya kemampuan kelompok tani memproduksi biochar sesuai prosedur karbon kredit; 2) Sertifikasi biochar untuk kelompok tani; dan 3) Meningkatnya kandungan C-organik tanah. Dalam kegiatan ini melibatkan 40 orang anggota Kelompok Tani Masseddi I yang berkomitmen untuk mengolah limbah jagung menggunakan teknologi biochar sesuai prosedur karbon kredit sebagai tindak mitigasi petani jagung menghadapi perubahan iklim. ABSTRACT Agricultural waste is a source of sustainable organic matter in the world. To overcome the prolonged decline in soil fertility, food fields require the addition of organic matter on an ongoing basis. Biochar is a persistent organic material stored in the soil. This activity aims to increase farmers' insight into utilizing smokeless biochar technology in managing corn cobs according to the carbon credit procedure. Methods in implementing activities consist of 1) Standardization procedure training, 2) Biochar and slow-release fertilizer production, and 3) Application of biochar as a soil amendment. The results of this activity are: 1) Increasing the ability of farmer groups to produce biochar according to carbon credit procedures; 2) Biochar certification for farmer groups; and 3) Increasing soil C-organic content. This activity involved 40 Masseddi I Farmer Group members committed to processing corn waste using biochar technology according to the carbon credit procedure as a mitigation measure for corn farmers facing climate change. Keywords: Biochar, bioremediation, carbon credits, carbon offset, slow-release fertilizer. ABSTRACT Agricultural waste is a source of sustainable organic matter in the world. To overcome the prolonged decline in soil fertility, food fields require the addition of organic matter on an ongoing basis. Biochar is a persistent organic material stored in the soil. This activity aims to increase farmers' insight into utilizing smokeless biochar technology in managing corn cobs according to the carbon credit procedure. Methods in implementing activities consist of 1) Standardization procedure training, 2) Biochar and slow-release fertilizer production, and 3) Application of biochar as a soil amendment. The results of this activity are: 1) Increasing the ability of farmer groups to produce biochar according to carbon credit procedures; 2) Biochar certification for farmer groups; and 3) Increasing soil C-organic content. This activity involved 40 Masseddi I Farmer Group members committed to processing corn waste using biochar technology according to the carbon credit procedure as a mitigation measure for corn farmers facing climate change. Keywords: Biochar, bioremediation, carbon credits, carbon offset, slow-release fertilizer.
PELATIHAN BUDIDAYA HIDROPONIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN PADA KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) LAMPERANGAN Syamsia, Syamsia; Rahim, Iradhatullah; Anwar, Andi Rahayu; Rohana, Rohana; Safira, Nanda; Amandira, Selfi; Syahrir, Muhammad; Aidin, Ilhamsyah; Syafar, Sukma
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i1.41505

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Lamperangan tentang teknik bercocok tanam hidroponik sayuran untuk meningkatkan produktivitas lahan. Teknologi hidroponik yang diperkenalkan diharapakan dapat diterapkan oleh mitra sasaran dan menjadi sumber pendapatan bagi kelompok tani Lamperangan serta menjadi tempat eduwisata. Kegiatan ini dibagi dalam 3 tahapan yaitu: 1) Persiapan bahan dan peralatan; 2) Pelatihan dan penyuluhan; dan 3) Penerapan budidaya hidroponik sayuran. Hasil dari kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa anggota KTH Lamperangan memiliki minat yang cukup besar dalam menerapkan teknik budidaya hidroponik, peserta pelatihan sangat bersemangat saat praktek persemaian benih sayuran pada media rockwol, pemindahan bibit yang telah tumbuh ke instalasi serta pembuatan larutan nutrisi AB mix. ABSTRACT This activity aims to provide knowledge and skills to the Lamperangan Forest Farmers Group (KTH) regarding hydroponic vegetable farming techniques to increase land productivity. It is hoped that the hydroponic technology introduced can be implemented by target partners and become a source of income for Lamperangan farming groups as well as becoming an educational tourism destination. This activity is divided into 3 stages, namely: 1) preparation of materials and equipment; 2) training and counseling; 3) Application of hydroponic vegetable cultivation. The results of this service activity can be concluded that KTH Lamperangan members have quite a big interest in implementing hydroponic cultivation techniques, the training participants were very enthusiastic when practicing sowing vegetable seeds on rockwool media, transferring grown seeds to the installation and making AB mix nutrient solutions. Keywords: Edutourism, wick hydroponics, productivity.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SLOW-RELEASE FERTILIZER PADA USAHATANI TEMBAKAU KELOMPOK TANI MAMMINASA DECENG DI KABUPATEN SOPPENG Sukmawati, Sukmawati; Bahruddin, Bahruddin; Suherman, Suherman; Rahim, Iradhatullah; Hapsa, Nur; Qadri, Sri Nur; Zamzam, Syamsiar; Irmayani, Irmayani; Munir, Munir; Semaun, Rahmawati; Kurniawan, Edi; Rahim, Abd.; Ramlayani, Ramlayani; Sukardi, Sukardi; Abdullah, Abdullah; Sarina, Sarina
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 2 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 2 JANUARI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i2.39673

Abstract

Peningkatan retensi nitrogen pada lahan tembakau merupakan strategi penting peningkatan mutu dan produksi tembakau. Pupuk slow release dari biochar sumber nitrogen dari pupuk kimia, urin sapi dan bakteri diyakini mampu meningkatkan retensi nitrogen dan efisien serapan hara. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan penggunaan pupuk slow release pada budidaya tembakau. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi: 1) penyuluhan penggunaan bahan pembenah tanah; 2) pendampingan produksi pupuk slow release; 3) pendampingan pembibitan tembakau standar SNI; 4) demplot penerapan GAP pada budidaya tembakau; dan 5) pemantauan aplikasi pupuk slow release dan pertumbuhan tanaman. Hasil kegiatan menunjukkan partisipasi aktif petani dari 2 kelompok tani yakni Mamminasa Deceng dan Alemarajae serta perwakilan dari GAPOKTAN Ujung Rilau, dimana berhasil diproduksi pupuk slow release sebanyak tiga formula, yakni 1) Biochar + SP36; 2) Biochar + SP36 + urin sapi; dan 3) Biochar + SP36 + urin sapi + Azotobacter. Keempat formulasi pupuk telah distandarisasi oleh lembaga sertifikasi karbon internasional Biochar Life, sehingga dapat direkomendasikan untuk diterapkan di lahan pertanian khususnya lahan tembakau. Kata kunci: Bina desa, retensi nitrogen, efisiensi serapan hara, produktivitas. ABSTRACT Increasing nitrogen retention in tobacco fields is an important strategy to improve tobacco quality and production. Slow-release fertilizer from biochar, a source of nitrogen from chemical fertilizers, cow urine and bacteria, is believed to be able to increase nitrogen retention and efficient nutrient absorption. Therefore, this activity aims to implement the use of slow-release fertilizer in tobacco cultivation. The implementation methods of the activity include: 1) counseling on the use of soil conditioners; 2) assistance in the production of slow-release fertilizers; 3) assistance in the production of SNI standard tobacco; 4) demonstration plots for the application of GAP in tobacco cultivation and; 5) monitoring the application of slow-release fertilizers and plant growth. The results of the activity showed the active participation of farmers from 2 farmer groups, namely Mamminsa Deceng and Alemarajae, and representatives from GAPOKTAN Ujung Rilau, where three formulas of slow-release fertilizers were successfully produced, namely 1) Biochar + SP36; 2) Biochar + SP36 + Cow urine; and 3) Biochar + SP36 + Cow urine + Azotobacter. The four fertilizer formulations have been standardized by the international carbon certification body Biochar Life so that they can be recommended for application on agricultural land, especially tobacco land. Keywords: Village development, nitrogen retention, nutrient uptake efficiency, productivity.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENCATATAN USAHA DAN PEMBUKUAN DASAR PADA KTH LAMPERANGAN DAN POKDARWIS KABBA: Training and Mentoring for Business Recording and Basic Bookkeeping at KTH Lamperangan and POKDARWIS KABBA Syamsia, Syamsia; Anwar, Andi Rahayu; Rahim, Iradhatullah; Rohana, Rohana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 11 NO. 1 OKTOBER 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v11i1.47152

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus Kelompok Tani Hutan (KTH) Lamperangan dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) KABBAH dalam melakukan pencatatan usaha dan pembukuan dasar sebagai fondasi perencanaan dan pengembangan usaha yang lebih akuntabel dan berkelanjutan. Permasalahan utama yang dihadapi kedua mitra adalah belum adanya sistem pembukuan yang terstruktur serta rendahnya pemahaman terkait fungsi dan teknik pencatatan keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kabba, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan pendekatan pelatihan partisipatif, praktik langsung, serta pendampingan intensif pasca-pelatihan. Materi pelatihan mencakup pengenalan jenis-jenis pembukuan dasar, pencatatan pemasukan dan pengeluaran, serta penyusunan laporan sederhana. Format pembukuan disesuaikan dengan aktivitas mitra baik di bidang pertanian maupun pariwisata. Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta berdasarkan hasil pre-test dan post-test, serta kemampuan peserta dalam mengisi format pembukuan secara mandiri. Pendampingan lanjutan juga mendorong perubahan perilaku dalam pengelolaan keuangan kelompok, dengan mulai diterapkannya sistem pencatatan rutin.Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap tata kelola organisasi mitra dan membuka peluang akses terhadap program pengembangan usaha dari pihak eksternal. Dengan demikian, pendampingan ini berkontribusi dalam memperkuat kelembagaan ekonomi komunitas berbasis pencatatan yang akuntabel dan transparan. Kata kunci: Buku KAS, pariwisata, usaha tani. ABSTRACT This community service activity aims to improve the knowledge and skills of the administrators of the Lamperangan Forest Farmers Group (KTH) and the KABBAH Tourism Awareness Group (POKDARWIS) in conducting business records and basic bookkeeping as a foundation for more accountable and sustainable business planning and development. The main problems faced by both partners are the lack of a structured bookkeeping system and a low understanding of the functions and techniques of financial recording. This activity was carried out in Kabba Village, Minasatene District, Pangkajene and Kepulauan Regency with a participatory training approach, direct practice, and intensive post-training mentoring. The training materials included an introduction to basic bookkeeping types, recording income and expenses, and preparing simple reports. The bookkeeping format was adapted to the partners' activities in both agriculture and tourism. The implementation results showed an increase in participants' understanding based on the pre-test and post-test results, as well as the participants' ability to fill out the bookkeeping format independently. Follow-up mentoring also encouraged behavioral changes in group financial management, with the introduction of a routine record-keeping system. This activity had a positive impact on the governance of partner organizations and opened up opportunities for access to external business development programs. Thus, this mentoring contributed to strengthening community economic institutions based on accountable and transparent record-keeping. Keywords: Cash book, tourism, farming.
Co-Authors Abd. Rahim Abd. Rasyid Syamsuri Abd.Rahim Abdul Azis Ambar Abdul Azis Ambar Abdul Madjid Abdul Munim Abdullah Abdullah Abdurofi, Ilmas Abubakar Idhan Ade Rinaldi Ahmad Selao Aidin, Ilhamsyah Akzad, Muhammad Bima Alif, Alisyah Andini Amanda Patappari Amandira, Selfi Amran Amran Andi Dita Tawakkal Gau Andi Ibrahim Andi Nasaruddin Andi Nuddin Andi Nuddin Anwar, Andi Rahayu Arifuddin Jailani Asriyanti Syarif, Asriyanti Aswar Aswar Azis Ambar Bahruddin Bahruddin Bahruddin Bahruddin, Bahruddin Bidasari bidasari, Bidasari Burhanuddin Rasyid, Burhanuddin Darmawan Darmawan Darmawati, D. Edi Kurniawan Edy Ardyansyah Elkheir Hassaballah Abdallah Ahamed Fatmawati . Fatmawati Fatmawati Fatwa, Abdul Halil Fera Nurkadri Omkas Fitriani Fitriani Gusmiaty, G Hakzah halima tusadiyah Hapsa, Nur Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani, Harsani Hasan, Haslinda Hasra Hasra Henni Kumaladewi Hengky Hesti, Nur Hijriani Irda Idris Irmayani Irmayani Irninthya Nanda Pratami Irwan J Jahra Jamil, Muh. Hatta Jasman Jasman Jasman Justang Justang Kadir, Rahmat Hidayat Kafrawi Kafrawi Kafrawi, K Laode Asrul, Laode Larekeng, Siti Halima M Maharani Mansida, Amrullah Marlina Mustafa, Marlina Maryam Maryam Mastang, Mastang Mayasari Yamin, Mayasari Mila Astiani MK, Pratiwi Muh Rustam Muh. Akhsan Akib, Muh. Akhsan Muh.Ikbak Putera Muhlis . Munir Munir, Munir Musran Munizu nanda safira, nanda Nasrullah A Nevyani Asikin Nita, Ayu Noerfitryani Noerfitryani Noerfitryani Nur Ilmi Nur Qamarya Nurananda Nurananda Nurbaya Nurbaya, Nurbaya Nurhaeda Nurhaeda Nurhaeda, Nurhaeda Nurhapsa Nurmiati Nurmiati Patahuddin Pratiwi MK Putera, Muh Ikbal R. Mahadir Rahmat Fardi Asli Rahmat Muda Rahmawati Semaun Rahmi Rahmi Ramlayani, Ramlayani Rini Rini ROHANA ROHANA Rosanna, R. Rusli, Rini S Sukmawati S Syamsia Safri Safri Saharuddin Saharuddin Salamat, Siti Suliza Sarina Sarina Satrinah Satrinah Selis Meriem Siti Helmyati Sitti Halimah Larekeng Sri Nur Qadri St Rohani, St Suherman Suherman, Suherman Suherman, Suherman Sukardi Sukardi sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati, Sukmawati Sulfani Sulfani Syafar, Sukma Syafnur, Aswar Syamsia Syamsia . Syamsia Syamsia, Syamsia Syamsia, S. Syamsiar Zamzam Syamsul Arifin Syaparuddin Syatrawati Syawal Syukri, Fitriyani Taufiq, Muh. Tsuwaibah Tutik Kuswinanti Untung Suwardoyo Usman Usman Wahyu Rasyid Wahyuddin Wahyuddin Wawan Swandi Winda Ramadhani Wiwik Handayani Yadi Arodhiskara, Yadi Yunarti Yunarti Yunarti Yunarti Zahraeni Kumalawati Zainul Muttaqin Zelvi Armila Zulfikar Zulfikar Zulkifli