Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTE NATAL ( STUDI KOMPARATIF : PUSKESMAS NATAR DAN PUSKESMAS KALIANDA ) Khoidar Amirus; Nova Muhani; Vivi Septiana
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 8, No 3 (2019): Volume 8 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v8i3.2043

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan profil dinas kesehatan Provinsi Lampung, target pencapaian K4 di Provinsi Lampung sebesar 95%, namun pencapaian cakupan K4 sebesar 93,1%. Berdasarkan data profil Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan tahun 2017 cakupan K4 sebesar 93% (21.731 ibu hamil), mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 92,96% (21.508 ibu hamil). Puskesmas dengan cakupan K4 terendah adalah Puskesmas Kalianda yaitu 75,4%. Sementara itu untuk cakupan K4 tertinggi adalah Puskesmas Natar sebesar 100% Tujuan penelitian adalah diketahui faktor yang mempengaruhi ibu hamil melakukan Kunjungan Antenatal (Studi Komparatif : Puskesmas Natar Dan Puskesmas Kalianda). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang telah melahirkan di tahun 2018 di Puskesmas Kalianda sebanyak 214 ibu dan Puskesmas Natar sebanyak 487 orang, Sampel digunakan sebanyak 178 di Puskesmas Natar dan 178 di Puskesmas Kalianda. Analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan faktor paling dominan yang mempengaruhi kunjungan k4 di Puskesmas Natar adalah persepsi (OR 2,02), sedangkan di Puskesmas Kalianda faktor paling dominan yang mempengaruhi kunjungan k4 adalah persepsi (OR 8,71). Saran bagi Puskesmas agar meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan kepada masyarakat oleh bidan, tenaga Promkes, dan gizi sehingga pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil menjadi meningkat mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan secara lengkap.Kata Kunci: Kunjungan Antenatal ABSTRACTThe profile of Health Office in Lampung province showed that the target of fourth antenatal care visit (K4) was 95% but the achievement of K4 was only 93.1%. Profile data in Health Office in South Lampung district in 2017 showed that the coverage of K4 was 93% (21,731 pregnant mothers), and it increased from 92.96% (21,508 pregnant mothers) in 2016. Kalianda public health center had lowest coverage of K4 by 75.4%, while the highest coverage was obtained by Natar public health center by 100%. The objective of this research was to find out the factors influencing pregnant mothers to visit antenatal cares (a comparative study in Natar and Kalianda public health centers). This was a quantitative research by using cross sectional approach. Population as 214 delivering mothers in Kalianda public health center and 487 delivering mothers in Natar public health center in 2018. Samples were 178 and 178 respondents from Natar and Kalianda public health centers respectively. Data were analyzed by using multivariate analysis with logistic regression. The result showed that the most dominant factor influencing fourth antenatal care (K4) in Natar and Kalianda public health center was perception (OR 2.02 and OR 8.71 respectively). The researcher suggests the public health centers to improve health education activities concerning the importance of antenatal care visit for public held by midwifes, health promotor workers, and nutrition workers so that public knowledge especially pregnant mothers will improve significantly concerning the antenatal care visit.Keywords    : fourth antenatal care visit (K4)
HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA CEMPAKA RAJA KECAMATAN SUNGKAI JAYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA Marleza Adriyani; Zaenal Abidin; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 3 (2012): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i3.332

Abstract

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), merupakan salah satu penyebab kesakitanutama pada balita di negara berkembang. Data Puskesmas cempaka kejadian ISPAsebanyak (11,34%) kasus tahun 2009 dan tahun 2010 sebanyak (8,26%) kasussedangkan tahun 2011 sebanyak (10,64%) tujuan penelitian ini adalah diketahuihubungan antara kondisi fisik rumah yang meliputi ventilasi rumah, lantai rumah, ataprumah , dan dinding rumah dengan kejadian ISPA.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi dengan pendekatan cross sectional.Subjek yang diteliti yaitu seluruh rumah yang di dalamnya terdapat balita berusia 0-5tahun dengan 76 sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simpelrandom sampling. Dengan Uji statistik chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi rumah(p=0,003), lantai rumah (p=0,007), atap rumah (p=0,044), dan dinding rumah(p=0,022) dengan kejadian ISPA. Disarankan Hendaknya masyarakat menjagakebersihan rumah seperti menyapu lantai, mengepel lantai dan membersihkan debudebuyang menempel pada dinding dan lantai rumah, agar tidak dijadikan tempatperkembangbiakkan kuman.Kata kunci : Infeksi Saluran Pernafasan Atas, Balita, Kondisi Fisik Rumah.
Hubungan keaktifan kader dan dukungan keluarga dengan perilaku ibu membawa anak balita ke Posyandu di Desa Banding Agung Wilayah Kerja Puskesmas Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2012 Fatma Helna; Khoidar Amirus; Gunawan Irianto
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 2 (2012): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i2.323

Abstract

Program posyandu dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, makadiharapkan masyarakat sendiri yang aktif membentuk, menyelenggarakan,memanfaatkan dan mengembangkan Posyandu sebaik-baiknya. Kelangsungan Posyandutergantung dari partisipasi masyarakat itu sendiri. Kunjungan balita ke Posyandu di DesaBanding Agung juga belum memenuhi target yang ditentukan, yaitu 70%, dimana padatahun 2009 nilai D/S 52,2%, tahun 2010 nilai D/S 55,7% dan pada pertengahan tahun2011 bilai D/S baru mencapai 50,2%. Tujuan penelitian adalah diketahui hubungankeaktifan kader dan dukungan keluarga dengan perilaku ibu membawa anak balita kePosyandu di Desa Banding Agung Wilayah Kerja Puskesmas Pedada KabupatenPesawaran Tahun 2012.Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasiadalah ibu yang memiliki anak balita (usia 1-5 tahun) di Desa Banding Agung WilayahKerja Puskesmas Pedada Kabupaten Pesawaran sebanyak 78 orang. Sampel 78responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden dengan kader kurang aktifyaitu sebanyak 43 responden (55,1%), mendukung yaitu sebanyak 48 responden(61,5%), tidak aktif membawa balita ke posyandu yaitu sebanyak 47 responden(60,3%). Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan kader (p value 0,016, OR3,732), dukungan keluarga dengan perilaku ibu membawa anak ke Posyandu (p value0,004, OR 6,469). Saran bagi petugas kesehatan agar meningkatkan pemberianinformasi pada masyarakat melalui penyuluhan baik secara langsung maupun tidaklangsung yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah.Kata Kunci : Keaktifan kader, dukungan keluarga, Posyandu Balita
EFEKTIFITAS PEMBERIAN VITAMIN E DAN OLAH RAGA TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA SISWI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI I PULAU PANGGUNG TANGGAMUS TAHUN 2014 Heni Herdanela; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i1.419

Abstract

Dismenore merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang menggangu kehidupan sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter, puskesmas atau datang ke Bidan. Menurut PKBI Tanggamus angka kejadian dismenore sebesar 65,3% menempati urutan pertaama keluhan yang sering dialami wanita. Prevalensi Dismenore lebih tinggi pada kelompok usia remaja 10-20 tahun sebesar 71.4%. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas pemberian vitamin E dan olah raga terhadap penurunan dismenore pada siswi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Pulau Panggung Tanggamus tahun 2014.Jenis penelitian kuantitatif, desain quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah sebanyak 175 siswi. Sampel yang digunakan sebanyak 45 siswi yang terbagi menjadi tiga kelompok masing-masing 15 siswi yaitu kelompok vitamin E,olah raga dan kontrol.Vitamin E dengan dosis 200 IU diberikan selama 5 hari yaitu 2 hari menjelang haid dan 3 hari saat haid berlangsung. Olah raga dilakukan 3 kali dalam seminggu selama sebulan. Alat ukur berupa kuesioner menggunakan sekala nyeri yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis bivariate menggunakan uji t dependen dan multivariate dengan menggunakan uji anovaHasil analisis bivariate menunjukkan bahwa pemberian vitamin E dengan nilai (P value 0,000) artinya vitamin E efektif menurunkan dismenore. Perlakuaan olah raga dengan nilai (P value 0,000) artinya olah raga efektif menurunkan dismenore. Berdasarkan hasil analisa multivariat didapatkan perlakuan yang paling efektif menurunkan dismenore adalah dengan pemberian vitamin E dilihat dari selisih rata-rata penurunan dismenore yaitu 1,6. Saran bagi pelayanan kesehatan mampu bekerjasama dengan dinas pendidikan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada remaja putri dalam hal kesehatan reproduksi dan penanganan yang dilakukan oleh petugas kesehatan tidak hanya dengan cara farmakologi tetapi dapat diterapkan cara non farmakologi pada pasien nyeri sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam menangani masalah nyeri.Kata Kunci : Olah Raga, Vitamin E, Dismenorea.
HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA PULAU PAHAWANG KEC. PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013 Yulianti Yulianti; Zaenal Abidin; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 4 (2013): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i4.378

Abstract

Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamukAnopheles betina. Peningkatan angka kesakitan Malaria di beberapa wilayah di PropinsiLampung cukup tinggi, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Pedada khususnya di DesaPulau Pahawang Kecamatan Punduh Pedada. Tujuan dalam penelitian ini adalah diketahuihubungan perilaku masyarakat dengan kejadian malaria di Desa Pulau PahawangKecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2013.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode analitikobservational, dengan rancangan case control. Populasi pada penelitian ini 1664 orangdan jumlah sampel 118 orang dengan perbandingan sampel kasus-kontrol 1:1, sehingga59 responden kasus dan 59 kontrol dengan menggunakan kuesioner.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mempunyai kebiasaankeluar rumah pada malam hari 62,7% responden, yang tidak menggunakan kassa padaventilasi rumah 78% responden, yang tidak menggunakan kelambu saat tidur malamhari 58,5% responden, dan yang menggunakan obat anti nyamuk 68,6% responden.Hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan keluar rumah padamalam hari (p-value = 0,002) dan OR 3,32 (95% CI : 1,5-7,3), ada hubungan antarapenggunaan kassa pada ventilasi rumah (p-value = 0,000) dan OR 5,97 (95% CI : 2,1-17,2), ada hubungan antara pemakaian kelambu saat tidur malam hari (p-value =0,000) dan OR 3,99 (95% CI : 1,8-8,7), dan tidak ada hubungan antara penggunaanobat anti nyamuk (p-value = 0,074) dan OR 0,487 (95% CI : 0,22-1,08) dengankejadian malaria.Disarankan kepada masyarakat jika keluar rumah malam hari menggunakanpakaian panjang atau obat nyamuk oles (rappelent), tidur malam hari pakai kelambu,dan memasang kassa pada ventilasi rumah. Bagi institusi pendidikan hasil penelitian inimenjadi referensi untuk penelitian penyakit malaria.Kata Kunci : Perilaku Masyarakat, Kejadian Malaria
ANALISIS FAKTOR PENGETAHUAN DAN PERILAKU TERHADAP INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PENJAJA SEKSUAL LANGSUNG DI KOTA BANDAR LAMPUNG Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 3 (2015): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i3.433

Abstract

Infeksi menular seksual (IMS) merupakan berbagai penyakit infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual dan juga dapat melalui penggunaan jarum suntik secara bersamaan seperti gonorrhea, syphilis, chlamydial dan HIV/AIDS. Kejadian IMS di Kota Bandar Lampung menunjukan peningkatan kasus yaitu sejak tahun 2013 – 2015, dimana total jumlah kasus IMS tahun 2013 sebanyak 2680 kasus, pada tahun 2014 sebanyak 3582 kasus dan pada tahun 2015 sampai dengan bulan Mei berjumlah 1041 kasus. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor risiko yang berhubungan dengan tingginya angka kejadian IMS tersebut di Kota Bandar Lampung pada tahun 2015.Jenis penelitian menggunakan jenis kuantitatif dan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh WPSL Kota Bandar Lampung berjumlah 786 orang dan menggunakan sampel 96 orang, teknik pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner STBP 2015 Depkes RI dengan cara wawancara dan observasi dokumentasi hasil pemeriksaan laboratorium. Analisis data dengan uji statistik chi-square dan regresi logistik ganda.Hasil penelitian diketahui kejadian IMS pada WPSL lebih banyak menderita IMS 65,6 %, lebih banyak tingkat pengetahaun kurang baik 46,9 %, lebih banyak berperilaku seksual non klasik 51,0 %, lebih banyak berperilaku penggunaan kondom tidak konsisten 61,5 %, lebih banyak berperilaku selalu minum alkohol 67,7 % dan lebih banyak berperilaku penggunaan napza kadang-kadang 74,0 %. Hasil analisis hubungan diketahui ada hubungan tingkat pengetahuan (p-value 0.000), perilaku seksual (p-value 0.000), perilaku penggunaan kondom (p-value 0.000), perilaku penggunaan napza (p-value 0.045), dan tidak ada hubungan perilaku minum beralkohol (p-value 1.000) dengan kejadian IMS. Hasil analisis multivariat diketahui bahwa faktor tingkat pengetahuan memiliki nilai OR Adjusted tertinggi yaitu 30,8 artinya faktor tersebut merupakan faktor paling dominan berhubungan dengan kejadian IMS. Dengan demikian disarankan kepada WPSL untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan khususnya sistem reproduksi sehingga dapat mencegah perkembangan dan penularan penyakit IMS serta lebih aktif dalam kelompok pendidik pendamping sebaya dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang IMS.Kata Kunci : IMS, Pengetahuan, Seksual, Kondom, Alkohol, Napza
PERBANDINGAN KADAR RHODAMIN B PADA SAUS CABAI DAN BUMBU GILING MERAH DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 Saeffurqon Saeffurqon; Khoidar Amirus; Eliza Eka nurmala
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i2.488

Abstract

Rhodamin B merupakan pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil. Pengaruh buruk rhodamin B bagi kesehatan jika terdapat pada makanan antara lain menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, kulit, mata dan saluran pencernaan serta berpotensi terjadinya kanker hati. Berdasarkan penelitian Food And Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO), didapatkan bahwa penggunaan zat pewarna sintetis pada makanan dan minuman mencapai 70%. Tujuan penelitian ini adalah diketahui perbandingan kandungan kadar rhodamin B pada saus cabai dan bumbu giling merah di beberapa pasar tradisonal Kota Bandar Lampung tahun 2016. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian observasioal dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dengan metode kromatografi kertas. Untuk uji kuantitatif dengan metode spektrofometri cahaya tampak tidak dilakukan karena tidak didapatkan sampel yang positif. Hasil pemeriksaan dari delapan sampel saus cabai dan delapan sampel bumbu giling merah di empat pasar tradisonal di Kota Bandar Lampung yang telah diperiksa dengan menggunakan metode kromatografi kertas tidak ada satupun sampel yang mengandung zat pewarna rhodamin b, sehingga tidak dilakukan pemeriksaan kadar rhodamin b menggunakan spektrofometri cahaya tampak. Diharapkan bagi Dinas Kesehatan dan BBPOM untuk terus mengawasi dan melakukan pemeriksaan makanan.Kata Kunci : Rhodamin B, Saus Cabai, Bumbu Giling Merah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI PUSKESMAS KESUMADADI KECAMATAN BEKRI LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012 Mislianti Mislianti; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 4 (2012): Volume 1 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i4.342

Abstract

Keluarga Berencana (KB) adalah program nasional yang bertujuan meningkatkanderajat kesehatan, kesejahteraan ibu, anak dan keluarga khususnya, serta bangsa padaumumnya. Tahun 2010 Cakupan imunisasi TT di Puskesmas Gunung Sugih sebesar 10%dari 4637 WUS, Puskesmas Bandar Jaya Sasaran 10.999 cakupan 50%, PuskesmasKesumadadi sasaran 10.769 cakupan 5%. Tahun 2011 di Puskesmas Kesumadadisasaran 632 cakupan TT1 33,4% dan TT2 33,4%, tahun 2011 sasaran WUS PuskesmasKesumadadi 632 orang. Tujuan penelitian adalah diketahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (WUS) diPuskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri Lampung Tengah Tahun 2012.Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional.Populasi seluruh semua WUS di Wilayah kerja Puskesmas Kesumadadi Kecamatan BekriLampung Tengah Lampung Tengah Tahun 2012 dengan jumlah 632 orang. Sampel 194responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan responden mendapatkan distribusi frekuensi statusimunisasi TT responden tidak lengkap 62,4%, memiliki pengetahuan tinggi 64,9%, sikappositif 53,1%, mendapatkan dukungan dari keluarga 62,0%, perilaku petugaskesehatan dalam kategori mendukung 78,0%. Ada hubungan antara pengetahuan (pvalue 0,003 OR 2,497), sikap (p value 0,000 OR 3,843), dukungan keluarga (p value0,000 OR 7,5), perilaku petugas (p value 0,001 OR 5,897). Saran bagi petugaskesehatan agar peran petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenaipentingnya imunisasi TT yang dapan mencegah kejadian tetanus neonatorum.Mengadakan pelatihan atau kaderisasi sehingga cakupan pemberian informasi dapat lebihmeluas.Kata Kunci: Pendidikan, Sikap, Dukungan Keluarga, Perilaku petugas, Imunisasi TT
PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP MOTOR ABILITY DAN VO 2 max PEMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA SMPN 4 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Amir Sariffudin; Wahyu Karhiwikarta; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i2.397

Abstract

Latihan sirkuit merupakan salah satu metode latihan yang sering digunakan dalammelatih kondisi fisik dan keterampilan olahraga. Motor ability dan VO2 max merupakanfaktor yang sangat penting dalam meningkatkan performance atau prestasi seseorangdalam olahraga. Oleh karena itu, kedua hal tersebut harus mendapat perhatian yangserius dalam pembinaan fisik dan keterampilan apalagi bagi para siswa. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan sirkuit yang terdiri dari latihan plyometric,push up, lari zig-zag, lempar tangkap bola, lari cepat 30 meter, push up tepuk dan lari1000 meter terhadap motor ability dan VO 2 max pemain sepakbola pada siswa SMPNegeri 4 Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental. Penelitian ini dilakukan selama2 bulan dengan jumlah populasi sampel 51 orang. Motor ability diukur menggunakan tesBarrow motor ability, sedangkan VO2 max menggunakan tes lari multi tahap. Pengolahandata menggunakan analisis uji perbedaan dua kali pengukuran yaitu pretest danposttest.Berdasarkan hasil uji statistik terdapat gambaran karakteristik subjek rata-rataumur 14,24 tahun, berat badan 48,04 kg dan tinggi badan 159,25 cm. Hasil uji T-Testdidapat pengaruh latihan sirkuit tarhadap power kaki (21,47%), kelincahan (19,86%),power tangan (13,32%), kecepatan (21,11%), motor ability total (16,86%) danVO2 max (5,90%), p = 0,000. Berdasarkan uji Wilcoxon terdapat pengaruh latihan sirkuitterhadap power tangan kanan (17,58%) dan koordinasi mata tangan (10,37%), p =0,000. Dapat disimpulkan bahwa latihan sirkuit berpengaruh sangat signifikan terhadapmotor ability total dan unsurnya yaitu power kaki, power tangan kanan, kelincahan,koordinasi mata tangan, power tangan, kecepatan serta VO 2 max pemain sepakbolapada siswa SMPN 4 Gadingrejo.Kata kunci : Latihan sirkuit, motor ability, VO 2 max
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DIWILAYAH PUSKESMAS YOSOMULYO KOTA METRO TAHUN 2014 Ari Budianto; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i2.429

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang menyerang organ paru dan juga organ tubuh lainnya. Pada tahun 2013 Indonesia peringkat 4 terbanyak untuk penderita TB paru setelah China, Hindia, dan Afrika Selatan. Sedangkan menurut data Depkes RI tahun 2013 prevalensi TB Paru di Indonesia terdapat 0,4%. Berdasarkan Profil Dinkes Provinsi Lampung tahun 2012, angka penemuan BTA positif di Kota Metro 44,63%. Di wilayah kerja Puskesmas Yosomulyo tahun 2013 terjadi peningkatan prevalensi kejadian TB paru dari triwulan ke-1 sampai triwulan ke-4 sebanyak 59,1 % terdapat 1 orang yang meninggal dan pada tahun 2014 triwulan ke-1 sampai triwulan ke-3 terdapat 37,5 % kasus penderita TB positif. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan faktor risiko sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian TB paru di Puskesmas Yosomulyo Kota Metro tahun 2014.Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dan menggunakan rancangan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 124 suspect TB Paru dan besar sampel sebanyak 74 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar cheklis, kuisioner dan alat ukur. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan tabel distribusi frekuensi, uji statistik chi square dan odd ratio .Hasil penelitian diketahui bahwa frekuensi kejadian TB Paru terbanyak pada kotegori bukan penderita TB paru yaitu sebesar 48 responden (64,86%), frekuensi kepadatan hunian terbanyak pada kategori memenuhi syarat rumah sehat yaitu 42 rumah (56,8%), frekuensi kondisi ventilasi terbanyak pada kategori tidak memenuhi syarat rumah sehat yaitu 39 rumah (52,7%), frekuensi kondisi lantai rumah terbanyak pada kategori memenuhi syarat rumah sehat yaitu sebanyak 69 rumah (93,2%) dan frekuensi pencahayaan terbanyak pada kategori memenuhi syarat rumah sehat yaitu 50 rumah (67,6%). Berdasarkan uji chi sguare diketahui ada dua variabel yang memiliki hubungan yang bermakna (signifikan) dengan kejadian TB Paru yaitu pertama kepadatan hunian dengan nilai p-value = 0,010 dan OR= 4,156. Kedua pencahayaan dengan nilai p-value = 0,008 dan OR= 4,433. Ada dua variabel yang tidak mempunyai hubungan yang bermakna yaitu ventilasi rumah dengan nilai p-value = 0,921 dan kondisi lantai rumah dengan nilai p-value = 0,471. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat memaksimalkan penggunaan ruangan untuk mengurangi kepadatan hunian dan memfungsikan ventilasi rumah sebagai tempat cahaya matahari masuk kedalam rumah, memasang genteng kaca dan membuat penerangan lain didalam rumah terutama pada ruangan yang sering digunakan.Kata kunci : TB Paru, Kepadatan Hunian, Ventilasi, Kondisi Lantai dan Pencahayaan
Co-Authors Abnurama, Lu'lu Nabila Achmad Farich Adelia, Martha Adli, Mulki Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Aji Perdana, Agung Akhmad Kheru Dermawan Akhmalbih, Muhamad Aknes Yulyanto Aldy Fazirah Alharomain, Eko M. Atiq Alwa Ayu Azzahra Alwa Ayu Azzahra Ambar Budi yanto Amir Sariffudin Ana Mariza Andesta Ramadhani Andoko Andoko Anisa Ermasari Anita Anita Aprianita Aprianita Apriwesa, Teloe Ardana, Veronika Ari Budianto Arlindova, Ardinda Aryawati, Wayan Astriana Astriana Aulyya Rahmah Awaliyah, Kharismatul Belinda Apriannanti Beauty Bernika Mutiara Chanita Sari Manulang Chanita Sari Manulang Christin Angelina Febriani Christin Angelina Febrianti Dalfian Dalfian Dalfian Dalfian Dalfian, Dalfian Damayanti, Septiyana Dekotyanti, Trivira Delima Selviyani Putri Deni Ardiansyah Desi Paramita Desna Sari Putri Dhini Easter Yanyi Diah Adelia Emilda Diah Astika Winahyu Dias Dumaika Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dwi Nuryani, Dina Dwi Nuryani, Dina Dwi Ruth Rahayuning Asih Budi Easter Yanti, Dhiny Easter Yanti, Dhiny Echa Rafika Eka Sari Siregar, Fitri Eka Yuliana Ekasari, Fitri Eko Purnanto Eliza Eka Nurmala Elsa Rizki Lilian Nofita Sari Elva Nuryanti Eni Herleni Evayanti, Lely Farah Ulya Suryadana Farich, Achmad Fatma Helna Febriani Putri, Devita Febriani, Christin Febrianti Febrianti Ferizal Masra Fina Apriliana Firdayunsari, Firdayunsari Firdha Azzahra Saputri Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Ekasari Gunawan Irianto Hafiratul Fitri Usfa Hafizhah Harjiati Rahmandini Hardini Ariningrum Hasbie, Neno Fitriyani Hendy Pratama Heni Herdanela Henindita Anggra Swastika Henri Setiawan Hermawan, Dessy Hernandi ashari Hikmah Ifayanti Ida Maya Meika Sari Iing Lukman Ika Sudirahayu Indra Kumala Indriyani, Annisa Iskandar, Fryiska Fauziah Islalia, Indah Ismunarti, Diah Ita Paramitha Karbito Karbito Lathifah, Neneng Siti Lestari, Wiwin Lolita Sari Lolita Sary Luci Andriani Majid, Ijlal Manulang, Chanita Sari Mariawati Mariawati Mariza, Ana Marleza Adriyani Marliyana Marliyana Masdiana Masdiana Maternity, Dainty Meliyana, Rossy Milanisa Nur Azizah Mira Puspita Mislianti Mislianti Mochammad Aulia Febriansyah Monica Ramadayanti, Desty Muhani, Nova Nani Soleha Nelya Retika Niputu Sudiadnyani Nova Muhani Nova Muhani Nova Muhani Nova Nur Aziyah Zamil Nur Maya Sari Nurfazira, Nurfazira Nurhalina Sari Pangaribuan, Betseba Natalia Prayoga Yushananta Prihantoro Prihantoro Putri, Desna Sari Putri, Ratna Dewi Rega Wahyudi Retika, Nelya Retnaningsih, Agustina Ridwan Ridwan Riesca Lavenia Terta Ririn Wulandari Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Romadon, Fiqri Ardiansyah Saeffurqon Saeffurqon Safitri, Devi Nilam Laila Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Saradiah Mariana Natapradja Sari, Fitri Eka Siti Mariam Sri Wulandari Sunarsih Sunarsih Suri, Biantara Susilawati, Susilawati SUWITO SUWITO Taufiqqurokhim, Taufiqqurokhim Torry Duet Irianto trio pranoto Trisia Dira Yuniar Trisna Nur Aqilla Fadia Haya Usfa, Hafiratul Fitri Uswatul Hasanah, Uswatul Vera Lesmana Vera Yulyani Vivi Septiana Wahyu Karhiwikarta Welly Rizkianti Winahyu, Diah Astika Yahdhiani Nurindahsari Yanti, Dhiny Yanti, Dhiny Easter Yulendasari, Rika Yuli Yandara Yuli Yantina Yulianti Yulianti Yulyani, Vera Yuniar Herdarini Utami Yuniar, Trisia Dira Yuviska, Ike Ate Zaenal Abidin Zatalini, Nabila Zitunah, Zitunah