Claim Missing Document
Check
Articles

PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA JANTUNG PISANG KEPOK (Musa acuminata balbisiana colla) YANG DITANAM DI LAMPUNG DENGAN METODE KJELDAHL Aknes Yulyanto; Dessy Hermawan; Rika Yulendasari; Khoidar Amirus
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.218 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v8i1.89

Abstract

Aedes Aegepty merupakan salah satu vektor penyakit Demam Berdarah yang disebabkan virus dengue. Pengendalian populasi terhadap terhadap vektor(Ae. Aegepty) telah banyak dilakukan diantara dengan menggunakan insektisida baik terhadap dewasa maupun pradewasa. Secara umum hasilnya memang memuaskan, namun  penggunaan insektisida yang terus menerus dapat merangsang timbulnya kekebalan pada Ae. Aegepty. Salah satu alternatif untuk menanggulangi permasalahan ini adalah dengan pengendalian hayati dengan mengunakan Bacillus Thuringiensis Israelensis (Bti) formula cair. Pentingnya penggunaan   Bti dalam formulasi cair tidak menimbulkan efek samping atau keracunan terhadap manusia maupun organisme yang bukan sasaran lainnya. Kejadian ini disebabkan karena daya racunnya yang spesifik terhadap serangga dan mempunyai spektrum yang sempit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efikasi Bti pada skala lapangan di Kelurahan Tanjung Seneng Kota Bandar Lampung Tahun 2012.Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan One- Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  Rukun Tetangga (RT) di kelurahan Tanjung Seneng, teknik sampel yang digunakan adalah Cluster Sampling dan sampel sampel yang terpilih adalah RT 07 Lingkungan I. Data hasil penelitian di analisa dengan menggunakan uji Chi Sqaure Mc Nemar.Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan secara bermakna sebelum dan sesudah perlakuan terhadap keberadaan larva ( p-value 24 jam pengamatan = 0,000, minggu pertama = 0,000, dan minggu kedua= 0,000). Sedangkan pada minggu ke 3 sampai minggu ke 7 tidak ada perbedaan secara bermakna sebelum dan sesudah perlakuan( p-value minggu ke3=0,077, minggu ke 4=1,000, minggu ke 5=0,163, minggu ke 6=0,505, dan minggu ke 7=0,494l,). Ini menunjukan bahwa efikasi Bti terhadap keberadaan larva hanya sampai pada minggu ke 2 setelah perlakuan.Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar melakukan penelitian lanjutan (Longitudinal Research)untuk mengetahuipada minggu keberapa efikasi Bti cair mempunyai efektifitas yang paling tinggi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERLAMBATAN PENCARIAN PENGOBATAN PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PAYUNGREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Ike Ate Yuviska; Khoidar Amirus
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.333 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v9i1.126

Abstract

Yayasan Kanker Indonesia memaparkan angka kematian kanker serviks terbanyak diantara jenis kanker lain di kalangan perempuan. Diperkirakan 52 juta perempuan Indonesia beresiko terkena kanker serviks, sementara 36 % perempuan dari seluruh penderita kanker adalah pasien kanker serviks. Terdapat 15.000 kasus baru pertahun dengan kematian 8.000 orang pertahun. Angka harapan hidup lima tahun, jika kanker ini diketahui dan diobati pada stadium 1 adalah 70-75 %, pada stadium 2 adalah 60 %, pada stadium 3 tinggal 25 %, dan pada stadium 4 penderita sulit diharapakan bertahan. Tujuan penelitian ini diketahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker serviksberdasarkan data di Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian kuantitatif, desain analitik dengan pendekatan case control. Data sekunder.Populasi penelitian yaitu seluruh penderita kanker serviks yang ada di ruang Poli kebidanan periode Januari – Desember 2013 berjumlah 91. Sampel terdiri dari 81 kasus dan 81 kontrol, pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Sedangkan analisis data univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi, bivariat menggunakan uji Chi Square dan multivariatdengan regresi logictic ganda. Hasil penelitian secara analisa multivariat menunjukkan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker serviks, yaitu usia menikah (P-Value= 0,032 ; OR=2,596), usia ibu (P-Value= 0,006 ; OR=2,877), riwayat keluarga (PValue= 0,022; OR=2,329), penggunaan kontrasepsi pil (P-Value= 0,001; OR=3,198), Faktor dominan yang berhubungan dengan kanker serviks yaitu penggunaan kontrrasepsi pil (P-Value= 0,001 dan OR = 3,198). Hasil persamaan regresi logistik ganda bahwa pada kondisi usia menikah, usia ibu, riwayat keluarga ibu dan penggunaan kontrasepsi pil memiliki probabilitas terhadap kejadian kanker serviks sebesar 58,7 %. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan peran serta dinas kesehatan, bekerjasama dengan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat dalam mencegah dan menangani kejadian kanker serviks.
Kepatuhan menelan obat, merokok dan resiko kegagalan konversi (BTA positif) pada pasien tuberculosis Mariawati Mariawati; Khoidar Amirus; Marliyana Marliyana
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 4 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i4.1600

Abstract

Active smokers, treatment compliance and sputum smear conversion failed among patients treated for active tuberculosisBackground: One of the infectious diseases that often affects people is pulmonary tuberculosis (pulmonary TB). World data, there are 10.4 million recent cases of tuberculosis or 142 cases / 100,000 populations, with 480,000 cases of failed conversions. Indonesia is a country with the second largest number of recent cases in the world after India. With the success of treatment in Indonesia, it is low at 85%. Data from Lampang Province, the number of new patients with pulmonary tuberculosis is reaching 110 per 100,000 populations. Data in Central Lampung Regency found 954 cases out of 20,184 people suspected (4.73%). Data in Poncowati Public Health Center in Central Lampung in 2018, conversion failure rates were quite high at 16 people out of 42 people with pulmonary TB (38.1% ), and the success of the treatment is also still low, at 76.2% (target> 90%).Purpose: Knowing relation factors active smoker, treatment compliance with failed sputum smear conversion among patients treated for active tuberculosis.Method: A quantitative study with the design by observational analytic. The samples in this study were 42 pulmonary TB patients. Data analysis in this study used the chi-square test.Results: Most respondents smoke <10 cigarettes per day (not at risk), 22 (52.4%). Most respondents obey the ingestion of drugs, which are  28 (66.7%). There was a correlation between active smoking (p-value = 0.002 and OR = 11.762) and medication adherence (p-value = 0.002 and OR = 9,167) with conversion failure in pulmonary tuberculosis patients.Conclusion: There were active smokers, treatment compliance, and sputum smear conversion failed among patients treated for active tuberculosis. It needs to further improve Directly Observed Therapy (DOT) support and the role of health workers in improving patient treatment compliance and motivation in quitting smoking.Keywords  : Active smoking; Medication adherence; Conversion failure; Active tuberculosisPendahuluan: Salah satu penyakit menular yang sering diderita masyarakat adalah Tuberculosis paru (TB paru). Data dunia, terdapat 10,4 juta kasus baru tuberkulosis atau 142 kasus/100.000 populasi, dengan 480.000 kasus gagal konversi. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia setelah India. Dengan angka keberhasilan pengobatan di Indonesia rendah, yaitu 85%. Data Provinsi Lampung, jumlah pasien baru tuberculosis paru  yaitu mencapai 110 per 100.000 penduduk. Data di Kabupaten Lampung Tengah ditemukan sebanyak 954 kasus dari 20.184 orang suspek (4,73%).Data di Puskesmas Poncowati Lampung Tengah pada tahun 2018, angka kegagalan konversi cukup tinggi yaitu sebanyak 16 orang dari 42 orang penderita TB paru (38,1%), dan keberhasilan pengobatan juga masih rendah, yaitu 76,2% (target >90%). Tujuan: Diketahui hubungan para perokok aktif, kepatuhan menelan obat dan kegagalan konversi (BTA positif) pada pasien tuberculosis.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian dengan analitik observasional. Sampel sejumlah 42 pasien TB paru. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-square.Hasil: Sebagian besar responden merokok <10 batang perhari (tidak berisiko) yaitu sebanyak 22 orang (52,4%).Sebagian besar responden patuh dalam menelan obat, yaitu sebanyak 28 orang (66,7%). Terdapat hubungan antara merokok aktif (p-value = 0,002 dan OR= 11,762) dan kepatuhan menelan obat  (p-value = 0,002 dan OR= 9,167) dengan kegagalan konversi pada pasien tuberculosis.Simpulan: Terdapat hubungan para perokok aktif, kepatuhan menelan obat dan kegagalan konversi (BTA positif) pada pasien tuberculosis. Perlu lebih ditingkatkannya dukungan PMO serta peran petugas kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan berobat pasien dan motivasi dalam menghentikan kebiasaan merokok. 
Pengaruh Terapi Konseling Realitas dalam Mengurangi Stigma Diri pada Penderita TB Nur Maya Sari; Khoidar Amirus; Christin Angelina Febriani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v10i1.3054

Abstract

Bandar Lampung menempati urutan kedua tertinggi penemuan kasus TB. Promosi kesehatan berbentuk konseling realitas memiliki pengaruh dalam mengurangi stigma diri pada  pasien TB untuk peningkatan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini diketahui Pengaruh Terapi Konseling Realitas Dalam Mengurangi Stigma Diri pada Penderita TB di Wilayah Kerja Puskesmas Satelit Bandar Lampung. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy experiment dengan two group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah Pasien TB di Wilayah Kerja Puskesmas Satelit Bandar lampung sebesar 26 orang. Teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling. Sample dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberikan konseling realitas dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji T-Dependen (Paired-Samples T-Test dan uji T-Independen (Samples T-Test). Ada perbedaan stigma pada kelompok kontrol dan eksperimen sebelum dan sesudah diberikan konseling realitas dengan nilai p-value <0.001. Konseling realitas memiliki pengaruh dalam mengurangi stigma pada pasien TB. Saran untuk penelitian selanjutnya agar membandingkan dengan metode terapi konseling kognitif dan aktifitas kelompok.
Hipertensi pada Perempuan di Wilayah Kerja Puskesmas Brabasan Kabupaten Mesuji Tahun 2019 Yuli Yandara; Khoidar Amirus; Nurhalina Sari
Jurnal Dunia Kesmas Vol 9, No 3 (2020): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i3.2979

Abstract

Hipertensi adalah tekanan darah  pengukuran mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Berdasarkan hasil Puskesmas Brabasan pada bulan Januari - Desember 2018 hipertensi menduduki peringkat kelima (9,55%), sesudah Gastritis (11,58%), dan sebelum Dermatitis Atropik (5,64%). Prevalensi hipertensi  pada perempuan di puskesmas brabasan meningkat drastis pada tahun 2018 terlihat pada data 3 tahun terakhir yaitu 2016 (18,78 %), 2017 (13,79%), 2018 (46,6%).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada perempuan di wilayah kerja Puskesmas Brabasan Kabupaten Mesuji tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh perempuan di wilayah kerja puskesmas brabasan yang berumur 45 tahun s/d  69 tahun yang berada posbindu dengan jumlah populasi 600 orang, sampel sejumlah 233 responden teknik pengambilan sampel dengan cara Cluster Sampling (Area Sampling) berdasarkan rumuslemeshow. Pengambilan data menggunakan kuesioner, dan analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar hipertensi 131 responden (56,2%), sebagian besar olahraga tidak teratur 170 responden (73,0%), sebagian besar aktifitas ringan-sedang 126 responden (54,1%), sebagian besar stress 130 responden (55,8%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara olahraga teratur dan tidak teratur dengan kejadian hipertensi dengan nilai (p-value = 0,143;OR = 1,6), ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi dengan nilai (p-value = <0,001;OR = 4,3), ada hubungan yang signifikan antara stress dengan kejadian hipertensi dengan nilai (p-value = 0,037;OR = 1,8), dengan kejadian hipertensi. Saran penelitian ini Diharapkan agar masyarakat dapat lebih memperhatikan gaya hidup dan kesehatannya, diantaranya adalah rutin melakukan kegiatan aktivitas fisik seperti berjalan kaki setiap hari selama 10 menit serta dapat mengaktifkan diri disetiap kegiatan kemasyarakatan agar terhindar dari stress.
ANALISIS FAKTOR RESIKO TERJADINYA RESISTENSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN 2011. Khoidar Amirus; Suwito Suwito; Ferizal Masra
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 1 (2012): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i1.313

Abstract

Terjadinya resistensi merupakan akibat ketahanan mikroba terhadap antibiotiktertentu yang dapat berupa resistensi alamiah, resistensi kromosomal, resistensiekstrakromosomal dan resistensi silang. Pengobatan penyakit tuberkulosis banyakmenggunakan antibiotik sehingga penderita tuberkulosis beresiko terjadi resistensi.Faktor terjadinya resistensi pada dasarnya merupakan suatu fenomena buatan manusia(man-made phenomenon) sebagai akibat pengobatan yang tidak adekuat. Penelitian inibertujuan diketahuinya faktor resiko yang mempengaruhi kejadian resistensi obat antituberculosis (OAT) pada penderita tuberkulosis paru di Kota Bandarlampung.Penelitian ini merupakan jenis analitik observasional menggunakan rancangan casecontroldengan variabel independen riwayat pengobatan, kepatuhan, pemantauanlaboratorium, penyakit penyerta dan tempat pelayanan. Populasi studi adalah semuapenderita tuberkulosis paru yang telah dinyatakan resisten dan sembuh dengan jumlahsampel 94 responden (47 kasus dan 47 kontrol). Pengumpulan data dilakukan dengancara wawancara dan observasi dokumentasi kemudian data dianalisis dengan uji statistikchi-square dan regresi logistik ganda model prediksi.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan riwayat pengobatan (p = 0.00)ada hubungan riwayat kepatuhan (p = 0.00), ada hubungan riwayat pemantauanlaboratorium (p = 0.00), tidak ada hubungan riwayat penyakit penyerta (p = 0.655),tidak ada hubungan riwayat tempat pelayanan (p = 0.171) dengan terjadinya resistensiOAT. Faktor resiko yang paling utama berpengaruh adalah riwayat pengobatan (ORAdjasted47.762) dan kedua riwayat pemantauan laboratorium (OR-Adjasted 5.326)dengan nilai probabilitas 94.9 %. Disimpulkan bahwa riwayat pengobatan danpemantauan laboratorium merupakan faktor resiko terjadinya resistensi OAT di KotaBandarlampung. Sehingga disarankan penatalaksanaan tuberkulosis harus sesuai denganguideline seperti dosis, regimen, masa pengobatan yang tepat dan menerapkan strategiDOTS kemudian penyediaan laboratorium pemeriksaan biakan dan uji kepekaan untukmemantau kemajuan pengobatan serta diperlukan dukungan keluarga, tokoh masyarakatdan pemerintah.Kata Kunci : Resistensi OAT, Pengobatan, Pemantauan Laboratorium
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SISTOLIK ANTAR AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA PADA KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN SEJAHTERA 1 DI BANDAR LAMPUNG Ita Paramitha; Khoidar Amirus; samino samino
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v5i2.464

Abstract

Tekanan darah sistolik adalah mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah ke dalamnya. Lima persen dari orang-orang yang memiliki hipertensi sekunder, salah satunya disebabkan oleh obat-obatan (Pil KB). Tujuan penelitian diketahui perbedaan tekanan darah sistolik antara akseptor keluarga berencana pada keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I di Bandar Lampung 2016.Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasangan usia subur (PUS) (usia 20-49 tahun). Besar sampel 138 PUS KPS dan KS-I. Teknik pengambilan sampel multi stage cluster sampling dengan Probability Proportionate to Size (PPS). Alat pengumpulan data dengan kuesioner, Sphygmomanometer dan Stethoscope, cara pengambilan data dengan wawancara dan pengukuran tekanan darah. Analisis data dengan uji Mann-Whitney dan Kruskall-Wallis, dengan derajat kepercayaan 95%, α = 5%.Hasil penelitian diketahui rata-rata tekanan darah sistolik/diastolik akseptor pil 122,11/79,47 mmHg, suntik 111,35/79,38 mmHg, implan 115,83/83,33 mmHg, IUD 118,33/80,00 mmHg. Hasil analisis perbedaan tekanan darah diketahui ada perbedaan antara akseptor Pil dan Suntik (p=0,019), akseptor Pil, Suntik, Implan dan IUD (p=0,034), dan tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik antara akseptor pil dan implan (p=0,545), pil dan IUD (p=0,595), suntik dan implan (p=0,097), suntik dan IUD (p=0,087), implan dan IUD (p=0,947), KB hormonal dan non hormonal (p=0,231). Disarankan kepada PUS agar memilih kontrasepsi yang aman dan memiliki efek samping rendah terhadap peningkatan tekanan darah yaitu IUD. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar melakukan penelitian lanjutan (Longitudinal Research) pengukuran tekanan darah sistolik/diastolik sebelum dan sesudah menggunakan alat kontrasepsi, lama pemakaian alat kontrasepsi yang digunakan untuk melihat manakah yang lebih berpengaruh pada peningkatan tekanan darah.Kata kunci : Tekanan Darah Sistolik, Akseptor Keluarga Berencana
PENGARUH KUALITAS FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI RUMAH TERHADAP PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBALANGAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA Khoidar Amirus; Eni Herleni
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i2.487

Abstract

Penyakit Tuberculosis paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan data dari klinik sanitasi di puskesmas Kalibalangan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2015 rumah yang memenuhi syarat kesehatan 48%. Tujuan penelitian diketahui Pengaruh kualitas fisik rumah dan kepadatan penghuni rumah terhadap penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Kalibalangan Kabupaten Lampung Utara tahun 2016. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian case control, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di wilayah Kerja Puskesmas Kalibalangan dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden teknik sampling secara simple random sampling. Analisa data menggunakan bivariat (chi-square). Hasil Penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ventilasi memenuhi syarat, sebesar 39 (65,0%), kondisi lantai rumah merupakan permanen, sebesar 41 (68,3%), kepadatan hunian memenuhi syarat, sebesar 39 (65,0%). Ada hubungan ventilasi (p= 0,007, OR 5,7), kondisi lantai (p= 0,026, OR 4,3), dan kepadatan hunian (p= 0,001, OR 8,5) dengan kejadian TB Paru. Disarankan bagi petugas kesehatan membuat rencana aktifitas pemberantasan TB paru sesuai dengan dana atau sarana dan tenaga yang tersedia dan melakukan supervisi dan memberikan bimbingan penatalaksanaan standar kasus-kasus TB Paru kepada petugas kesehatan yang ada di PuskesmasKata kunci : Kualitas fisik rumah, TB paru
HUBUNGAN FAKTOR SPESIFIK MATERNAL DENGAN ANGKA KEJADIAN PREEKLAMSIA/EKLAMSIA PADA IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN RSUD DR. A.DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 Mira Puspita; Dessy Hermawan; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 1 (2012): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i1.318

Abstract

Faktor risiko preeklamsia meliputi kondisi medis yang berpotensi menyebabkan kelainanmikrovaskular, seperti diabetes melitus, hipertensi kronis dan kelainan vaskular sertajaringan ikat, sindrom antibodi fosfolipid dan nefropati. Faktor risiko lain berhubungandengan kehamilan itu sendiri atau dapat spesifik terhadap ibu atau ayah dari janin.Tujuan penelitian diketahui hubungan faktor spesifik maternal dengan angka kejadianpreeklamsia/eklamsia pada ibu bersalin.Jenis penelitian analitik dengan rancangan case control. Populasi penelitian adalah ibuyang bersalin dengan preeklamsia/eklamsia maupun normal di Ruang Kebidanan RSUDDr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung antara 1 Januari 2011 – 31 Desember2011, dengan jumlah sampel sebanyak 247 orang. Analisa data pada penelitian inimenggunakan uji Chi-square (c2).Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan primigravida (p-value= 0,000 dan OR=2,703), usia (p-value= 0,001 dan OR = 2,348), nullipara (p-value= 0,001 dan OR =2,436), preeklamsia pada kehamilan sebelumnya (p-value= 0,000 dan OR = 2,608) dankondisi medis khusus (p-value= 0,002 dan OR= 2,268) dengan angka kejadianpreeklamsia/eklamsia pada ibu bersalin di Ruang Kebidanan RSUD Dr. A. Dadi TjokrodipoKota Bandar Lampung.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bagi pelayanankesehatan untuk meningkatkan pelayanan ANC secara teratur untuk mendeteksi penyulitpersalinan, sehingga dapat menurunkan kecemasan dalam menghadapi persalinan.Kata Kunci : Faktor Spesifik Maternal, Preeklamsia/Eklamsia
ANALISIS KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN BUKIT KEMILING PERMAI RT 10 KECAMATAN KEMILING KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN 2012 Welly Rizkianti; Khoidar Amirus; Dhini Easter Yanyi
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i1.382

Abstract

Keberadaan jentik di suatu wilayah diketahui dengan indicator Angka bebas jentik(ABJ). ABJ merupakan persentase rumah atau tempat-tempat umum yang tidakditemukan jentik. Masih rendahnya Angka bebas jentik di Kelurahan Bukit KemilingPermai RT 10 sebesar 78% dari indikator nasional yaitu sebesar 95% merupakan halyang sangat perlu di waspadai , hal ini dikarenakan rendahnya Angka bebas jentikmemungkinkan banyak peluang untuk proses transmisi virus. Tujuan penelitian adalahdiketahuinya hubungan pengetahuan, sikap dan perlaku PSN dengan keberadaan jentikAe. Aegepty di Kelurahan Bukit Kemiling Permai RT 10 Kecamatan Kemiling Kota BandarLampung Tahun 2012.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional. Populasiadalah Rumah yang ada di Kelurahan Bukit Kemiling Permai RT 10 Kecamatan KemilingKota Bandar Lampung yang berjumlah 80 Rumah dan sampel 80 rumah, analisamenggunakan uji chi-square (x²).Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa terdapat 48 rumah yang ada jentikAe.Agepty, 47 responden berpengatahuan tidak baik, 53 responden yang bersikapnegative, dan 44 responden yang berperilaku baik dan hasil analisa bivariat didapatkanada hubungan pengetahuan dengan keberadaan jentik Ae. Aegepty (p-value= 0,021 danOR= 2,8 ), sikap keberadaan jentik Ae. Aegepty (p-value = 0,027 dan OR = 1,3) danperilaku keberadaan jentik Ae. Aegepty (p-value = 0,011 dan OR = 6,4). Hasil penelitianini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Puskesmas Kemiling untuk meningkatkan upayapencegahan DBD melalui sosialisasi tentang keberadaan jentik nyamuk dan pentingnyamelakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Kata kunci : Ae. Aegepty, pengetahuan, sikap, perilaku PSN
Co-Authors Abnurama, Lu'lu Nabila Achmad Farich Adelia, Martha Adli, Mulki Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Agung Aji Perdana Aji Perdana, Agung Akhmad Kheru Dermawan Akhmalbih, Muhamad Aknes Yulyanto Aldy Fazirah Alharomain, Eko M. Atiq Alwa Ayu Azzahra Alwa Ayu Azzahra Ambar Budi yanto Amir Sariffudin Ana Mariza Andesta Ramadhani Andoko Andoko Anisa Ermasari Anita Anita Aprianita Aprianita Apriwesa, Teloe Ardana, Veronika Ari Budianto Arlindova, Ardinda Aryawati, Wayan Astriana Astriana Aulyya Rahmah Awaliyah, Kharismatul Belinda Apriannanti Beauty Bernika Mutiara Chanita Sari Manulang Chanita Sari Manulang Christin Angelina Febriani Christin Angelina Febrianti Dalfian Dalfian Dalfian Dalfian Dalfian, Dalfian Damayanti, Septiyana Dekotyanti, Trivira Delima Selviyani Putri Deni Ardiansyah Desi Paramita Desna Sari Putri Dhini Easter Yanyi Diah Adelia Emilda Diah Astika Winahyu Dias Dumaika Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dwi Nuryani, Dina Dwi Nuryani, Dina Dwi Ruth Rahayuning Asih Budi Easter Yanti, Dhiny Easter Yanti, Dhiny Echa Rafika Eka Sari Siregar, Fitri Eka Yuliana Ekasari, Fitri Eko Purnanto Eliza Eka Nurmala Elsa Rizki Lilian Nofita Sari Elva Nuryanti Eni Herleni Evayanti, Lely Farah Ulya Suryadana Farich, Achmad Fatma Helna Febriani Putri, Devita Febriani, Christin Febrianti Febrianti Ferizal Masra Fina Apriliana Firdayunsari, Firdayunsari Firdha Azzahra Saputri Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Ekasari Gunawan Irianto Hafiratul Fitri Usfa Hafizhah Harjiati Rahmandini Hardini Ariningrum Hasbie, Neno Fitriyani Hendy Pratama Heni Herdanela Henindita Anggra Swastika Henri Setiawan Hermawan, Dessy Hernandi ashari Hikmah Ifayanti Ida Maya Meika Sari Iing Lukman Ika Sudirahayu Indra Kumala Indriyani, Annisa Iskandar, Fryiska Fauziah Islalia, Indah Ismunarti, Diah Ita Paramitha Karbito Karbito Lathifah, Neneng Siti Lestari, Wiwin Lolita Sari Lolita Sary Luci Andriani Majid, Ijlal Manulang, Chanita Sari Mariawati Mariawati Mariza, Ana Marleza Adriyani Marliyana Marliyana Masdiana Masdiana Maternity, Dainty Meliyana, Rossy Milanisa Nur Azizah Mira Puspita Mislianti Mislianti Mochammad Aulia Febriansyah Monica Ramadayanti, Desty Muhani, Nova Nani Soleha Nelya Retika Niputu Sudiadnyani Nova Muhani Nova Muhani Nova Muhani Nova Nur Aziyah Zamil Nur Maya Sari Nurfazira, Nurfazira Nurhalina Sari Pangaribuan, Betseba Natalia Prayoga Yushananta Prihantoro Prihantoro Putri, Desna Sari Putri, Ratna Dewi Rega Wahyudi Retika, Nelya Retnaningsih, Agustina Ridwan Ridwan Riesca Lavenia Terta Ririn Wulandari Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Riyanti Romadon, Fiqri Ardiansyah Saeffurqon Saeffurqon Safitri, Devi Nilam Laila Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Saradiah Mariana Natapradja Sari, Fitri Eka Siti Mariam Sri Wulandari Sunarsih Sunarsih Suri, Biantara Susilawati, Susilawati SUWITO SUWITO Taufiqqurokhim, Taufiqqurokhim Torry Duet Irianto trio pranoto Trisia Dira Yuniar Trisna Nur Aqilla Fadia Haya Usfa, Hafiratul Fitri Uswatul Hasanah, Uswatul Vera Lesmana Vera Yulyani Vivi Septiana Wahyu Karhiwikarta Welly Rizkianti Winahyu, Diah Astika Yahdhiani Nurindahsari Yanti, Dhiny Yanti, Dhiny Easter Yulendasari, Rika Yuli Yandara Yuli Yantina Yulianti Yulianti Yulyani, Vera Yuniar Herdarini Utami Yuniar, Trisia Dira Yuviska, Ike Ate Zaenal Abidin Zatalini, Nabila Zitunah, Zitunah