Articles
DAMPAK KECEMASAN YANG DIALAMI PETUGAS CPNS RUTAN SAAT BERTUGAS
Diyanto, Rahmat Putra;
Wibowo, Padmono
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 10, No 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpku.v10i1.43354
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kecemasan yang dialami petugas Rutan saat menjalankan tugasnya. Subjek penelitian ini adalah empat petugas CPNS Rutan Sumenep yang mengalami kecemasan. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Â Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan melalui teknik extreme sampling. Pengumpulan data melalui wawancara sebagai acauan mencari informasi dan data yang dibutuhkan dengan bentuk semi terstruktur, yaitu melalui observasi non-partisipan, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa dampak kecemasan yang dialami petugas CPNS disebabkan karena adanya rasa takut, gugup dan tidak percaya diri saat menjalankan tugas maupun saat berinteraksi dengan pimpinan, senior dilapangan, tahanan dan narapidanan, dari hal tersebut menimbulkan gejala psikis yang dirasakan. Gejala yang bersifat fisik timbul karena pengaruh gejala yang bersifat psikis yang menimbulkan dampak kecemasaan saat bertugas.
IMPLEMENTASI PERMENKUMHAM NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG GRAND DESIGN PENANGANAN OVERCROWDED DI LAPAS KELAS IIB SIBORONGBORONG
Sianturi, Letares L.R;
Wibowo, Padmono
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 10, No 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpku.v10i1.42684
Overcrowded hunian Lembaga Pemasyarakatan mempunyai dampak terhadap sistem Pemasyarakatan yang diterapkan di Lapas. Berdasarkan database Pemasyarakatan pada bulan Oktober 2021, total penghuni di UPT Pemasyarakatan berjumlah 270.319 orang atau 153% dari kapasitas hunian dengan jumlah 132.107 orang. Jumlah hunian cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian hukum ini mempunyai tujuan untuk mengetahui implementasi Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Grand Design Penanganan Overcrowded pada Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan di Lapas Kelas IIB Siborongborong dan hambatan dalam implementasi Permenkumham Nomor 11 Tahun 2017 tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui studi lapangan baik berdasarkan hasil observasi dan wawancara mendalam dengan informan, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi pustaka. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2017 tentang Grand Design Penanganan Overcrowded pada Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan yang dilaksanakan di Lapas Kelas IIB Siborongborong dilakukan dalam jangka pendek dengan pemberian remisi, pembebasan bersyarat dan redistribusi warga binaan pemasyarakatan. Hambatan yang dihadapi dalam implementasi Permenkumham Nomor 11 Tahun 2017 di Lapas Kelas IIB Siborongborong antara lain keterbatasan Sumber Daya Manusia Petugas Pemasyarakatan dan keterbatasan sarana prasarana.
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PETUGAS DI TENGAH KONDISI OVERCROWDING (The Effect of Transformasional Leadership on Emplyoee’s Organizational Citizenship Behavior in The Middle of Overcrowding)
Safrin, Frischa Mentari;
Wibowo, Padmono
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 10, No 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpku.v10i1.42712
Pemimpin merupakan orang yang berpengaruh dalam organisasi terutama dalam kondisi overcrowding, tetapi seluruh Sumber Daya Manusia juga memiliki peran penting dalam kemajuan organisasi. Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Batam telah mendapati beberapa penghargaan karena gaya kepemimpinan yang cenderung mendorong pengikutnya untuk mengubah motif, kepercayaan, dan nilai atau biasa disebut kepemimpinan transformasional. Mulai dari penghargaan yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah hingga penghargaan yang diberikan oleh Menteri Hukum dan HAM RI. Merupakan sebuah apresiasi untuk SDM yang telah memiliki kemauan melakukan pekerjaan diluar tanggung jawabnya atau biasa disebut Organizational Citizenship Behavior (OCB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Lokus penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Batam, menggunakan populasi sebanyak 75 orang. Menggunakan rumus slovin dan teknik penarikan sampel secara purposive sampling, mendapati sampel sebanyak 63 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar secara online. Analisis data dengan menggunakan IBM SPSS 25. Instrumen pada penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitas, mendapati hasil yang valid dan reliabel untuk semua instrumennya. Menggunakan uji regresi linear sederhana. Dengan hasil variabel X berpengaruh positif terhadap variabel Y, nilai R square sebesar 41,8%. Menghasilkan persamaan regresi Y = 13,251 + 0,895X, berarti persamaan regresi ini berbanding lurus karena nilai koefisien b memiliki nilai positif.
UPAYA PENANGGULANGAN DAMPAK OVER KAPASITAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB ARGA MAKMUR
Bramada, Rey Japa;
Wibowo, Padmono
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 10, No 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpku.v10i1.42698
Angka kejahatan yang semakin meningkat disebabkan oleh adanya ketidak seimbangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Tingginya angka kejahatan menggambarkan banyaknya pelaku tindak pidana yang akan menjadi penghuni lapas untuk menjalani pembinaan sebagai bentuk hukuman. Lapas yang mengalami over kapasitas mengalami hambatan dalam melaksanakan system pemasyarakatan sebab fungsi tidak berjalan dengan maksimal. Penelitian ini akan membahas tentang upaya penanggulanga dampak over kapasitas di Lapas Kelas IIB Arga Makmur. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan penyebab dari permasalahan over kapasitas yaitu penahanan pra persidangan, Kurang maksimalnya penggunaan jenis pemidanaan lain selain penjara, tingkat residivis yang masih tinggi, dan akses terpidana kepada Advokat yang terbatas. Lapas Arga Makmur melakukan upaya-upaya dalam menanggulangi dampak over kapasitas seperti menerapkan program reintegrasi sosial sebagai strategi jangka panjang mengurangi over kapasitas, menciptakan zero HALINAR di lingkungan Lapas dan menjaga serta melindungi kesehatan fisik dan mental warga binaan.
Pengaruh Konformitas terhadap sikap narapidana dalam pembinaan kerohanian agama islam
Faula Amelia Fajrin;
Padmono Wibowo
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 4, No 1 (2022): JANUARI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/ijsse.v4i1.5621
Penelitan ini dilaksanakan agar melihat adanya pengaruh konformitas terhadap perilaku narapidana beragama islamdalam pembinaan kerohanian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Purwokerto dengan menambil sampel sebanyak 87 responden dengan menyebar kuesioner secara random. Analisis penelitian ini dengan menggunakan IBM SPSS Statistik 21 sehingga dilakukan terhadap variabel konformitas (x) dan variabel perilaku narapidana (y). Dari hasil perhitungan yang dikukan uji t (signifikasi) diperoleh hasil bahwa nilai t hitung >t tabel (4,211 > 2,007) denganperbandingan signifikasi yaitu 0,000<0,05 atau dengan kata lain bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil menunjukkanprosentase pengaruh yang diberikan variabel Konformitas terhadap Perilaku Narapidana dilakukan uji determinasi dimana pada uji tersbut memperoleh angka R square sebesar 0,524. Ini memperlihatkan besarnya pengaruh yang ditimbulkan dari variabel Konformitas sebagai variabel bebas memiliki pengaruh sebesar 52,4% terhadap variabel Perilaku Narapidana sebagai variabel terikat, sisanya 47,6% tersebut merupakan factor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan kesrsh positif dan sangat signifikan antara Konformitas terhadap perilaku Narapidana di Lapas Kelas II A Purwokerto.Kata-kata Kunci: Konformitas, Narapidana
Pentingnya Mitigasi Risiko Dampak Kepenuhsesakan pada Lapas dan Rutan di Indonesia
Padmono Wibowo
Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum Vol 14, No 2 (2020): JULY EDITION
Publisher : Law and Human Rights Research and Development Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30641/kebijakan.2020.V14.263-283
Tingkat kepenuhsesakan penghuni (narapidana dan tahanan) Lapas dan Rutan di Indonesia semakin tinggi. Kepenuhsesakan telah terjadi sejak tahun 1990-an dan hingga awal tahun 2020 telah mencapai 103% dari kapasitas hunian. Kepenuhsesakan di 326 Lapas di Indonesia mencapai jumlah 261 Lapas atau 80,06% sedangkan kepenuhsesakan di 165 Rutan mencapai jumlah 142 Rutan atau 86,06%. Dampak yang timbul dari tingginya kepenuhsesakan ini adalah maraknya gangguan keamanan dan ketertiban, penyebaran penyakit menular, penurunan kualitas hidup, dan kegagalan dalam pencapaian tujuan pembinaan Pemasyarakatan. Kondisi yang tidak diharapkan adalah terjadinya bencana kemanusiaan. Alih-alih sebagai tempat penghukuman, Lapas dan Rutan menjadi tempat terburuk tidak terlindunginya hak asasi manusia. Upaya mitigasi risiko dampak kepenuhsesakan penghuni Lapas dan Rutan sangat perlu dilakukan untuk menyusun strategi pencegahan, penanggulangan, dan penanganan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini berupa analisis mengenai mitigasi risiko dampak kepenuhsesakan penghuni Lapas dan Rutan di Indonesia. Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai mitigasi dampak kepenuhsesakan, upaya-upaya yang dilakukan untuk penurunan tingkat kepenuhsesakan serta seberapa optimal kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan dalam pencegahan, penanggulangan, dan penanganan kepenuhsesakan narapidana dan tahanan. Diharapkan juga melalui penelitian ini dapat memberikan sebuah gambaran mitigasi risiko dampak kepenuhsesakan penghuni Lapas dan Rutan di Indonesia.
ANALISIS SWOT PROGRAM REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL NARAPIDANA DI LAPAS NARKOTIKA KELAS II A BANGLI
I Gede Resthu Bangkit;
Padmono Wibowo
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 4 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (271.586 KB)
|
DOI: 10.31604/justitia.v9i4.1709-1718
Rehabilitasi narkoba merupakan suatu proses penyelamatan para pecandu dari narkoba dan efek sampingnya. Dalam UU Narkotika No. 35 Tahun 2009 dibahas dalam pasal 54 dinyatakan bahwa pelaku penyalahgunaa narkotika wajib menjalani masa rehabilitasi, yakni rehabilikatsi sosial dan medis. Untuk mendukung Program tersebut Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bangli mengadakan program Rehabilitasi medis dan sosial bagi mantan pengguna Narkoba. Tujuan Penelitian ini ialah untuk Analisis Program Rehabilitasi Medis dan Sosial di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bangli. Penelitian ini menggunakan mix method yang berupa pendekatan kuantitatif untuk analisis swot dan kualitatif untuk mendeskripsikan hasil dari analisis dengan melakukan wawancara untuk validasinya. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan strategi agresif pada kuadran satu dapat menegakan kebijakan yang telah jalankan dan menginovasi kebijakan tersebut agar lebih optimal.
PELAKSANAAN REMISI NARAPIDANA NARKOTIKA LAPAS KELAS IIA BENGKULU
Rizki Akbar;
Padmono Wibowo
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 8, No 1 (2021): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (187.843 KB)
|
DOI: 10.31604/justitia.v8i1.124-133
Tujuan penelitian dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pembebasan pelaku tindak pidana anestesi Lapas Kelas IIA Bengkulu . Pemerintah Republik Indonesia memberikan pengurangan dan pembebasan sanksi pidana.Pemerintah Indonesia memberikan pembinaan berdasarkan sistem konseptual yaitu memberikan pembinaan dengan memberikan pendidikan / pembinaan dan ketrampilan spiritual.Harapannya semua orang yang bersalah di penjara menjadi lebih baik dan harus diatasi, dengan tujuan untuk pembebasan Atau keluar dari penjara. Mereka tidak akan melakukan kejahatan ini lagi.
PELAYANAN DENGAN PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PADA RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B TEMANGGUNG
Bimo Gustu Widarto;
Padmono Wibowo
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 8, No 2 (2021): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (170.815 KB)
|
DOI: 10.31604/justitia.v8i2.138-147
ujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui tentang pelaksanaan sistem pelayanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Rutan Temanggung. Metode penelitian tersebut penulis menggunakan metode penelitian hukum yang bersifat empiris . Dengan pengambilan data primer yang diperoleh melalui staf pegawai di Kantor Rumah Tahanan Negara Temanggung. Tehnik dari pengumpulan data diperoleh melalui wawancara serta observasi sosial .Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, adalah bahwa seorang narapidana berhak mendapatkan hak hak mereka salah satunya adalah hak untuk memperoleh pelayanan selama masa pidana sesuai dengan Hak Asasi Manusia.. Palaksanaan sistem pelayanan di Rutan Temanggung sudah dapat berjalan sesuai undang undang no 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan.
STRATEGI LAPAS KELAS II B CILACAP DALAM UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA GANGGUAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN
Tofik Nurhidayat;
Padmono Wibowo
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 8, No 6 (2021): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (203.869 KB)
|
DOI: 10.31604/justitia.v8i6.1818-1825
Berbagai isu mengenai kerusuhan yang datang dari pemasyarakatan menunjukkan angka yang cenderung tinggi sehingga dapat menimbulkan keresahan masyarakat maupun petugas. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk pembenahan mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di pemasyarakatan terus dilakukan. Salah satunya isu klasik mengenai terjadinya over kapasitas hunian yang terjadi di lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai startegi yang dilakukan oleh petugas pemasyarakatan mengenai kerusuhan maupun gangguan keamanan dan ketertitban yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penjelasan-penjelasan desktritif analisis.