p-Index From 2020 - 2025
9.201
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Jurnal Komunikasi Pembangunan Jurnal Penyuluhan Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian Jurnal Manajemen dan Agribisnis Buletin Peternakan Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Sosiohumaniora Jurnal Manajemen Teknologi JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Jurnal Hortikultura Jurnal Agro Ekonomi Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Forum Agribisnis WARTAZOA Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences AGRISE Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) E-Journal Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Journal of Accounting and Investment Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research MIX : Jurnal Ilmiah Manajemen AGRIMOR Jurnal Penelitian Karet Unnes Civic Education Journal Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Jurnal SEPA (Social Economic and Agribusiness Journal) Informatika Pertanian Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis) Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Sosial Humaniora JURNAL AGRIBISAINS Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Agro Bali: Agricultural Journal Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Jurnal Manajemen Jurnal Bisnis Tani Jurnal Agro Ekonomi Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Journal of Food System and Agribusiness (JoFSA) Devotion: Journal of Research and Community Service Jurnal Agristan International Journal of Social Service and Research Jurnal Ekonomi Jurnal Penyuluhan Pertanian Agroteksos International Journal of Agriculture System Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis AGRIC Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research
Claim Missing Document
Check
Articles

DAYA SAING KAKAO INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL Anggita Tresliyana; Anna Fariyanti; Amzul Rifin
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 12 No. 2 (2015): Vol.12 No. 2, Juli 2015
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1467.096 KB) | DOI: 10.17358/jma.12.2.150

Abstract

Cocoa is one of the major Indonesian agricultural export products. Cocoa international market has great potential regarding world’s consumption growth, therefore Indonesia is expected to take advantage on existing opportunities. The aims of this study were to analyze the competitiveness of Indonesian cocoa beans and processed cocoa trade in the international market as well as the level of competition between cocoa exporting countries. By using Revealed Comparative Advantage (RCA) and Spearman Rank Correlation, it showed that Indonesia had a comparative advantage as an cocoa exporter on the international market, the highest for cocoa beans and the lowest for cocoa paste; Indonesia also had a significant correlation to exporting countries in cocoa beans’ market (Ghana) and cocoa paste’s market (Netherlands and Malaysia), the correlation suggests that there were high correlation between Indonesia and the exporting country in competing for market share.Keywords: cocoa, comparative advantage, international trade, competitiveness, market share, RCA ABSTRAKKakao merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan ekspor Indonesia.  Pasar kakao memiliki potensi yang besar dilihat dari peningkatan konsumsi dunia, sehingga Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang ada.  Tujuan penelitian ini adalah menganalisis daya saing perdagangan biji kakao dan kakao olahan Indonesia di pasar internasional serta hubungan daya saing antar negara eksportir kakao. Dengan menggunakan Reavealed Comparative Advantage (RCA), dan Korelasi Rank Spearman, hasil analisis menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif sebagai eksportir biji kakao dan kakao olahan di pasar internasional, tertinggi untuk biji kakao dan terendah untuk kakao pasta;  Indonesia juga memiliki korelasi yang signifikan di beberapa negara untuk pasar biji kakao (Ghana) dan kakao pasta (Belanda dan Malaysia), korelasi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan daya saing yang cukup tinggi antara Indonesia dengan negara eksportir tersebut dalam perebutan pangsa pasar dunia. Kata kunci:    kakao, keunggulan komparatif, perdagangan internasional, daya saing, pangsa pasar, RCA
Preferensi Risiko Petani Padi di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Natasa Apriana; Anna Fariyanti; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 14 No. 2 (2017): JMA Vol. 14 No. 2, Juli 2017
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.709 KB) | DOI: 10.17358/jma.14.2.165

Abstract

Bojonegoro Regency is one of the major sources of food and energy and the 4th largest rice production center in East Java Province; however, it is the most vulnerable region to flood from Bengawan Solo River. The fluctuation of rice production for the last six years shows the existence of rice production risk in Bojonegoro. This research aims to analyze the factors that affect rice production and production risk in Bojonegoro Regency and to analyze the behavior of rice farmers in facing production risk. The data used were secondary data from the Research Center for Disaster of IPB 2016, and the research was held in Kegungprimpen Village, Kanor of Bojonegoro Regency from March-April 2016 with 50 samples from the rice farmers. The data were analyzed using multiple linier regression analysis and absolute risk averse (AR). The results show that the variables of land width, pesticides, and flooding are the increasing risk factors, while those of labor, chemical fertilizer and organic fertilizer are the reducing risk factors. The behavior of farmers in facing the production risk a whole shows that the entire rice farmers in e Kedungprimpen Village are risk takers. Assistance in the use of inputs of pesticides and agricultural insurance are required because they can provide protection to rice farmers as anticipation against rice production risk.Keywords: flood, Bengawan Solo River watershed, preference, riskABSTRAKKabupaten Bojonegoro merupakan salah satu wilayah lumbung pangan dan energi serta sentra produksi padi tertinggi ke 4 di provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang paling rentan terhadap bencana banjir sungai Bengawan Solo. Fluktuasi produksi selama enam tahun terakhir menunjukan adanya risiko produksi di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang memengaruhi produksi dan risiko produksi dan menganalisis preferensi risiko petani padi padi di Kabupaten Bojonegoro. Data yang digunakan adalah data sekunder dari hasil penelitian Pusat Studi Bencana IPB tahun 2016 yang dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016 di Desa Kegungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan sampel yang digunakan, yaitu 50 petani padi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dan absolute risk averse (AR). Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel luas lahan, pestisida, dan banjir merupakan faktor peningkat risiko (risk increasing factors), sedangkan tenaga kerja, pupuk kimia dan pupuk organik merupakan faktor pengurang risiko (risk reducing factors). Preferensi risiko petani secara keseluruhan menunjukkan bahwa seluruh petani padi yang ada di Desa Kedungprimpen bersifat risk taker. Perlu adanya pendampingan penggunaan input pestisida dan asuransi pertanian yang dapat memberikan perlindungan kepada petani padi sebagai antisipasi terhadap risiko produksiKata kunci: banjir, das bengawan solo, preferensi, risiko 
DAYA SAING BAWANG MERAH DI WILAYAH SENTRA PRODUKSI DI INDONESIA Haris Fatori Aldila; Anna Fariyanti; Netti Tinaprilla
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 14 No. 1 (2017): JMA Vol. 14 No. 1, Maret 2017
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.313 KB) | DOI: 10.17358/jma.14.1.43

Abstract

The objectives of this study are to analyze (1) the profitability of shallot farming, (2) competitiveness of shallot farming through competitive and comparative advantages and (3) impact of government’s policy on competitiveness of shallot farming in three production centers in Indonesia (Cirebon, Brebes, and Tegal). Data analysis method used Policy Analysis Matrix (PAM). The results show that shallot farming in Cirebon, Brebes and Tegal is financially profitable but economically unprofitable. The analysis of the competitiveness of shallot farming in Cirebon, Brebes and Tegal shows that shallot farming has no comparative advantage but has competitive advantage. The impacts of government’s policy on output show that the government has given protection on the price of shallot. Meanwhile, the government's policy on input is disincentive to farmers. Shallot farmers have to pay inputs more expensive than they should be; however, simultaneously, the government's policy on input and output support the shallot production in Cirebon, Brebes and Tegal.Keywords: comparative advantage, competitive advantage, government’s policy, policy analysis matrix, shallotAbstrakTujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keuntungan usaha tani bawang merah, menganalisis daya saing bawang merah melalui keunggulan kometitif dan komparatif, serta menganalisis dampak kebijakan pemerintah pada usaha tani bawang merah di tiga sentra produksi di Indonesia (Cirebon, Brebes, Tegal). Metode analisis data menggunakan PAM (Policy Analysis Matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal menguntungkan secara finansial tetapi tidak menguntungkan secara ekonomi. Hasil analisis daya saing usaha tani bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal menunjukkan usaha tani bawang merah tidak memiliki keunggulan komparatif tetapi masih memiliki keunggulan kompetitif. Dampak kebijakan pemerintah terhadap output menunjukkan adanya proteksi pemerintah terhadap harga bawang merah. Sementara itu, kebijakan pemerintah terkait input masih bersifat disinsentif kepada petani. Petani harus membayar input lebih mahal dari seharusnya. Secara simultan, kebijakan pemerintah terhadap input dan output mendukung terhadap produksi bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal.Kata kunci: bawang merah, kebijakan pemerintah, keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, policy analysis matrix
Spatial Market Integration of Shallot in Indonesia Astuti Rahmawati; Anna Fariyanti; Amzul Rifin
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 15 No. 3 (2018): JMA Vol. 15 No. 3, November 2018
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.989 KB) | DOI: 10.17358/jma.15.3.258

Abstract

Shallot is a horticultural commodity which has high economic and strategic values. Unbalanced supply and demand of shallot each province in Indonesia cause trade flows from surplus areas to deficit areas and indicate there is a market integration. This research aimed to analyze spatial market integration of shallot at the producer level in Indonesia. Methods of this research used included Johansen Co-integration, Granger Causality, and Error Correction Model. Results of this research exhibit that there is no complete spatial market integration among shallot producer markets. There are approximately 40 co-integrated pairs of producer markets (44.944%), and the rest of 49 (55.056%) pairs of producer markets are not co-integrated. Based on the causality test, the producer markets such as Central Java, East Java, and West Nusa Tenggara are price-leading markets. Approximately 74 pairs (83,146%) of producer markets are integrated into the short run. Government policy that can be implemented to control price fluctuations at producer level is fairly floor price policy specifically made for three price-leading markets. To improve spatial market integration of shallot in Indonesia, the government needs to make policies such as upgrading quality of physical infrastructure (length of paved roads) and educating human capital (producers) to access market information technology.Keywords: producer market, shallot, spatial market integration, Johansen Co-integration, Granger Causality
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Perilaku Kewirausahaan dan Dampaknya Terhadap Kinerja Usaha Petani Anggrek (Effect of Internal and External Factors Towards the Enterpreneurial Behavior of Orchid Growers) nFN Puspitasari; Rita Nurmalina; Anna Fariyanti; Adhitya Marendra Kiloes
Jurnal Hortikultura Vol 28, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v28n2.2018.p299-310

Abstract

Perkembangan agribisnis anggrek nasional masih rendah, salah satunya disebabkan kurangnya kompetensi yang dimiliki petani anggrek. Peningkatan perilaku kewirausahaan diharapkan mampu meningkatkan kinerja usaha komoditas anggrek di Indonesia. Penelitian perilaku kewirausahaan petani anggrek dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap perilaku kewirausahaan petani anggrek dan menganalisis pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap kinerja usaha anggrek. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Gunung Sindur, Parung, dan Serpong, dengan pertimbangan lokasi tersebut merupakan sebagian besar sentra anggrek di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 115 orang. Data terkumpul dianalisis dengan metode SEM menggunakan program Lisrel 8.3. Hasil pengujian dengan SEM menunjukkan faktor internal, yaitu peningkatan skala usaha, intensi berwirausahatani, motivasi berprestasi dan persepsi terhadap usaha yang tinggi, dan dapat meningkatkan perilaku kewirausahaan. Faktor eksternal yang terdiri atas bahan input, penyuluhan, bantuan modal, promosi, regulasi, kekompakan di antara petani anggrek, dan akses informasi secara signifikan berpengaruh negatif. Perilaku kewirausahaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja usaha, artinya bahwa ketekunan, ketanggapan terhadap peluang usaha, inovatif, keberanian mengambil risiko dan kemandirian dalam menjalankan usahatani anggrek berperan penting dalam peningkatan kinerja usaha. Dengan demikian, untuk meningkatkan perilaku kewirausahaan petani anggrek, pemerintah perlu memberikan dukungan berupa fasilitas yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh petani, seperti pelatihan untuk perbanyakan dengan kultur jaringan, teknologi untuk mempersingkat masa pemeliharaan, pembangunan pasar untuk memperpendek rantai pasar, dan penyediaan benih berkualitas sesuai dengan preferensi pasar.KeywordsPerilaku kewirausahaan; Kinerja usaha; Petani anggrek; Structural equation models (SEM)AbstractThe performance of Indonesian orchid industry is still low due to the lack of farmers competencies. The improvement of entrepreneurial behavior of orchid farmers could hopely increase the orchid bussiness performance. The study of farmers entrepreneurial behaviour was conducted to analyse the influence of internal and external factors on entrepreneurial behavior, and to analyse the influence of entrepreneurial behavior on bussiness performance. This research used 115 data of orchid farmers. The data were analized by SEM using Lisrel 8.3 programs. The results of testing with SEM showed that internal factors, including increasing the scale of business, entrepreneurial intentions, achievement motivation and high perceptions of business, can enhance entrepreneurial behavior. External factors, which consist of input material, counseling, capital assistance, promotion, regulation, compactness among orchid growers, and access to information have a significant negative effect. Entrepreneurial behavior has a significant and positive effect on business performance, meaning that perseverance, responsiveness to business opportunities, innovation, courage to take risks and independence in running orchid farming play an important role in improving business performance. To improve the entrepreneurial behavior of orchid farmers the government needs to provide support in facilities that are in accordance with farmers need, such as training for propagation by tissue culture, technology to shorten the maintenance period, market development to shorten the marketing chain, and provision of quality seeds according with consumer preferences.
Dampak Faktor Eksternal terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tebu Keprasan di Jawa Tengah Fadilla Ristya Aminda; Bonar Marulitua Sinaga; Anna Fariyanti
Jurnal Agro Ekonomi Vol 35, No 2 (2017): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v35n2.2017.127-150

Abstract

EnglishCentral Java Province is one of sugarcane producing centers in Indonesia and Pati is one of sugarcane producing regencies in the province. A total of 5,905 households in Pati regency conduct sugarcane farming as their primary income source. However, sugarcane farmers deal withlimited capital to adopt productivity improving technologies. This study aimed to analyze factors influencing economic decisions of sugarcane farmers in allocating working hours, production, and household’s expenditure, as well as to analyze the impact of changes in input prices, output price, credit, and sugar level on sugarcane farmer household’s welfare in Central Java. Simultaneous equation models consisting of 21 structural equations and 22 identity equations were estimated using Two-Stage Least Squares (2SLS) method. The results showed that an increase in credit, sugar price, and sugar level could compensate increases in fertilizer price and labor wage and had positive impact on farmers’ welfare. Increases in fertilizer price and labor wage could be compensated through credit, sugar price, and sugar level enhancement. It is necessary that the Government increases sugar price and ensures farmers’ access to credit. It aims to encourage farmers to adopt technology through replanting (ratoon replacement) to improve sugarcane productivity and farmers’ welfare.IndonesianJawa Tengah merupakan salah satu sentra produksi tebu di Indonesia. Salah satu kabupaten sentra produksi tebu di Jawa Tengah adalah Pati. Sebanyak 5.905 rumah tangga petani tebu di Kabupaten Pati memiliki usaha tani tebu sebagai sumber pendapatan utama. Rumah tangga petani tebu dihadapkan pada masalah keterbatasan modal sehingga kemampuan adopsi teknologi rendah dan budi daya tidak optimal. Kondisi ini berdampak pada rendahnya produktivitas dan pendapatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan ekonomi rumah tangga petani tebu dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumah tangga, serta dampak perubahan harga input, harga ouptut, kredit, dan rendemen terhadap kesejahteraan rumah tangga petani tebu. Penelitian menggunakan data cross section dengan jumlah sampel sebanyak 56 rumah tangga petani tebu. Model ekonomi rumah tangga petani dibangun sebagai sistem persamaan simultan yang terdiri dari 21 persamaan struktural dan 22 persamaan identitas, lalu diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan peningkatan harga gula, jumlah kredit, dan rendemen gula berdampak positif terhadap kesejahteraan rumah tangga petani. Peningkatan harga pupuk dan upah tenaga kerja luar keluarga mampu dikompensasi dengan peningkatan jumlah kredit, harga gula, dan rendemen gula. Pemerintah sebaiknya meningkatkan harga patokan petani dan juga memperbesar jumlah kredit yang dapat diakses petani untuk mendorong adopsi teknologi dengan melakukan peremajaan tanaman (bongkar ratoon) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan rumah tangga.
Perilaku Ekonomi Rumah Tangga Petani Sayuran pada Kondisi Risiko Produksi dan Harga di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Anna Fariyanti; nFN Kuntjoro; Sri Hartoyo; Arief Daryanto
Jurnal Agro Ekonomi Vol 25, No 2 (2007): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v25n2.2007.178-206

Abstract

EnglishThe farm household face with many risks, especially, product price and production. The objective of this study are to analyze the product price and production risk; factors incorporating the farm household economic behavior; and the effect of external factors on the farm household economic behavior under price and production risk. Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) model was used to analyze the production risk and simltaneous equation was used to analyze farm household economic behavior. This study was conducted at the production center of potato and cabbage in Pangalengan Sub District, Bandung Regency, West Java Province. The farm household economic behavior, especially, allocation of labor on off farm and non farm activity, is responsive to product price and production risk.  The increase of product price and product risk has negative effect on farm household economic behavior. Diversification and agribusiness insurance program can be an alternative to overcome production risk, meanwhile contract sale and storage infrastructure would be an alternative to overcome product price risk.IndonesianRumah tangga petani selalu dihadapkan pada risiko, khususnya produksi dan harga produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko produksi dan harga produk, menganalisis keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ekonomi rumah tangga petani pada kondisi risiko produksi dan harga, dan menganalisis dampak perubahan faktor eksternal terhadap ekonomi rumah tangga petani pada kondisi risiko produksi dan harga. Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) digunakan untuk menganalisis risiko produksi; dan persamaan simultan digunakan untuk menganalisis model ekonomi rumah tangga petani. Penelitian dilakukan di sentra produksi kentang dan kubis kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Perilaku ekonomi rumah tangga petani sayuran, khususnya penggunaan tenaga kerja off-farm dan non-farm, pendapatan non-farm, serta pengeluaran nonpangan responsif terhadap risiko produksi dan harga produk. Peningkatan risiko produksi dan harga produk memberikan dampak negatif terhadap ekonomi rumah tangga petani sayuran. Program divesifikasi dan asuransi agribisnis menjadi alternatif mengatasi risiko produksi. Pengembangan sistem kontrak penjualan dan saran serta prasarana  penyimpanan dapat mengatasi risiko harga produk.
PERAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TERHADAP KINERJA GAPOKTAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN SUBANG Hari Hermawan; Suharno ,; Anna Fariyanti
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v18n1.2015.p%p

Abstract

ABSTRACT Role of Rural Agribusiness Development Program to Performance Gapoktan and Rice Farming Income in Subang Regency. The study aimed to analyze the performance Gapoktan and rice farming income for recipients PUAP and non PUAP, and analyze the relationship between the performances of the farm income Gapoktan. The study was conducted in District Ciasem and Patok Beusi, Subang regency, West Java, in April-June 2014. Unit analysis in this study was Gapoktan and rice farming. Gapoktan sample was purposively taken as 6 Gapoktan, consisting of 3 Gapoktan PUAP and 3 Gapoktan non PUAP. The unit of analysis of rice farming was taken as the sample of rice farming PUAP managed by farmers PUAP and non PUAP. Farmers sample were selected by purposively, amounted to 30 people, so total farmers sample was 60 people. The assessment of Gapoktan has been analized by four indicators, namely organizational effectiveness, organizational efficiency, organizational relevance, and organizational financial independence achievement. Overall indicators and parameters were analyzed using a scoring system of assessment in Likert scale. Performance farming and Gapoktan were analyzed using analysis of farming income and analysis Pearson product moment (PPM). The results of data analysis showed that the performance Gapoktan PUAP showed superior performance. PUAP farmers earned greater rice farming income (34.97%). Thus it can be said that the performance Gapoktan have a close and significant relationship with the level of farm income rice farmer members. This means that the higher Gapoktan performance, the higher rice farming income of farmer members. Keywords: Farmers group alliences, farmers’ income, rice farming, rural agribusiness development  ABSTRAK Penelitian yang bertujuan menganalisis kinerja Gapoktan dan pendapatan usahatani padi bagi penerima PUAP dan non PUAP, serta menganalisis hubungan kinerja Gapoktan terhadap pendapatan usahatani padi petani, dilakukan di Kecamatan Ciasem dan Patok Beusi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada April - Juni 2014. Unit analisis dalam penelitian ini yaitu Gapoktan dan usahatani padi. Gapoktan sampel diambil secara purposive sebanyak 6 Gapoktan, terdiri atas 3 Gapoktan PUAP dan 3 Gapoktan non PUAP. Unit analisis usahatani padi, yang diambil sebagai sampel yaitu usahatani padi yang dikelola oleh petani PUAP dan petani non PUAP, dipilih secara purposive, masing-masing berjumlah 30 orang, sehingga total petani sampel 60 orang. Analisis kinerja Gapoktan menggunakan 4 indikator yaitu efektivitas organisasi, efisiensi organisasi, relevansi organisasi, dan pencapaian kemandirian keuangan organisasi. Keseluruhan indikator dan parameter dianalisis menggunakan sistem pemberian skor penilaian menggunakan skala Likert. Kinerja usahatani padi dan Gapoktan dianalisis menggunakan analisis pendapatan usahatani dan analisis Pearson product moment (PPM). Kinerja Gapoktan PUAP menunjukkan kinerja yang lebih tinggi, sama halnya dengan usahatani padi petani PUAP, memperoleh pendapatan usahatani padi yang lebih tinggi (34,97%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja Gapoktan memiliki hubungan yang erat dan signifikan dengan tingkat pendapatan usahatani padi petani anggota. Artinya semakin tinggi kinerja Gapoktan, maka semakin tinggi pula pendapatan usahatani padi petani anggota. Kata kunci: Gapoktan, pendapatan petani, usahatani padi, PUAP
EFISIENSI TEKNIS DAN FAKTOR PENENTU INEFISIENSI USAHATANI PADI DENGAN DAN TANPA MENGGUNAKAN COMBINE HARVESTER DI KABUPATEN INDRAMAYU Dadan Permana; Anna Fariyanti; Yusalina Yusalina
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 23, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v23n1.2020.p53-71

Abstract

 Combined harvested performance to the technical efficiency and determinants factor of the rice farm in Indramayu Regency. Combine harvester is an agricultural tool and machine used to help the process of harvesting and threshing rice. The role of combining harvester in rice farming is to reduce yield losses caused by conventional harvests. Loss of yield can reduce the production and productivity of rice farming. The study aims to evaluate the performance of the combine harvester through technical efficiency approach andinefficiency determinantsrice farming in Indramayu Regency. Technical efficiency and inefficiency determinants were analyzed with the Stochastic Frontier Analysis (SFA) approach. The total sample used was 84 respondents. The results of analysis explain farmers that  use the combined harvester are more technical efficient than not using combined harvester. The average value of the technical efficiency farms that use a combiene harvester are 0.80, while the average value of technical efficiency of the farms that do not use a combine harvester are 0.69. Production inputs that have a significant effect on production include a significant area of land at 1 percent level, pesticides at 10 percent level and a significant level of labor at 1 percent. Inefficiency factors that can increase technical efficiency include the use of a combined harvester and the use of certified seeds where each significant level are significant at 1 percent level. The combine harvester gives significant influence on increasing technical efficiency in order to increase the productivity of rice farming. Keywords: combine harvester, technical efficincy, inefficiency, SFA  ABSTRAK Combine harvester merupakan alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk membantu proses pemanenan dan perontokan tanaman padi. Peran combine harvester dalam usahatani padi salah satunya untuk menekan kehilangan hasil yang disebabkan oleh cara panen konvensional. Kehilangan hasil penen dapat menurunkan produksi dan produktivitas usahatani padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja combine harvester melalui pendekatan efisiensi teknis dan faktor-faktor penentu inefisiensi pada usahatani padi di Kabupaten Indramayu. Efisiensi teknis dan faktor-faktor penentu inefisiensi dianalisis dengan pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA). Total sampel yang digunakan sebanyak 84 responden. Hasil analisis didapat bahwa usahatani yang cara penennya menggunakan combine harvester lebih efisien secara teknis dibandingkan usahatani yang cara panennya tidak menggunakan combine harvester. Nilai rata-rata efisiensi teknis petani yang menggunakan combiene harvester sebesar 0.80, sedangkan nilai efisiensi teknis petani yang tidak menggunanakan combine harvester sebesar 0.69. Input produksi yang berpengaruh signifikan dan dapat meningkatkan produksi usahatani padi diantaranya adalah luas lahan signifikan pada taraf nyata 1 persen, pestisida signifikan pada taraf nyata 10 persen dan tenaga kerja signifikat pada taraf nyata 1 persen. Faktor-faktor inefisiensi yang dapat meningkatkan efisiensi teknis diantaranya adalah penggunaan combine harvester  dan penggunaan benih bersertifikat, dimana masing-masing signifikan pada taraf nyata 1 persen. Combine harvester telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan efisiensi teknis sehingga dapat meningkatkan produktivitas usahatani padi. Kata kunci: combine harvester, efisiensi teknis, inefisiensi, SFA
SWASEMBADA DAGING SAPI ANALISIS SIMULASI RAMALAN SWASEMBADA DAGING SAPI DI INDONESIA Sri Handayani; Anna Fariyanti; Rita Nurmalina
Sosiohumaniora Vol 18, No 1 (2016): SOSIOHUMANIORA, MARET 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.795 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v18i1.9358

Abstract

Tujuandaripenelitianiniadalahmenganalisis permintaan dan penawaran daging sapi di Indonesia serta melakukan simulasi peramalan terhadap permintaan dan produksi daging sapi di Indonesia yang terkaitdengan program swasembada daging. Data yang digunakan merupakan data sekunder deret waktu dari 1996–2013. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap: 1) dengan pendekatan ekonometrika menggunakan metode 2SLS, 2) dengan analisis elastisitas dan 3) dengan analisis simulasi peramalan. Hasilpenelitian menunjukan bahwapermintaan daging sapi responsif terhadap populasi penduduk. Sedangkan pada sisi penawaran yang diwakili oleh produksi menunjukan bahwa harga daging sapi domestik, harga daging impor dan kebijakan swasembada berpengaruh nyata terhadap produksi daging sapi. Hasil peramalan menunjukkan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap daging sapi impor akan meningkat, kebutuhan konsumsi dalam negeri akan terus dipasok oleh daging impor.
Co-Authors A. Faroby Falatehan Abd Fajar Adhitya Marendra Kiloes Afton Atabani Ahsanah Mukarromah Arifin Al Jaktsa Al Jaktsa Al-May Abbyan Izzy Burhani Alfira Yanamisra Ali Djamhuri Amzul Rifin Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Andriyono Kilat Adhi Anggita Tresliyana Anggita Tresliyana Suryana Anggraini Sukmawati Anisa Dwi Utami Aprilia Anggi Santoso ari abdul rouf Ari Abdul Rouf Arief Daryanto Arief Daryanto Arief Daryanto Arif Ravi Wibowo Astina Astina Astri Aminova Putri Astuti Rahmawati Astuti Rahmawati Astuti Rahmawati Ayu Yulianti Ayuka, Izumi Risma Bambang Juanda Basri, Moh. Hasan Bayu Krisnamurthi Bayu Sumantri Bayu Sumantri Bella Septiana Bonar Marulitua Sinaga Budi Yoko Burhanuddin , Burhanuddin Burhanuddin Burhanuddin Burhanuddin Burhanuddin Burhanuddin Dadan Permana Darwis Abubakar Deda Annasia Yuliastri Dedi Rahmat Setiadi Dewi Mulia Sari Dini Anggraeni Dwi Rachmina Dwi Rachmina Dwi Rachmina Dwi Shinta Agustina DWI SURYANTO Eko Ruddy Cahyadi Elvina Elvina Etriya Etriya Fadila Jzuqynova Burhani Fadila Jzuqynova Burhani Fadilla Ristya Aminda Fahmi Ainurrahman Faroby Faletehan Fauji Yamin Fauji Yamin Febriansyah, Wivan Feryanto Feryanto Fredinan Yulianda Halil (1 Hardiyanti Sultan Hari Hermawan Harianto Haris F. Aldila Haris Fatori Aldila Harmini, Harmini Hartoyo Hartoyo Hasnah Sabrina Siregar Hasnawati Hasnawati Hendrik Johannes Nadapdap Herawati Herawati Herawati Herawati Indah Kartika Sandra Indah Maharani Iqbal Reza Fazlurrahman Irawan Wibisonya Irwandi, Putra Jemmy Rinaldi JEMMY RINALDI Joko Purwono Jufri Muhammad Jullyo Gideon Rohi Kania Larasati Hartoyo Kuntias, Agisa Kuntjoro Kuntjoro Kuntjoro, nFN Kurniasari, Novia Tri Lola Rahmadona Lukman M. Baga Lukman M. Baga Lukytawati Anggraeni M. Wildan Sayid Akbar Mahendra, Roy Maisarah, Nadia Putri Mariyah Mariyah Martauli, Elvin Desi Marvita Debora Ginting MAT SYUKUR Mayhilda Nitami Mega Amelia Putri, Mega Amelia Mega Mustika Melania Isti Ratnawati Miranda , Vanesha Mirfatul Hidayah Mochamad Ramdani Muhamad Ridwan Muhamad Rizky Ramadhan Muhammad Firdaus Muhammad Ismail Muhammad Luthfie Fadhilah Natasa Apriana Netti Tinaprilla nFN Kuntjoro nFN Puspitasari Nia Kurniawati Hidayat Nia Kurniawati Hidayat, Nia Kurniawati Normal Bivariant Padangaran Nunung Kusnadi Nur Fatonny Nurmalita, Ika Nurul Lainan Najmi Nurul Risti Mutiarasari Pattiasina, Trees Augustine Prasetyo, Kunandar Pratica Dewi Prihantini, Campina Illa Purwanti, Nurani Yuni Putri Febrilla Solehah Putri Larasati Widhiasih Putri Larasati Widhiasih Putri, Tursina Andita R.R. Ajeng Pratiwi Indah Kusumarini Rachmat Pambudy Ratna Winandi Ratna Winandi Ratna Winandi Asmarantaka Ratna Winardi Asmarantaka Relanti Irene Sopacua Reny Hidayati Rina Karuniawati Rina Karuniawati Ristiyanto, Nirwan Rita Nurmalia Rita Nurmalina Rosiana, Nia Rosita Noviana Salsabila, Unik Hanifah Setiyaningsih Setiyaningsih Siti Jahroh Siti Syamsiah Siti Syamsiah Soraya Astia Putri Sri . Handayani Sri Ariani Safitri Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo - Sri Mulatsih Sri Utami Kuntjoro Sriyani Wahyuni Tangahu Suharno Suharno Suharno Suharno Suharno Suharno Sumantri, Bayu Suprehatin Suprehatin Suryana, Anggita Tresliyana Suryo Wiyono Syafira Aulia Rangganis Syaima Tanti Novianti Teki Sinatria Theresia, Valentina Timbul Rasoki Triana Gita Dewi Trisno, Andhika Muhammad Fadil Umbu Joka Ummy Qalsum Utami, Anisa Dwi Valentina Theresia Valentina Theresia Vela Rostwentivaivi Vera Erviana Vista Uli Sihombing vista uli sihombing Wahyu Budi Priatna Wanti Fitrianti Wianggawati, Hesty Dharmanita Winandi, Ratna Wita Juwita Ermawati Wujud Rolesya Yanamisra, Alfira Yanti Nuraeni Muflikh Yanuar, Rahmat Yusalina Yusalina Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusnina Yusnina