Abstract: The potential decline of local cultural art values due to globalization poses a threat of extinction if not adequately preserved. One strategy to safeguard these values involves incorporating them into the educational curriculum, particularly within subjects like Social Science (IPS), which holds significance in cultural development. This study employs a qualitative, descriptive approach focusing on a teacher and students from classes IV and V at MI Ma’arif 01 Gentasari. Utilizing primary and secondary data sources gathered through observation, interviews, and documentation, the research aims to analyze the role of local cultural arts in education. The findings reveal: (1) the presence of two local cultural arts—Kenthongan Cultural Arts and Gamelan—in Gentasari village, suitable for educational purposes; (2) the cultivation of various character values such as cooperation, discipline, creativity, curiosity, and responsibility among students through these cultural arts; (3) identified obstacles faced by teachers in implementing character values in IPS learning, categorized as both external and internal challenges.Keywords: Art, local culture, IPS, character values Abstrak: Keberadaan dan kelestarian nilai-nilai seni budaya lokal menjadi prihatin dengan adanya ancaman kepunahan yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi. Salah satu upaya untuk menjaga warisan budaya ini adalah dengan memasukkan unsur budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan, terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yang memegang peranan penting dalam pembangunan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang menitikberatkan pada seorang guru dan siswa kelas IV dan V di MI Ma’arif 01 Gentasari. Sumber data penelitian meliputi sumber primer dan sekunder yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Temuan dari penelitian ini adalah: (1) Terdapat dua jenis seni budaya lokal di desa Gentasari, yaitu Seni budaya Kenthongan dan Gamelan, yang dapat digunakan sebagai sumber belajar; (2) Pembentukan nilai-nilai karakter pada siswa berdasarkan seni budaya lokal, seperti kenthongan dan gamelan, memiliki beberapa nilai karakter seperti gotong royong, kerjasama, kedisiplinan, kreativitas, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab; (3) Tantangan yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPS, terbagi menjadi kendala eksternal dan internal dalam proses belajar..Kata Kunci: Seni, budaya lokal, IPS, nilai karakter