ABSTRAK. Ketersediaan pakan secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam, salah satunya yaitu menggunakan teknologi silase dengan memanfaatkan jenis rumput rawa yaitu Bento Rayap (Leersia hexandra) dan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) yang berasal dari bonggol pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi silase rumput Bento Rayap dengan menggunakan MOL bonggol pisang. Parameter yang diamati meliputi kandungan protein kasar, lemak kasar dan serat kasar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, meliputi: P0: rumput Bento Rayap tanpa penambahan MOL (kontrol), P1: rumput Bento Rayap + 3% MOL bonggol pisang, P2: rumput Bento Rayap + 6% MOL bonggol pisang, P3: rumput Bento Rayap + 9% MOL bonggol pisang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aktivator MOL bonggol pisang berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap nilai protein kasar dan serat kasar, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai lemak kasar. Penggunaan MOL bonggol pisang dengan taraf 9% pada silase Bento Rayap merupakan perlakuan terbaik yang dapat meningkatkan nilai protein kasar rumput Bento Rayap dari 5,35% menjadi 12,87% dan menurunkan kandungan serat kasar rumput Bento Rayap dari 27,57% menjadi 16,19% dengan kandungan lemak kasar yaitu 2,16%. Kata kunci: Lemak kasar, MOL bonggol pisang, protein kasar, serat kasar, rumput bento rayapThe Use of Local Microorganism Activator (MOL) from Banana Stems on the Nutritional Content of Bento Rayap Grass (Leersia hexandra) SilageABSTRACT. Sustainable feed availability can be achieved by utilizing natural resources. One of the technologies that can be used is silage technology that utilizes a type of swamp grass, namely Bento Rayap grass (Leersia hexandra) and local microorganism bioactivators (MOL) from banana stems. This study aims to determine the nutritional content of Bento Rayap grass silage using MOL. The parameters measured were crude protein, crude fat, and crude fiber content. The experimental design used was a completely randomized design consisting of 4 treatments and 4 replications, namely P0: Bento Rayap grass without adding MOL (control), P1: Bento Rayap grass + 3% banana stem MOL, P2: Bento Rayap grass + 6% banana stem MOL, and P3: P1: Bento Rayap grass + 9% banana stem MOL. The results showed that the use of banana stem MOL as an activator had a significant effect (P<0.05) on the crude protein and crude fiber content, but had not significant effect on the crude fat. The use of banana stem MOL at a level of 9% in Bento Rayap silage was the best treatment, which was be able to increase crude protein content by 12.87% and decrease the crude fiber content to 16.19% with a crude fat content of 2.16%.